Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan pertanian mempunyai peran yang sangat strategis dalam perekonomian


nasional. Untuk pencapaian tujuan pembangunan pertanian kedepan, sektor ini masih
dihadapkan persoalan mendasar antara lain terbatasnya akses petani terhadap sumber
pembiayaan pertanian. Revitalisasi pembiayaan pertanian merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan fasilitasi akses petani terhadap pembiayaan/permodalan. Revitalisasi
pembiayaan ini di tujukan untuk untuk mendorong dan menjamin ketersediaan
pembiayaan/permodalan untuk pengembangan usaha tani.

Akses petani terhadap sumber pembiayaan yang salahsatunya melalui kredit ke sektor
pertanian masih terbilang rendah yaitu sebesar 2,4 % setahun (laporan Bank Indonesia, 29
Maret tahun 2017). Selain itu juga telah dilakukan berbagai upaya yang mendekatkan pelaku
usaha tani untuk akses kepada sumber pembiayaan lainnya. Namun demikian, upaya
tersebut masih belum optimal, terlihat dari pemanfaatan skim kredit program yang
disediakan oleh Pemerintah dan masih rendah penyalurannya oleh perbankan pelaksana.

Salah satu penyebab kurang optimalnya akses pelaku usaha terhadap perbankan dan sumber
pembiayaan lainnya adalah keterbatasan dalam pendampingan usaha. Untuk itu, pada tahun
2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Cq. Direktorat Pembiayaan Pertanian telah
memfasilitasi kegiatan pendampingan usaha melalui tenaga Fasilitator Pembiayaan Petani
Swadaya (FPPS) yang salah satu tugasnya adalah melakuakan pendampingan bagi petani
agar mudah mengakses sumber pembiayaan.

B. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan kegiatan FPPS ini adalah :

Memfasilitasi petani melalui pendampingan FPPS untuk dapat mengakses sumber


pembiayaan pertanian

2. Sasaran kegiatan FPPS

Terfasilitasinya petani melalui pendampingan FPPS di Kabupaten Kayong Utara untuk


dapat mengakses sumber pembiayaan pertanian.

1
C. OUTPUT

Terlaksananya kegiatan FPPS dalam rangka fasilitasi pembiayaan pertanian di tingkat petani,
kelompok tani ataupun Gapoktan. Dengan pihak Perbankan (Bank Kalbar Cabang Sukadana)

D. PEMBIAYAAN

Pendanaan kegiatan ini berasal dari Anggaran Pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Pembiayaan
Pertanian Swadaya berasal dari APBN TA. 2020 pada Satker Lingkup Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian di Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.

BAB II
PELAKSANAAN

A). REALISASI KEUANGAN

DEKONSENTRASI
N RINCIAN KEGIATAN TARGET REALISASI % KETERANGAN
O (Rp) (Rp)

TUGAS PEMBANTUAN
N RINCIAN KEGIATAN TARGET REALISASI % KETERANGAN
O (Rp) (Rp)

B). REALISASI FISIK

2
a. Koordinasi dan Sosialisasi

Untuk melaksanakan Kegiatan ini Petugas FPPS telah berkoordinasi dengan Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara, pihak Perbankan (Bank Kalbar Cabang
Sukadana, Bank Negara Indonesia Unit Sukadana dan Bank Rakyat Indonesia Unit
Sukadana, Melano dan Teluk Batang), petugas PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) di
WKPP Kecamatan Sukadana, WKKPP Kecamatan Seponti, WKPP Kecamatan Kepulauan
Karimata, WKPP Kecamatan Simpang Hilir dan WKPP Kecamatan Teluk Batang
Kabupaten Kayong Utara.

b. Pelaksanaan Temu Pembiayaan

1. Pelaksana :
- Temu Usaha Ke 1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Selasa, 3 Maret 2020
Bertempat di Ruang Rapat Dias Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara
- Temu Usaha ke 2
Kamis, 12 Maret 2020
Bertempat di Kantor Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata Kabupaten
Kayong Utara
- Temu Usaha ke 3
Rabu, 18 Maret 2020
Bertempat di Gedung pertemuan BPP Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten
Kayong Utara
- Temu Usaha Ke 4
Kamis, 19 Maret 2020
Bertempat di Gedung pertemuan BPP Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong
Utara
- Temu Usaha ke 5
Jumat, 20 maret 2020
Bertempat di rumah petani Bapak Madei dan Bapak Saruki Kecamatan Teluk
Batang Kabupaten Kayong Utara

- Temu Usaha Ke 6
Senin, 23 Maret 2020

3
Bertempat di lahan petani Bapak Joko Ari Kecamatan Seponti Jaya Kabupaten
Kayong Utara
- Temu Usaha Ke 7
Rabu, 25 Maret 2020
Bertempat di Kediaman Bapak Solihin Kelompok Tani Suka Maju Desa Teluk
Batang Kabupaten Kayong Utara

2. Metode Pelaksanaan :
Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini secara diskusi dan Tanya jawab antara
peserta kelompok tani, petani, PPL dengan pihak Perbankan mengenai apa itu
dana KUR dan cara mendapatkan dana KUR tersebut yang di fasilitasi oleh
petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara beserta Dinas Pertanaian dan Pangan
Kabupaten Kayong Utara.

