Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS (LK)

PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR (BBL)

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak

Dosen Penguji :

Ade Tika Herawati, S.Kep.,Ners., M.Kep

Di Susun Oleh :

MAELANI SETIAWATI

AKX 18015

PRODI DIII KEPERAWATAN UMUM

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY.N USIA 0 JAM
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : ASFIKSIA
DI RUANG TULIP RSUD KOTA BANDUNG

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Bayi Ny.N
Umur : 0 jam
TTL : 26 Desember 2020
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Status Pernikahan :-
Suku/Bangsa : Sunda
Tanggal Masuk : 26 Desember 2020 Jam 04.00
Tanggal Pengkajian : 26 Desember 2020 Jam 09.00
Tanggal Operasi : Jam
No. Medrec : 40286
Diagnosa Medis : BBL dengan Asfiksia Ringan
Alamat : Jl.Cempaka Arum
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : TN.D dan Ny.N
Umur : 29 Tahun dan 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Pendidikan : SMK dan SMK
Pekerjaan : Pegawai Swasta dan IRT
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Orang tua kandung
Alamat : Jl.Cempaka Arum
c. Riwayat Kesehatan
1) Keluhatan Utama
a) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Ayah klien mengatakan bahwa istri nya 2 hari yang lalu mengalami pecah
ketuban kemudian dibawa kebidan yang biasa dipakai kontrol dengan
umur kehamilan 32 minggu, namun bidan tidak bisa menangani dan bidan
merujuknya ke RSUD Kota Bandung. Saat berada diruang UGD RSUD
Kota Bandung, ibu diperiksa dengan hasil pemeriksaan ibu dijadwalkan
melakukan persalinan melalui Operasi Sectiocaesaria (SC). Lahir dengan
umur yang belum cukup (Premature).
b) Keluhan Utama Saat Di Kaji
Ayah klien mengatakan pasien sesak napas
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi Ny.N usia 0 jam berada diruang persalinan, pada saat dilahirkan bayi
menangis lemah dan merintih, nampak badan kemerahan dan bewarna biru
pada bagian ektremitas dengan denyut jantung < 100x/menit, gerakan pada
bayi sedikit, ektremitas fleksi sedikit dan pernafasan lemah tidak teratur
dengan apgar score 5 (Asfiksia Sedang)
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit selama hamil dan tidak
mengkonsumsi obat-obatan selama kehamilan yang dapat memperberat
keadaan bayi nya
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan bahwa didalam anggota keluarga baik bapak
maupun ibu tidka ada yang mempunyai penyakit menular atau kronik.
5) Riwayat Imunisasi
Diberikan imunisasi Hepatitis B 1 x saat bayi lahir
6) Riwayat Prenatal
- Ibu mengatakan HPHT : 19 Maret 2019 dan HPL : 26 Desember 2020
- Ibu melahirkan tanggal 26 Desember 2020 pukul 08.00
Kehamilan anak pertama, ibu tidak memiliki penyakit atau komplikasi saat
sedang hamil yang dapat memperberat kesehatan bayi nya sekarang. Tidak
pernah mengkonsumsi obat atau alkohol. Selalu melakukan kunjungan
pemeriksaan ke bidan, dengan imunisasi TT (Tetanus Toxoid) sebanyak 2 kali
pada umur kehamilan 20 minggu (TT1) dan umur kehamilan 24 minggu
(TT2), dan lahir pada minggu ke 32
7) Riwayat Kesehatan Bayi
BB bayi 2900 gram, panjang bayi 49 cm, Usia kelahiran 5 menit yang lalu,
saat lahir bayi menangis lemah dan merintih, tampak biru pada daerah
ektremitas, denyut jantung bayi < 100 x/menit, gerakan sedikit atau tidak kuat
serta ektremitas fleksi sedikit. Bayi lahir dengan mengalami asfiksia sedang
(Apgar score 5) dan tidak berpenyakit menular
8) Riwayat Persalinan
Lahir secara SC atas indikasi ketuban pecah dini dengan usia kehamilan 32
minggu ( Prematur). Jenis persalinan operasi, dengan BB lahir 2500 gram,
tidak terdapat kelainan kongenital. Post natal : Bayi lahir mengalami asfiksia
sedang dan tidak berpenyakit menular. Faktor resiko ibu : Demam disangkal,
ketuban pecah 2 hari yang lalu, nyeri buang air kecil disangkal.
9) Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Terdapat refleks sucking (mengisap), rooting (mencari), moro (mengejut),
palmar grasph (menggenggam).

