Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata ajar Blok 3.6 Critical Nursing
Deden (4002170094)
SEPTEMBER, 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai Asuhan Keperawatan Kegawat Daruratan Fraktur pada Lansia.
Dalam pembuatan makalah banyak kendala yang kami hadapi. Namun, pada
kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, kami megucapkan terima kasih
kepada Tim Blok 4.1 Critical Nursing yang telah membimbing kami dalam proses
penyusunan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu,
kami harapkan pembaca dapat memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Terima kasih.
Kelompok 2A
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami perubahan morfologis
pada otot yang menyebabkan penurunan fungsional otot, yaitu kekuatan dan
kontraksi otot, elastisitas dan fleksibilitas otot, serta kecepatan dan waktu
reaksi. Penurunan fungsi serta kekuatan otot meningkatkan risiko jatuh, dan
juga dapat diperburuk oleh faktor dari lingkungan ( pencahayaan yang buruk,
atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang,
dan jaringan disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu
lengkap atau tadak lengkap. (Prince & Wilson, 2006 dalam Helmi, 2012).
5,6 juta orang meninggal dunia dan 1,3 juta orang menderita fraktur akibat
bisa terjadi akibat faktor lain seperti proses degenerative dan patologi (Depkes
Pada saat terjadi fraktur atau patah tulang, jaringan sekitarnya juga
2
otot dan sendi, dislokasi sendi, rupture tendon, kerusakan saraf dan kerusakan
menyebabkan infeksi.
partial yang dapat mengenai tulang panjang dan sendi jaringan otot dan
pembuluh darah trauma yang disebabkan oleh stress pada tulang, jatuh dari
(osteoporosis, kanker, tumor tulang) dan ditandai dengan Look: tanda yang
nyeri, Move: krepitasi dan terasa nyeri saat digerakkan, gangguan fungsi
pergerakan.
pegas untuk menahan. Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar
dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang
fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marrow,
dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan terjadi karena
3
Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. Jaringan yang
ditandai dengan vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel
darah putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan
tulang nantinya.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
d. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang/ diagnostic fraktur
C. Metode Penulisan
pasien fraktur pada lansia adalah metode literature review yaitu menggunakan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Fraktur
B. Etiologi Fraktur
1. Kekerasan langsung
jauh dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian
Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Ketakutan dapat
penarikan.
6
C. Patofisiologi Fraktur
1. Deformitas
2. Bengkak/edema
3. Echimosis (memar)
4. Spasme otot
5. Nyeri
7. Kreapitasi
8. Pergerakan abnormal
9. Rontgen abnormal
7
8
E. Pemeriksaan penunjang / diagnostic
F. Terapi Medis
a. Fraktur terbuka
dan disertai perdarahan yang hebat dalam waktu 6-8 jam ( golongan
1) Pembersihan luka
2) Exici
3) Hecting situasi
4) Antibiotik
b. Seluruh fraktur
1) Rekognisis/pengenalan
selanjutnya.
9
2) Reduksi/Manipulasi/Reposisi
rotasfanatomis (Brunner,2001)
3) Retensi/Immobilitas
4) Rehabilitas
10
BAB III
PROSES KEPERAWATAN
A. Ilustrasi Kasus
sebelah kiri dengan skal nyeri 7 dari rentang 0 – 10. TD : 150/80 mmHg, Nadi
terdapat luka post operasi di kaki kiri dengan 8 jahitan. Klien aktivitas di
B. Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian
a) Identitas
Identitas Pasien
Nama : Tn. P
Umur : 65 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki – laki
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Suku bangsa : Sunda
Alamat : Jalan. Banda No. X
Tanggal Masuk : 10 September 2020
Tanggal Pengkajian : 10 September 2020
No. Register : Rm123456
Diagnosa Medis : Fraktur
11
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 25 tahun
Hub. Dengan Pasien : Anak
Alamat : Jalan. Aceh No. IX
b) Riwayat Kesehatan
- Keluhan Utama :
Pasien mengatakan Nyeri pada kaki sebelah kiri.
- Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang Ke IGD karena tertabrak, nyeri dirasakan saat
bergerak lalu nyeri seperti di tusuk – tusuk di bagian kaki
kiri dengan skala nyeri 7 dari rentang 0 – 10 kemudian nyeri
datang hilang timbul.