3. Peserta dan Narasumber


Peserta dalam kegiatan ini adalah petani dan Ketua Kelompok Tani yang
tergabung dalam Kelompok Tani yang ada di WKPP se Kabupaten Kayong Utara,
seluruh PPL yang berada di WKPP/BPP se Kabupaten Kayong Utara dan dari
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah petugas dari Bank Rakyat Indonesia Unit
Sukadana yang menangani KUR dan petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara

4. Pembiayaan

Adapun pembiayaan dalam kegiatan ini berdasarkan dana Dekonsentrasi dari


Dinas Pertanian Provinsi Kalbar

5. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan ini di mulai dari Koodinator BPP membuka acara dan
memperkenalkan petugas FPPS, Narasumber dari pihak perbankan (Bank Rakyat
Indonesia Unit Melano) dan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong
Utara, kemudian Sambutan dan perkenalan dari Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Kayong Utara di lanjutkan perkenalan dari pihak perbankan sekaligus
memberikan materi dan sosialisasi mengenai KUR selanjutnya diadakan Tanya
jawab antara pihak perbankan, Dinas terkait dan peserta dari Kelompok tani dan
petani. Setelah selesai Koordinator BPP menutup acara dengan memberikan
kesimpulan di lanjutkan dengan foto bersama.

c. Hasil Pelaksanaan
4
1) NOTULEN TEMU USAHA KE 1

1. Pelaksanaan :
Temu Usaha Ke 1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Selasa, 3 Maret 2020
Bertempat di Ruang Rapat Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara
2. MetodePelaksanaan :
Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini secara diskusi dan Tanya jawab antara
seluruh PPL se Kabupaten Kayong Utara dengan pihak Perbankan mengenai apa
itu dana KUR dan cara mendapatkan dana KUR tersebut sehingga informasi
yang di dapatkan oleh para PPL se Kabupaten Kayong Utara ini dapat menjadi
jembatan informasi kepada Gapoktan, poktan dan Petani di WKPP masing-
masing.
2. Pertemuan ini dihadiri Oleh:
- Bapak Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara
- PLT Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Kayong utara
- Kepala Bidang PSP Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara
- Kasi PSP Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara
- Kasi Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara
- Pihak perbankan (Bank BNI) tidak bisa hadir
- Petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara
- Penyuluh Pertanian se Kabupaten Kayong Utara
3. Dalam Pertemuan ini disampaikan bahwa :
a. Pertemuan di buka oleh ibu Sumartini, S.PKP selaku Kasie Penyuluhan
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara selaku pembawa
acara dalam kegiatan pertemuan ini, kemudian acara di lanjutkan oleh
sambutan dari bapak Azhari selaku Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Kayong Utara sekaigus membuka acara pertemuan ini,
kemudian petugas FPPS Kabupaten Kayong selaku fasilitator
memberikan materi seputar KUR dan terlebih dahulu
fasilitator menyampaikan maaf dari pihak perbankan tidak bisa
menghadiri pertemuan kali ini di karenakan ada jadwal bentrok dan tidak
bisa di gantikan.
b. Melihat Potensi di Pertanian d WKPP Sukadana yang sangat luas sehingga
memungkinkan untuk penyerapan pembiayaan modal petani melalui
dana KUR.
5
c. Penyerapan dana KUR tidak hanya sebatas usaha Sembako dan bakulan,
namun sesuai permentan KUR dapat diserap diberbagai lini usaha
pertanian baik dari sub sector hulu sampai dengan sub sector hilir.
d. Dalam pertemuan ini seluruh yang hadir sangat menyambut baik
program KUR ini dan berharap bisa mengakses dana KUR ini.
d. Dalam pertemuan ini pihak dari perbankan berhalangan hadir jadi materi
di sampaikan oleh petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara.
e. KUR bukan merupakan hibah pemerintah kepada masyarakat. Sesuai
dengan pengertian KUR disebutkan bahwa KUR adalah
kredit / pembiayaan kepada UMKMK (Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi), sehingga UMKMK wajib
mengembalikan dana pinjaman KUR tersebut kepada Bank pemberi KUR,
f. Jenis Usaha Yang mendapatkan KUR adalah Usaha yang
menguntungkan/memberikan laba sehingga memiliki kemampuan
membayar sesuai dengan jangka waktu yang disepakati seperti
Sektor pertanian, perikanan, pengolahan, perdagangan, jasa.

