Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 REMAJA

2.1.1 Definisi

Remaja menurut WHO masyarakat dalam rentang usia 10 sampai dengan 19


tahun. Menurut peraturan mentri kesehatan RI nomor 25 tahun 2014, remaja adalah
masyarakat dalam rentang usia 10 sampai denag 18 tahun dan menurut badan
kependudukan dan keluarga berencana ( BKKBN) rentang usia remaja adalah 10
tahun sampai dengtan 24 tahun dan belum menikah. Jumlah penduduk usi 10 sampai
dengan 19 tahun di indonesia menurut sensus penduduk 2010 sebanyak 43,5juta atau
sekitar 18% dari jumlah penduduk. Di dunia diperkirakan kelompok remaja berjumlah
1,2 milyar atau 18 % dari jumlah penduduik dunia (WHO, 2014)

Berdasarkan uraian di atas mahasiswa yang npada umumnya adalah manusia


yang berumur dari mulain 18tahun sampai dengan 24 tahun maka mahasiswa bisa
dikategorikan sebagai remaja.

2.2.2 Ciri-ciri perkembangan Remaja.

Perkembangan remaja sering kali ditemukanm adanya perubahan tingkah laku,


dari mulai tingkah laku yang positif sampai dengan tingkah laku yang negatif. Hal ini
kerab terjadi diakrenakan pada masa remaja ini sedang mengalami peralihan dari
masa kanak-kanak menuju ke masa remaja. Perlakuan-perlakuan yang berasal dari
lingkungamn sering kali membuat atau membentuk perilaku-perilaku yang suka
melawan , gelisah, dan mengalami emosi yang naik turun. Pada kondisi-kondisi
seperti sangat penting untuk memahami kondisi anak yang sedang mencari jati
dirinya. Maka dari itu peran orang tua berpran sebagai teman atau sahabat sangat
penting dibandingkan dengan peran orang tua sebagai pengatur dan penentu suatu
keputusan.

Menurut Blair & Jones 1964;Ramsey,1967;Mead,1970;Dusek 1977;


besonkey 1981 mengemukakan sejumlah ciri khas perkembangan remaja
sebagai berikut :
1. Mengalami perubahan fisik ( pertumbuhan) paling pesat dan signifikan di
bandingkan dengan periode perkembangan sebelumnya ataupun
sesudahnya, perubahan fisik pada awal permulaaan remaja sanagt cepat.
2. Memeliki energi yang sanagt banyak secara fisik maupun psikis yang
mendorong mereka un tuk lebih kreatif dan berprestasi.
3. Memiliki perhatian yang lenih terfokus atau terarah pada teman-teman
sebaya nya dalam beberapa aspek slah satunya adalah Life style dan hal ini
tidak menutup kemungkinan anak akan perlahan melepaskan diri dari
ikatan keluat terutama kepada orang tuanya.
4. Memiliki ketertarikan yang kuat terhadap lawan jenis. Pada saat menginjak
remaja makan timbulah rasa ketertarikan lawan jenis yang tidak hanya
sekedar teman.
5. Memiliki keyakina kebenaran tentangt beragama. Dalam hal ini remaja
akan mencari kebenaran yang haqiqi. Akan memperoleh ketengan jika
menemukan dengan cara yang baik dan benar, namun sebaliknya jika ia
tidak menemukannya maka ia akan goyah.
6. Memiliki kemampuan untuk menunjukan kemandirian.
7. Berada pada periode transisi antara kehidupan masa kanak-kanak dan
kehidupan orang dewasa.
8. Pencarian identitas diri.(Dr. Ida Umani 2019:2)

Berdasarkan uraian tersebut bahwa periode remaja adalah periode transisi dari
periode anak-anak menuju ke periode dewasa. Dalam hal ini banyak perubahan –
prubahan yang di perlihatkan dalam periode remaja yakni salah satunya adalah
memeliki perhatian lebih kepada teman sebayanya terlebih pada gaya hidup atau life
style.

2.2 Makanan cepat saji

Makanan cepat saji atau fast food pertama kali di populerkan di amerika
serikat pada saat tahun 1950 , dengan mengingat nutrisi yang ada di makanan cepat
saji sangat tidak seimbang maka hal ini menimbulkan masalah baru yakni banyak
masyarakat pecinta makanan cepat saji ini mengalami masalah kesehatan seperti
obesitas dan lain sebagainya. Pada banyak penelitian bahwa yang menggemari
makanan cepat saji ini adalah rata-rata anak-amak dan usia remaja.(Vaishali
V.Agarwal, Palak A.Makhija,2019)

Makanan cepat saji biasanya tersedia dalam bentuk pizza, kentang goreng,
ayam goreng, dan masih banayk lagi. makanan cepat saji ini selain di hidangkan
dengan cepat juga harganya relatif murah hal ini juga salah satu faktor mengapa
kebanyak anak-anak dan usia remaja menyukainya. .(Vaishali V.Agarwal, Palak
A.Makhija,2019)

Menurut badan kesehatan dunia (WHO), jenis-jenis makanan yang banyak


ditemui di Indonesia di kategorikan sebagai makan-makanan junk food diantaranya
adalah : (Selli,2019:36)

a. Gorengan, telah kita ketahui bahwa gorengan mengandung kalori minyak


dan lemak yang sangat tinggi. Tidak hanya itu sebagaian gorengan yang
terdapat di indonesia menggunakan minyak yang telah di gunakan untuk
menggoreng sampai dengan berkali-kali sampai warna dari minyak sudah
menjadi hitam. Hal ini bisa mngakibatkan terpicunya gaangguan
kesehatan, seperti kegemukan dan jantung koroner
b. Makanan kaleng, makanan yang dikemas dengan cara di kemas
menggunkan kaleng ini seperti daging-dagingan atau sayur-sayuran. Hal
ini termasuk dalam makan yang tidak sehat dikarenakan mengandung
bahan pengawet serta mengakibatkan penuruan kandungan nutrisi dalam
bahan makanan tersebut
c. Makanan daging olahan yang di proses seperti corned,sossis, dan lain lain,
makanan sepertini ini mengandung bahan pewarna yang tidak sehat untuk
kesehatan serta manggandung kadar natrium yang tinggi y6angt bisa
mengakibatkan hipertensi bahkan sampai dengan memicu kanker.
d. Mie instan yang mengandung bahan pengawet jika di konsumsi secara
berlebihan akan menimbulkan masalah kesehatan
e. Makan yang di proses dengan cara di bakar dapat mengakibatkan atau
memicu munculnya zat yang dapat memicu penyaklit kanker
f. Keju olahan yang mengandung lemak dan kadar gula yang tinggi bisa
mngakibatkat penumpukan kadar lamak pada tubuh dan dapat mngakibat
kian diabetes
g. Makana asina kering mengandung garam nitar yang memicu munculnya
zat karsinogenik di dalam tubuh, serta mengakibatkan resiko gangguan
kerja ginjal.
h. Makanan manisan beku seperti ice cream,cake beku, dan lain-lain. Pada
umumnya terkandung mentega yang tinggu yang dapat mengakibatkan
kelebihan berat badan atau obesitas serta kadar gula tinggi atai diabetes
i. Makan yang banyak menggandung gula teruitama gula buatan, seperti
minuman bersoda, hal ini bisa menimbulkan obesitas dan diabeteas
j. Makanan daging berlemak dan jeroan mengandung kolesterol dan lemak
jenuh yang dapat meningkatkan resiko masalah kesehatan.

2.3 Dampak Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji mempunyai beberapa dampak sebagai berikut : . (Arum,2017:1).

Dampak Positif

Telah kita ketahui bahwa makanan cepat saji adalah makanan yang biasanya
makan dari luar negeri. Hal ini menambah pengetahuan mengenai makan-makan
yang di konsumsi oleh orang-orang luar negeri hal ini bisa dijadikan inspirasi
atau ide-ide baru bagi masyarakat Indonesia dengan berbagai inovasi-inovasi
yang kreatif.

Dampak Negatif

Di era sekarang ini makanan siap saji atau fast food tak sulit untuk
menemukannya di setiap pusat pemelanjaan seperti mall, pertokoan, bahkan
pinggiran kota pun ada, tidak hanya itu di tempat rekreasi atau bahkan di tempat
pembelajaran seperti Universitas, sekolah SMA,dll dengan hampang kita temui.
Tak hanya itu bahkan di kalangan perkotaan pun sudah menjadi suatu kebiasaan
dan budaya ketika menyantap fast food adalah makanan yang elit terutama bagi
kaum remaja yang terdapat diperkotaan.
Namun makan-makanan yang sifatnya cepat saji sangatlah berpotensi sebagai
makanan “sampah” atau yang biasa kita beri nama Junk Food. Junk Food
sendiri ialah makan yang sangat sedikit mengandung nutrisi yang kita butuhkan
serta tidak sehat tentunya.

Makanan-makanan junk food mempunyai kandungan :

a. Mengandung lemak jenuh yang sangat tinggi


Kolesterol dalam tubuh kita memiliki sifat ganda yakni disatu sisi diperlukan oleh
tubuh kita namun disisi lain dapat membahasayakn kesehatan kita tergantung pada
banyak atau tidaknya lemak yang terdapat di dalam tubuh kita.
b. Bergula tinggi Gula
adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi
perdagangan utama. Fungsi-fungsi gula dalam makanan antara lain: sebagai bahan
penambah rasa dan sebagai bahan perubah warna kulit produk . Kelebihan gula
dapat mengakibatkan sejumlah konsekuensi kesehatan secara umum, gula dapat
menyebabkan obesitas, menyebabkan tekanan darah tinggi pada orang-orang
gemuk, gula juga dapat menyebabkan osteoporosis, dan penyakit lainnya
c. Kandungan nutrisi yang sedikit, seperti protein, vitamin dan mineral
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. fungsi protein antara lain yaitu sebagai pertumbuhan dan
pemeliharaan sel-sel dalam tubuh, pembentukan ikatan - ikatan esensial tubuh,
mengatur keseimbangan air, pembentukan antibody dan sumber energi. Sumber
protein yang baik berasal dari bahan makanan hewani seperti daging, unggas, ikan
dan susu.

vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah


sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh.Vitamin
dibedakan dalam dua kelompok yaitu vitamin larut lemak dan vitamin larut air.
Termasuk kedalam vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E dan K. Sedangkan
yang termasuk kedalam vitamin larut air yaitu vitamin C, B1 (tiamin),
B₂(riboflavin), niasin (asam nikotinat). Kemudian terdapat unsur lain yang tidak
termasuk kedalam vitamin larut lemak ataupun vitamin larut air yaitu mineral.
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan .

Jika kita mengkonsumsi makanan Junk food secara berlebihan maka


kemungkinan besar akan menimbulkan maslah kesehatan.kita tau kandungan
yang ada dalam makanan junk food salah satunya mengandung gula yang sangat
tinggi maka ini kakn menimbulkan penyakit diabetes, tak hanya itu selain
mengandung tinggi gula bahwa terdapat tinggi kandungan lemaknya ini bisa
menimbulkan masalah bagi kesehatan contohnya gangguan keseimbangan gizi
yakni obesitas,stroke,dll.

Anda mungkin juga menyukai