Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak
Dosen Penguji :
Di Susun Oleh :
MAELANI SETIAWATI
AKX 18015
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY.N USIA 0 JAM
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : ASFIKSIA
DI RUANG TULIP RSUD KOTA BANDUNG
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Bayi Ny.N
Umur : 0 jam
TTL : 26 Desember 2020
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Status Pernikahan :-
Suku/Bangsa : Sunda
Tanggal Masuk : 26 Desember 2020 Jam 04.00
Tanggal Pengkajian : 26 Desember 2020 Jam 09.00
Tanggal Operasi : Jam
No. Medrec : 40286
Diagnosa Medis : BBL dengan Asfiksia Ringan
Alamat : Jl.Cempaka Arum
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : TN.D dan Ny.N
Umur : 29 Tahun dan 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Pendidikan : SMK dan SMK
Pekerjaan : Pegawai Swasta dan IRT
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Orang tua kandung
Alamat : Jl.Cempaka Arum
c. Riwayat Kesehatan
1) Keluhatan Utama
a) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Ayah klien mengatakan bahwa istri nya 2 hari yang lalu mengalami pecah
ketuban kemudian dibawa kebidan yang biasa dipakai kontrol dengan
umur kehamilan 32 minggu, namun bidan tidak bisa menangani dan bidan
merujuknya ke RSUD Kota Bandung. Saat berada diruang UGD RSUD
Kota Bandung, ibu diperiksa dengan hasil pemeriksaan ibu dijadwalkan
melakukan persalinan melalui Operasi Sectiocaesaria (SC). Lahir dengan
umur yang belum cukup (Premature).
b) Keluhan Utama Saat Di Kaji
Ayah klien mengatakan pasien sesak napas
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi Ny.N usia 0 jam berada diruang persalinan, pada saat dilahirkan bayi
menangis lemah dan merintih, nampak badan kemerahan dan bewarna biru
pada bagian ektremitas dengan denyut jantung < 100x/menit, gerakan pada
bayi sedikit, ektremitas fleksi sedikit dan pernafasan lemah tidak teratur
dengan apgar score 5 (Asfiksia Sedang)
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit selama hamil dan tidak
mengkonsumsi obat-obatan selama kehamilan yang dapat memperberat
keadaan bayi nya
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan bahwa didalam anggota keluarga baik bapak
maupun ibu tidka ada yang mempunyai penyakit menular atau kronik.
5) Riwayat Imunisasi
Diberikan imunisasi Hepatitis B 1 x saat bayi lahir
6) Riwayat Prenatal
- Ibu mengatakan HPHT : 19 Maret 2019 dan HPL : 26 Desember 2020
- Ibu melahirkan tanggal 26 Desember 2020 pukul 08.00
Kehamilan anak pertama, ibu tidak memiliki penyakit atau komplikasi saat
sedang hamil yang dapat memperberat kesehatan bayi nya sekarang. Tidak
pernah mengkonsumsi obat atau alkohol. Selalu melakukan kunjungan
pemeriksaan ke bidan, dengan imunisasi TT (Tetanus Toxoid) sebanyak 2 kali
pada umur kehamilan 20 minggu (TT1) dan umur kehamilan 24 minggu
(TT2), dan lahir pada minggu ke 32
7) Riwayat Kesehatan Bayi
BB bayi 2900 gram, panjang bayi 49 cm, Usia kelahiran 5 menit yang lalu,
saat lahir bayi menangis lemah dan merintih, tampak biru pada daerah
ektremitas, denyut jantung bayi < 100 x/menit, gerakan sedikit atau tidak kuat
serta ektremitas fleksi sedikit. Bayi lahir dengan mengalami asfiksia sedang
(Apgar score 5) dan tidak berpenyakit menular
8) Riwayat Persalinan
Lahir secara SC atas indikasi ketuban pecah dini dengan usia kehamilan 32
minggu ( Prematur). Jenis persalinan operasi, dengan BB lahir 2500 gram,
tidak terdapat kelainan kongenital. Post natal : Bayi lahir mengalami asfiksia
sedang dan tidak berpenyakit menular. Faktor resiko ibu : Demam disangkal,
ketuban pecah 2 hari yang lalu, nyeri buang air kecil disangkal.
9) Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Terdapat refleks sucking (mengisap), rooting (mencari), moro (mengejut),
palmar grasph (menggenggam).
c. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Penampilan : Lemah
Nilai APGAR :5
Jenis
Tanggal Hasil Satuan Nilai Normal
Pemeriksaan
26 Desember Hemoglobin 15,72 gr/dl 15-20
2020 (Hb)
26 Desember Hematokrit 44,84 gr/dl 43-61
2020 (Ht)
26 Desember Leukosit 18.000 mm3 9000-30.000
2020
Cara
Jenis Therapy Dosis Waktu Keterangan
pemberian
Vitamin K 0,5-1 m.g IM Setelah Membantu proses
lahir pembekuan darah dan
mencegah terjadi
perdarahan yang bisa
terjadi pada bayi.
Eritromisin 0,5 % Pada mata Setelah Obat antibiotik yang
lahir digunakan untuk
mengobati dan
mencegah berbagai
jenis infeksi bakteri.
Oksigen + 1-2 Nasal kanul Setelah Menurunkan
humidifier liter (hidung) lahir (Per hipoksia/melembabkan
(nasal kanul) menit) secret
2. Analisa Data
3. Diagnosa Keperawatan
N Diagnosa Keperawatan Tanggal Nama Perawat Tanda Tangan
O Ditemukan
1 Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas berhubungan
dengan penumpukan
secret/sputum yang
ditandai dengan
DS : Ayah klien
mengatakan klien sesak
nafas
DO : Saat bayi Ny.N lahir
keadaan bayi nampak biru
pada sekitar ektremitas
dan merah pada area
badan, bayi lemah dan
Maelani S Maelani S Maelani S
tangisan bayi merintih,
frekuensi denyut jantung
85x/menit, Napas tidak
teratur, terdapat
pernapasan cuping hidung,
terdapat suara ronchi,
akral teraba sesikit dingin,
Nilai apgar 5
Hasil pemeriksaan TTV :
TD : 78/42 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 62 x/menit
S : 35,8oC
2 Resiko perubahan suhu
tubuh (Hipotermi)
berhubungan dengan
adaptasi dengan
lingkungan extrauterin dan
keterbatasan lemak yang
ditandai dengan
Maelani S Maelani S
DS : -
Do : Bayi baru lahir, Akral
teraba sedikit dingin
dengan suhu 35,8oC, pada
bagian ektremitas tampak
kebiruan dan pada bagian
badan tampak merah.
3 Resiko infeksi Maelani S Maelani S
berhubungan dengan
trauma jaringan
(pemotongan tali pusat)
tali pusat masih basah
yang ditandai dengan
DS : -
DO : Bekas luka insisi tali
pusat, nampak merah pada
sekitar tali pusat dan
sedikit terdapat cairan atau
basah pada tali pusat Hasil
Pemeriksaan :
TD : 78/42 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 62x/menit
S : 35,8oC
B. PERENCANAAN
N Diagnosa INTERVENSI
O Keperawatan TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
1 Ketidakefektifan Setelah 1. Lakukan bina 1. Untuk membina
bersihan jalan dilakukan hubungan saling hubungan
nafas tindakan asuhan percaya kepada interpersonal
berhubungan keperawatan keluarga klien dengan pasien atau
dengan 1x24 jam BBL untuk menjalin keluarga pasien
penumpukan menunjukkan kerja sama yang 2. Bunyi tambahan
secret/sputum keefektifan jalan baik dan seperti ronchi
nafas dengan komunikasi mengindikasikan
Kriteria Hasil : terapeutik adanya secret yang
- BBL mudah 2. Monitor adanya menyumbat jalan
bernafas suara nafas nafas
- Sianosis dan tambahan 3. Kelembaban
dispnea tidak 3. Kolaborasi : menurunkan
ada pemberian kekentalan secret
- Tidak ada oksigen yang 4. Mengevaluasi
cuping hidung, telah keberhasilan terapi
ronchi dihumidifikasi yang diberikan
- Nadi dalam 4. Kaji keefektifan 5. Meningkatkan
batas normal pemberian pemahaman
(tidak </> 100 oksigen dan keluarga mengenai
x/menit) perawatan lain tindakan yang
- Menangis kuat 5. Jelaskan pada diberikan pada
keluarga tentang BBL
penggunaan 6. Memudahkan
peralatan : O2, dalam pengeluaran
suction, inhalasi secret
6. Lakukan
fisioterapi dada
sesuai kebutuhan
2 Resiko perubahan Setelah 1. 1. Mmepertahankan
suhu tubuh dilakukan Pertahankan suhu suhu tubuh bayi
(Hipotermi) tindakan asuhan lingkungan 2. Suhu tubuh bayi
berhubungan keperawatan 2. Ukur suhu baru lahir mudah
dengan adaptasi perubahan suhu tubuh setiap 4 jam mengalami
dengan tidak terjadi 3. Mandikan penurunan
lingkungan dengan Kriteria bayi dengan air 3. Mnegurangi
extrauterin dan Hasil : hangat secara kemungkinan
keterbatasan - Suhu tubuh cepat dan tepat kehilangan panas
lemak dalam batas agar tidak melalui evaporasi
normal (36- kedinginan dan konveksi
37oC) 4. Monitor 4. Mengetahui status
- BBL tidak tanda stres dingin kesehatan bayi
kedinginan dan ditres 5. Mencegah
dan tidak pernafasan kehilangan hangat
tremor (tremor, pucat, pada tubuh bayi
- Tidak terdapat kulit dingin) 6. Menjaga suhu
sianosis dan 5. Selimuti tubuh agar tetap
pucat. bayi segera setelah hangat
dilahirkan
6. Tempatkan
BBL dalam
incubator atau
dibawah
penghangat sesuai
kebutuhan
3 Resiko infeksi Setelah 1. Pertahankan 1. Melindungi bayi
berhubungan dilakukan teknik septic dan dari resiko infksi
dengan trauma tindakan asuhan aseptic nosokomial
jaringan keperawatan 2. Lakukan 2. Mencegah
(pemotongan tali 3x24 jam resiko perawatan tali terjadinya infeksi
pusat) tali pusat tinggi infeksi pusat setiap hari dan menjaga
masih basah tidak menjadi setelah mandi kebersihan
aktual dengan atau saat basah 3. Mnegetahui tanda
Kriteria Hasil : dan kotor infeksi secara dini
- Tidak ada 3. Observasi tali memungkinkan
tanda-tanda pusat dan area pencegahan
infeksi (Dolor, sekitar kulit dari terhadap infeksi
kalor, tumor, tanda-tanda dan mengurangi
rubor, fungsio infeksi keparahan infeksi
laesa) 4. Monitor TTV yang mungkin
- TTV dalam setiap 4 jam sudah terjadi
batas normal 4. Kenaikkan suhu
(TD: 60-80 tubuh ciri adanya
mmHg infeksi
Sistolik, 40-
45 mmHg
Diastolik,
Nadi: 120-160
x/menit, S;
36-37oC, RR :
30-60
x/menit)
- Tali pusat
mengering
dan tidak ada
luka
D Nama dan
Tanggal Jam Tindakan
P TTD
26 08.0 1 Melakukan bina hubungan saling percaya Maelani S
Desember 5 kepada keluarga klien untuk menjalin kerja
2020 sama yang baik dan komunikasi terapeutik
Hasil :
Keluarga klien memahami dan mengerti
Hasil :
Bayi dibersihkan dengan cara diseka untuk
membersihkan kotoran yang ada didalam
intrauterin
Hasil :
Keluarga bayi memahami dan mengerti
mengenai tindakan yang diberikan
08.3 3 Memonitor TTV setiap 4 jam
0
Hasil : TD 78/42 mmHg, Nadi 85x/mrnit ,
RR, 62x/menit, suhu 35,8oC
11.0 3 Mempertahankan teknik septic dan aseptic
0
Hasil :
Keluarga selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah memegang bayi
27 14.0 3 Memonitor TTV setiap 4 jam Maelani S
Desember 0
2020 Hasil :
Hasil : Nadi 110x/menit , RR 55x/menit, suhu
36,2oC
14.0 1 Memeriksa adanya suara tambahan
2
Hasil :
Masih terdapat sedikit suara ronchi pada bayi
14.0 2 Melanjutkan pemberian oksigen yang sudah
5 dihumidifikasi sesuai indikasi
D. EVALUASI SOMATIF