Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN

DALAM NOVEL BURUNG-BURUNG RANTAU


KARYA Y.B. MANGUNWIJAYA

Evrosin Evi, A. Totok Priyadi, Agus Wartiningsih


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email: evrosinevi48@gmail.com

Abstract
Current development brings both positive and negative impacts to people. Every
individual should be able to balance current development by self-empowering in
religion, morality, society, and culture. Educational values in novel are important to
shape people to be proper. This research is descriptive and qualitative with the
technique of documentary. In this research, there are four educational values, which
are spiritual value, moral value, social value and cultural value. Spiritual values
comprise of always remembering God and being thankful of His grace, and the attitude
of submitting and seeking protection to God. Moral values comprise of honesty,
wisdom, avoidance of free sex, respect for human dignity, law compliance, and also
fairness. Social values comprise of friendship, kinship, and love and compassion to
others. Cultural values comprise of the ability to symbolize ethnics or regions, culture
that is able to be learned by people in society, culture inherited to next generation, and
also culture that is selective and potraying experience and behavior patterns of humans.
The results of this research are able to be used in novel learning. The researcher
composes the lesson plan with cooperative model type Numbered Head Together
(NHT).

Keywords: Educational, Novel, Values

PENDAHULUAN yang dilakukan oleh seseorang kepada orang


Nilai pendidikan merupakan salah satu lain. Fenomena tersebut dapat dialami oleh
nilai yang terdapat dalam suatu novel. Nilai- siapa saja dalam kehidupan sehari-hari,
nilai yang terdapat dalam novel adalah nilai sehingga seseorang dapat mengambil nilai-
religius, nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, nilai baik dari pembelajaran tersebut. Nilai-
dan nilai pendidikan. Setiap nilai mempunyai nilai yang baik tersebut dapat juga diperoleh
teori masing-masing, sehingga dapat dianalisis dari lingkungan nonformal seperti keluarga.
dan ditemukan dalam isi sebuah novel. Nilai Keluarga merupakan salah satu tempat bagi
pendidikan dapat diartikan sebagai sesuatu seseorang untuk mempelajari nilai-nilai
yang dapat memberikan suatu tuntunan agar pendidikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
seseorang mempunyai cara hidup yang lebih karena itu, nilai pendidikan bisa diperoleh dan
baik. dipelajari baik dari lingkungan sekolah
Subur (2015) menyatakan bahwa “Nilai maupun lingkungan keluarga.
adalah sesuatu yang berlaku, sesuatu yang Nilai-nilai pendidikan bisa diterima dari
memikat, atau menghimbau kita. Nilai lingkungan keluarga dan sekolah. Keluarga
difungsikan untuk mengarahkan, merupakan tempat yang paling utama bagi
mengendalikan, dan menentukan kelakuan individu untuk mendapatkan pendidikan
seseorang, karena nilai dijadikan standar ketuhanan, moral, sosial, dan budaya. Pihak
perilaku” Nilai pendidikan biasanya dikaitkan yang terlibat aktif dalam memberikan nilai
dengan adanya pembelajaran secara formal pendidikan tersebut adalah orang tua. Sekolah

1
merupakan tempat kedua bagi individu untuk Ideologi dan Negosiasi dalam Novel Burung-
mendapatkan nilai pendidikan. Pada Burung Rantau Karya Y.B. Mangunwijaya:
pembelajaran sastra, nilai-nilai pendidikan Analisis Hegemoni Gramsci.” Yogyakarta:
termasuk indikator yang harus dicapai. Universitas Gadjah Mada. Rahayu
Peneliti menganalisis nilai-nilai menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu
pendidikan dikarenakan pendidikan merupakan pendeskripsian fakta-fakta yang dilanjutkan
sesuatu yang penting untuk membentuk dengan analisis. Hasil penelitian menunjukkan
seseorang agar lebih terarah. Individu yang bahwa terdapat dua belas ideologi dalam novel
hidup pada era globalisasi saat ini banyak Novel Burung-Burung Rantau karya Y.B.
mendapatkan dampak negatif dari kemajuan Mangunwijaya, yaitu humanisme, patriarkat,
teknologi informasi dan komunikasi. Banyak feminisme, tradisionalisme, konvensionalisme,
sekali kasus-kasus yang sekarang sedang teisme, realisme, rasionalisme, nasionalisme,
menjadi perbincangan baik di lingkungan materialisme, kapitalisme, dan liberalisme.
keluarga, sekolah, maupun masyarakat yang Kedua belas ideologi tersebut memiliki
sekaligus menunjukkan belum berhasilnya korelasi pertentangan dan subordinasi. Untuk
sebuah pendidikan. Hal tersebut memberikan mencapai hegemoni, dibutuhkan negosiasi
dampak berupa krisis moral, religius, sosial, yang bisa terjadi melalui dialog antar tokoh
dan budaya. Sebagai seorang pendidik yang dan perenungan diri sendiri. Berdasarkan
mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia, penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa novel
perlu adanya pemahaman lebih dalam Burung-Burung Rantau karya Y.B.
mengenai karya sastra dan nilai-nilai Mangunwijaya adalah usaha pengarang untuk
pendidikan. Hal ini dilakukan agar pendidik memperlihatkan kekompleksan permasalahan
dapat berperan untuk memberikan panutan dan manusia melalui kehidupan Neti sebagai tokoh
mampu mengatasi permasalahan-permasalahan utama.
yang sering ditemukan pada generasi milenial. Peneliti yang lainnya adalah Wiyatni.
Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk 1995. dengan judul “Novel Burung-Burung
menganalisis nilai-nilai pendidikan sebagai Rantau Karya Y.B. Mangunwijaya: Kajian
bahan pembelajaran sastra di sekolah. strukturalisme genetik” dari Universitas
Peneliti memiliki beberapa alasan dalam Gadjah Mada, Yogyakarta. Penelitian ini
memilih novel Burung-Burung Rantau karya bertujuan untuk mengungkapkan makna novel
Y. B. Mangunwijaya. Alasan peneliti memilih Burung-Burung Rantau Karya Y.B.
novel Burung-Burung Rantau karya Y.B. Mangunwijaya dalam hubungannya dengan
Mangunwijaya, yaitu sebagai berikut. struktur sosial historis serta pandangan dunia
Pertama, tokoh-tokoh di dalam novel adalah subjek yang melahirkannya. Kajian terhadap
orang-orang yang mengenyam pendidikan novel Burung-Burung Rantau sampai pada
yang tinggi. Dalam kehidupannya, para tokoh kesimpulan bahwa struktur novel Burung-
sering dihadapkan dengan berbagai perilaku. Burung Rantau memiliki hubungan yang
Hal tersebut menjadikan beberapa tokoh bersifat homologis dengan pandangan dunia
sebagai seseorang yang memberikan kelompok sosial pengarang. Struktur novel
pendidikan agar orang lain dapat melakukan Burung-Burung Rantau diciptakan pengarang
perubahan ke arah yang lebih baik. Kedua, sebagai ekspresi pandangan dunia kaum
Novel ini dapat dianalisis dari segi nilai intelektual Indonesia dalam merespon kondisi
pendidikan ketuhanan, moral, sosial, dan sosial historis yang terjadi di Indonesia pada
budaya, sehingga berguna bagi setiap individu akhir abad XX atau menjelang abad XXI yang
untuk dijadikan pedoman untuk memperbaiki ditandai oleh era industri dan globalisasi
diri menjadi lebih baik. sebagai dampak perkembangan ilmu
Peneliti yang pernah melakukan penelitian pengetahuan dan teknologi serta pengetahuan
pada novel Novel Burung-Burung Rantau yang bertaraf internasional. Keseimbangan
karya Y.B. Mangunwijaya adalah Rahayu, antara penghayatan terhadap ilmu pengetahuan
Ardila Chandra Kusuma. 2015. “Formasi dan teknologi dengan etika dan moral,