d. Pola Aktivitas sehari-hari

No Jenis Aktivitas Setelah lahir


1 Nutrisi
a. Makan
- Frekuensi 24 jam
- Jenis ASI
- Porsi 40 cc
- Keluhan TAK
- Pantangan TAK
b. Minum
- Frekuensi 24 jam
- Jumlah 40 cc
- Jenis ASI
- Pantangan TAK
2 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 24 jam pertama
- Jumlah Sedikit
- Jenis Mekonium
- Pantangan TAK
b. BAK
- Frekuensi 24 jam pertama
- Jumlah + 5 cc
- Warna Khas
- Keluhan TAK
3 Istirahat Tidur
- Siang Setiap waktu
- Malam Setiap waktu
- Keluhan TAK
4 Personal Hygiene
- Mandi Setelah lahir bayi
dibersihkan dengan cara
diseka menggunakan air
hangat agar tidak
- Gosok gigi kedinginan
- Keramas
- Gunting kuku -
-
-
5 Aktivitas Minum ASI dan Tidur

c. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Penampilan : Lemah
Nilai APGAR :5

APGAR Menit 1 Nilai


Badan merah, ektremitas
Appearance/ warna kulit 1
biru
Pulse / denyut jantung < 100 x/menit 1
Grimace / reflek Gerakan sedikit 1
Ektremitas dalam fleksi
Activity / tonus otot 1
sedikit
Respiration Lemah / menangis 1
merintih

Pemeriksaan Tanda-tanda Vital


Tekanan Darah : 78/42 mmHg
Nadi : 85x/menit
Resipirasi : 62 x/menit
Suhu : 35,8,oC
TB : 49 cm
BB : 2500 gram
Lingkar Kepala : 34 cm
Lingkar perut : 29 cm
Lingkar Lengan Atas : 12 cm
b) Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1) Kepala
Bentuk kepala simetris, lingkar kepala 33 cm, rambut lanugo tidak terlihat,
fontanel anterior besar rata tidak menonjol, teraba sedikit menonjol pada
saat bayi menangis, tidak ada lesi
2) Mata
Mata simetris, mata tidak trambismus (juling), tidak terdapat cairan, tidak
ada edema, pupil isokor, sklera putih tidak ikterus, konjungtiva merah
muda , pada refleks pupil dan refleks mengedip saat diberikan rangsangan
bayi bereaksi dengan gerakan sedikit atau tidak kuat.
3) Hidung
Hidung dengan dua cavum nasal simetris, tidak ada nyeri, terdapat
pernafasan cuping hidung, hidung nampak sedikit kotor
4) Telinga
Kedua telinga simetris, terbentuk dengan baik mata dan telinga berada
pada satu garis lurus, tidak ada benjolan dan lesi
5) Leher
Tidak terdapat masa pada leher, tidak ada pembengkakan pada kelenjar
tiroid dan tidak ada bendungan pada vena jugularis
6) Mulut
Bentuk simetris, mukosa bibir lembab dan tidak ada faringitis, tidak
terdapat labiopalatul sisis. Pemeriksaan refleks rooting (mencari) , refleks
sucking (menghisap), refleks swallowing (menelan) bereaksi sedikit atau
tidak kuat
7) Dada
Bentuk dada simetris, puting susu bayi bersih, pernafasan mengap-mengap
dan dalam, pernafasan tidak teratur, RR 62x/menit, dan tidak ada nyeri
dada, denyut jantung 85 x/menit
8) Abdomen
Perut bayi simetris, tali pusat menonjol ketika bayi menangis, nampak
merah dan sedikit ada cairan/basah pada tali pusat, tidak ada darah. Saat
dipalpasi tidak terdapat pembengkakan, benjolan, tidak ada kembung atau
masa, abdomen bayi terasa lemas.
9) Tangan
Kedua tangan simetris, jumlah jari masing-masing terdapat 5 jari, tidak
terdapat fraktur, luka dan pembengkakan atau masa. Akral teraba sedikit
dingin dengan warna kebiruan. Ektremitas fleksi sedikit dan terdapat
refleks grasping (menggenggam), refleks moro (mengejut)
10) Kaki
Tidak terdapat fraktur, lesi atau massa. Jari terdapat 5 dari masing-masing
kaki, tidak ada kelainan, ektremitas fleksi sedikit, akral teraba sedikit
dingin dan nampak kebiruan, terdapat refleks babinsky dan refleks moro
11) Punggung
Tidak ada pembengkakan tulang punggung, tidka ada cekungan dan tidak
ada spina bifida
12) Genitalia dan Anus
Labiya mayora sudah menutupi labia minora, tidak ada cairan warna putih
atau kemerahan pada vagina, urine keluar 24 jam pertama. Pada anus
terdapat lubang anus, tidak ada kemerahan atau masa, mekonium keluar
dalam 24 jam pertama setelah lahir
13) Kulit
Kulit sensitif dan mudah mengelupas, lapisan epidermis dan dermis tidak
terikat secara kuat dan tipis sehingga kulit nampak kemerahan, tidak
terdapat tanda lahir.
14) Fungsi cerebral, menigeal dan nervus cranial
Bayi menangis lemah dan merintih, ektremitas sedikit fleksi, dan
d. Data Psikologis
a) Status emosi
Ibu bayi mengatakan sangat cemas
b) Pola Koping
Selama ini yang selalu memberi semangat dan menguatkannya adalah
suaminya
c) Gaya Komunkasi
Orang tua klien berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia
d) Konsep diri
1) Gambaran diri
Orang tua klien mengatakan khawatir terhadap kondisi bayi nya saat ini
2) Ideal diri
Orang tua klien mengatakan berharap buah bati nya cepat sembuh dari
penyakitnya saat ini dan sehat
3) Harga diri
Orang tua klien mengatakan sedih terhadap kondisi bayinya saat ini
apalagi ibu nya.
4) Peran
Klien merupakan anak pertama
5) Identitas diri
Bayi Ny.N merupakan anak ke pertama dan tidak memiliki saudara
kandung.
e. Data Sosial
Ibu klien saat masih mengandung selalu berinteraksi dengan masyarakat terdekat
dan bayi saat masih didalam kandungan selalu berinteraksi melalui gerakan-
gerakan kecil atau dengan menendang
f. Data Spiritual
Sebelum persalinan ibu klien selalu menjalankan sholat 5 waktu dan berdoa agar
proses persalinannya lancar bayi dan ibu sehat dan selamat
g. Data Penunjang
Laboratorium