- Riwayat kesehatan lalu :
Pasien Nampak terdapat luka post op di kaki kiri dengan 8
jahitan
- Riwayat kesehatan keluarga :
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga
- Riwayat psikososial dan spiritual :
Support sistem
Pasien mendapat banyak dukungan dari keluarga
Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
Pasien berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia dan
sunda
Sistem nilai kepercayaan
pasien mengatakan jarang mengikuti pengajian
12
- Lingkungan
Rumah : pasien mengatakan rumah dalam
keadaan bersih dan jauh dari jalan raya
Tempat kerja : pasien mengatakan pekerjaan cukup
kotor dan banyak sekali polusi
- Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum dan Saat Sakit
13
j. Volume Air mineral Air mineral
3.Pola Eliminas
BAK
a. Frekuensi 2- 3 kali 1- 2 kali
b. Jumlah output 2000 cc 2000 cc
c. Warna Bening Bening
d. Bau Amoniak Amoniak
e. Keluhan Tidak ada Tidak ada
BAB
a. Frekuensi 1x/hari Tidak BAB
b. Warna Kuning kecoklatan -
c. Bau Bau khas -
d. Konsistensi Lunak -
e. Penggunaan Tidak Tidak
obat menggunakan obat menggunakan
pencahar pencahar obat pencahar
3. Pola Personal Hygiene
a. Mandi 2x/hari 1x/hari
b. Oral hygiene Tidak sikat gigi
- Frekuensi 2x/hari
- Waktu Siang dan sore
c. Cuci rambut Tidak cuci
rambut
Pola Aktivitas dan Latihan
a. Kegiatan dalam Berjalan Berbaring
pekerjaan
b. Waktu bekerja 10 jam/hari Tidak bekerja
c. Kegiatan waktu Bersih bersih Istirahat
luang rumah
d. Keluhan dalam Tidak ada keluhan Aktivitas terbatas
beraktivitas
e. Olahraga Tidak
Jenis Berjalan kaki berolahraga
14
Frekuensi Setiap hari
Kemampua 0 1 2 3 4
n Perawatan
diri
Makan dan √
minum
Mandi √
Toileting
√
Berpakaian √
Berpindah √
Pola Istirahat dan Tidur
a. Lama tidur 8 jam/ hari
b. Waktu
-Siang -
-Malam 8 jam/ hari
c. Kebiasaan
sebelum tidur
Sering, karena
-Sering terbangun Tidak sering memikirkan
terbangun penyakit yang
15
dialaminya
Pola Kognitif dan Presepsi
Tingkat Sadar penuh Sadar penuh
kesadaran
Presepsi dan konsep diri
Ancaman Dapat Tidak dapat
terhadap diri, menjalankan peran menjalankan
sakit, sebagai suami perannya sebagai
perubahan suami.
peran
Peran dan Hubungan
Berpartisipasi
dalam kegiatan
sosial
c) Pengkajian Fisik
- Kesadaran dan CGS : Composmentis (15)
Eye : 4 , Verbal : 5, Motorik : 6
- Pengukuran TTV :
Suhu Tubuh : 36,7 °c
Tekanan Darah : 150/80 mmHg
Nadi : 85x/menit
Pernafasan : 12x/menit
16
- Antopometri :
Tinggi Badan Sebelum dan Saat Sakit : 165 CM
Berat Badan Sebelum dan Saat Sakit : 59 Kg
- Pemeriksaan Kepala :
Inspeksi : Rambut hitam, bentuk normal, dan tidak
terdapat lesi
Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak terdapat nyeri
tekan
- Pemeriksaan Mata
Inspeksi : simetris, pergerakan bola mata normal, reflek
pupil normal, tidak memakai kacamata
Tes Ketajaman Penglihatan : normal
- Pemeriksaan Telinga
Inpeksi : Simetris, tidak terdapat lesi
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Pemeriksaan Pendengaran dengan Garpu Tala :
Rinner : Normal
Webber : Normal
Swabah : Normal
- Pemeriksaan Hidung dan Sinus
Inspeksi : Simetris, Tidak terdapat sinus, tidak terdapat
polip, tidak ada pernafasan cuping hidung
Palpasi Sinus : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri lepas
Pemeriksaan Ketajaman Penciuma : Normal
- Pemeriksaan Mulut dan Bibir
Inspeksi : ttidak terdapat stomatitis, mukosa bibir merah
- Pemeriksaan Leher
Inspeksi Leher : Tidak ada lesi, JVP 1 CM, simetris
Inspeksi dan Auskultasi Arteri Karotis : Normal
Inspeksi dan Palpasi Kelenjar Tiroid : Normal
17
- Pemeriksaan Dada (Kardiovaskuler)
Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, tidak terdapat
pembengkakan
Perkusi : Daulness
Palpasi : tidak ada udema
Auskultasi : S1 S2 Lup dup
18
19
2) Analisa data
DS : Trauma
- Pasien mengatakan
nyeri pada kaki
sebelah kiri Fraktur
P : Nyeri dirasakan
saat bergerak Nyeri Akut
Q: Nyeri seperti Cedera sel
ditusuk-tusuk
R: Nyeri pada kaki
kanan Degranulasi sel mast
S: Skala nyeri 7
T: Nyeri datang
hilang Pelepasan mediator
timbul kimia HBP
DO : - Pasien
tampak
menahan nyeri
Nocireseptor
- Tanda-tanda vital :
TD : 150/80 mmHg
N : 85 x/menit
Medula spinalis
Korteks serebri
Nyeri Akut
20
Resiko Infeksi
DS : - Pasien Fraktur Gangguan Mobilitas
mengatakan
Fisik
aktivitas dibantu
keluarga Cedera sel
DO : - Pasien tampak
disibin oleh keluarga
Gg mobilitas Fisik
3) Diagnosis Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri cidera fisik
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka post operasi
c. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan
mobilitas
4) Intervensi Keperawatan dan Rasional
21
1. pasien mengurangi
menunjukan ansietas dan rasa
ekspresi wajah nyeri
rileks
2. pasien dapat
tidur dengan
nyaman
3. pasien tidak
mengeluh
kesakitan
4. pasien
menyatakan skal
nyeri dari skala 3
–5
2. Resiko tinggi Tupan : 1. monitor 1. untuk
infeksi Setelah dilakukan karakteristrik, mengetahui
berhubungan intervensi 3x24 warna, ukuran, keadaan luka dan
dengan luka post jam, diharapkan cairan, dan bau perkembangan nya
operasi Resiko tinggi luka
infeksi teratasi
Tupen : 2. bersihkan 2. Agar tidak
Setelah dilakukan luka dengan terjadi infeksi dan
intervensi 1x24 konsep steril terpapar kuman
jam, diharapkan atau bakteri
pasien dapat 3. ajarkan 3. memandirikan
terhindar dari pasien dan pasien dan
resiko infeksi keluarga keluarga
dengan kriteria melakukan
hasil perawatan luka
1. integritas kulit
22
normal
2. temperature
normal
Tidak adanya lesi
pada kulit
3. Gangguan Tupan : 1. Monitor TTV 1. Untuk
mobilitas fisik Setelah dilakukan meliputi : TD, mengetahui
berhubungan intervensi 3x24 HR, RR, dan keadaan umum
dengan penurunan jam, diharapkan suhu pasien
mobilitas hambatan 2. Kaji 2. Untuk
mobilitas pasien kekuatan otot mengetahui
dapat teratasi ekstremitas kekuatan otot
sebagian bawah bagian pasien
Tupen : kiri 3. Untuk
Setelah dilakukan 3. Bantu memberikan
intervensi 1x24 aktifitas pasien kenyamanan pada
jam, kekuatan pasien
otot pasien
meningkat
dengan kriteria
hasil dapat
menggerakan
bagian yang
mengalami stroke
secara perlahan
5) Evaluasi
23
agen injuri cidera berkurang
fisik O :- Hasil TTV
TD:110/70
HR: 75x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,5C
-Pasien Nampak
rileks dan nyaman
A : Nyeri akut
teratasi sebagian
P : Lanjutkan
Intervensi
2. Resiko tinggi infeksi S : Pasien
berhubungan dengan mengatakan tidak
luka post operasi nyeri di area luka
O :- Hasil TTV
TD:110/70
HR: 75x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,5C
A : Resiko Tinggi
Infeksi teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
Intervensi
3. Gangguan mobilitas S : Pasien
fisik berhubungan mengatakan akan
dengan penurunan mika miki dengan
mobilitas sendiri
O :- Hasil TTV
24
TD:110/70
HR: 75x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,5C
-Pasien mampu
menahan beban
yang diberikan
A : Gangguan
mobilitas fisik
teratasi sebagian
P : Lanjutkan
Intervensi
-Latihan Rom
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
partial yang dapat mengenai tulang panjang dan sendi jaringan otot dan
pembuluh darah trauma yang disebabkan oleh stress pada tulang, jatuh dari
(osteoporosis, kanker, tumor tulang) dan ditandai dengan Look: tanda yang
nyeri, Move: krepitasi dan terasa nyeri saat digerakkan, gangguan fungsi
pergerakan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Asih. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. 2007. Edisi ke- 10. Jakarta : EGC
Hartono, A. (2005), Kamus Saku : Perawat. Edisi ke- 22. Jakarta : EGC
Medika
Paul, M. Morin, M.D; Edward j. Harvy, MD; Beckam, CET; Steffen, MD,
Kedokteran EGC
Sjamsuhidajat, R. & Jong, D (2011), Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-3. Jakarta :
EGC
27
Santoso, B. (2005-2006), NANDA : Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta :
Prima Medika
Jakarta : EGC
28