2
sehingga melahirkan generasi Indonesia Bagaimanakah nilai pendidikan sosial yang
terpelajar yang berpikir nasional, universal terkandung dalam novel Burung-Burung
serta melampaui batas nasionalnya, tetapi juga Rantau karya Y.B. Mangunwijaya? 4)
memiliki tanggung jawab sosial dan perhatian Bagaimanakah nilai pendidikan budaya yang
terhadap mereka yang lemah dan miskin yang terkandung dalam novel Burung-Burung
disebut generasi pascanasional. Rantau karya Y.B. Mangunwijaya? 5)
Penelitian ini memiliki persamaan dan Bagaimanakah rencana pembelajaran teks
perbedaan dengan penelitian terdahulu. kesastraan dalam pembelajaran Bahasa
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Indonesia di sekolah?.
sebelumnya terletak pada objek yang Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
digunakan yaitu novel Burung-Burung Rantau maka tujuan penelitian nilai-nilai pendidikan
karya Y.B. Mangunwijaya. Perbedaannya, dalam novel Burung-Burung Rantau karya
peneliti yang pertama menggunakan teori Y.B. Mangunwijaya yaitu: 1) Mendeskripsikan
hegemoni dari Gamsci untuk melihat fondasi dan menginterpretasikan nilai pendidikan
ideologinya. Peneliti kedua menggunakan ketuhanan yang terkandung dalam novel
teori strukturalisme genetik untuk melihat Burung-Burung Rantau karya Y.B.
makna dari novel Burung-Burung Rantau Mangunwijaya. 2) Mendeskripsikan dan
karya Y.B. Mangunwijaya. Sedangkan, peneliti menginterpretasikan nilai pendidikan moral
mengkaji novel Burung-Burung Rantau karya yang terkandung dalam novel Burung-Burung
Y.B. Mangunwijaya dengan analisis nilai-nilai Rantau karya Y.B. Mangunwijaya.
pendidikan, yaitu nilai pendidikan ketuhanan, 3) Mendeskripsikan dan menginterpretasikan
nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan sosial yang terkandung dalam
dan nilai pendidikan budaya. novel Burung-Burung Rantau karya Y.B.
Hasil penelitian ini dapat digunakan Mangunwijaya. 4) Mendeskripsikan dan
sebagai bahan untuk membuat rencana menginterpretasikan nilai pendidikan budaya
pembelajaran teks kesastraan pada teks naratif. yang terkandung dalam novel Burung-Burung
Bentuk interpretasi dari novel Burung-Burung Rantau karya Y.B. Mangunwijaya.
Rantau karya Y.B. Mangunwijaya pada teks 5) Mendeskripsikan dan menginterpretasikan
novel kelas XII, pada KD 3.9 Menganalisis isi rencana pembelajaran teks kesastraan dalam
dan kebahasaaan novel. KD 4.9 Merancang pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.
novel atau novelet dengan memerhatikan isi Analisis nilai-nilai pendidikan dalam
dan kebahasaan. novel Burung-Burung Rantau karya Y.B.
Masalah dalam penelitian ini berkaitan Mangunwijaya diharapkan dapat menambah
dengan nilai-nilai pendidikan yang perlu teori tentang nilai-nilai pendidikan. Penelitian
direfleksi agar bisa membentuk seseorang ini diharapkan dapat memberikan manfaat
untuk menjadi lebih baik. Pada generasi praktis bagi sekolah, guru, siswa, mahasiswa,
milenial ini, perlu bagi seseorang untuk dan peneliti selanjutnya. 1) Penelitian tentang
mendapatkan nilai-nilai pendidikan agar nilai-nilai pendidikan dalam novel Burung-
kehidupannya dalam masyarakat bisa terjalin Burung Rantau karya Y.B. Mangunwijaya ini
dengan baik. Nilai-nilai pendidikan itu terdapat bermanfaat bagi sekolah karena sekolah
dalam novel Burung-Burung Rantau karya merupakan lembaga formal tempat anak untuk
Y.B. Mangunwijaya. Berdasarkan masalah dididik. Sekolah yang menanamkan nilai-nilai
tersebut, maka dapat dirumuskan pokok-pokok pendidikan secara maksimal akan
permasalahan yang akan diteliti yaitu: 1) menghasilkan peserta didik yang memiliki
Bagaimanakah nilai pendidikan ketuhanan sikap yang baik dalam menghadapi segala
yang terkandung dalam novel Burung-Burung sesuatu yang positif dan negatif dari kemajuan
Rantau karya Y.B. Mangunwijaya? 2) teknologi informasi dan komunikasi pada era
Bagaimanakah nilai pendidikan moral yang globalisasi ini. 2) Penelitian ini juga
terkandung dalam novel Burung-Burung bermanfaat bagi guru yang mengajar mata
Rantau karya Y.B. Mangunwijaya? 3) pelajaran Bahasa Indonesia. Melalui

3
pembelajaran sastra, guru dapat mendidik adalah metode deskriptif. Bentuk penelitian
siswa di sekolah. Guru adalah sosok yang yang digunakan adalah penelitian kualitatif
menjadi teladan bagi peserta didik. Oleh karena bentuk penelitian ini akan
karena itu, guru bisa menjadikan hasil menghasilkan data dalam bentuk kata-kata
penelitian ini sebagai pedoman untuk melihat maupun kalimat dan tidak dalam bentuk
nilai-nilai pendidikan yang perlu diteladani angka-angka ataupun mengadakan
dalam diri pendidik dan ditanamkan juga pada perhitungan. Menurut Darmadi (2014),
peserta didik. 3) Penelitian ini bermanfaat bagi “Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi
peserta didik karena mereka memerlukan alamiah dan bersifat penemuan. Dalam
pemahaman tentang nilai-nilai pendidikan penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen
untuk mengarahkan diri menjadi lebih baik. kunci.”
Peserta didik tidak cukup jika hanya memiliki Penelitian ini menggunakan pendekatan
pengetahuan yang baik, tetapi dengan adanya sosiologi sastra yaitu sosiologi karya sastra.
pemahaman tetang nilai-nilai pendidikan akan Peneliti menggunakan pendekatan sosiologi
membuat siswa menjadi manusia yang bernilai sastra karena berkaitan dengan hubungan
di masyarakat. 4) Penelitian ini bermanfaat antara karya sastra dengan masyarakat.
bagi peneliti selanjutnya sebagai penelitian Menurut Suyitno (2014), bahwa “Syarat nilai
yang relevan, bahan referensi, dan bahan didik dalam pengertian secara keseluruhan atau
perbandingan. sebagian perlu digali lebih lanjut melalui
Ruang lingkup penelitian adalah batasan- sebuah refleksian.”
batasan penelitian agar lebih jelas dan terarah. Sumber data dari penelitian ini adalah
Penelitian ini difokuskan pada pendeskripsian novel Burung-Burung Rantau karya Y. B.
nilai-nilai pendidikan pada novel Burung- Mangunwijaya yang diterbitkan pertama kali
Burung Rantau karya Y.B. Mangunwijaya. pada tahun 1992. Kemudian, terbit dengan
Nilai-nilai pendidikan terdiri dari empat aspek sampul baru pada tahun 2014. Novel ini
yaitu nilai pendidikan ketuhanan, moral, sosial, berjumlah 406 halaman dan diterbitkan di
budaya, dan estetika. Peneliti dalam penelitian Jakarta oleh PT Gramedia. Data dalam
ini hanya memilih empat jenis dari nilai penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan
pendidikan yaitu yang berkaitan dengan yaitu, nilai pendidikan ketuhanan, pendidikan
ketuhanan, moral, sosial, dan budaya. Alasan moral, pendidikan sosial, dan pendidikan
peneliti tidak memasukkan nilai pendidikan budaya yang dapat dilihat dari kata, kalimat,
estetika dikarenakan nilai tersebut berkaitan dan paragraf yang ada dalam novel Burung-
dengan keindahan bahasa yang digunakan Burung Rantau karya Y.B. Mangunwijaya.
dalam novel. Sedangkan, maksud penelitian ini Teknik yang digunakan dalam penelitian
adalah untuk menganalisis nilai-nilai ini adalah studi dokumenter karena data yang
pendidikan yang berkaitan dengan digunakan dalam bentuk tertulis yaitu novel.
pembentukan mental seseorang agar hidup Menurut Hikmat (2011), “Teknik dokumenter
lebih baik dalam kehidupan bermasyarakat. yakni penelusuran dan pemerolehan data yang
diperlukan melalui data yang telah tersedia.”
METODE PENELITIAN Teknik studi dokumenter dilakukan dengan
Metode yang digunakan dalam penelitian cara menganalisis data berupa teks novel
ini adalah metode deskriptif karena penelitian Burung-Burung Rantau karya Y.B.
ini memaparkan secara jelas apa yang Mangunwijaya. Langkah-langkah yang
dilakukan oleh peneliti dalam menjawab dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan
permasalahan yang ada di dalam skripsi ini. data yaitu: 1) Membaca secara sistematis dan
Dalam tradisi penelitian sastra selama ini yang menyeluruh pada novel Burung-Burung
berkembang adalah penelitian yang bersifat Rantau karya Y.B. Mangunwijaya. 2)
deskriptif. Hal ini diakui oleh Siswantoro Mengidentifikasi kutipan berupa kata, kalimat,
(dalam Hikmat, 2011), sehingga menurutnya, dan paragraf dalam novel Burung-Burung
metode yang digunakan dalam penelitian sastra Rantau karya Y.B. Mangunwijaya yang

4
mendukung dalam menjawab permasalahan pengetahuan tentang sastra. 5) Menyimpulkan
yang ada. 3) Mencatat data-data yang hasil analisis sesuai dengan masalah penelitian.
diperlukan pada kartu data berdasarkan
klasifikasi masalah. 4) Mengelompokkan data HASIL PENELITIAN DAN
berdasarkan masalah penelitian. Alat PEMBAHASAN
pengumpulan data dalam skripsi ini adalah Hasil
peneliti dan dibantu dengan kartu data. Peneliti Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, empat nilai pendidikan yang terdapat dalam
penafsir data penganalisis, dan sebagai pelapor novel Burung-Burung Rantau karya Y.B.
hasil penelitian ini. Mangunwijaya. Nilai-nilai tersebut, yaitu nilai
Pengujian keabsahan data ini dilakukan pendidikan ketuhanan, nilai pendidikan moral,
agar data yang diperoleh benar-benar objektif, nilai pendidikan sosial, dan nilai pendidikan
sehingga hasil penelitian dapat budaya.
dipertanggungjawabkan. Ketekunan Nilai Pendidikan Ketuhanan
pengamatan dilakukan dengan cara membaca Pendidikan ketuhanan merupakan upaya
novel Burung-Burung karya Y.B. untuk menjadikan manusia sebagai makhluk
Mangunwijaya secara berulang-ulang untuk yang sadar akan kehadiran Tuhan dalam
melihat nilai-nilai pendidikan yang terdiri dari hidupnya. Nilai pendidikan ketuhanan terdiri
pendidikan ketuhanan, moral, sosial, dan dari beberapa aspek, yaitu sebagai berikut.
budaya. Pada pengecekan teman sejawat,
peneliti bersama teman yang melakukan Selalu Ingat kepada Tuhan
penelitian yang sama akan mengecek ketepatan Selalu ingat kepada Tuhan yaitu mampu
klasifikasi data berdasarkan masalah yang menghadirkan Tuhan dalam setiap aktivitas
telah dirumuskan. Teman sejawat yang dipilih manusia. Ingat kepada Tuhan merupakan
adalah Zeno Anggih, S.Pd karena sesuatu yang penting dan perlu ditanamkan
penelitiannya mengenai nilai pendidikan pada setiap pribadi manusia. Ingat kepada
karakter dalam sebuh novel yang telah diuji. Tuhan menunjukkan bahwa manusia
“Dalam penelitian kualitatif sangat dianjurkan merasakan adanya hubungan dengan
untuk memenuhi indikator kecukupan Penciptanya. Apabila manusia mampu
referensial dengan melengkapi pengumpulan melakukannya, maka kehidupannya akan
data. Dengan demikian, ada bukti lain selain memiliki keselarasan dengan Tuhan. Ada
deskripsi verbal dalam catatan kualitatif (Putra, banyak cara yang dapat dilakukan orang tua
2012). untuk mengajarkan anaknya agar selalu ingat
Teknik analisis data yang dilakukan oleh kepada Tuhan, seperti mengajarkan anak untuk
peneliti yaitu: 1) Data yang sudah berdoa sebelum tidur, mengingat akan kuasa
dikelompokkan dan diuji keabsahannya dibaca Tuhan dengan adanya kiamat, dan ingat
kembali secara intensif. 2) Mengidentifikasi tentang firman Tuhan yang menjadi pedoman
dan menginterpretasi nilai-nilai pendidikan iman manusia.
yang berkaitan dengan nilai pendidikan
ketuhanan, moral, sosial, dan budaya yang Bersyukur atas Nikmat yang telah Diberikan
terdapat di dalam novel Burung-Burung oleh-Nya
Rantau karya Y.B. Mangunwijaya. 3) Bersyukur adalah sebuah ungkapan rasa
Merancang bentuk rencana pembelajaran terima kasih manusia yang disampaikan untuk
Bahasa Indonesia di sekolah berdasarkan hasil Tuhan yang telah memberikan segala cinta-
penelitian pada novel Burung-Burung Rantau Nya. Manusia harus mengetahui bahwa Tuhan
karya Y.B. Mangunwijaya. 4) Peneliti mencintai umat-Nya. Kecintaan yang diberikan
berdiskusi dengan dosen pembimbing yaitu Dr. oleh Tuhan kepada manusia adalah cinta yang
Antonius Totok Priyadi, M. Pd. dan Dr. Agus ikhlas, tanpa ada syarat apapun. Bersyukur atas
Wartiningsih, M. Pd. serta teman sejawat yaitu nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan bisa
Zeno Anggih, S. Pd. yang memiliki dalam bentuk bersyukur atas cinta Tuhan;

5
nikmat kehidupan yang diberikan oleh Tuhan; setiap orang untuk hidup dengan baik dalam
dan bersyukur karena diciptakan sebagai lingkungan keluarga maupun masyarakat.
manusia.
Bijaksana
Sikap untuk Selalu Berserah Diri dan Bijaksana merupakan salah satu nilai
Berlindung kepada Tuhan moral yang harus dimiliki oleh setiap individu.
Sikap untuk selalu berserah diri dan Bijaksana adalah tindakan yang sesuai dengan
berlindung kepada Tuhan merupakan sikap pikiran dan akal sehat, sehingga menghasilkan
mau menerima apapun yang terjadi dalam perilaku yang tepat berdasarkan pemikiran
kehidupan. Manusia harus percaya dan pasrah yang matang. Dengan bersikap bijaksana,
dengan segala permasalahan yang dihadapi. setiap orang mampu untuk menjalin hubungan
Dengan percaya dan pasrah kepada Tuhan, yang baik dengan orang lain.
maka manusia akan mendapatkan kehidupan
yang baik, tanpa ada rasa ragu, khawatir, dan Menjauhi Perbuatan Zina
takut. Sikap berserah diri dan berlindung Zinah merupakan suatu perbuatan yang
kepada Tuhan juga salah satu cara manusia bertentangan dengan agama manapun.
untuk ingat kepada Tuhan. Sikap tersebut Seseorang hendaknya berperilaku yang baik
terwujud dalam bentuk percaya bahwa Tuhan untuk menghindari terjadinya perbuatan zina.
adalah Sang Penolong, pasrah bahwa ada Sebagai seorang perempuan, hendaknya
kekuatan karma dari Tuhan, dan percaya mengikuti cara berpakaian yang sopan yang
kepada Tuhan walaupun tidak melihat. telah ditentukan oleh norma yang berlaku di
masyarakat. Cara seseorang dalam berpakaian
Nilai Pendidikan Moral akan menentukan seberapa tingginya
Nilai pendidikan moral merupakan pemahamannya tentang moral.
sesuatu yang diperoleh dari usaha seseorang
untuk memberikan pendidikan moral kepada Menghormati Harkat dan Martabat Orang
orang lain. Moral tersebut dapat terwujud Lain
dalam perbuatan jujur, bijaksana, menjauhi Menghargai harkat dan martabat orang
perbuatan zina, menghormati harkat dan lain merupakan salah satu sikap untuk
martabat orang lain, dan mematuhi hukum menciptakan kedamaian antarsesama di dalam
serta bersikap adil. Perbuatan tersebut harus masyarakat. Setiap individu memiliki
diajarkan kepada individu yang belum mampu perbedaan dengan individu yang lain. Oleh
mengembangkan nilai-nilai moral dalam karena itu, perbedaan harus diterima sebagai
dirinya. Dengan adanya pendidikan moral, konsekuensi yang baik dalam suatu hubungan.
setiap manusia akan lebih baik dalam Menghormati harkat dan martabat orang lain
menjalani kehidupan. dapat berupa menghormati pilihan orang lain;
mengakui adanya keberadaan kaum
Jujur perempuan; dan tidak memandang rendah
Jujur adalah bagian dari moral yang bangsa lain.
terbentuk dalam pribadi seseorang. Jujur
merupakan sebuah perbuatan yang terpuji Mematuhi Hukum dan Bersikap Adil
karena selalu mengungkapkan apapun yang Membangun kesadaran untuk mematuhi
dirasakan tanpa menutupinya. Seseorang yang hukum dan bersikap adil harus dilakukan orang
jujur akan selalu mendapatkan respons positif tua. Menumbuhkan sikap untuk adil dalam
dari orang lain. Sikap jujur harus ditanamkan keluarga akan membuat individu memiliki rasa
sejak seseorang berada di dalam lingkungan untuk tidak mendiskriminasi orang-orang yang
keluarga. Sikap jujur dapat dilakukan dengan tidak disenangi. Setiap orang harus
mau mengungkapkan apa yang seharusnya memperbaiki diri agar tidak ada permasalahan-
disampaikan tanpa menutup-nutupi sesuatu permasalahan yang berkaitan dengan
kepada orang lain. Hal tersebut akan membawa ketidakadilan. Mematuhi hukum dan bersikap

