Ikan bandeng memiliki hubungan yang erat dengan ikan-ikan yang hidup di air tawar. Ikan bandeng
diduga berasal dari wilayah Eropa dan Amerika Utara dan melakukan migrasi ke wilayah laut tropis. Pada
saat ini ikan bandeng lebih banyak ditemukan pada daerah tropis (Bagarinao, 2000 daladı Rustamaji,
2009).
Ciri-ciri utama untuk klasifikasi bandeng adalah sirip ekor panjang dan berengak dengan selelas atas-
lebih panjang, dengan rumus D 14-16. A 10H, P 16-17: V t12, sisik paris sisi 7580. Tubuh bandeng
berbentuk seperti "torpedo". scluruh perunukaan tubuh tertutup oleh sisik bertipe cycloid yang
berwarna perak cerah dan di hagian belakang agak perak kehijauan (Gambar 2.1). Pada bagian tengah
tubuh terdapat garis Tateral yang memanjang dari operculum sampai ke ekor, Sirip dada dan sirip perut
dilengkapi dengan sisik tambahan yang besar, sirip anus menghadap kearah bagian belakang. Selaput
bening (adipose ayelid) menutupi mata dan kiri kanan bagian kepala. Mulut relatif kecil tidak bergigi
terletak simetris di bagian depan kepala. Empat pasang lengkung insang terletak di kiri kanan kepala,
terlindung, oleh tutup insang yang terdiri dari tiga bagian yaitu operculum, sub operculum dan pra-
operculum dan empat jari-jari branchiostegal terletak di bagian bawah kepala. Bandeng jantan memiliki
ciri-ciri warna sisik tubuh cerah mengkilap keperakan serta memiliki dua lubang kecil di bagian anus yang
tampak jelas pada jantan dewasa. Bandeng betina dapat diidentifikasi dari ciri-ciri perut agak buncit dan
terdapat tiga lubang di bagian anus yang tampak jelas pada batina dewasa. Di alam jumlah jantan lebih
banyak (60-70%) dibandingkan dengan jumlah betina. Ciri-ciri morfologi yang dapat digunakan untuk
membedakan jenis kelamin hanya dapat dikenali oleh para ahli yang sudah berpengalaman (Muslim,
2004).