Pada hari ini Kamis, tanggal 25 April 2019, yang bertandatangan di bawah ini :
3. Agus Fredi, Kontraktor yang berkedudukan di Jl. KH Agus Salim No. 71B RT/RW
006/007, Kel. Bekasi Jaya, Kec. Bekasi Timur, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama tersebut di atas,
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA
Dengan ini kedua belah pihak telah sepakat mengadakan perjanjian pemborongan pekerjaan
sesuai dengan Repeat Order untuk :
Paket Pekerjaan : Pekerjaan Tambah 1/2 Dinding Samping 2 unit.
Total 4,791,667
Pph -4% 191,667
Total Kontrak Setelah dipotong Pajak 4,600,000
dengan ketentuan sebagai berikut :
BAB I
Pasal 1
(1) PIHAK PERTAMA menugaskan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
untuk melaksanakan pekerjaan : Pekerjaan Tambah ½ Dinding Samping 2 unit.
(2) Jenis pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini harus dikerjakan/dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 2
Lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
A. Pekerjaan Tambah ½ dinding samping 2 unit
BAB II
HARGA BORONGAN DAN CARA PEMBAYARAN
Pasal 3
Harga Borongan
(1) Kedua belah pihak secara pasti (fixed) telah sepakat untuk menyetujui bahwa borongan untuk
pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 di atas seluruhnya sebesar
Rp. 4.600.000,- (Empat Juta Enam Ratus Ribu Rupiah).
(2) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat nilai pekerjaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah sebagaimana tersebut pada Pasal 2 perjanjian ini.
(3) Semua perubahan diluar dari kesepakatan sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan (2) pasal
ini dihitung sebagai pekerjaan tambahan maupun pekerjaan kurang.
Pasal 4
Cara Pembayaran
(1) PIHAK PERTAMA akan melaksanakan pembayaran harga borongan pekerjaan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 3 ayat di atas kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan Prestasi Pekerjaan
yaitu sebagai berikut :
(2) Pada setiap termijn pembayaran tersebut diatas, pihak pertama akan menerbitkan ‘Payment
Certificate’ yang menyatakan jumlah uang yang dapat dibayarkan oleh pihak pertama kepada
pihak kedua.
(3) Lama proses pembayaran sekitar 2 minggu setelah seluruh berkas (dokumen) tagihan
diterima dan disetujui oleh pihak pertama.
(4) Syarat-syarat kelengkapan administrasi untuk tagihan adalah sbb :
a. Kwitansi
BAB III
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 5
Penyerahan Pekerjaan Kepada Pihak Ke tiga
(1) PIHAK KEDUA dilarang menyerahkan seluruh pekerjaan kepada PIHAK KETIGA
(2) PIHAK KEDUA dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud
pada pasal 1 di atas kepada PIHAK KETIGA setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan
dari PIHAK PERTAMA dengan ketentuan bahwa persetujuan tersebut tidak akan
mengurangi tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban PIHAK KEDUA seperti dimaksud
dalam Surat Perjanjian ini beserta lampirannya.
BAB IV
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 6
PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan seperti dimaksud pada pasal 1, diwajibkan
menyelesaikan serta menyerahkan seluruh hasil pekerjaan tersebut pada pasal 1 ayat 1 dalam
jangka waktu bersamaan saat unit rumah selesai 100%.
BAB V
PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN DAN MASA PEMELIHARAAN
Pasal 7
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
(1) Apabila pekerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 1, telah selesai 100% dilaksanakan oleh
PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA diwajibkan menyerahkan pekerjaan tersebut
kepada PIHAK PERTAMA.
(2) Penyerahan hasil pekerjaan dimaksud pada ayat (1) di atas dilaksanakan dengan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh PIHAK KEDUA dan disetujui oleh
PIHAK PERTAMA.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 8
Surat Perjanjian Tambahan (Addendum Kontrak)
Apabila terjadi perubahan pelaksanaan dari ketentuan yang tidak disepakati bersama dalam Surat
Perjanjian ini seperti :
Pekerjaan tambahan/pekerjaan kurang
Perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan
Perubahan cara pembayaran
Maka akan diatur dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum Kontrak) yang merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Pasal 9
Keadaan di Luar Kemampuan (Force Majeure)
Apabila terjadi hal-hal di luar kemampuan (force majeure) bagi PIHAK PERTAMA maupun
PIHAK KEDUA, seperti bencana alam, banjir, kebakaran, gempa bumi, angin topan, huru-hara
dan sebagainya, maka kerugian atas pekerjaan yang timbul akibat karenanya akan
dimusyawarahkan oleh kedua belah pihak untuk mencari penyelesaian yang sebaik-baiknya.
Pasal 10
Perselisihan
(1) Perjanjian ini dibuat dengan pengertian diantara kedua belah pihak, oleh karena itu apabila
terdapat perselisihan pendapat mengenai pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan
dengan musyawarah oleh kedua belah pihak
(2) Dalam hal musyawarah antara kedua belah pihak tidak seperti dimaksud di atas tidak
menghasilkan penyelesaian, maka segala akibat yang timbul akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri dan pelaksanaannya memilih domisili yang tetap di Kantor Pengadilan
Negeri Bogor.
Pasal 11
Hal-hal yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini dan yang perlu diatur akan ditetapkan
kemudian oleh kedua belah pihak dalam Surat Perjanjian Tambahan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak di Bogor pada hari Kamis,
tanggal 25 April 2019 yang aslinya dibuat rangkap 2 (dua) dan masing-masing memiliki
kekuatan hukum yang sama.
Demikian Addendum I ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya dan berlaku
sejak tanggal ditandatangani.
PIHAK PERTAMA,
PT. INDO BANGUN MULTIGUNA
Sugiarto Herly
Direktur Utama Direktur
PIHAK KEDUA,
KONTRAKTOR
Agus Fredi