6
adil dapat terwujud dalam bentuk tidak rasa empati pada orang lain. Sedangkan kasih,
menaruh rasa cemburu dan tidak mengabaikan adalah perasaan memiliki dan menyayangi
keadilan bagi kaum miskin. orang lain. Cinta kasih antarsesama tidak
memandang status sosial seseorang di dalam
Nilai Pendidikan Sosial masyarakat. Cinta kasih antarsesama juga bisa
Nilai pendidikan sosial adalah proses terjalin antara orang yang memiliki kedudukan
pembentukan perilaku sosial dalam diri tinggi dalam masyarakat dengan kaum di
seseorang dan perubahan perilaku yang buruk bawahnya.
menjadi kepribadian manusiawi dalam
kelompok manusia lainnya yang saling respons Nilai Pendidikan Budaya
satu sama lain dan berinteraksi. Nilai Budaya memiliki suatu nilai yang baik
pendidikan sosial diperlukan agar individu dalam mengatur kehidupan seorang dalam
dapat hidup secara berkelompok, karena pada masyarakat. Orang tua memiliki peran yang
dasarnya tidak ada manusia yang bisa hidup sangat besar dalam mewariskan budaya kepada
sendiri. Nilai pendidikan sosial dapat terwujud generasi-generasi selanjutnya. Budaya dapat
melalui hubungan persahabatan; kekeluargaan terwujud dalam sesuatu yang menumbuhkan
yang terjalin antara suami dengan istri dan suatu suku atau daerah tertentu; sesuatu yang
anak dengan orang tua; serta cinta kasih dapat dipelajari oleh individu di dalam
antarsesama yang terjalin antara orang-orang kehidupan bermasyarakat; budaya selalu
yang memiliki kelas sosial yang berbeda. diwariskan ke generasi selanjutnya; dan
budaya bersifat selektif dan menampilkan
Persahabatan pengalaman dan pola tingkah laku manusia.
Persahabatan merupakan sebuah hubungan Nilai pendidikan budaya diperoleh saat
yang terjalin antara dua individu atau lebih seseorang mampu untuk membuka diri dari
dengan rasa percaya, menerima, dan pendidikan budaya yang ditanamkan. Olek
spontanitas. Menjalin hubungan persahabatan karena itu, semua anggota masyarakat harus
dalam sebuah kelompok sosial harus mampu mampu berperan aktif dalam memberikan
menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pendidikan budaya kepada orang lain.
anggotanya. Hubungan persahabatan itu dapat
terwujud dengan sikap mampu menempatkan Budaya dapat Menimbulkan Suatu Suku atau
diri dengan baik di dalam kelompok dan saling Daerah Tertentu
berbagi sesuatu demi kemajuan bersama. Suku bangsa merupakan suatu golongan
masyarakat yang terbentuk dari hubungan
Kekeluargaan (Suami- Istri) dan (Anak sosial yang mempunyai kesamaan tempat asal
Orang Tua) dan kebudayaannya. Manusia yang hidup
Kekeluargaan adalah sikap untuk dalam kelompok sosial akan mengenal budaya-
mempersatukaan anggota keluarga. Nilai budaya yang telah diwariskan oleh leluhurnya.
kekeluargaan sebagai suatu pedoman untuk Salah satunya yang berkaitan dengan suku.
perkembangan norma dan juga peraturan yang Wujud dari suatu budaya dapat menimbulkan
terdapat dalam lingkungan keluarga. suatu suku atau daerah dapat berbentuk selalu
Hubungan kekeluargaan bisa terjalin antara menjunjung tinggi dan cinta tanah air serta
suami dengan istri dan anak dengan orang tua. mengetahui asal usul budaya sendiri.
Hubungan tersebut dapat terwujud dalam
bentuk suami dan istri sama-sama memberikan Budaya Merupakan Sesuatu yang dapat
pendidikan moral kepada anak; menerima Dipelajari oleh Individu di dalam Kehidupan
orang tua apa adanya; dan saling menolong. Bermasyarakat
Kebudayaan mengandung keseluruhan
Cinta Kasih antarsesama pengertian nilai religius, moral, sosial, serta
Cinta membuat seseorang memiliki struktur-struktur sosial. Sesuatu yang baik
perasaan rela untuk berkorban dan memiliki yang dipelajari dalam budaya memiliki banyak

7
manfaat bagi individu. Nilai-nilai yang Pembahasan
terkandung di dalam budaya dapat membuat Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
seseorang untuk mempelajari hal-hal yang adalah kutipan-kutipan yang terdapat dalam
baik. Hal-hal yang baik itu dapat berwujud novel Burung-Burung Rantau karya Y.B.
perilaku yang mau belajar untuk tekun Mangunwijaya. Data tersebut dikelompokkan
melakukan sesuatu dan tertib dalam menunggu sesuai dengan perannya masing-masing.
giliran. Oleh karena itu, penting untuk Berikut adalah data-data yang telah diperoleh
memberikan pendidikan budaya kepada setiap dan telah dikelompokkan berdasarkan analisis
anggota masyarakat. peneliti.
Nilai Pendidikan Ketuhanan
Budaya Selalu Diwariskan ke Generasi Selalu ingat kepada Tuhan
Selanjutnya Terdiri dari; (1) Selalu ingat kepada
Budaya merupakan sesuatu yang sejak Tuhan, penulis sampaikan melalui sosok ayah
lama dimiliki oleh kelompok masyarakat. yang merupakan sosok kebanggaan Neti itu,
Budaya selalu diwariskan dari generasi ke selalu memberikan teladannya untuk berdoa
generasi. Kebudayaan mengandung sebelum tidur. (2) Selalu ingat kepada Tuhan,
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, penulis sampaikan melalui sosok Agatha yang
dan adat istiadat. Wujud budaya yang memberikan pemahaman kepada Bowo bahwa
diwariskan tersebut bisa dalam bentuk tidak Tuhan berada di luar ruang dan waktu. (3)
lupa pada pekerjaan tradisional para leluhur Selalu ingat kepada Tuhan, penulis sampaikan
dan mengenal serta mempelajari seni yang melalui sosok sahabat Neti yang mengingatkan
diwariskan. semua orang tentang firman Tuhan.

Budaya Bersifat Selektif dan Menampilkan Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan
Pengalaman dan Pola Tingkah Laku oleh-Nya
Manusia Terdiri dari; (1) Bersyukur atas nikmat
Budaya adalah suatu pola hidup yang yang telah diberikan oleh-Nya dijelaskan
menyeluruh. Perwujudan kebudayaan adalah penulis melalui sosok Gandhi yang
sesuatu yang diciptakan oleh manusia sebagai memberikan penjelasan tentang konsep
makhluk berbudaya berupa pola-pola perilaku. mengapa Tuhan menciptakan dunia dengan
Banyak aspek budaya yang turut menentukan segala fenomena kehidupannya. (2) Bersyukur
perilaku seseorang menjadi lebih baik. atas nikmat yang diberikan oleh-Nya
Pengalaman dan pola tingkah laku yang disampaikan penulis melalui masyarakat India
menjadi suatu budaya dalam masyarakat, yaitu yang percaya bahwa kehidupan diperoleh dari
berpakaian yang sopan sesuai dengan aturan dewa sebagai pemelihara manusia. (3)
yang berlaku; mendidik watak anak untuk Bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh-
hidup mandiri; dan mempertahankan dan Nya disampaikan penulis melalui sahabat-
mengembangkan nilai budaya. sahabat Neti, para pakar, dan pengkhotbah,
sehingga Neti dapat merenungkankannya dan
Rencana Pembelajaran Teks Kesastraan bersyukur kepada Tuhan.
Rencana pembelajaran sebagai bentuk
interpretasi dari hasil analisis yang dibuat Sikap untuk Selalu Berserah Diri dan
menjadi sebuah Rencana Pelaksanaan Berlindung kepada Tuhan
Pembelajaran (RPP). Di dalamnya akan Terdiri dari; (1) Sikap untuk selalu
memuat KD dan indikator pencapaian; tujuan; berserah diri dan berlindung kepada Tuhan
materi; metode; media; sumber; kegiatan disampaikan penulis melalui sosok
pembelajaran; dan penilaian. Rencana yang pengkhotbah yang menyatakan bahwa Sang
dirancang dalam penelitian ini bisa digunakan Penolong pada hakikatnya hanya Tuhan
oleh pendidik dalam mengajarkan teks sendiri, bukan manusia yang selalu saja jatuh
kesastraan dalam bentuk novel. dalam kesombongan. (2) Sikap untuk selalu

