Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMENT INTERNATIONAL

NAMA : M. ABDUL FAIZ


KELAS : X TKJ 2

Pengetahuan akan manajemen bisnis internasional amat penting bagi perusahaan atau
usaha yang bermain di pasat internasional. Oleh karena itu wajib bagi manajer perusahaan
tersebut mempelajarinya. Bagi mahasiswa bisnis yang sedang menjalankan kuliah, pasti
mendapatkan materi tersebut. Berikut ini adalah secuplik rangkuman dari bisnis manajemen
internasional.
Manajemen Bisnis Internasional
 Materi yang dilikngkup dari artikel ini adalah:
1. International Marketing
2. Sistem Moneter Internasional
3. Manajemen SDM Internasional
4. Supply Chain Management
Etika Bisnis Internasional

 INTERNATIONAL MARKETING
A. Marketing mix/Bauran Pemasaran
Hal ini dapat mendorong perusahaan untuk menerapkan strategi yang sama di pasar luar. Dalam
hal ini ada 4 jenis marketing mix.
Produk : apa apa yang di beli oleh tiap konsumen, baik barang ataupun jasa.
Jenis produk:
1. Produk Industri: secara global sama dan tidak berubah. Jika ada perubahan umumnya
hanya mengubah sistem ukuran (ke sistem metrik) dan bahasa di buku manualnya.
Contoh; speedometer di mobil AS dengan ‘miles per hour’ (mph), di Australia, India, Indonesia
dengan ‘kilometers per hour’ (kph)
2. Produk konsumen: kadang perlu modifikasi, kecuali bagi pasar yang mirip di negara yang
berbeda. Sering kali perlu dimodifikasi karena faktor sosiokultural yang berbeda di tiap
pasar.
Contoh: Produk pelembab kulit di Australia dan Indonesia.
3. Produk jasa: tidak serumit produk konsumen, tapi hukum dan adat kebiasaan dapat
berpengaruh.
Contoh: Salesman untuk pakaian wanita di Saudi Arabia.
4. Promosi : berbagai macam bentuk komunikasi antara perusahaan dengan publik
1. Iklan; presentasi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi.
2. Promosi penjualan; berbagai macam alat bantu penjualan, termasuk tampilan, lomba dan
hadiah.
3. Public Relation; berbagai macam cara untuk berkomunikasi antara perusahaan dengan
publik agar perusahan memiliki image yang baik.
4. Price : aspek penentuan harga, yakni berapa besar harga yang dikeluarkan produsen
untuk memproduksi barang tersebut dan berapa besar harga yang harus dibayarkan oleh
konsumen.
5. Place : Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah
diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
B. Standardization of International Marketing Strategy
1. Marketing Goals : meraih keuntungan yang lebih serta harus di sesuaikan dgn budaya
2. Consistent Branding : sebisa mungkin konsisten
3. Cultural Variation
4. Tailoring: tidak mengabaikan faktor budaya
C. Market-entry methods
SISTEM MONETER INTERNASIONAL
A. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter ini bertujuan untuk :
Keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan
pembangunan) dan
Keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta
Tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur
dengan kesempatan kerja yang luas, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang
seimbang.
B. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

 Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy


 Adalah suatu kebijakan dalam rangka MENAMBAH jumlah uang yang edar.
 Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy
 Adalah suatu kebijakan dalam rangka MENGURANGI jumlah uang yang edar.
 Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
C. Instrumen Kebijakan moneter
Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau
membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin MENAMBAH jumlah
uang beredar, pemerintah akan MEMBELI surat berharga pemerintah dari Bank Senral. Namun,
bila ingin jumlah uang yang beredar BERKURANG, maka pemerintah akan MENJUAL surat
berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya
adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat
Berharga Pasar Uang.
Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan mengatur tingkat bunga
bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang
sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah
menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi
membuat uang yang beredar berkurang.
Rasio Cadangan Wajib (Reseve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan mengatur jumlah dana
cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang,
pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar,
pemerintah menaikkan rasio cadangan wajib.
Himbauan Moral (Moral persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan
memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi
kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan
menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang
beredar pada perekonomian.
D. IMF (International Monetary Fund)
Organisasi keuangan internasional yang mengkoordinir aturan keuangan multilateral dan
penerapannya. Tujuan IMF adalah mempromosikan kerjasama moneter internasional, untuk
membentu mandirikan system pembayaran multilateral, dan memfasilitasi ekspansi dan
perkembangan perdagangan internasional. Namun, Tujuan utama IMF adalah memberikan
bantuan financial dan ekonomi yang sangat serius.
E. World Bank/ IBRD (International Bank for Reconstruction and Cevelopment)
Tujuannya untuk membentu pembiayaan proyek pembangunan di Negara anggota.
F. Conditionality  organisasi asing mengatur kebijakan ekonomi Negara lain yg berdaulat
 Privatisasi : IMF mensyaratkan sebuah Negara u/ membetasi government spending gdn
melepaskan perusahaan milik negara
 Agrikultur : adanya kebijakan yg lebih focus pada bidang industry
 Lingkungan : industry terus dikembangkan dan akhirnya mengakibatkan polusi,
pencemaran lingkungan dan berakhir ada gangguan kesehatan.
 Pemaksaan

INTERNATIONAL HUMAN RESOURCE MANAGEMENT


A. 4 Golongan Karyawan
1. Host country nationals : pekerja local yang bekerja di perusahaan asing yang perusahaannya
ada di Negara asal. c/ : seorang pekerja indonesia bekerja di perusahaan MS Indonesia. Yang
dimana perusahaan MS berasal dr USA.
2. Expatriates : orang asing yang bekerja di perusahaan yang berasal dari negaranya sendiri. c/ :
seorang pekerja USA bekerja di perusahaan MS Indonesia. Yang diman perusahaan MS berasal
dr USA (dari Negaranya sendiri)
3. Home/parent country nationals : orang asing yang bekerja di perusahaan asing, namun bukan
dari negara asalnya. c/ : seorang pekerja cina bekerja di perusahaa MS Indonesia. Yang dimana
perusahaan MS berasal dr USA.
4. Third country nationals : sama seperti yang ke-3
B. Components Of HRM
 Recruitment
 Selection
 Training & Development
 Performance Appraisal
 Compensation
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
A. Pengertian
Proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan arus bahan-bahan, informasi, keuangan, dan
layanan di dalam maupun antara perusahaan dalam rantai antara pemasok hingga konsumen
akhir.
B Pesaing perusahaan menggunakan komponen produk yg berkualitas lebih tinggi
Offshoring: pemindahan semua atau sebagian kegiatan bisnis atau proses ke luar negeri.
Metode Global Sourcing. Global Sourcing/Sumber Global
Alasan perusahaan u/ mengambil sumber dr luat adalah :
Menekan Harga

Produk yg dibutuhkan perusahaan tdk tersedia secara local:


Wholly Owned Subsidiary (anak perusahaan)
Overseas Joint Venture : dmna usaha pekerja yg rendah/berkualitas lebih tinggi disbanding di
home country u/ memasok komponen ke home country.
Kontraktor Independen Luar Negri : umumnya di industry pakaian.
C. Teknik Produksi (JIT) -> Just In Time
Sebuah system yang seimbang di mana hamper tidak ada jeda waktu dan waktu diam dalam
proses hingga produk barang jadi. JIT ini terbatas hanya u/ memproduksi komponen yg sama
secara terus menerus ken merupakan system yang seimbang, seluruh operasinya dirancang u/
memproduksi jumlah komponen yg sama. Maka dari itu dlm JIT harus ada preventive
maintenance (pemeliharaan preventif); yaitu pemeliharaan yang dilakukan secara terencana,
bukan ketika mesin telah rusak.
D. Teknik Produksi (Mass Customization)
Teknik ini menggunakan alat sistem manufaktur dan alat bantu komputer yang fleksibel, untuk
memproduksi dan menyerahkan produk dan layanan yang customized untuk konsumen berbeda
di seluruh dunia. c/: dell (komputer), Nike, Alienware
E. Teknik Produksi (Six Sigma)

Proses manajemen bisnis yang mengkombinasikan peralatan analisa yang sangat


teliti dengan infrastruktur yang sangat jelas dan kepemimpinan dari atas untuk
menyelesaiakan masalah dan mengoptimalkan proses.
Dilakukan dengan 5 lagkah (secara metodologi)
Define (Menjelaskan); siapakah konsumen dan masalah mereka apa.
Measure (Mengukur); termasuk mengkategorisasikan karakter kunci, memverifikasi sistem
pengukuran, dan mengumpulkan data.
Analysis (Analisa); mengkonversikan data mentah ke dalam informasi yang memberikan
wawasan ke dalam proses dan mengidentifikasi penyebab kerusakan yang penting dan
fundamental.
Improve (Meningkatkan); mengembangkan solusi untuk masalah, mengimplementasikan
perubahan, dan memeriksa apakah masih perlu ada perubahan lain.
Control (Pengendalian); proses yang ‘baru’ dikendalikan dan dimonitor agar terjaga
performanya.
ETHICAL ISSUES IN INTERNATIONAL BUSINESS
A. Business Ethics
Prinsip benar atau salah yang diterima atau ditolak untuk mengatur sikap para pebisnis.
B. Ethical Issues in International Business
Banyak masalah etika dan dilemma yang berakar pada perbedaan dalam system politik, hukum,
pembangunan ekonomi, dan budaya. Beberapa masalah etika utama dalam bisnis internasional.
Hak Asasi Manusia, Pencemaran lingkungan, korupsi, tanggung jawab sosial.
C. Masalah etika dalam Bisnis Internasional
Korupsi : penyalahgunaan wewenang oleh seorang (pegawai/pejabat) untuk mengeruk
keuntungan pribadi. Transparency International (Oktober 2010) memberi nilai Indonesia (urutan
no 110) 2.8. Sedang Denmark (urutun no 1) diberi nilai 9.3.
 Sweatshops : Pabrik, di mana pekerjanya memiliki jam kerja yang sangat panjang dengan
kondisi memprihatinkan dan diberi gaji relatif rendah dibanding mereka yang
pekerjaannya sama di negara maju.
 Buruh Anak : Anak-anak usia dini hingga remaja yang bekerja untuk membantu
menghidupi keluarganya. Termasuk juga tentara anak.
 Ekspor Limbah Industri : Limbah industri negara maju diekspor (baca: dibuang) ke
negara miskin atau berkembang.
Contoh: Pantai Alang, sebuah pantai di India menjadi tempat pembuangan kapal laut (dari
seluruh dunia) yang rusak. 40,000 orang bekerja di sana untuk membongkar kapal-kapal
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai