Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN LUKA PERINEUM

Di susun oleh :

CINDI CENORA B SIMATUPANG

1710630100008

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
Pokok bahasan : Perawatan Luka Perineum

Sasaran : Ibu Pasca Melahirkan

Hari/Tanggal : ………………………………….

Waktu : ………………………………….

Tempat : …………………………………

A. Karakteristik Peserta
Ibu pasca melahirkan dengan Luka atau Jahitan di Perineum
B. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan terhadap masyarakat dapat mengetahui
cara perawatan pada luka perineum
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan :
1. Masyarakat dapat mengetahui pengertian perawatan luka perineum
2. Masyarakat dapat mengetahui tujuan perawatan perineum
3. Masyarakat dapat mengetahui bentuk-bentuk luka perineum
4. Masyarakat dapat mengetahui waktu untuk melakukan perawatan
perineum
5. Masyarakat dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi prawatan
perineum
6. Masyarakat dapat mengetahui dampak perawatan perineum
7. Masyarakat dapat mengetahui langkah-langkah perawatan
perineum
8. Masyarakat dapat mengetahui tanda dan gejala infeksi
C. Materi Penyuluhan
1. Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Poster
F. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap Kegiatan Waktu


1 Pembukaan
1. Mengucap salam
2. Menjelaskan tujuan dan 2 menit
membagikan leaflet

2 Pengembangan 3. Menggali pengetahuan peserta


4. Menjelaskan
a. Pengertian perawatan luka
perineum
b. Tujuan perawatan perineum
c. Bentuk-bentuk luka perineum
d. Waktu untuk melakukan
perawatan perineum
e. Faktor yang mempengaruhi 5 menit
perawatan perineum
f. Dampak perawatan perineum
g. Langkah-langkah perawatan
perineum
h. Tanda dan gejala infeksi
5. Tanya jawab
3 Penutup 6. Menarik kesimpulan bersama-
sama 3 menit
7. Penutup
G. Evaluasi
1. Tanggal : ………………………………….
2. Waktu : ………………………………….
3. Tempat : ………………………………….
4. Jumlah Peserta : ………………………………….
5. Respon terhadap penyuluhan : ………………………………….
6. Jumlah peserta yang aktif : ………………………………….
7. Jumlah pertanyaan yang diajukan : ………………………….
8. Macam pertanyaan yang diajukan :
a) ………………………………………………………………?
b) ………………………………………………………………?
c) ………………………………………………………………?
MATERI PENYULUHAN

PERAWATAN LUKA PERINEUM

A. Pengertian Perawatan Luka Perineum


Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis,
psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat
(Aziz, 2004). Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang
dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2000). Perawatan perineum adalah
pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang
dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran
placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu
sebelum hamil.
1. Hal-hal yang harus diperhatikan :
a. Menjaga perineum selalu bersih dan kering
b. Hindari penggunaan obat-obat tradisional pada perineum
c. Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4 kali
perhari
d. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan (jika ada
luka episiotomi). Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami
gejala-gejala seperti demam,mengeluarkan cairan yang berbau busuk
dari daerah lukanya atau jika daerah tersebut menjadi nyeri.
B. Tujuan Perawatan Perineum
Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002), adalah
mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.
Sedangkan menurut Moorhouse et. al. (2001), adalah pencegahan
terjadinya infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam 28 hari
setelah kelahiran anak atau aborsi.
C. Bentuk-bentuk Luka Perineum
Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada dua macam yaitu :
1. Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh
rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin
atau bahu pada saat proses persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak
teratur sehingga jaringan yang robek sulit dilakukan penjahitan.
(Hamilton, 2002).
Tipe-tipe rupture :
a. Tuberositas ischi
b. Arteri pudenda interna
c. Arteri rektalis inferior
2. Episiotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk
memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya
kepala bayi (Eisenberg, A., 1996). Episiotomi, suatu tindakan yang
disengaja pada perineum dan vagina yang sedang dalam keadaan
meregang. Tindakan ini dilakukan jika perineum diperkirakan akan
robek teregang oleh kepala janin, harus dilakukan infiltrasi perineum
dengan anestasi lokal, kecuali bila pasien sudah diberi anestasi
epiderual. Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau
mediolateral. Insisi garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak
banyak pembuluh darah besar dijumpai disini dan daerah ini lebih
mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002). Episiotomi adalah insisi dari
perinium untuk memudahkan persalinan dan mencegah ruptur perinii
totalis (Bagian Obsgyn, UNPAD).Episiotomi adalah insisi perinium
untuk memperlebar ruang pada lubang keluar jalan lahir sehingga
memudahkan kelahiran bayi.
Jenis – jenis episiotomi :
a. Episiotomi Medialis adalah yang dibuat di garis tengah.
b. Episiotomi Mediolateralis dari garis tengah ke samping menjauhi
anus.
c. Episiotomi Lateralis 1-2 cm diatas commisuro posterior ke
samping.

