Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PANGAN

PENGARUH KEMASAN TERHADAP MASA SIMPAN PRODUK

KELOMPOK 6

Ida Bagus Jaya Sukarya 1610511045

Lucia Denok Wihartati 1610511046

Ida Ayu Putu Jasmine C D 1610511047

Clara Sania Krisanta 1610511048

Dara Widya Yudhistira H S 1610511049

Vina Prilatmi Anggraeni 1610511050

P. I Made Cahyana Kusuma 1610511052

Jeremy Louis Adisurya 1610511053

Lenovia Idha Pola Sitohang 1610511055

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemasan merupakan suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat
yang dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya
kemasan yang dapat membantu mencegah/mengurangi kerusakan, melindung bahan
yang ada didalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan
dan getaran. Dengan pengemasan, komoditi dapat dilindungi dari kerusakan, benturan
mekanis, fisik, kimia dan mikrobiologis selama pengangkutan, penyimpanan dan
pemasaran (Sacharow dan Griffin, 1980). Bahan kemasan yang umum untuk
pengemasan produk hasil pertanian untuk tujuan pengangkutan atau distribusi adalah
kayu, serat goni, plastik, kertas dan gelombang karton (Mimi Nurminah, 2002).

Penggunaan plastik sebagai bahan pengemas mempunyai keunggulan


dibanding bahan pengemas lain, karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat,
termoplastis, dan selektif dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O 2 dan CO2. Sifat
permeabilitas plastik terhadap uap dan udara menyebabkan plastik mampu berperan
memodifikasi ruang kemasan selama penyimpanan (Winarno, 1987). Ryall dan
Lipton (1972) menambahkan bahwa plastik juga merupakan kemasan yang dapat
menarik selera konsumen. Pada kemasan plastik, perubahan fisiko kimia pada wadah
dan makanannya sebenarnya tidak mungkin dapat dihindari. Industri pangan hanya
mampu menekan laju peruabahan itu hingga tingkat minimum, sehingga masih
memenuhi syarat konsumen. Banyak ragam kemasan plastik untuk makanan dan
minuman, beberapa contoh misalnya: polietilen, polipropilen, polistiren, poliamida,
polisulfon, polyester, poliuretan, polikarbonat, pilivinilklorida, polifenilinoksida,
polivinilasetat, poliakrilonitril dan melamin formaldehida. Plastik tersebut dapat
digunakan dalam bentuk lapis tunggal, ganda maupun komposit, dengan demekian
kombinasi berbagai ragam plastik dapat menghasilkan ratusan jenis kemasan
(Crompton, 1979). Oleh karena itu, dilakukanlah pengujian berbagai pengaruh
berbagai jenis kemasan plastik untuk mengetahui pengaruhnya terhadap masa simpan
produk yang dikemas oleh berbagai jenis plastik.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis kemasan plastik terhadap masa


simpan produk.

Sumber:

Crompton, T.R. 1979. Additive Migration from Plastic into Food. Pergamon Press.
Oxford.

Nurminah, Mimi. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan
Kertas Serta Pengaruhnya Terhadap Bahan Yang Dikemas. Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara: USU digital library.

Ryall. A.L. dan Lipton. W.J. 1972. Handling, Transportation and Storage of Fruits
and Vegetables. The AVI Publishing. Co. Westport.

Winarno, F.G. 1987. Mutu, Daya Simpan, Transportasi dan Penanganan Buah-
buahan dan Sayuran. Konferensi Pengolahan Bahan Pangan dalam
Swasembada dan Eksport. Departemen Pertanian: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai