Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Uji keausan merupakan suatu uji karakteristik fisik yang dilakukan untuk
mengetahui ketahanan benda (permukaan benda) terhadap gesekan atau goresan.
Aus dapat didefinisikan sebagai terlepasnya material dari permukaan akibat
interaksi mekanis. Secara tradisional keausan dapat dibagi dalam beberapa
kategori yaitu gesek, abrasi dan erosi (Tata Surdia, 1994).

Keausan gesek terjadi jika dua permukaan rata saling berkontak dengan
pembebasan normal tertentu dan kedua permukaan tersebut bergerak relatif satu
sama lain. Keausan abrasi terjadi akibat adanya kontak dan gerak relatif antara
partikel abrasif dengan permukaan lain yang lebih rata. Sedangkan keausan erosi
terjadi jika partikel menumbuk suatu permukaan dengan kecepatan dan sudut
datang tertentu.

Sebuah mesin mempunyai banyak komponen yang bekerja pada


pergerakan dengan gesekan. Pada pergerakan relatif dengan tekanan, selalu terjadi
gesek pada bidang kontak, akibatnya abrasi akan berlanjut dan merusak ketelitian
komponen yang selanjutnya berkembang terus menjadi lebih parah sampai pada
suatu saat komponen mesin kehilangan fungsinya dan patah. Oleh sebab itu perlu
dilakukan uji keausan pada komponen mesin yang sering terjadi gesekan pada saat
mesin beroperasi untuk mengetahui berapa besar laju keausan pada komponen
mesin tersebut.

Keausan dari suatu bahan yang telah dipakai adalah suatu kondisi yang
terjadi akibat gesekan antarbenda. Besarnya tingkat keausan dari suatu benda
sangat bergantung dari jenis bahan tersebut. Semakin lunak bahan maka semakin
tinggi tingkat keausannya dan begitu juga sebaliknya.
Besarnya tingkat keausan suatu bahan dapat diuji dengan menggunakan
alat uji keausan, diantaranya alat uji keausan tipe pin on disk dan tipe disk on
block. Alat uji keausan harus berdasarkan dengan standar uji. Oleh karena alat uji
keausan pada laboratorium Teknik Mesin USU belum ada, penulis merancang dan
membuat alat uji keausan dengan standar ASTM G 99-04 sebagai sarana untuk uji
keausan.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah material Alumunium Si


berbentuk silinder berdiameter 100 mm dan tebal 10 mm.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah alat uji sudah sesuai dengan standar ASTM G 99-04?


2. Bagaimanakah hasil pengujian pada material Alumunium Si dengan
variabel kecepatan (speed variable).

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Alat uji keausan menggunakan standar ASTM G 99-04


2. Pengujian pada kondisi kering
3. Material Alumunium Si
4. Kajian hanya dilakukan dengan variabel kecepatan (speed variable).

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah:

a. Secara Umum
Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui sedikit banyak sejauh
mana kualitas material dalam ketahanan ausnya, sehingga dapat dijadikan
suatu wacana bagi penulis sendiri dan dijadikan pertimbangan masyarakat,
produsen dan konsumen pada umumnya.
b. Secara Khusus
Untuk mengetahui ketahanan aus pada benda uji khususnya pada material
Alumunium Si dengan variabel kecepatan (speed variable).
1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari pengujian ini adalah:

I. Pengembangan Akademis

a. Penyususun dapat menerapkan apa yang dipelajari di buku dengan


terjun langsung meneliti sifat-sifat Aluminium dan campurannya.
b. Penyusun dapat memberi pengetahuan tentang hasil penelitian
yang telah dilakukan guna referensi penelitian selanjutnya.
c. Penyusun dapat memprediksi umur komponen dengan mengetahui
volume keausan sesuai dengan alat uji keausan dengan standar
ASTM G 99-04.
II. Pengembangan Industri
Setelah diketahui volume keausan pada Almunium dan penambahan
unsur Silikon diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi
industri pembuat komponen mesin terutama pada komponen mesin
yang sering terjadi gesekan dengan cara mengurangi tingkat keausan.

1.6. Metode Penelitian

Metode pelaksanan program kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Studi pustaka

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data-data dan studi pustaka yang
diperoleh dari buku-buku referensi yang menunjang penelitian ini.

2. Studi lapangan

Pada studi lapangan ini, dilakukan survei dan memahami prisip-prinsip


kerja peralatan dan bahan-bahan untuk pembuatan alat uji utama untuk
pengujian dan alat uji bantu.

3. Persiapan alat dan bahan


Tahap ini adalah tahap persiapan alat-alat dan bahan-bahan yangakan
dipakai pada proses pengujian benda kerja.

4. Analisa data

Pada tahap ini dilakukan perhitungan volume keausan pada material uji.

5. Penyimpulan

Pada tahap ini semua data dan hasil analisa data dituangkan dalam bentuk
kesimpulan yang singkat, jelas dan padat.

1.7. Sistematika Penulisan

Laporan penelitian Tugas Akhir ini terbagi dalam lima bab. Untuk
mempermudah dalam memahami pokok permasalahan yang ada maka diuraikan
sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,


batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang uraian teori-teori yang berhubungan dengan


penelitian yaitu tinjauan umum mengenai aus dan macam-macam
keausan.

BAB III METODOLOGI PENULISAN

Berisi penjelasan tentang fungsi alat, konstruksi alat dan cara kerja
alat.

BAB IV ANALISA DATA

Pada bab ini menyajikan analisis bahasan hasil-hasil penelitian


meliputi data hasil pengujian serta pembahasan pada pengujian
komposisi kimia, pengujian keausan dan pengamatan struktur
mikro.
BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran dari semua hasil analisis


pengamatan serta perhitungan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai