BAB 1
Pembukaan
1.1 .Latar Belakang
Kebutuhan Fisik manusia merupakan fokus dalam asuhan kesehatan. Bagi pasien
yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau beberapa
kebutuhan dasar pasien yang akan terganggu. Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi
kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena
merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi,
kegiatan seksual, oleh karena itu tenaga medis khususnya kebidanan harus memiliki
kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan
memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalam melaksanakan
aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan Fisik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Kebutuhan Oksigenisasi
1. Ginjal
Fungsi ginjal yakni sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam darah, dan
pengaturan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam.
2. Kulit
Fungsi kulit berkaitan dengan proses pengaturan panas. Melalui kelenjar keringat suhu
dapat diturunkan dengan melepaskan air yang jumlahnya kurang lebih setengah liter
sehari. Perangsangan kelenjar keringat dapat diperoleh dari aktivitas otot, suhu
lingkungan, dan melalui kondisi tubuh yang panas.
3. Paru-paru
Fungsi paru-paru berkaitan dengan respons akibat perubahan frekuensi dan
kemampuan bernapas. Organ paru-paru menghasilkan Insensible water loss ± 400 ml/hari.
4. Gastrointestinal
Berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air.
Dalam kondisi normal, cairan yang hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari.
5. Sistem endokrin (hormonal)
Mekanisme rasa haus dapat merangngsang pelepasan rennin. Mekanisme ini dikontrol
oleh sistem hormonal, yakni ADH (Anti Diuretik Hormon), aldosteron, prostaglandin, dan
glukokortikoid.
Pengaturan elektrolit meliputi :
Pengaturan keseimbangan natrium
Pengaturan keseimbangan kalium
Pengaturan keseimbangan kalsium
Pengaturan keseimbangan magnesium
Pengaturan keseimbangan klorida
Pengaturan keseimbangan bikarbonat
Pengaturan keseimbangan fosfat.
Jenis-jenis cairan elektrolit, antara lain :
Cairan isotonic
Cairan hipotonik
Cairan hipertonik.
Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Elektrolit, yaitu :
2.1.3 Kebutuhan Nutrisi
Sala satu fungsi Nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan
perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan
memudahkan terjadinya penyakit.
Sistem yg berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah system pencernaan,
yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris.
Saluran pencernaan, terdiri dari :
1. Mulut
Di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanis melalui proses mengunyah.
Makanan akan dihancurkan sampai merata dengan bantuan enzim emilase yang akan
memecah amilun menjadi maltosa. Di dalam mulut juga terdapat kelenjar saliva yang
menghasilkan saliva untuk mencerna hidrat arang, khususnya amilum dan melicinkan
bolus sehingga mudah ditelan.
2. Faring dan esophagus
Faring langsung berhubungan dengan esofagus, sebuah tabung yang memiliki otot
dengan panjang 20-25cm yang terletak di belakang trakhea dan di depan tulang punggung,
kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan
abdomen dan menyambung dengan lambung. Esofagus merupakan bagian yang
menghantarkan makanan dari faring menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang
berongga dengan panjang 2cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter.
3. Lambung
Lambung memilik fungsi Motoris dan fungsi sekresi pencernaan, fungsi motoris
adalah menampung makanan, memecah makanan menjadi partikel kecil, dan
mencampurnya dengan asam lambung. Fungsi sekresi dan pencernaan adalah mensekresi
pepsinogen renin, dan lipase.
4. Usus halus
Usus halus mencerna dan mengabsorpsi Chyme dari lambung. Zat makanan yang telah
halus akan diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi
besi, kalsium, dengan bantuan Vitamin D, A, E, dan K dengan bantuan empedu dan asam
folat.
5. Usus besar
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air(90%), elektrolit, Vitamin dan sedikit
glukosa.
Karbohidrat
Lemak
Protein
Mineral
Vitamin
Air
1. Pengetahuan
2. Prasangka
3. Kebiasaan
4. Kesukaan
5. Ekonomi
1. Konstipasi
2. Diare
3. Inkontinensia usus
4. Kembung
5. Hemorroid
6. Fecal Impaction
a. Usia
b. Diet
c. Asupan cairan
d. Aktivitas
e. Pengobatan
f. Gaya hidup
g. Penyakit
h. Nyeri
i. Kerusakan sensoris dan motoris
B. Pengertian tidur
Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan
oleh stimulus atau sensori yang sesuai (Guyton 1986)
Fisiologi tidur
Merupakan pengaturan kegiatan tidur yang melibatkan hubungan mekanisme
serebral secara bergantian agar mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat tidur
dan bangun. Sistem pada batang otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur
adalah BSR (bulbar synchronizing regional) dan RAS (reticular activating system).
Jenis-jenis tidur
1. Tidur Nonrapid Eye Movement (NREM)
Disebut juga tidur gelombang lambat (slow wave sleep). Ini disebabkan oleh
menurunnya kegiatan di dalam system pengaktifasi retikularis.
Ciri-ciri tidur nyenyak, adalah :
Menyegarkan
Tanpa mimpi (tidur dgn gelombang delta)
Dalam keadaan istirahat penuh
Tekanan darah menurun
Frekuensi napas menurun
Pergerakan bola mata melambat
Metabolisme menurun
1. Penyakit
2. Latihan dan kelelahan
3. Stress psikologis
4. Obat – obatan
5. Nutrisi
6. Lingkungan
7. Motivasi
1. Insomnia
2. Hipersomnia
3. Parasomnia
4. Enuresis
5. Apnea tidur dan mendengkur
6. Narkolepsi
7. Mengigau
8. Gangguan pola tidur secara umum.
2.1.6. Kebutuhan Menghindari dari rasa nyeri
A. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik
dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, maupun
emosional.
Klasifikasi nyeri
2) Nyeri Kronis
Merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu
yang cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Musrifatul, A. Azis Alimul, (2009), Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta
http://health.okezone.com/read/2012/06/01/482/640000/3-kebutuhan-optimalisasi-tumbuh-
kembang-bayi-balita
http://rosiana-nuka.blogspot.com/2011/03/kebutuhan-seksualitas.html