c. Ibu hamil/keluarga
1) Pastikan ibu hamil dalam kondisi sehat
2) Gunakan masker pada saat ke fasilitas pelayanan kesehatan
3) Cuci tangan dengan air bersih dan sabun atau hand sanitizer dengan
kandungan alkohol 70% selama berada di Posyandu.
4) Terapkan physical distancing atau menjaga jarak di ruang pemeriksaan
pada saat menerima pelayanan dan pada saat mengantri.
3. Kunjungan Rumah
a. Identifikasi ibu hamil dengan masalah gizi, khususnya ibu hamil KEK dan
anemia (HB < 11 gr/dl) yang belum mendapatkan PMT di Puskesmas atau
di Posyandu
b. Buat perjanian kunjungan ke rumah dengan ibu hamil/keluarga
c. Lakukan kunjungan rumah
d. Lakukan pelayanan dengan menerapkan protokol pencegahan penularan
Covid-19:
1) Pastikan petugas/kader dalam kodisi sehat
2) Gunakan masker selama memberikan pelayanan
3) Gunakan pelindung diri sesuai standar risiko
4) Cuci tangan dengan air dan sabun atau gunakan hand sanitizer
5) lakukan pada udara terbuka atau ruangan dengan cukup ventilasi
6) Jaga jarak antara petugas/kader dengan ibu hamil saat memberikan
pelayanan
e. Pemberian MT dilakukan sesuai Petunjuk Teknis Makanan Tambahan Balita
dan ibu hamil Kemenkes 2019
f. Kandungan Zat gizi MT Ibu hamil:
1) Ibu hamil trimester I menadapatkan PMT pabrikan maupun Lokal yang
mengandung mengandung minimum 180 kalori, minimum 4 gram
protein, minimum 6 gram lemak
2) Ibu hamil trimester II dan III menadapatkan PMT pabrikan maupun Lokal
yang mengandung mengandung minimum 270 kalori, minimum 6 gram
protein, minimum 12 gram lemak
3) MT Pabrikan minimal diperkaya oleh 11 Vitamin (A, D E, B1, B2, B3,
B5, B6, B12, C, Folat) dan 7 mineral (Besi, Kalsium, Natrium,
Seng,Iodium, Fosfor, Selenium).
g. Pemberian MT bada Ibu hamil bermasah gizi dengan jangka waktu
pemberian 3 ( tiga bulan)
1) Pada kehamilan trimester I diberikan 2 keping biskuit lapis per hari.
2) Pada kehamilan trimester II dan III diberikan 3 keping biskuit lapis per
hari. Tiap bungkus MT ibu hamil berisi 3 keping
h. Berikan edukasi dan konseling gizi kepada ibu hamil KEK dan atau anemia
tentang konsumsi MT, gizi seimbang dan mengingatkan ibu untuk
melakukan pencatatan harian konsumsi MT
i. Lakukan pemantauan pemambahan berat badan ibu oleh petugas ( Tenaga
Pelaksana Gizi, bidan desa atau kader)
j. Petugas kesehatan/Kader melakukan pencatatan dan pelaporan distribusi
MT yang mengacu pada Juknis Makanan Tambahan Balita dan ibu hamil
(2019) dengan aplikasi e-PPGBM.
3. Kunjungan Rumah
a. Bagi Kader
1) Identifikasi data status gizi balita gizi kurang atau kurus, yang ditandai
dengan pengukuran berat badan menurut panjang atau tinggi badan
(BB/PB atau BB/TB) yang berada di antara -3SD sampai kurang dari -
2SD yang berasal dari hasil bulan penimbangan balita/laporan bulanan
pemantauan pertumbuhan di Posyandu yang belum mendapatkan MT
dari Fasyankes atau pelaksanaan Posyandu.
2) Lakukan kunjungan rumah berdasarkan perjanjian
3) Perhatikan prosedur pencegahan infeksi yaitu:
a) menggunakan masker.
b) menjaga jarak fisik setidaknya 1-2 meter.
c) Lakukan pada udara terbuka atau ruangan dengan cukup ventilasi,
d) membatasi waktu pemberian maksimal 5 menit.
4) Pemberian MT dapat berupa pangan lokal atau biskuit dengan kandungan
10 vitamin (A, D, E, K, B1, B2, B3, B6, B12, Folat) dan 7 mineral penting
(Besi, Iodium, Seng, Kalsium, Natrium, Selenium, Fosfor). pemberian
makanan tambahan dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Teknis
Makanan Tambahan Balita dan Ibu Hamil (Kemenkes, 2019).
5) Pemberian MT pada balita kurus berbeda pada jangka waktu pemberian
yaitu dapat diberikan lebih dari 1 bulan. Dengan ketentuan konsumsi:
a) Pada usia 6 -11 bulan diberikan 8 keping (2 bungkus) per hari.
b) Usia 12-59 bulan diberikan 12 keping (3 bungkus) per hari
(Dengan kandungan setiap 4 keping/40 gram mengandung minimum 160
Kalori, 3,2-4,8 gram protein, 4-7,2 gram lemak)
6) Berikan edukasi kepada ibu/pengasuh untuk memastikan konsumsi MT balita
dan asupan gizi seimbang (edukasi dilaksanakan untuk memastikan
konsumsi MT dan asupan gizi seimbang bagi bayi dan anak ), dan
meningatkan ibu/pengasuh membuat catatan harian konsumsi MT untuk
dilaporkan ke kader/bidan/Tenaga Gizi.
7) Bentuk kelompok ibu balita secara daring bersama kader/bidan/Tenaga Gizi .
8) Catat dan laporkan distribusi MT yang mengacu pada Juknis Makanan
Tambahan Balita dan Ibu Hamil (Kemenkes, 2019).
1) Pastikan ibu balita/ pengasuh balita gizi buruk dalam kondisi sehat
2) Gunakan masker pada saat ke fasilitas pelayanan kesehatan/
puskesmas
3) Cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir atau gunakan
hand sanitizer selama berada di puskesmas.
4) Terapkan physical distancing atau menjaga jarak di ruang pemeriksaan
pada saat menerima layanan konseling atau pada saat mengantri.
b. Bagi Kader
1) Pastikan ibu balita/ pengasuh balita gizi buruk dalam kondisi sehat
2) Gunakan masker pada saat menerima ke pelayanan gizi di rumah
3) Cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir atau gunakan
hand sanitizer pada saat menerima petugas/ kader dirumah.
4) Terapkan physical distancing atau menjaga jarak di rumah pada saat
menerima layanan konseling atau pada saat menerima petugas / kader
kunjungan ke rumah.
5) Lakukan langkah-langkah/ tahapan dalam memberikan makanan
tambahan pemulihan kepada balita gizi buruk untuk mencegah
penulatan covid 19 :
• Ibu balita mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mngalir
atau menggunakan hand sanitizer pada saat sebelum
mempersiapkan makanan tambahan pemulihan gizi buruk.
• Berikan F100 atau produk terapi gizi lainnya sesuai anjuran petugas
kesehatan.
• Lakukan pencatatan makanan yang habis dikonsumsi atau tidak
untuk dilaporkan ke kader/ petugas kesehatan.
b. Bagi Kader
1) Lakukan pemutakhiran data sasaran Balita bekerjasama dengan
petugas kesehatan sebelum pelaksanaan distribusi vitamin A.
2) Lakukan pemetaan data sasaran
3) Buat Jadwal kunjungan untuk pemberian Vitamin A
4) Bila distribusi dilakukan oleh kader, maka kader membuat laporan dan
mengirimkan ke bidan desa.
5) Terapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 :
a) Kader dalam kondisi sehat
b) Gunakan masker
c) Gunakan APD sesuai standar risiko
d) Cuci tangan dengan air bersih dan sabun atau menggunakan hand
sanitizer sebelum memegang pasien, berganti pasien dan sesudah
memegang pasien.
e) Terapkan physical distancing atau menjaga jarak ruang
pemeriksaan pada saat memberikan Vitamin A
a. Bagi Kader
1) Lakukan pendataan bayi dan balita yang belum mendapatkan Vitamin
A baik di Fasyankes atau Posyandu sebelum pelaksanaan distribusi
vitamin A.
2) Lakukan pemetaan data sasaran
3) Buat Jadwal kunjungan rumah untuk pemberian Vitamin A
4) Bila distribusi dilakukan oleh kader, maka kader membuat laporan dan
mengirimkan ke bidan desa.
5) Terapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 :
a) Kader dalam kondisi sehat
b) Gunakan masker
c) Gunakan APD sesuai standar risiko
d) Cuci tangan dengan air bersih dan sabun atau menggunakan hand
sanitizer sebelum memegang bayi / balita, dan berganti sesudah
memegang bayi / balita.
e) Terapkan physical distancing atau menjaga jarak ruang
pemeriksaan pada saat memberikan Vitamin A
3. Sekolah
a. Pastikan ada tempat untuk cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir di
setiap kelas atau
b. Sediakan hand sanitizer
c. Pastikan tempat yang sesuai standar untuk penyimpanan TTD
d. Pastikan tempat duduk di ruangan kelas untuk menjaga jarak buat
e. Siapkan air mineral (jika diperlukan)
4. Rematri
a. Pastikan rematri di sekolah dalam kondisi sehat
b. Pastikan rematri sudah makan sebelum minumTTD
c. Siapkan air minum yang sudah dibawa masing-masing
d. Lakukan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum minum TTD
bersama
e. Gunakan masker
f. Tetap mematuhi untuk jaga jarak antar rematri, guru dan petugas.
g. Lakukan minum TTD secara besama
h. Catat minum TTD pada kartu control/ kartu kepatuhan atau mellaui aplikasi
ceria
B. Pemberian TTD jika Rematri sedang belajar di rumah (study from home) :
1. Petugas Kesehatan
a. Pastikan ketersediaan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk semua sasaran
remaja puteri yang ada di sekolah
b. Pastikan koordinasi berjalan baik antar petugas kesehatan dengan guru
Pembina UKS/ wali kelas
c. Buat kelompok murid dalam aplikasi chat atau media social yang selama ini
digunakan oleh siswa dan guru.
d. Lakukan komunikasi secara berkala pentingnya mengkonsumsi TTD bagi
rematri untuk mencegah anemia, termasuk bagaimana mencegah dan
mengatasi efek samping dari minum TTD.
e. Buat jadwal untuk bertemu dengan guru UKS atau kader rematri/ konselor
sebaya
f. Lakukan distribusi TTD ke sekolah dengan tetap menerapkan protokol
pencegahan penularan covid 19 :
• Pastikan petugas kesehatan dalam kondisi sehat.
• Gunakan masker selama memberikan TTD kepada rematri
• Gunakan alat pelindung diri sesuai standar risiko
• Cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir atau gunakan
hand sanitizer.
• Jaga jarak antara petugas kesehatan dengan rematri
g. Lakukan pencatatan dan pelaporan pemberian TTD kepada rematri
h. Lakukan monitoring dan evaluasi pemberian TTD rematri dengan tetap
menerapkan protokol pencegahan penularan covid 19.
4. Rematri
a. Pastikan rematri di rumah dalam kondisi sehat
b. Pastikan rematri sudah makan sebelum minumTTD
c. Siapkan air minum
d. Lakukan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum minum TTD
e. Gunakan masker
f. Tetap mematuhi untuk jaga jarak antar rematri, kader rematri/ konselor
sebaya atau petugas kesehatan
g. Lakukan minum TTD
h. Catat minum TTD pada kartu control/ kartu kepatuhan atau melalui aplikasi
ceria