Jenis
Tanggal Hasil Satuan Nilai Normal
Pemeriksaan
26 Desember Hemoglobin 15,72 gr/dl 15-20
2020 (Hb)
26 Desember Hematokrit 44,84 gr/dl 43-61
2020 (Ht)
26 Desember Leukosit 18.000 mm3 9000-30.000
2020

h. Program dan Rencana Pengobatan

Cara
Jenis Therapy Dosis Waktu Keterangan
pemberian
Vitamin K 0,5-1 m.g IM Setelah Membantu proses
lahir pembekuan darah dan
mencegah terjadi
perdarahan yang bisa
terjadi pada bayi.
Eritromisin 0,5 % Pada mata Setelah Obat antibiotik yang
lahir digunakan untuk
mengobati dan
mencegah berbagai
jenis infeksi bakteri.
Oksigen + 1-2 Nasal kanul Setelah Menurunkan
humidifier liter (hidung) lahir (Per hipoksia/melembabkan
(nasal kanul) menit) secret

2. Analisa Data

No Data Interprestasi Masalah


1 DS : Ayah klien Bayi Baru Lahir Ketidakefektifan
mengatakan pasien sesak jalan nafas
napas Perubahan fisiologis
DO : Saat bayi Ny.N
lahir keadaan bayi Sistem Respirasi
nampak biru pada sekitar
ektremitas dan merah Hipoksia, tekanan pada
pada area badan,bayi rongga dada, penumpukan
lemah dan tangisan bayi CO2, perubahan suhu
merintih, frekuensi
denyut jantung Merangsang saraf
85x/menit, Napas tidak pernapasan
teratur, terdapat
pernapasan cuping Pernapasan pertama bayi
hidung, terdapatt suara
ronchi, akral hangat. Pengeluaran cairan paru
Nilai apgar 5
Hasil pemeriksaan TTV : Cairan pada jalan napas
TD : 78/42 mmHg
N : 85 x/menit Bersihan jalan napas tidak
RR : 62 x/menit efektif
S : 35,8oC
2 DS : - Bayi Baru Lahir Resiko perubahan
Do : Bayi baru lahir, suhu tubuh
Akral teraba sedikit Jaringan lemak Subkutan (Hipotermi)
dingin dengan suhu tipis
35,8oC, pada bagian
ektremitas tampak Pemaparan dengan suhu
kebiruan dan pada bagian luar (extrauterin)
badan tampak merah.
Penyesuaian suhu tubuh