5. KUR bisa didapatkan dengan ketentuan :

 Sudah punya usaha yang berjalan minimal 6 bulan


 Jenis Usaha legal dibuktikan dengan Surat Keterangnan Usaha dari
Pemerintah Desa tempat Usaha
 KUR diperuntukkan perorangan dengan batasan usia minimal 21 tahun
atau sudah menikah.
 Bersedia membuka rekening di Bank tempat mengaksen dana KUR.
 Tidak masuk daftar hitam (kreditmacet) dan tidak memiliki kredit di bank
lain
 Jaminan berupa Sertifikat tanah / SKT.

Demikian laporan hasil Temu Usaha Fasilitasi Pembiayaan Petani Swadaya di Ruang
Rapat Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara semoga menjadi bahan
untuk tindak lanjut realisasi kegiatan akselerasi KUR tahun 2021 diKabupaten Kayong
Utara

Notulen.

KUSHARIYANTO

2) NOTULEN TEMU USAHA KE 2

6
1. Pelaksanaan :

Temu Usaha Ke 2

Kamis, 12 Maret 2020

Bertempat di Kantor Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata Kabupaten Kayong


Utara

2. Metode Pelaksanaan :

Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini secara diskusi dan Tanya jawab antara peserta
kelompok tani, peangkat Desa pelapis dengan petugas FPPS dan dari DInas Pertania dan
Pangan Kabpaten Kayong Utara, mengenai apa itu dana KUR dan cara mendapatkan
dana KUR tersebut oleh kelompok Tani

3. Pertemuan ini dihadiri Oleh:

- PLT Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kayong Utara Dapil 6
- Kasie PSP Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara
- Kasie Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan kabupaten Kayong Utara
- Kasie Perlindungan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Kayong Utara
- Petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara
- Perangkat Desa Pengurus dan anggota Kelompok tani yang berada di Desa Pelapis
Kecamatan Kepulauan Karimata

4. Dalam Pertemuan ini disampaikan bahwa :

a. Pertemuan di buka oleh Bapak Hermanto selaku koordinator PPL BPP Kecamatan
Simpang Hilir, kemudian beliau memperkenalkan petugas FPPS Kabupaten
Kayong Utara dan memperkenalkan nara sumber dari Bank BRI Unit Melano

b. Melihat Potensi di Pertanian dan Perkebunan di WKPP Simpang Hilir yang


sangat luas sehingga memungkinkan untuk penyerapan pembiayaan modal
petani melalui dana KUR.

c. Penyerapan dana KUR tidak hanya sebatas usaha Sembako dan bakulan, namun
sesuai permentan KUR dapat diserap diberbagai lini usaha pertanian baik dari
sub sector hulu sampai dengan sub sector hilir.

d. Dalam pertemuan ini seluruh yang hadir sangat menyambut baik program KUR
ini dan berharap bisa mengakses dana KUR ini.

7
e. Dalam pertemuan ini pihak dari perbankan di wakili oleh Bapak Rio Kurniawan
selaku petugas yang menangani KUR di BRI Unit Melano Kecamatan Simpang hilir
Kabupaten Kayong Utara
f. KUR bukan merupakan hibah pemerintah kepada masyarakat. Sesuai dengan
pengertian KUR disebutkan bahwa KUR adalah kredit/pembiayaan kepada
UMKMK (Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi), sehingga UMKMK
wajib mengembalikan dana pinjaman KUR tersebut kepada Bank pemberi KUR,
g. Jenis Usaha Yang mendapatkan KUR adalah Usaha yang
menguntungkan/memberikan laba sehingga memiliki kemampuan
membayar sesuai dengan jangka waktu yang disepakati seperti
Sektor pertanian, perikanan, pengolahan, perdagangan, jasa

5. KUR bisa didapatkan dengan ketentuan :

 Sudah punya usaha yang berjalan minimal 6 bulan


 Jenis Usaha legal dibuktikan dengan Surat Keterangnan Usaha dari Pemerintah
Desa tempat Usaha
 KUR diperuntukkan perorangan dengan batasan usia minimal 21 tahun atau
sudah menikah.
 Bersedia membuka rekening di Bank tempat mengaksen dana KUR.
 Tidak masuk daftar hitam (kredit macet) dan tidak memiliki kredit di bank lain
 Jaminan berupa Sertifikat tanah / SKT.

Demikian laporan hasil Temu Usaha Fasilitasi Pembiayaan Petani Swadaya di BPP Kecamatan
Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara semoga menjadi bahan untuk tindak lanjut realisasi
kegiatan akselerasi KUR tahun 2019 diKabupaten Kayong Utara

Notulen.

KUSHARIYANTO

8
3) NOTULEN TEMU USAHA KE 3

1. Pelaksanaan :

Temu Usaha Ke 3

……, … ……… 2019

Bertempat di Gedung Pertemuan BPP Kecamatan Teluk Batang Kabupaten Kayong


Utara

2. Metode Pelasanaan :

Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini secara diskusi dan Tanya jawab antara peserta
kelompok tani dengan pihak Perbankan mengenai apa itu dana KUR dan cara
mendapatkan dana KUR tersebut oleh kelompok Tani

3. Pertemuan ini dihadiri Oleh:

- Kasi PSP Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara


- Petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara
- Penyuluh Pertanian yang bertempat di WKPP Kecamatan Teluk Batang
- Pengurus dan anggota Kelompok tani yang berada di WKKP Simpang Hilir

4. Dalam Pertemuan ini disampaikan bahwa :

a. Pertemuan di buka oleh Bapak Sumadi selaku PPL WKPP Desa Teluk Batang
mewakili Koordinator PPL BPP Kecamatan Teluk Batang yang berhalangan hadir
karena menghadiri tugas di luar daerah, kemudian memperkenalkan petugas
FPPS Kabupaten Kayong Utara kepada peserta yang hadir setelah itu
petugas FPPS Kabupaten selaku fasilitator memberikan materi seputar KUR dan
terlebih dahulu fasilitator menyampaikan maaf dari pihak perbankan tidak bisa
menghadiri pertemuan kali ini di karenakan ada jadwal bentrok dan tidak
bisa di gantikan.

b. Melihat Potensi di Perikanan, Pertanian dan Perkebunan di WKPP Teluk Batang


yang sangat luas sehingga memungkinkan untuk penyerapan
pembiayaan modal petani melalui dana KUR.

c. Penyerapan dana KUR tidak hanya sebatas usaha Sembako dan bakulan, namun
sesuai permentan KUR dapat diserap diberbagai lini usaha pertanian baik dari
sub sector hulu sampai dengan sub sector hilir.

9
d. Dalam pertemuan ini seluruh yang hadir sangat menyambut baik program KUR
ini dan berharap bisa mengakses dana KUR ini.

e. Dalam pertemuan ini pihak dari perbankan berhalangan hadir jadi materi di
sampaikan oleh petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara.

f. KUR bukan merupakan hibah pemerintah kepada masyarakat. Sesuai dengan


pengertian KUR disebutkan bahwa KUR adalah kredit/pembiayaan kepada
UMKMK (Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi), sehingga UMKMK
wajib mengembalikan dana pinjaman KUR tersebut kepada Bank pemberi KUR,

g. Jenis Usaha Yang mendapatkan KUR adalah Usaha yang


menguntungkan/memberikan laba sehingga memiliki kemampuan membayar
sesuai dengan jangka waktu yang disepakati seperti Sektor pertanian, perikanan,
pengolahan, perdagangan, jasa.

5. KUR bisa didapatkan dengan ketentuan :

- Sudah punya usaha yang berjalan minimal 6 bulan

- Jenis Usaha legal dibuktikan dengan Surat Keterangnan Usaha dari Pemerintah
Desa tempat Usaha

- KUR diperuntukkan perorangan dengan batasan usia minimal 21 tahun atau


sudah menikah.

- Bersedia membuka rekening di Bank tempat mengakses dana KUR.

- Tidak masuk daftar hitam (kreditmacet) dan tidak memiliki kredit di bank lain

- Jaminan berupa Sertifikat tanah / SKT.

Demikian laporan hasil Temu Usaha Fasilitasi Pembiayaan Petani Swadaya di BPP Kecamatan
Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara semoga menjadi bahan untuk tindak lanjut realisasi
kegiatan akselerasi KUR tahun 2019 diKabupaten Kayong Utara

Notulen.

KUSHARIYANTO

10
4) NOTULEN TEMU USAHA KE 4

1. Pelaksanaan :

Temu Usaha Ke 4

……, … ……… 2019

Bertempat di Gedung Pertemuan BPP Kecamatan Seponti Jaya Kabupaten Kayong


Utara

2. Metode Pelaksanaan :

Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini secara diskusi dan Tanya jawab antara
peserta,petani, kelompok tani dan PPL dengan pihak Perbankan mengenai apa itu
dana KUR dan cara mendapatkan dana KUR tersebut

3. Pertemuan ini dihadiri Oleh:

- Kasi PSP Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara


- Petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara
- Penyuluh Pertanian yang bertempat di WKPP Kecamatan Seponti Jaya
- Pengurus dan anggota Kelompok tani yang berada di WKKP Kecamatan Seponti
Jaya

4. Dalam Pertemuan ini disampaikan bahwa :

a. Melihat Potensi di Pertanian dan Perkebunan di WKPP Kecamatan Seponti Jaya


yang sangat luas sehingga memungkinkan untuk penyerapan
pembiayaan modal petani melalui dana KUR.

b. Penyerapan dana KUR tidak hanya sebatas usaha Sembako dan bakulan, namun
sesuai permentan KUR dapat diserap diberbagai lini usaha pertanian baik dari
sub sector hulu sampai dengan sub sector hilir.

c. Dalam pertemuan ini seluruh yang hadir sangat menyambut baik program KUR
ini dan berharap bisa mengakses dana KUR ini.

d. Dalam pertemuan ini pihak dari perBankan berhalangan hadir jadi materi di
sampaikan oleh petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara.

e. KUR bukan merupakan hibah pemerintah kepada masyarakat. Sesuai dengan


pengertian KUR disebutkan bahwa KUR adalah kredit/pembiayaan kepada

11
UMKMK (Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi), sehingga UMKMK
wajib mengembalikan dana pinjaman KUR tersebut kepada Bank pemberi KUR.

f. Jenis Usaha Yang mendapatkan KUR adalah Usaha yang


menguntungkan/memberikan laba sehingga memiliki kemampuan membayar
sesuai dengan jangka waktu yang disepakati seperti Sektor pertanian, perikanan,
pengolahan, perdagangan, jasa.

5. KUR bisa didapatkan dengan ketentuan :

 Sudah punya usaha yang berjalan minimal 6 bulan


 Jenis Usaha legal dibuktikan dengan Surat Keterangnan Usaha dari Pemerintah
Desa tempat Usaha
 KUR diperuntukkan perorangan dengan batasan usia minimal 21 tahun atau
sudah menikah.
 Bersedia membuka rekening di Bank tempat mengaksen dana KUR.
 Tidak masuk daftar hitam (kreditmacet) dan tidak memiliki kredit di bank lain
 Jaminan berupa Sertifikat tanah / SKT.

Demikian laporan hasil Temu Usaha Fasilitasi Pembiayaan Petani Swadaya di BPP Kecamatan
Seponti Jaya Kabupaten Kayong Utara semoga menjadi bahan untuk tindak lanjut realisasi
kegiatan akselerasi KUR tahun 2019 diKabupaten Kayong Utara

Notulen.

KUSHARIYANTO

5) NOTULEN TEMU USAHA KE 5

1. Pelaksanaan :

Temu Usaha Ke 5

……, … ……… 2019

Bertempat di Gedung Pertemuan BPP Kecamatan Teluk Batang Kabupaten Kayong


Utara

12
2. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini dilakukan secara diskusi dan tanya jawab
antara peserta kelompok tani, petani dan warga setempat dengan pihak perbankan
mengenai apa itu dana KUR dan cara mendapatkan dana KUR tersebut.

3. Pertemuan ini dihadiri Oleh:

- Kasi PSP Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara


- Petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara
- Penyuluh Pertanian yang bertempat di WKPP Kecamatan Teluk Batang
- Pengurus dan anggota Kelompok tani yang berada di WKKP Kecamatan teluk
Batang

4. Dalam Pertemuan ini disampaikan bahwa :

a. Melihat Potensi di Pertanian dan Perkebunan di WKPP Teluk Batang yang


sangat luas sehingga memungkinkan untuk penyerapan pembiayaan modal
petani melalui dana KUR.

b. Penyerapan dana KUR tidak hanya sebatas usaha Sembako dan bakulan, namun
sesuai permentan KUR dapat diserap diberbagai lini usaha pertanian baik dari
sub sector hulu sampai dengan sub sector hilir.

c. Dalam pertemuan ini seluruh yang hadir sangat menyambut baik program KUR
ini dan berharap bisa mengakses dana KUR ini.

d. Dalam pertemuan ini pihak dari perBankan berhalangan hadir jadi materi di
sampaikan oleh petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara.

e. KUR bukan merupakan hibah pemerintah kepada masyarakat. Sesuai dengan


pengertian KUR disebutkan bahwa KUR adalah kredit/pembiayaan kepada
UMKMK (Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi), sehingga UMKMK
wajib mengembalikan dana pinjaman KUR tersebut kepada Bank pemberi KUR,

f. Jenis Usaha Yang mendapatkan KUR adalah Usaha yang


menguntungkan/memberikan laba sehingga memiliki kemampuan membayar
sesuai dengan jangka waktu yang disepakati seperti Sektor pertanian, perikanan,
pengolahan, perdagangan, jasa.

5. KUR bisa didapatkan dengan ketentuan :

 Sudah punya usaha yang berjalan minimal 6 bulan

13
 Jenis Usaha legal dibuktikan dengan Surat Keterangnan Usaha dari Pemerintah
Desa tempat Usaha
 KUR diperuntukkan perorangan dengan batasan usia minimal 21 tahun atau
sudah menikah.
 Bersedia membuka rekening di Bank tempat mengakses dana KUR.
 Tidak masuk daftar hitam (kreditmacet) dan tidak memiliki kredit di bank lain
 Jaminan berupa Sertifikat tanah / SKT.

Demikian laporan hasil Temu Usaha Fasilitasi Pembiayaan Petani Swadaya di BPP Kecamatan
Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara semoga menjadi bahan untuk tindak lanjut realisasi
kegiatan akselerasi KUR tahun 2019 diKabupaten Kayong Utara

Notulen.

KUSHARIYANTO

6) NOTULEN TEMU USAHA KE 6

1. Pelaksanaan :

Temu Usaha Ke 6

……, … ……… 2019

Bertempat di Gedung Pertemuan BPP Kecamatan Seponti Jaya Kabupaten Kayong


Utara

2. Metode Pelaksanaan :

Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini secara diskusi dan Tanya jawab antara
peserta,petani, kelompok tani dan PPL dengan pihak Perbankan mengenai apa itu
dana KUR dan cara mendapatkan dana KUR tersebut

3. Pertemuan ini dihadiri Oleh:

- Kasi PSP Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara


- Petugas dari Bank BRI Melano
- Petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara
- Penyuluh Pertanian yang bertempat di WKPP Kecamatan Seponti Jaya

14
- Pengurus dan anggota Kelompok tani yang berada di WKKP Kecamatan Seponti
Jaya

4. Dalam Pertemuan ini disampaikan bahwa :

a. Melihat Potensi di Pertanian dan Perkebunan di WKPP Simpang Hilir yang


sangat luas sehingga memungkinkan untuk penyerapan pembiayaan modal
petani melalui dana KUR.

b. Penyerapan dana KUR tidak hanya sebatas usaha Sembako dan bakulan, namun
sesuai permentan KUR dapat diserap diberbagai lini usaha pertanian baik dari
sub sector hulu sampai dengan sub sector hilir.

c. Dalam pertemuan ini seluruh yang hadir sangat menyambut baik program KUR
ini dan berharap bisa mengakses dana KUR ini.

d. Dalam pertemuan ini pihak dari perBankan berhalangan hadir jadi materi di
sampaikan oleh petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara.

e. KUR bukan merupakan hibah pemerintah kepada masyarakat. Sesuai dengan


pengertian KUR disebutkan bahwa KUR adalah kredit/pembiayaan kepada
UMKMK (Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi), sehingga UMKMK
wajib mengembalikan dana pinjaman KUR tersebut kepada Bank pemberi KUR,

f. Jenis Usaha Yang mendapatkan KUR adalah Usaha yang


menguntungkan/memberikan laba sehingga memiliki kemampuan membayar
sesuai dengan jangka waktu yang disepakati seperti Sektor pertanian, perikanan,
pengolahan, perdagangan, jasa.

5. KUR bisa didapatkan dengan ketentuan :

 Sudah punya usaha yang berjalan minimal 6 bulan


 Jenis Usaha legal dibuktikan dengan Surat Keterangnan Usaha dari Pemerintah
Desa tempat Usaha
 KUR diperuntukkan perorangan dengan batasan usia minimal 21 tahun atau
sudah menikah.
 Bersedia membuka rekening di Bank tempat mengaksen dana KUR.
 Tidak masuk daftar hitam (kreditmacet) dan tidak memiliki kredit di bank lain
 Jaminan berupa Sertifikat tanah / SKT.

Demikian laporan hasil Temu Usaha Fasilitasi Pembiayaan Petani Swadaya di BPP Kecamatan
Seponti Jaya Kabupaten Kayong Utara semoga menjadi bahan untuk tindak lanjut realisasi
kegiatan akselerasi KUR tahun 2019 diKabupaten Kayong Utara

15
Notulen.

KUSHARIYANTO

7) NOTULEN TEMU USAHA KE 7

1. Pelaksanaan :

Temu Usaha Ke 7

……, … ……… 2019

Bertempat di Gedung Pertemuan BPP Kecamatan Pulau Maya Kabupaten Kayong


Utara

2. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini dilakukan secara diskusi dan tanya jawab
antara peserta kelompok tani, petani dan warga setempat dengan pihak perbankan
mengenai apa itu dana KUR dan cara mendapatkan dana KUR tersebut.

3. Pertemuan ini dihadiri Oleh:

- Kasi PSP Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara


- Petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara
- Penyuluh Pertanian yang bertempat di WKPP Kecamatan Pulau Maya
- Pengurus dan anggota Kelompok tani yang berada di WKKP Kecamatan Pulau
Maya

4. Dalam Pertemuan ini disampaikan bahwa :

a. Melihat Potensi di Pertanian, Perikanan dan Perkebunan di WKPP Pulau Maya


yang sangat luas sehingga memungkinkan untuk
penyerapan pembiayaan modal petani melalui dana KUR.

b. Penyerapan dana KUR tidak hanya sebatas usaha Sembako dan bakulan, namun
sesuai permentan KUR dapat diserap diberbagai lini usaha pertanian baik dari
sub sector hulu sampai dengan sub sector hilir.

16
c. Dalam pertemuan ini seluruh yang hadir sangat menyambut baik program KUR
ini dan berharap bisa mengakses dana KUR ini.

d. Dalam pertemuan ini pihak dari perBankan berhalangan hadir jadi materi di
sampaikan oleh petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara.

e. KUR bukan merupakan hibah pemerintah kepada masyarakat. Sesuai dengan


pengertian KUR disebutkan bahwa KUR adalah kredit/pembiayaan kepada
UMKMK (Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi), sehingga UMKMK
wajib mengembalikan dana pinjaman KUR tersebut kepada Bank pemberi KUR,

f. Jenis Usaha Yang mendapatkan KUR adalah Usaha yang


menguntungkan/memberikan laba sehingga memiliki kemampuan membayar
sesuai dengan jangka waktu yang disepakati seperti Sektor pertanian, perikanan,
pengolahan, perdagangan, jasa.

5. KUR bisa didapatkan dengan ketentuan :

 Sudah punya usaha yang berjalan minimal 6 bulan


 Jenis Usaha legal dibuktikan dengan Surat Keterangnan Usaha dari Pemerintah
Desa tempat Usaha
 KUR diperuntukkan perorangan dengan batasan usia minimal 21 tahun atau
sudah menikah.
 Bersedia membuka rekening di Bank tempat mengakses dana KUR.
 Tidak masuk daftar hitam (kreditmacet) dan tidak memiliki kredit di bank lain
 Jaminan berupa Sertifikat tanah / SKT.

Demikian laporan hasil Temu Usaha Fasilitasi Pembiayaan Petani Swadaya di BPP Kecamatan
Pulau Maya Kabupaten Kayong Utara semoga menjadi bahan untuk tindak lanjut realisasi
kegiatan akselerasi KUR tahun 2019 diKabupaten Kayong Utara

Notulen.

KUSHARIYANTO

8) NOTULEN TEMU USAHA KE 8

1. Pelaksanaan :
17
Temu Usaha Ke 8

……, … ……… 2019

Bertempat di Rumah Bapak Solihin Kelompok tani Suka Maju Kabupaten Kayong
Utara

2. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini dilakukan secara diskusi dan tanya jawab
antara peserta kelompok tani, petani dan warga setempat dengan pihak perbankan
mengenai apa itu dana KUR dan cara mendapatkan dana KUR tersebut.

3. Pertemuan ini dihadiri Oleh:

- Kasi PSP Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara


- Petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara
- Penyuluh Pertanian yang bertempat di WKPP Kecamatan Teluk Batang
- Pengurus dan anggota Kelompok tani yang berada di Suka Maju

4. Dalam Pertemuan ini disampaikan bahwa :

a. Melihat Potensi di Perternakan dan Perkebunan di Desa Suka Maju


yang sangat luas sehingga memungkinkan untuk
penyerapan pembiayaan modal petani melalui dana
KUR.

b. Penyerapan dana KUR tidak hanya sebatas usaha Sembako dan bakulan, namun
sesuai permentan KUR dapat diserap diberbagai lini usaha
pertanian,perikanan,peternkan dan perkebunan baik dari sub sector
hulu sampai dengan sub sector hilir.

c. Dalam pertemuan ini seluruh yang hadir sangat menyambut baik program KUR
ini dan berharap bisa mengakses dana KUR ini.

d. Dalam pertemuan ini pihak dari perBankan berhalangan hadir jadi materi di
sampaikan oleh petugas FPPS Kabupaten Kayong Utara.

e. KUR bukan merupakan hibah pemerintah kepada masyarakat. Sesuai dengan


pengertian KUR disebutkan bahwa KUR adalah kredit/pembiayaan kepada
UMKMK (Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi), sehingga UMKMK
wajib mengembalikan dana pinjaman KUR tersebut kepada Bank pemberi KUR,

18
f. Jenis Usaha Yang mendapatkan KUR adalah Usaha yang
menguntungkan/memberikan laba sehingga memiliki kemampuan membayar
sesuai dengan jangka waktu yang disepakati seperti Sektor pertanian, perikanan,
pengolahan, perdagangan, jasa.

5. KUR bisa didapatkan dengan ketentuan :

 Sudah punya usaha yang berjalan minimal 6 bulan


 Jenis Usaha legal dibuktikan dengan Surat Keterangnan Usaha dari Pemerintah
Desa tempat Usaha
 KUR diperuntukkan perorangan dengan batasan usia minimal 21 tahun atau
sudah menikah.
 Bersedia membuka rekening di Bank tempat mengakses dana KUR.
 Tidak masuk daftar hitam (kreditmacet) dan tidak memiliki kredit di bank lain
 Jaminan berupa Sertifikat tanah / SKT.

Demikian laporan hasil Temu Usaha Fasilitasi Pembiayaan Petani Swadaya di kelompok tani
Suka Maju Kecamatan Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara semoga menjadi bahan untuk
tindak lanjut realisasi kegiatan akselerasi KUR tahun 2019 diKabupaten Kayong Utara

Notulen.

KUSHARIYANTO

19
d. Dokumentasi Kegiatan

DOKUMENTASI KEGIATAN TEMU USAHA FPPS TAHUN 2019

DI WKPP KECAMATAN SUKADANA

20
DOKUMENTASI KEGIATAN TEMU USAHA FPPS TAHUN 2019

DI WKPP KECAMATAN SIMPANG HILIR

21
DOKUMENTASI KEGIATAN TEMU USAHA FPPS TAHUN 2019

DI WKPP KECAMATAN TELUK BATANG

22
DOKUMENTASI KEGIATAN TEMU USAHA FPPS TAHUN 2019

DI WKPP KECAMATAN TELUK BATANG

23
DOKUMENTASI KEGIATAN TEMU USAHA FPPS TAHUN 2019

DI WKPP KECAMATAN SEPONTI JAYA

24
DOKUMENTASI KEGIATAN TEMU USAHA FPPS TAHUN 2019

DI WKPP KECAMATAN SEPONTI JAYA

25
DOKUMENTASI KEGIATAN TEMU USAHA FPPS TAHUN 2019

DI WKPP KECAMATAN PULAU MAYA

26
DOKUMENTASI KEGIATAN TEMU USAHA FPPS TAHUN 2019

DI KELOMPOK TANI SUKA MAJU

27
BAB III
PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN

A. PERMASALAHAN
Dari hasil diskusi dan Tanya jawab serta koordinasi antara pihak perbankan yang berada di
wilayah Kabupaten Kayong Utara dan peserta kegiatan di temukan beberapa permasalahan
diantaranya:
1. Untuk Bank Kalbar cabang Sukadana calon peminjaman dana KUR diharuskan adanya
Angunan berupa Sertifikat Tanah, SKT (Surat Keterangan Tanah) dimana hampir semua
pada kelompok tani yang berada di daerah Transmigrasi belum ada di keluarkan
Sertifikat tanah hak milik atas nama petani dan SKT atas nama Petani yang akan menjadi
calon peminjam dana KUR dari pihak yang berwenang dan untuk usaha di bidang
perkebunan (karet dan sawit) belum bisa di tangani karena berkenaan dengan kebijakan
dari pimpinan Bank Kalbar cabang sukadana.
2. Untuk Bank Negara Indonesia Unit sukadana harus menunggu persetujuan dari Bank
Negara Indonesia Cabang Ketapang
3. Untuk Bank Rakyat Indonesia Unit Sukadana, Melano dan teluk Batang sampai
dengan bulan oktober 2019 sudah memenuhi kuota untuk peminjam dana KUR di
wilayah Kayong Utara, hal ini di karenakan ada kebijakan dari pimpinan Bank rakyat
Indonesia yang bisa menggunakan agunan selain sertifikat tanah/SKT seperti BPKB
Kendaraan roda dua atau roda empat paling lama umur kendaraan tersebut lima
tahun sampai tahun sekarang dan masih layak untuk di agunkan sesuai kriteria
dari pihak perbankan.

B. UPAYA PEMECAHAN MASALAH


Adapun usaha dalam pemecahan masalah tersebut telah di sepakati bersama antara
peserta, PPL dan pengurus Kelompok Tani akan di adakan mediasi antara pihak terkait
(Dinas Tenaga Kerja Kabupaten dan perangkat Desa yang bera di daerah Transmigrasi)
untuk bisa memberikan dan mengeluarkan sertifikat ataupun Surat Keterangan Tanah (SKT)
sehingga bisa menjadi angunan untuk peminjaman dana KUR di Bank Kalbar Cabang
Sukadana dan program FPPS yang di buat oleh pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
Tetap berkoordinasi dengan pihak Bank yang berada di wilayah kabupaten Kayong Utara
agar petani bisa mengakses dana KUR ini di tahun 2019.

28
BAB IV
PENUTUP

Pembiayaan/Permodalan merupakan salah satu unsur pendukung yang sangat penting dalam
pengembangan usaha pertanian. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan yang di
hadapi petani dalam mengakses sumber pembiayaan/permodalan untuk usaha tani baik
melalui pengajuan kredit ke bank atau lembaga keuangan lain adalah melalui upaya fasilitasi
pembiayaan petani oleh tenaga fpps.

Laporan ini dibuat agar dapat dijadikan tolak ukur untuk pengambilan keputusan di kegiatan
selanjutnaya, sehingga dapat bekerja sama secara tertib da kegiatan ini bisa berjalan dengan
lancar sesuai harapan. Diharapkan melalui kegiatan FPPS ini, dapat meningkatkan akses petani
terhadap sumber pembiayaan pertanian yang bersumber dari perbankan maupun non
perbankan sehingga tersedia modal usaha untuk keberlangsungan usaha tani secara optimal
dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Kayong Utara khusunya.

29

Anda mungkin juga menyukai