8
berserah diri dan berlindung kepada Tuhan Neti yang memberikan pemahaman kepada
disampaikan penulis melalui sosok Gandhi Bowo, bahwa perempuan tidaklah buruk dalam
yang memberikan penjelasan tentang karma. memahami tentang politik. Tidak ada lagi
(3) Sikap untuk selalu berserah diri dan pengecualian. (3) Menghormati harkat dan
berlindung kepada Tuhan disampaikan penulis martabat orang lain disampaikan melalui sosok
melalui sosok Neti yang memberikan Profesor Baridjo yang mengatakan bahwa
pemahaman bahwa perasaan pun tidak muncul setiap bangsa harus saling menghargai dan
dari kehampaan yang gelap. Maka, manusia hidup sesuai dengan norma-norma yang
hendaknya meyakini keberadaan Tuhan. berlaku. Semua itu termasuk dalam pendidikan
moral untuk kelangsungan hidup seseorang.
Nilai Pendidikan Moral
Jujur Mematuhi hukum serta bersikap adil
Terdiri dari; (1) Sikap jujur diajarkan oleh Terdiri dari; (1) Bersikap adil
Ayah Neti yang saat itu mendengar disampaikan penulis melalui sosok ayah dan
pengakuannya sama sekali tidak menyalahkan ibu yang menegur sikap Anggi yang cemburu
anak perempuannya. Ayah akan menerima dengan adik-adiknya dan menegaskan bahwa
apapun yang dikatakan Neti dengan jujur. orang tua tidak akan pilih kasih terhadap anak-
(2) Sikap jujur diajarkan oleh Profesor Baridjo anaknya. (2) Bersikap adil disampaikan penulis
kepada Neti. Profesor menyatakan akan melalui sosok Profesor Baridjo yang selalu
menerima apapun yang dikatakan jujur oleh memberikan pesan moral kepada Neti,
Neti, meskipun tidak sesuai dengan apa yang sehingga Neti memilih untuk keluar dari hutan
diharapkan. rimba dan kampung kumuh untuk mencari
jalan keluar bagi keadilan kaum miskin.
Bijaksana
Terdiri dari; (1) Bijaksana disampaikan Nilai Pendidikan Sosial
penulis melalui sosok ayah yang memberikan Persahabatan
nasihat kepada Neti untuk tidak gegabah dalam Terdiri dari; (1) Persahabatan
mengambil keputusan. (2) Bijaksana disampaikan oleh penulis melalui sosok Ibu
disampaikan penulis melalui sosok Neti yang yang berusaha mengajarkan Anggi untuk bisa
mengungkapkan kepada ibunya bahwa menjadi sosok yang dewasa dalam kehidupan
kebijaksanaan itu dapat diukur dengan rasa bermasyarakat.
percaya. (2) Persahabatan disampaikan oleh penulis
melalui sosok Istri Profesor yang
Menjauhi Perbuatan Zina mengingatkan Neti untuk memanfaatkan
Menjauhi perbuatan zina disampaikan kesempatan tersebut demi keberhasilan Neti
penulis melalui sosok Ibu Neti yang berpesan dan kesempatan itu harus digunakan Neti
kepada Neti untuk tidak menjadikan seks untuk membantu teman-temannya
sebagai bahan humor. Sebagai perempuan
dewasa, Neti harus menjaga harga dirinya dan Kekeluargaan (suami-istri) dan (anak-orang
cara berpakaiannya. tua)
Terdiri dari; (1) Kekeluargaan
Menghormati Harkat dan Martabat Orang disampaikan penulis melalui sosok Ibu Neti
Lain yang meminta bantuan suaminya untuk
Terdiri dari; (1) Menghormati harkat dan mengubah sikap Neti. Sebagai orang tua,
martabat orang lain disampaikan penulis mereka harus melakukannya bersama-sama
melalui sosok ayah yang mengingatkan Neti demi kebaikan Neti. (2) Kekeluargaan
untuk selalu memulai dengan bersimpati. disampaikan penulis melalui sosok Ayah Neti
Semua manusia mempunyai hak masing- yang selalu membimbing Neti untuk bersikap
masing. (2) Menghormati harkat dan martabat dengan baik kepada Ibunya, karena apa yang
orang lain disampaikan penulis melalui sosok dikatakan Ibu Neti adalah untuk kebaikannya.