Resiko perubahan suhu


tubuh : Hipotermi
3 DS : - Bayi baru lahir Resiko Infeksi
DO : Bekas luka insisi
tali pusat, nampak merah Terputusnya kontinuitas
pada sekitar tali pusat jaringan (pemotongan tali
dan sedikit terdapat pusat )
cairan atau basah pada
tali pusat Hasil Bakteri muda menempel
Pemeriksaan : dan berkembang biak
TD : 78/42 mmHg
N : 85 x/menit Resiko Infeksi
RR : 62x/menit
S : 35,8oC

3. Diagnosa Keperawatan
N Diagnosa Keperawatan Tanggal Nama Perawat Tanda Tangan
O Ditemukan
1 Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas berhubungan
dengan penumpukan
secret/sputum yang
ditandai dengan
DS : Ayah klien
mengatakan klien sesak
nafas
DO : Saat bayi Ny.N lahir
keadaan bayi nampak biru
pada sekitar ektremitas
dan merah pada area
badan, bayi lemah dan
Maelani S Maelani S Maelani S
tangisan bayi merintih,
frekuensi denyut jantung
85x/menit, Napas tidak
teratur, terdapat
pernapasan cuping hidung,
terdapat suara ronchi,
akral teraba sesikit dingin,
Nilai apgar 5
Hasil pemeriksaan TTV :
TD : 78/42 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 62 x/menit
S : 35,8oC
2 Resiko perubahan suhu
tubuh (Hipotermi)
berhubungan dengan
adaptasi dengan
lingkungan extrauterin dan
keterbatasan lemak yang
ditandai dengan
Maelani S Maelani S
DS : -
Do : Bayi baru lahir, Akral
teraba sedikit dingin
dengan suhu 35,8oC, pada
bagian ektremitas tampak
kebiruan dan pada bagian
badan tampak merah.
3 Resiko infeksi Maelani S Maelani S
berhubungan dengan
trauma jaringan
(pemotongan tali pusat)
tali pusat masih basah
yang ditandai dengan
DS : -
DO : Bekas luka insisi tali
pusat, nampak merah pada
sekitar tali pusat dan
sedikit terdapat cairan atau
basah pada tali pusat Hasil
Pemeriksaan :
TD : 78/42 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 62x/menit
S : 35,8oC

B. PERENCANAAN

N Diagnosa INTERVENSI
O Keperawatan TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
1 Ketidakefektifan Setelah 1. Lakukan bina 1. Untuk membina
bersihan jalan dilakukan hubungan saling hubungan
nafas tindakan asuhan percaya kepada interpersonal
berhubungan keperawatan keluarga klien dengan pasien atau
dengan 1x24 jam BBL untuk menjalin keluarga pasien
penumpukan menunjukkan kerja sama yang 2. Bunyi tambahan
secret/sputum keefektifan jalan baik dan seperti ronchi
nafas dengan komunikasi mengindikasikan
Kriteria Hasil : terapeutik adanya secret yang
- BBL mudah 2. Monitor adanya menyumbat jalan
bernafas suara nafas nafas
- Sianosis dan tambahan 3. Kelembaban
dispnea tidak 3. Kolaborasi : menurunkan
ada pemberian kekentalan secret
- Tidak ada oksigen yang 4. Mengevaluasi
cuping hidung, telah keberhasilan terapi
ronchi dihumidifikasi yang diberikan
- Nadi dalam 4. Kaji keefektifan 5. Meningkatkan
batas normal pemberian pemahaman
(tidak </> 100 oksigen dan keluarga mengenai
x/menit) perawatan lain tindakan yang
- Menangis kuat 5. Jelaskan pada diberikan pada
keluarga tentang BBL
penggunaan 6. Memudahkan
peralatan : O2, dalam pengeluaran
suction, inhalasi secret
6. Lakukan
fisioterapi dada
sesuai kebutuhan
2 Resiko perubahan Setelah 1. 1. Mmepertahankan
suhu tubuh dilakukan Pertahankan suhu suhu tubuh bayi
(Hipotermi) tindakan asuhan lingkungan 2. Suhu tubuh bayi
berhubungan keperawatan 2. Ukur suhu baru lahir mudah
dengan adaptasi perubahan suhu tubuh setiap 4 jam mengalami
dengan tidak terjadi 3. Mandikan penurunan
lingkungan dengan Kriteria bayi dengan air 3. Mnegurangi
extrauterin dan Hasil : hangat secara kemungkinan
keterbatasan - Suhu tubuh cepat dan tepat kehilangan panas
lemak dalam batas agar tidak melalui evaporasi
normal (36- kedinginan dan konveksi
37oC) 4. Monitor 4. Mengetahui status
- BBL tidak tanda stres dingin kesehatan bayi
kedinginan dan ditres 5. Mencegah
dan tidak pernafasan kehilangan hangat
tremor (tremor, pucat, pada tubuh bayi
- Tidak terdapat kulit dingin) 6. Menjaga suhu
sianosis dan 5. Selimuti tubuh agar tetap
pucat. bayi segera setelah hangat
dilahirkan
6. Tempatkan
BBL dalam
incubator atau
dibawah
penghangat sesuai
kebutuhan
3 Resiko infeksi Setelah 1. Pertahankan 1. Melindungi bayi
berhubungan dilakukan teknik septic dan dari resiko infksi
dengan trauma tindakan asuhan aseptic nosokomial
jaringan keperawatan 2. Lakukan 2. Mencegah
(pemotongan tali 3x24 jam resiko perawatan tali terjadinya infeksi
pusat) tali pusat tinggi infeksi pusat setiap hari dan menjaga
masih basah tidak menjadi setelah mandi kebersihan
aktual dengan atau saat basah 3. Mnegetahui tanda
Kriteria Hasil : dan kotor infeksi secara dini
- Tidak ada 3. Observasi tali memungkinkan
tanda-tanda pusat dan area pencegahan
infeksi (Dolor, sekitar kulit dari terhadap infeksi
kalor, tumor, tanda-tanda dan mengurangi
rubor, fungsio infeksi keparahan infeksi
laesa) 4. Monitor TTV yang mungkin
- TTV dalam setiap 4 jam sudah terjadi
batas normal 4. Kenaikkan suhu
(TD: 60-80 tubuh ciri adanya
mmHg infeksi
Sistolik, 40-
45 mmHg
Diastolik,
Nadi: 120-160
x/menit, S;
36-37oC, RR :
30-60
x/menit)
- Tali pusat
mengering
dan tidak ada
luka

C. PELAKSAAN DAN EVALUASI FORMATIF

D Nama dan
Tanggal Jam Tindakan
P TTD
26 08.0 1 Melakukan bina hubungan saling percaya Maelani S
Desember 5 kepada keluarga klien untuk menjalin kerja
2020 sama yang baik dan komunikasi terapeutik
Hasil :
Keluarga klien memahami dan mengerti

8.10 2 Menyelimuti bayi segera setelah dilahirkan


Hasil :
Bayi diselimuti dengan selimut/kain hangat
08.1 1 Memeriksa adanya suara tambahan
1 Hasil :
Bayi menangis lemah/merintih dan terdapat
suara ronchi pada bayi
08.1 2 Memandikan bayi dengan air hangat secara
1 cepat dan tepat agar tidak kedinginan

Hasil :
Bayi dibersihkan dengan cara diseka untuk
membersihkan kotoran yang ada didalam
intrauterin

08.1 2 Mengukur suhu tubuh setiap 4 Jam


5
Hasil :
Suhu tubuh bayi 35,8oC
08.1 2 Memonitor tanda stres dingin dan ditres
5 pernafasan (tremor, pucat, kulit dingin)
Hasil :
Tidak ada tremor, nampak pucat dan kebiruan
pada bagian aktremitas dan kulit teraba
sedikit dingin dengan suhu 35,8oC

08.1 3 Mengobservasi tali pusat dan area sekitar


6 kulit dari tanda-tanda infeksi
Hasil :
Tali pusat nampak merah dan basah
08.1 3 Melakukan perawatan tali pusat setiap hari
7 setelah mandi atau saat basah dan kotor
Hasil :
Tali pusat dibaluti kassa steril
08.2 1 Berkolaborasi dalam pemberian oksigen yang
0 telah dihumidifikasi sesuai indikasi
Hasil :
Bayi diberikan oksigen menggunakan nasal
kanul
08.2 1 Mengkaji keefektifan pemberian oksigen dan
2 perawatan lain
Hasil :
Bayi Ny.N nampak masih kebiruan pada area
ektremitas, napas masih mengap-mengap dan
tidak teratur dengan RR: 62 x/menit

