Soal UKOM AMKP
Soal UKOM AMKP
2. Sebanyak 210 mg KH2PO4 dilarutkan dalam labu takar 100 ml sebagai larutan stok,
kemudian sebanyak 2,5 mol larutan stok dipipet ke dalam labu takar 100 ml sebagai
“working standard”. Dari larutan working standard dipipet sebanyak 0, 5, 10, 15, 20, dan
25 ml ke dalam labu 50 ml, kemudian dilakukan pengukuran absorbans dengan
spektofotometri.
Konsentrasi Stok Konsentrasi WS
Vol (ml) Konsentrasi (ppm) Absorbans
KH2PO4 P2O5 KH2PO4 P2O5
0 A 0,000
5 B 0,101
10 C 0,204
15 D 0,509
20 E 1,009
25 F 1,501
Hitunglah :
a) Konsentrasi larutan stok KH2PO4
b) Konsentrasi larutan stok P2O5
c) Konsntrasi working standar P2O5
d) Konsentrasi larutan A
e) Konsentrasi larutan B
f) Konsentrasi larutan C
g) Konsentrasi larutan E
h) Konsentrasi larutan F
i) Konsentrasi fosfor dalam 1,2345 g sampel, jika absorbansnya 0,636
j) Jika satu kemasan berisi 25 g berapa kadar fosfor per kemasan (mg/25 g)
3. Sebanyak 4,4178 g sampel diuji lemak dengan metode soxhlet. Labu lemak seberat
21,3181 g digunakan untuk pengujian. Setelah diuji berat labu+lemak adalah 22,3197 g.
kadar air sampel adalah 5,00%. Hitunglah : a) Kadar lemak(% basis basah) b) Kadar
lemak (% basis kering)
5. Sebanyak 5,095 g sampel minyak kelapa diuji bilangan asam. Sampel dititrasi dengan
KOH 0,1 N dan tercatat volume terpakai 0,50 ml. Hitunglah bilangan asam (mg KOH/ g
minyak) dan %FFA sampel tersebut
6. Kadar lemak
Ulangan Berat sampel Berat Labu+Lemak Berat sampel kering Labu kosong
1 5,1001 g 132,0001 g 4,7896 g 130,1001
2 5,1002 g 132,0002 g 4,8001 g 130,1001
3 5,1005 g 132,0005 g 4,7906 g 130,1001
Hitunglah kadar lemak basis basah dan basis kering dari setiap ulangan, dan hitunglah
nilai RSD dan RSDH setiap basis.
Sebanyak 3,4178 g sampel dilarutkan dalam labu takar 100 ml. Kemudian sebanyak 10
ml dipipet dan diencerkan dalam labu takar 50ml. Hasil kromatogram sampel adalah
sebagai berikut.
Tentukan :
a) RT Standar
b) LA Standar
c) RT Sampel
d) LA Sampel
e) Konsentrasi DMC dalam kromatogram sampel (ppm)
f) Konsentrasi DMC dalam sampel (ppm)
g) Konsentrasi DMC dalam sampel (mg/20 g)
8. Sebanyak 0,68 g sampel susu diuji protein. Sampel dititrasi dengan menggunakan larutan
HCL 0,0095 N, tercatat volume terpakai sebanyak 27,55 ml dan untuk blanko sebanyak
0,05 ml. Dengan faktor konversi 5,46 tentukan %N dan %protein pada sampel.
9. Dilakukan penetapan TAT pada sampel jus anggur yang mengandung asam tartarat (BE :
75,05). Sebelum melakukan pengujian TAT, dilakukan standarisasi NaOH 0,1 N.
Sebanyak 0,635 g asam oksalat ditimbang dan dilarutkan ke dalam labu takar 100 ml
kemudian sebanyak 10 ml dipipet dan dititrasi. Tercatat volume terpakai yaitu 10,25 ml.
Setelah itu, penetapan TAT sampel dilakukan menggunakan larutan NaOH hasil
standarisasi. Sebanyak 25 ml sampel jus anggur diencerkan dalam labu takar 1100 ml dan
sebanyak 10 ml dipipet dan dititrasi. Tercatat volume terpakai yaitu 23,15 ml. Tentukan
%TAT dalam sampel jus anggur !
10. Sampel susu akan diuji kandungan gulanya sebanyak 3 kali ulangan. Sampel susu
diencerkan ke dalam labu takar 250 ml, kemudian sebanyak 10 ml dipipet dan diuji
kandungan gula pereduksinya. Sedangkan sebanyak 25 ml dipipet dan diencerkan dalam
labu takar 100 ml, lalu sebanyak 10 ml dipipet dan diuji kandungan gula totalnya. Berikut
adalah hasil pengujian dari ketiga ulangan. ( N tiosulfat = 0,0998)
Ul Berat susu (g) Vol. tiosulfat Vol. tiosulfat Vol. Blanko
(pereduksi) (gula total)
1 2,0008 4,40 3,80 5,80
2 2,0004 4,35 3,75 5,80
3 2,0010 4,50 3,85 5,80