Anda di halaman 1dari 1

Kebudayaan masyarakat terhadap ibu hamil dan persalinan berbeda-beda di setiap

daerah. Bahkan ada daerah yang masyarakatnya memiliki kebiasaan yang cukup ekstrim dalam
melaksanakan kebudayaan setempat bagi ibu hamil ataupun ibu yang baru melahirkan dan
bayinya.

Dulu saya tinggal di daerah Sintang Kalimantan Barat. Didaerah saya budaya untuk ibu
yang sedang hamil dan setelah melahirkan masih cukup kental, didaerah saya budaya untuk ibu
hamil seperti mengadakan pengajian atau upacara syukuran 4 bulanan dan 7 bulanan bagi ibu
hamil masih dilakukan sebagai ucapan rasa syukur dan meminta perlindungan bagi ibu dan bayi
agar selalu sehat sampai masa persalinan. Syukuran 4 bulanan dan 7 bulanan ini biasanya hanya
membagikan makan kepada penduduk sekitar dan mengadakan doa bersama. Di beberapa tempat
didaerah saya juga ada beberapa orang yang mempercayai bahwa membawa benda tajam seperti
gunting, dan peniti dapat menjaga ibu dan bayi dari roh jahat. Biasanya hal tersebut disarankan
oleh orang tua atau mertua dari sang ibu. Para ibu hamil juga dianjurkan untuk berjalan-jalan di
pagi hari supaya persalinannya lancar.

Tak hanya itu, di daerah saya juga ada pantangan yang harus dihindari oleh ibu hamil
seperti tidak boleh keluar malam karena bisa di ganggu roh jahat, larangan duduk di depan pintu
karena bisa menyebabkan persalinan tidak lancar, tidak boleh duduk beralaskan daun karena bisa
menghambat kelahiran sang bayi. Pantangan ini juga diberlakukan untuk ibu setelah melahirkan,
pantangan setelah melahirkan seperti tidak boleh membawa bayi keluar rumah saat petang dan
malam hari karena bisa di ganggu oleh roh jahat.

Ibu setelah melahirkan selain mengadakan syukuran juga memiliki budaya tersendiri,
seperti menaruhkan bawang dan rangkaian bumbu dapur di topi atau pakaian sang bayi,
menaruhkan cabai di atas pintu masuk rumah dan kamar agar tidak diganggu roh jahat. Setelah
melahirkan ayah sang bayi juga harus mengubur ari-ari sang bayi di depan rumah dan diberikan
lampu juga pagar atau kurungan.

Meski terdengar sedikit tidak masuk akal, tetapi penduduk di daerah saya masih
menerapkan budaya yang ada. Masyarakat masih mengikuti kebiasaankebiasaan yang harus
dilakukan ibu pada saat hamil dan juga pantangan/larangan yang harus dihindari oleh ibu hamil.
Mereka meyakini jika pantangan itu dilanggar akan mengakibatkan hal buruk pada ibu dan bayi
yang dikandungnya. Bagi masyarakat, kehamilan dan persalinan merupakan proses yang normal
dan sebagai identitas bagi seorang perempuan untuk menjaga kesehatan keselamatan ibu dan
sang bayi.

Anda mungkin juga menyukai