08.2 1 Menjelaskan pada keluarga tentang


3 penggunaan peralatan : O2, suction, inhalasi

Hasil :
Keluarga bayi memahami dan mengerti
mengenai tindakan yang diberikan
08.3 3 Memonitor TTV setiap 4 jam
0
Hasil : TD 78/42 mmHg, Nadi 85x/mrnit ,
RR, 62x/menit, suhu 35,8oC
11.0 3 Mempertahankan teknik septic dan aseptic
0
Hasil :
Keluarga selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah memegang bayi
27 14.0 3 Memonitor TTV setiap 4 jam Maelani S
Desember 0
2020 Hasil :
Hasil : Nadi 110x/menit , RR 55x/menit, suhu
36,2oC
14.0 1 Memeriksa adanya suara tambahan
2
Hasil :
Masih terdapat sedikit suara ronchi pada bayi
14.0 2 Melanjutkan pemberian oksigen yang sudah
5 dihumidifikasi sesuai indikasi

Hasil : Bayi terpasang nasal kanul pada


hidung
14.0 1 Mengkaji keefektifan pemberian oksigen dan
7 perawatan lain
Hasil :
Bayi Ny.N pada ektremitas sudah tidak
bewarna biru, napas tidak mengap-mengap
dan napas sudah teartur dengan RR: 55
x/menit

14.3 1 Melakukan fisioterapi dada pada pasien


0 Hasil :
Bayi mengeluarkan sputum/secret
16.1 2 Memonitor tanda stres dingin dan ditres
0 pernafasan (tremor, pucat, kulit dingin)
Hasil :
Tidak ada tremor, ektremitas sudah tidak
bewarna biru dan kulit teraba hangat dengan
suhu 36,2oC

19.0 3 Mempertahankan teknik septic dan aseptic


0
Hasil :
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah
memegang bayi
19.0 3 Mengobservasi tali pusat dan area sekitar
0 kulit dari tanda-tanda infeksi
Hasil :
Tali pusat sedikit basah, tidak ada kemerahan
pada area sekitar tali pusat dan tidak terdapat
tanda infeksi (Dolor, kalor, tumor, rubor,
fungsi lease)
19.0 3 Melakukan perawatan tali pusat setiap hari
2 setelah mandi atau saat basah dan kotor
Hasil :
Tali pusat diganti dengan balutan / kassa streil
yang baru
19.2 2 Mempertahankan suhu lingkungan
0 Hasil : Tidak menyalakan ac/kipas agar suhu
tubuh bayi tetap hangat
19.2 2 Menempatkan BBL dalam incubator atau
5 dibawah penghangat sesuai kebutuhan
Hasil : Bayi disimpan diincubator untuk
mempertahankan suhu tubuh

D. EVALUASI SOMATIF

Nama dan TTD


Tanggal DP Evaluasi Sumatif
Perawat
29 Desember 1 S : Ibu klien mengatakan bayi sudah tidak Maelani S
2020 sesak napas
O: Bagian ektremitas pada bayi sudah tidak
sianosis, tidak ada pernapasan cuping hidung,
tidak ada dipsnea. Hasil pemeriksaan RR
55x/menit, denyut jantung tidak < 100
menjadi 140x/menit, tidak ada suaara
tambahan seperti ronchi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
29 Desember 2 S: Ibu mengatakan akral bayi teraba hangat Maelani S
2020 O: Bayi tidak sianosis dan pucat, tidak
kedinginan dan tidak tremor/ menggigil. Hasil
pemeriksaan suhu 36,2oC
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
29 Desember 3 S: Ibu klien mengatakan selalu melakukan Maelani S
2002 perawatan tali pusat dengan mengganti
balutan menggunakan kassa/balutan steril
O: Pada area tali pusat tidak terdapat tanda-
tanda infeksi seperti Dolor (nyeri), Kalor (rasa
panas), Tumor (pembengkakan), Rubor
(kemerahan), Fungsi laesa (perubahan fungsi
dan jaringan yang mengalami infeksi). Tali
pusat tampak bersih dan kering tidak basah,
hasil pemeriksaan TTV:
TD : 78/42 mmHg
Suhu : 36,2 oC
Nadi : 140 x/menit
RR : 55 x/menit
A: Masalah Teratasi
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai