OLEH :
MUHAMMAD ZULFADLY S
(1703170)
JEFRIADY
(1703064)
JAMALUDDIN
(1703098)
2020/2021
1
DAFTAR ISI
BAB I (PENDAHULUAN).
BAB IV ( PENDAPAT)
BAB V ( PENUTUP)
5.1 KESIMPULAN
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
dengan model syariah (Sharia governance) bukan pada konvensional.
Dokumentasi LKS mengalami kendala karena harus memenuhi hukum
perikatan umum dan kontrak syariah. Hal ini menuntut kemampuan lebih
dari drafternya.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
manusia lainnya yang mana mereka merasa aman, sehingga tumbuh rasa
kepemilikan.
menyatakan bahwa segala sesuatu perjanjian yang dibuat adalah sah bagi
apa saja baik yang sudah diatur dalam undang- undang maupun belum
6
bahwa menurut sistem hukum kita jika yang menjadi objek jaminan utang
debitur.
kreditur.
bergerak, tetapi kekuasaan atas benda tersebut tidak beralih dari debitur
7
dibuat dalam bentuk akta notaril dan diberikan hak baru yaitu berupa title
dengan serta merta oleh kreditur tanpa melalui putusan pengadilan yang
kekuatan hukum yang tetap maka akta jaminan fidusia harus didaftarkan
parate eksekusi.
Arrest.
Arrest (Indonesia).
(UUJF).
8
Sebelum lahirnya UUJF, peraturan perundang-undangan yang
atas tanah yang dimiliki oleh pihak lain dapat dibebani dengan jaminan
fidusia.
mengatur mengenai hak milik atas satuan rumah susun yang dapat
9
2.3 UNSUR – UNSUR JAMINAN FIDUSIA
sebagai berikut:
10
2.4 PROSEDUR EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA DI PENGADILAN AGAMA /
MAHKAMAH SYARIAH
terjadi gugatan.
dilaksanakan.
11
2. Aanmaning
aanmaning tersebut :
3. Sita Eksekusi
belum diletakkan sita. Akan tetapi jika telah diletakkan sita jaminan,
maka sita eksekusi tidak perlu diperlukan lagi dan sita jaminan
eksekusi.
12
persyaratan menurut perundang undangan.
13
BAB III
PEMBAHASAN
14
Eksekusi juga dapat dilaksanakan setelah putusan hakim
mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).
Pelaksanaannya dapat dilaksanakannya yang dapat dilakukan secara
sukarela, namun sering kali pohak yang dikalahkan tidak mau
melaksanakannya, sehingga perlu bantuan dari pengadilan untuk
melaksanakan secara paksa. Dalam hal ini pihak yang dimenangkanlah
yang mengajukan permohonan tersebut.
1. Pasal 195 – Pasal 208 HIR dan Pasal 224 HIR/Pasal 206 - Pasal
240R.Bg dan Pasal 258 R.Bg (Tentang Tata Cara Eksekusi Secara
Umum).
2. Pasal 225 R.Bg / Pasal 259 R.Bg (Tentang Putusan Yang Menghukum
Tergugat Untuk Melakukan Suatu Perbuatan Tertentu) dan Pasal 209-
Pasal 223 HIR / Pasal 242 - Pasal 257 R.Bg yang mengatur (Tentang
Sandera (gijzeling) Tidak Lagi Diberlakukan Secara Efektif.)
15
3.2 Hal – hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Eksekusi Jaminan Fidusia
16
kepolisian dalam mengamankan proses eksekusi, benda benda yang
akan dieksekusi diatur dalam Peraturan Kepala Kepolisian RI Nomor 8
Tahun 2011 tentang Pengamanan Barang Jaminan Fidusia.
5. Dalam hal benda yang menjadi objek jaminan fidusia terdiri atas benda
perdagangan atau efek yang dapat dijual di pasar atau bursa,
penjualannya dapat dilakukan di tempat tempat tersebut sesuai dengan
peraturan perundang undangan yang berlaku.
17
BAB IV
PENDAPAT
18
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
20