Segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kesehatan jiwa (psikiater) bila Anda
mengalami gejala di atas, terutama jika beberapa gejala tersebut muncul secara
bersamaan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bila orang di sekitar Anda menunjukkan gejala gangguan mental, ajak dia berbagi
dan bicara baik-baik mengenai gejala yang dialaminya. Jika memungkinkan, ajak dia
menemui psikiater.
Lekas ke IGD rumah sakit jiwa jika muncul gelagat untuk melukai diri sendiri dan
orang lain, terutama jika muncul keinginan untuk bunuh diri. Bila hal tersebut terjadi
pada orang di sekitar Anda, tetaplah bersamanya dan hubungi nomor darurat.
Faktor psikologis
Selain faktor psikologis yang telah disebutkan di atas, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menyatakan bahwa berada pada situasi pandemi, seperti pandemi COVID-
19, juga bisa menjadi faktor pemicu stres yang kemudian membuat orang lebih
rentan mengalami gangguan mental.
Stres tersebut dapat berasal dari rasa takut dan khawatir tentang kesehatan,
keuangan, atau pekerjaan, yang banyak terpengaruh akibat pandemi.
Diagnosis Gangguan Mental
Untuk menentukan jenis gangguan mental yang diderita pasien, psikiater akan
melakukan pemeriksaan medis kejiwaan dengan mewawancarai pasien atau
keluarganya. Pertanyaan yang akan diajukan meliputi:
Gejala yang dialami, termasuk sejak kapan gejala muncul dan dampaknya pada
aktivitas sehari-hari.
Riwayat penyakit mental pada pasien dan keluarganya.
Peristiwa yang dialami pasien di masa lalu yang memicu trauma.
Obat-obatan dan suplemen yang pernah atau sedang dikonsumsi.
Perilaku yang tidak wajar, seperti teriak-teriak tidak jelas, berbicara dan
tertawa sendiri, serta keluar rumah dalam kondisi telanjang.
Selain gejala yang terkait dengan psikologis, penderita gangguan mental juga dapat
mengalami gejala pada fisik, misalnya sakit kepala, sakit punggung, dan sakit maag.