D. Waktu perawatan perineum


Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah :
1. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah
terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan
yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan
penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu
diperlukan pembersihan perineum.
2. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan
besar terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu
pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan
perineum.
3. Setelah buang air besar
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran
disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus
ke perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses
pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan.

E. Faktor yang Mempengaruhi Perawatan Perineum


Faktor yang mempengaruhi perawatan perineum adalah :
1. Gizi
Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap
proses penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan
sangat membutuhkan protein.
2. Obat-obatan
a. Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu
respon inflamasi normal.
b. Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.
c. Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila diberikan segera
sebelum pembedahanuntuk patolagi spesifik atau kontaminasi
bakteri. Jika diberikan setelah luka ditutup, tidak efektif karena
koagulasi intrvaskular.
3. Keturunan Sifat genetic
Seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam
penyembuhan luka.Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah
kemampuan dalam sekresi insulin dapatdihambat, sehingga
menyebabkan glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan
protein-kalori.
4. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam
perawatan perineum akan sangat mempengaruhi penyembuhan
perineum, misalnya kemampuan ibu dalam menyediakan antiseptik.
5. Budaya dan Keyakinan
Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan
perineum, misalnya kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan
mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan sangat mempengaruhi
penyembuhan luka.

F. Dampak perawatan perineum


Perawatan Perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan
hal berikut ini:
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat
menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan
timbulnya infeksi pada perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran
kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada
munculnya komplikasi infeksi kandung kemihmaupun infeksi pada
jalan lahir.
3. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan
terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu
post partum masih lemah (Suwiyoga, 2004)

G. Langkah-Langkah Perawatan Perineum.


1. Melakukan cuci tangan.
2. Ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam. Posisikan pembalut
dari arah depan dengan baik tidak tergeser. Lepaskan pembalut dari
arah depan kebelakang untuk menghindari penyebaran bakteri dari
anus ke kemaluan.
3. Cebok dari arah depan ke belakang untuk mencegah kontaminasi luka
kemaluan dari daerah anus.
4. Bilas dengan air hangat/bilas dengan cairan anti septic pada daerah
kemaluan setelah BAB.
5. Bersihkan area anus dari kotoran dan feses jika ada. Bersihkan dari
arah depan (vagina) ke belakang (anus) dengan satu usapan. Ulangi
dengan kapas yang berbeda sampai bersih.
6. Keringkan menggunkan washlap (handuk) dengan cara ditepuk dari
arah depan ke belakang. Pasang pembalut pada celana dalam.
Celupkan pada kassa steril ke dalam larutan bethadine, peras lembab
dan tempelkan di daerah perineum (bila ada jahitan) atau bila ada salep
oleskan.
7. Cuci tangan
8. Jangan memegang daerah kemaluan sampai area tersebut pulih.
9. Rasa gatal disekitar jahitan adalah normal. Hal tersebut merupakan
tanda penyembuhan, untuk mengurangi rasa tidak nyaman sebaiknya
berendam di air hangat atau kompres dingin.
10. Hindari berdiri atau duduk lama, untuk mengurangi tekanan pada
daerah kemaluan. Tidur miring lebih dianjurkan.
11. Lakukan senam kegel sesering mungkin untuk merangsang peredaran
darah disekitar kemaluan, sehingga mempercepat penyembuhan dan
memperbaiki fungsi otot-otot.

H. Tanda dan Gejala Infeksi


Infeksi bisa terjadi karena ibu kurang telaten melakukan perawatan
pasca persalinan. Ibu takut menyentuh luka yang ada di parenium sehingga
memilih tidak membersihkannya. Padahal, dalam keadaan luka, perineum
rentan didatangi kuman dan bakteri sehingga mudah terinfeksi. Gejala-
gejala infeksi yang dapat diamati adalah :
1. Suhu tubuh melebihi 38oC
2. Menggigil, pusing dan mual
3. Keputihan
4. Keluar cairan seperti nanah dari vagina
5. Cairan yang keluar disertai bau yang menyengat
6. Keluarnya cairan disertai dengan rasa nyeri
7. Terasa nyeri di perut
8. Perdarahan kembali banyak padahal sebelumnya sudah sedikit.

Anda mungkin juga menyukai