9
(3) Kekeluargaan disampaikan penulis melalui Terdiri dari; (1) Ibu Neti tetap berusaha
sosok suami dan istrinya yang selalu memberikan pengertian kepada anaknya untuk
mengingatkan anak-anaknya untuk melibatkan lebih sopan dalam berpakaian. Tidak hanya
orang tua dalam menghadapi permasalahan ibu, ayah Neti juga memberikan nasihat
agar sama-sama dicari jalan keluarnya. kepada Neti untuk berpakaian yang
sepantasnya. (2) Candra menasihati Anggi
Cinta kasih antarsesama bahwa kekayaan bukanlah warisan yang paling
Terdiri dari; (1) Cinta kasih antarsesama berharga bagi anak. Melatih anak untuk hidup
disampaikan penulis melalui sosok Ayah yang mandiri dan pandai adalah warisan yang paling
memberikan pengertian di luar logika, bahwa berharga daripada kekayaan uang. (3) Profesor
sebagai manusia yang memiliki akal budi, mengingatkan agar orang-orang yang memiliki
harusnya banyak sisi lain yang bisa dilihat kekayaan harus memperhatikan dan
untuk tetap menghargai hak-hak orang lain. (2) mengembangkan nilai-nilai budaya. Bukan
Cinta kasih antarsesama disampaikan penulis untuk hadiah kepada keluarga yang seba
melalui sosok Profesor yang mau untuk ngawur, berfoya-foya, atau berjudi.
bergaul dengan semua golongan. Seperti
hubungannya yang terjalin baik dengan para Rencana pada Pembelajaran Kesastraan
mahasiswa. Rencana pembelajaran teks kesastraan
dari hasil analisis nilai-nilai pendidikan pada
Nilai Pendidikan Budaya novel Burung-Burung Rantau karya Y.B.
Budaya dapat Menimbulkan Suatu Suku atau Mangunwijaya akan diinterpretasikan dalam
Daerah Tertentu materi pokok teks novel di kelas XII pada KD
Terdiri dari; (1) Agatha yang merupakan 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel dan
calon istri Bowo berusaha untuk menasihati KD 4.9 Merancang novel atau novelet dengan
Bowo untuk mencintai tanah air. (2) Ayah Neti memerhatikan isi dan kebahasaan
mendesak Neti untuk melihat kebudayaan menggunakan metode kooperatif tipe
India. India adalah nenek moyang kebudayaan Numbered Heads Together (NHT).
Jawa. Materi pembelajaran terdiri fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur. Fakta berupa teks novel.
Budaya merupakan sesuatu yang dapat Konsep berupa nsur ekstrinsik novel, yaitu;
dipelajari oleh seorang individu di dalam nilai pendidikan ketuhanan, nilai pendidikan
kehidupan bermasyarakat moral, nilai pendidikan sosial, dan nilai
Terdiri dari; (1) Neti mengajarkan anak- pendidikan budaya. Tujuan komunikasi/fungsi
anak kampung kumuh untuk tekun membaca sosial teks novel: menyelesaikan masalah
buku. (2) Neti mengajarkan anak-anak untuk dalam sebuah cerita.
membudayakan tertib dalam mengantri. Prinsip, yaitu menganalisis nilai-nilai
pendidikan dari sinopsis teks novel Burung-
Budaya selalu Diwariskan ke Generasi Burung Rantau karya Y.B. Mangunwijaya
Selanjutnya (sesuai dengan isi teks asli) namun disajikan
Terdiri dari; (1) Ibu Neti menjelaskan menggunakan kata-kata sendiri dan tetap
kepada anaknya bahwa generasi-generasi tua mengedepankan prinsip objektivitas dan
seperti mereka tidak malu jika disebut sebagai kesantunan. Teknik menemukan nilai-nilai
petani. (2) Profesor Baridjo mengajak untuk pendidikan dalam novel Burung-Burung
melestarikan seni yang merupakan warisan Rantau karya Y.B. Mangunwijaya. Prodesur
para leluhur seperti yang dilakukan oleh berupa teknik menjawab pertanyaan tentang
bangsa-bangsa lain terhadap seninya. nilai-nilai pendidikan dalam novel Burung-
Burung Rantau karya Y.B. Mangunwijaya.
Budaya Bersifat Selektif dan Menampilkan Pendekatan yang digunakan sesuai dengan
Pengalaman dan Pola Tingkah Laku kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013
Manusia dengan pendekatan saintifik. Mengamati dapat

10
dilakukan dengan cara sebagai berikut. (1) karya Y.B. Mangunwijaya. Penilaian yang
Peserta didik mengamati materi yang dilakukan yaitu penilaian Sikap yang terdiri
disampaikan pendidik melalui tayangan power dari kerja sama, bertanggung jawab, jujur, dan
point. (2) Peserta didik mengamati lembar disiplin. Kriteria kerja sama, yaitu sebagai
kerja untuk penilaian pengetahuan. (3) Peserta berikut. (1) Saling menghormati setiap
didik mengamati contoh-contoh nilai pendapat dari anggota kelompok. (2)
pendidikan yang diberikan oleh pendidik. Berkomunikasi dengan baik antarsesama
Menanya dapat dilakukan dengan cara anggota kelompok. (3) Menjadi anggota yang
sebagai berikut. Peserta didik mengidentifikasi aktif selama mengerjakan tugas. (4) Saling
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan percaya dengan semua anggota kelompok.
dengan nilai-nilai sebagai berikut. (1) Apa Kriteria bertanggung jawab, yaitu sebagai
yang dimaksud dengan novel? (2) Apa saja berikut. (1) Mengerjakan pekerjaan yang
unsur ekstrinsik novel? (3) Apa fungsi novel? diberikan secara tuntas. (2) Selalu berusaha
(4) Bagaimana peran unsur ekstrinsik novel menjawab soal dengan tepat. (3) Mampu
(nilai-nilai) dalam kehidupan sehari-hari?. mempertanggungjawabkan pekerjaannya saat
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang presentasi. (4) Mau menerima kritik dan saran
nilai-nilai pendidikan yang terdapat di dalam dari kelompok lain.
novel melalui buku, penjelasan pendidik, dan Kriteria jujur, yaitu sebagai berikut. (1)
sumber lain yang mendukung. Menalar Tidak mencontek jawaban kelompok lain saat
dilakukan dengan cara peserta didik mengerjakan tugas. (2) Mampu mengakui
menganalisis nilai pendidikan ketuhanan, nilai ketidakpahaman pada materi yang disampaikan
pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, dan oleh pendidik. (3) Mampu mengakui
nilai pendidikan budaya. Peserta didik kesalahan atau kekurangan dalam mengerjakan
mengomunikasikan hasil pekerjaannya tugas. (4) Tidak menyalahkan orang lain atas
mengenai nilai-nilai di depan kelas dan kekurangan diri sendiri.
kelompok yang lain akan memberikan Kriteria disiplin, yaitu sebagai berikut. (1)
tanggapan. Mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan
Model yang digunakan dalam arahan pendidik. (2) Tidak melakukan aktivitas
pembelajaran ini adalah Numbered Heads yang menganggu orang lain. (3) Konsisten
Together (NHT). Langkah-langkah dengan tugasnya dalam kelompok. (4)
menggunakan model ini adalah sebagai Mengumpulkan tugas tepat waktu.
berikut. (1) Penomoran. Peserta didik dibagi ke Pengetahuan yang akan diuji adalah
dalam kelompok dengan jumlah anggota 4-5 pengetahuan tentang nilai-nilai pendidikan
orang. Setiap anggota kelompok akan yang terdapat dalam sebuah novel, yaitu
mendapatkan nomor kepala yang berbeda. (2) sebagai berikut. (1) Nilai pendidikan
Mengajukan Pertanyaan. Pendidik mengajukan ketuhanan. (2) Nilai pendidikan moral. (3)
pertanyaan mengenai nilai-nilai pendidikan Nilai pendidikan sosial. (4) Nilai pendidikan
yang terdapat dalam sinopsis novel Burung- budaya. Penilaian keterampilan dapat
Burung Rantau karya Y.B. Mangunwijaya. (3) dilakukan dengan meminta peserta didik untuk
Berpikir Bersama. Setiap kelompok akan mempresentasikan, mengomentari, dan
berdiskusi untuk menemukan jawaban yang merevisi hasil analisis nilai-nilai pendidikan
tepat dari pertanyaan yang diberikan oleh yang terdapat dalam sinopsis novel Burung-
pendidik. (4) Menjawab Pertanyaan. Burung Rantau karya Y.B. Mangunwijaya.
Menjawab pertanyaan dilakukan dengan
melakukan cabut undi nomor kelompok dan SIMPULAN DAN SARAN
nomor kepala yang akan maju untuk Simpulan
mempresentasikan hasil diskusinya. (5) Nilai pendidikan ketuhanan tampak pada
Kesimpulan. Pendidik bersama peserta didik tokoh-tokoh yang mempelajari agamanya
menyimpulkan nilai-nilai pendidikan yang dengan baik. Dalam berinteraksi dengan
terdapat dalam novel Burung-Burung Rantau sesama, tokoh-tokoh tersebut memberikan

