TINJAUAN PUSTAKA
IUD adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim
yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh
oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (CU). Tersedia di Indonesia
falopii.
2. Cara kerja
Copper yang berasal dari IUD tembaga mengubah isi saluran telur dan
selama tiga sampai enam bulan pertama, jumlah hari perdarahan dan
bercak darah dapat meningkat, selama enam bulan kedua, jumlah hari
Amenore dapat dialami oleh kurang lebih 20% wanita pada akhir tahun
subur jika IUD dilepas, tetapi alat ini tidak melindungi wanita dari penyakit
Pada saat ini IUD telah memasuki generasi ke empat, IUD telah
Multiload, Nova-T.
a) Medicated IUD
200mm2.
b) Un Medicated IUD
1) Progestasert-T=Alza T
warna hitam.
kerja 18 bulan.
2) LNG-20
20 mcg er hari
a. Keuntungan :
1) Efektifitasnya tinggi
ber KB
haid terakhir).
b. Kerugian :
MK-75).
a. Kontraindikasi :
riwayat PID akut atau subakut, riwayat PID dalam tiga bulan
terinfeksi.
mempermudah ektopik
sampai 9cm.
b. Indikasi :
1) Usia reproduksi.
2) Keadaan nullipara.
2010; h. 145).
c. Efek samping
pemasangan.
terjadinya infertilitas.
pemasangan.
b. Pemasangan
hati-hati.
Cu-380A.
IUD Copper T Cu-380A (Sakit dan kejang selama 3-5 hari pasca
a. Mencucui tangan.
benang tersebut.
setelah pemasangan.
g. Identifikasi benang IUD, jika terlihat, jepit benang dengan forsep, tarik
rahim pada pemeriksaan dalam. Ukur dalam rahim dan putar gagang
dengan IUD akan terasa bila IUD terdapat di dalam rahim. Tarik IUD
a. Infeksi
IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim yang berada didalam vagina,
dan tekhnik pemasangan dilakukan secara steril, jika terjdi infeksi hal
559).
hanya ujung IUD saja yang menembus dinding uterus, tetapi jika
559).
c. Kehamilan
Apabila benang IUD tidak terlihat pada tulang serviks atau tidak
I. Pengkajian
fisik.
menilai kondisi klien yang termasuk data dasar adalah biodata atau
identitas baik pasien maupun suami, data subjektif dan data objektif terdiri
lalu dan sekarang. Semua data di atas harus memberikan informasi yang
sebenarnya.
secara lengkap :
a. Identitas pasien
b. Riwayat kesehatan
a. Identitas pasien
2010 ; h. 17).
c. Alasan datang
d. Keluhan utama
ibu menyusui dan ibu dengan riwayat TBC non pelvik, maka klien
4) Riwayat Obstetri
a) Riwayat Haid
b) Nasehat
menggunakan KB IUD.
5) Riwayat perkawinan
2007; h. 23).
a) Pola nutrisi
b) Pola eliminasi
yaitu buang air kecil sukar atau sakit dan adanya rasa
d) Pola istirahat
berapa jam ibu tidur siang dan berapa jam ibu tidur malam,
105).
151).
a) Psikososial
b) Kultural
c) Spiritual
keagamaan.
Data Objektif
a. Keadaan umum :
2006 ; h. MK-75).
b. Tingkat kesadaran
c. Tanda Vital
2006; h. MK-77).
tidak.
lila ibu kurang dari 23,5 cm (Mufdlilah, 2009; h. 15) gunanya untuk
MK-76).
2006 ; h. MK-75).
130)
2006 ; h. MK-76).
h. 59).
MK-76).
A. Diagnosa Kebidanan
T Cu 380A.
Data dasar
1. Dasar Subyektif :
2. Dasar Obyektif :
meliputi :
nadi)
c. Pemeriksaan dalam
2006 ; h. MK-79).
jika terjadi infeksi yang ringan dapat diobati dengan antibiotika. Jika
V. Rencana tindakan
sambil jongkok
setelah pemasangan
seksual
VI. Pelaksanaan
tuba falopii
pemasangan.
setelah melahirkan
3) Pasca abortus
tahanan.
bergerak.
dilakuakan.
sambil jongkok
setelah pemasangan
Seksual
VII. Evaluasi
diberikan kepada klien. Pada tahap evaluasi ini bidan harus melakukan
situasi.
penunjang. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan
melaksanakan konseling.
kewenangan:
Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD,
praktik Bidan. BAB III pasal 9 Bidan dalam menjalankan praktik berwenang
Pasal 12
berwenang untuk :
Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, pasal 11, dan