11
pendidikan untuk selalu ingat kepada Tuhan menimbulkan suatu suku atau daerah tertentu
dengan mengajarkan anak untuk berdoa, ingat dengan menjunjung tinggi dan cinta tanah air
akan datangnya kiamat, dan ingat akan firman dan mengetahui asal-usul budaya. Budaya
yang dinyatakan Tuhan. Bersyukur atas nikmat dapat dipelajari, yaitu belajar untuk tekun
yang diberikan oleh-Nya yaitu atas cinta yang melakukan sesuatu dan tertib dalam menunggu
diberikan oleh Tuhan, atas nikmat kehidupan, giliran. Budaya selalu diwariskan kegenerasi
dan bersyukur karena dicptakan sebagai selanjutnya, yaitu tidak lupa pada pekerjaan
manusia. Berlindung dan berserah diri kepada tradisional para leluhur dan mempelajari seni
Tuhan dengan percaya bahwa Tuhan adalah yang diwariskan. Budaya menampilkan
Sang Penolong, pasrah bahwa ada kekuatan pengalaman dan pola tingkah laku manusia
karma, dan percaya kepada Tuhan walaupun dengan berpakaian yang sopan sesuai dengan
tidak melihat. aturan yang berlaku, mendidik watak anak
Nilai pendidikan moral tampak pada para untuk hidup mandiri, mempertahankan dan
tokoh yang memahami dengan baik suasana mengembangkan nilai-nilai budaya.
lingkungan dan norma yang berlaku. Hasil dari penelitian ini dapat
Pendidikan moral perlu dilakukan agar semua diinterprestasikan dalam kegiatan
masyarakat taat pada norma yang telah pembelajaran kesastraan di sekolah sesuai
disepakati untuk dilakukan bersama-sama. dengan kurikulum yang digunakan yaitu
Nilai pendidikan moral dilihat pada ajaran kurikulum 2013. Implikasi yang direncanakan
untuk jujur, yaitu jujur kepada orang tua dan yaitu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di
jujur mengatakan perasaan yang dirasakan. kelas XII pada KD 3.9 yaitu “Menganalisis isi
Bijaksana, yaitu tidak gegabah dalam dan kebahasaan novel” dengan indikator 3.9.1
mengambil sebuah keputusan dan bisa Menganalisis unsur instrinsik novel. KD 4.9
menjaga kepercayaan orang lain. Menjauhi “Merancang Novel atau novelet dengan
perbuatan zina dengan tidak menjadikan seks memperhatikan isi dan kebahasaan” dengan
sebagai bahan humor. Menghormati harkat dan indikator 4.9.1 Mempresentasikan,
martabat orang lain dengan menghormati mengomentari, dan merevisi unsur ekstrinsik
pilihan orang lain, mengakui adanya berdasarkan hasil analisis. Pendekatan yang
keberadaan kaum perempuan, dan tidak digunakan adalah saintific learning dengan
memandang rendah bangsa lain. Bersikap adil model koopetatif tipe Numbered Head
kepada sesama dengan tidak menaruh cemburu Together (NHT).
kepada orang lain dan tidak mengabaikan
keadilan kepada kaum miskin. Saran
Nilai pendidikan sosial merupakan Nilai-nilai pendidikan merupakan sebuah
sesuatu yang didapatkan seseorang sebagai refleksi yang dapat diperoleh di dalam karya
bekal untuk hidup bersama orang lain. satra, salah satunya adalah novel. Novel
Hubungan persahabatan dengan mampu Burung-Burung Rantau karya Y.B.
menempatkan diri dengan baik di dalam Mangunwijaya memiliki nilai-nilai pendidikan
kelompok dan saling berbagi pengetahuan yang terdiri dari nilai pendidikan ketuhanan,
demi kemajuan bersama. Hubungan moral, sosial, dan budaya. Untuk memahami
kekeluargaan dengan sama-sama memberikan nilai-nilai tersebut, maka pembaca harus
pendidikan moral kepada anak, menerima mengetahui jalan cerita dari novel ini. Peneliti
orang tua apa adanya, dan saling menghargai mengharapkan agar pembaca dapat
antara anak dan orang tua. Cinta kasih merefleksikan nilai-nilai yang tertuang dalam
antarsesama dengan menghargai hak-hak orang bentuk pengalaman hidup para tokoh. Banyak
lain dan bergaul dengan semua golongan sekali manfaat dari merefleksikan nilai
masyarakat. pendidikan. Pembaca dapat mengambil
Nilai pendidikan budaya juga tampak pelajaran agar bisa menjadi manusia yang lebih
pada peran para tokoh yang menjadikan baik dalam hal religius, moral, sosial, dan
budaya sebagai pedoman hidup. Budaya dapat budaya.

12
Peneliti membahas tentang nilai-nilai novel berdasarkan hasil analisis. Oleh karena
pendidikan yang terdapat di dalam novel itu, peneliti berharap hasil dari penelitian ini
Burung-Burung Rantau karya Y.B. dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran
Mangunwijaya. Bagi pembaca yang tertarik teks kesastraan yaitu pada materi pokok
untuk meneliti novel ini, dapat menjadikan “Novel”.
penelitian ini sebagai rujukan atau kajian
terdahulu. Penelitian yang dapat dilakukan DAFTAR RUJUKAN
yaitu pada aspek nilai-nilai yang lainnya, yaitu Darmadi, H. (2014). Metode Peneitian
nilai religius, nilai moral, nilai sosial, dan nilai Pendidikan dan Sosial. Bandung.
budaya. Alfabeta.
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan Hikmat, M. M. (2011). Metode Penelitian
sebagai bahan pembelajaran di sekolah. Dalam dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan
penelitian ini, peneliti juga telah dirancang Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Putra, N. (2012). Metode Penelitian Kualitatif
pada KD 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
novel” dengan indikator 3.9.1 Menganalisis Persada.
unsur ekstrinsik novel. dan KD 4.9 Subur. (2015). Pembelajaran Nilai Moral
“Merancang Novel atau novelet dengan Berbasis Kisah. Yogyakarta: Kalimedia.
memperhatikan isi dan kebahasaan” dengan Suyitno. (2014). Kajian Novel dalam
indikator 4.9.1 Mempresentasikan, Spektroskop Feminisme dan Nilai
mengomentari, dan merevisi unsur ekstrinsik Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

13

Anda mungkin juga menyukai