Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

TUGAS GEOLOGI TEKNIK


REVIEW MATERI

DISUSUN OLEH:
KEVIN ARYA BRAMASTA
(18/425080/TK/46775)

DOSEN PENGAMPU:
Ir. I GDE BUDI INDRAWAN, S. T., M.Eng., Ph.D.

YOGYAKARTA
DESEMBER
2020
KEVIN ARYA BRAMASTA

18/425080/TK/46775

TUGAS GEOLOGI TEKNIK


REVIEW PENELITIAN TAPAK DAN PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK
• Penelitian Tapak
Secara etimologis tapak berarti lahan untuk berpijak atau dalam konteks geologi bisa
disebut sebagai lahan. Penelitian tapak atau Site Investigation merupakan proses pengumpulan
informasi dan evaluasi kondisi geologi Teknik dari suatu tapak (site) untuk menilai kelayakan
tapak bagi pekerjaan keteknikan yang direncanakan. Penyelidikan tapak ini dapat terdiri dari
penyelidikan lapangan atau site itu sendiri, penyelidikan laboratorium, dan penyelidikan
pustaka. Penyelidikan ini berguna sebagai pertimbangan untuk konstruksi atau rekayasa pada
suatu daerah. Menurut González de Vallejo & Ferrer (2011) penyelidikan geologi teknik
memiliki beberapa maksud:
Maksud dari penyelidikan tapak ini salah satunya adalah mengetahui kondisi geologi
Teknik Tapak (site). Contoh dari kondisi ini adalah :
o Bagaimana karakteristik tanah dan batuan serta orientasi (kekuatan, kemiringan,
permeabilitas dari batuan dan tanah (tidak hanya tanah saja))
o Deskripsi diskontinuitas batuan (aplikasinya pada kontruski terowongan yang
memerlukan salah satu bagian dari batuan yaitu Intact Rock yang diskontinu)
o Kondisi/faktor/aspek geologi teknik yang meliputi proses geomorfik, struktur
geologi, air tanah, iklim dll.
Poin dai faktor geologi teknik adalah aspek yang mempengaruhi kontrukti suatu bangunan.
Maksud lain dari penyelidikan tapak adalah mengidentifikasi masalah geologi yang mungkin
mempengaruhi desain pembangunan konstruksi :
o Struktur Geologi (Sesar, Kekar, Lipatan)
o Zona Rembesan (permeabilitas dan porositas yang berasosiasi dengan air tanah)
o Problematic soil (lunak yang mudah mengalami amblesan dan terkompresi, ekspansif
yang bisa mengalami pengembangan karena mineral lempung (montmorilonite),
kemudian agresif yang memiliki pH rendah)
o Batuan Abrasif yang memiliki kandungan garam tinggi
Selain itu penyelidikan tapak berguna untuk mengkuantifikasi data geologi teknik dan sifat
geomekanika tanah dan batuan di lapangan
o Karakterisasi geomekanika dan klasifikasi massa tanah dan batuan
o Kekuatan dan deformabilitas tanah, intact rock, dan mass rock
Contoh dari metode kuantifikasi ini adalah RQD (Rock Quality Designation), Rock Mass
Rating (RMR), Slope Mass Rating (SMR)
Maksud lain adalah adanya data sebagai penyedia kriteria geologi teknik dalam pembuatan
desain dan pembangunan konstruksi. Apakah ada struktur yang aktif ?, bagaimana zona
rembesan pada suatu daerah ?, apakah batuan kuat untuk dibangun suatu kontruksi ?, apakah
ada morfologi dan kelerengan yang berpengaruh (sungai, vulkanik) dll
Penyelidikan Tapak terdiri dari penyelidikan pendahuluan dan secara detail. Pendahuluan
terdiri dari dua tahap yaitu : desk study (studi pustaka), reconnaissance (walk over-survey)
Lalu secara detail dapat dilakukan site exploration atau metode analisis langsung ke tapak atau
lapangan.
1. Desk Study
Yang berarti studi berbagai dokumen (strudi pustaka yang tersedia, seperti literatur (laporan
hasil studi terdahulu, publikasi), peta (geomorfologi, geologi, hidrogelogi), dan citra (foto,
satelit), untuk memperoleh gambaran umum kondisi geologi tapak.
Contoh dari data Pustaka ini diantaranya :
o Peta Topografi/ DEM
o Foto udara dan Citra Satelit
o Peta Geologi dan Laporan Geologi
o Publikasi, laporan, dan peta geoteknik
o Peta Hidrogeologi, Data Sumur Bor, Laporan Hidrogeologi, Peta Resiko Banjir
o Rekaman suhu dan curah hujan
o Rekaman seismik dan gempabumi
o Peta RTRW
o Peta geologi lingkungan
o Laporan AMDAL

Contoh dari Peta Geologi Teknik (Land Suitability)


2. Reconnaissance (walk over-survey)
Berarti survei pendahuluan ke lapangan untuk memeriksa kesimpulan yang dibuat dari
studi pustaka atau memastikkan data berdasarkan data study Pustaka. Beberapa data yang
diverifikasi pada tahap ini adalah :
o Sifat fisik dan keteknikan batuan dan tanah
o Struktur geologi dan tektonik
o Kondisi dan proses geomorfologi
o Kondisi hidrogeologi dan hidrologi
o Kestabilan tanah atau batuan
o Potensi bencana geologi lain
3. Site exploration
Berarti penyelidikan / survey yang lebih detail, meliputi seberapa banyak atau detail site
exploration dilakukan tergantung pada ukuran dan tingkat kepentingan pekerjaan keteknikan
yang akan dilaksanakan. Terdapat dua metode terkait site exploration :
o Direct Method : Metode secara langsung berarti analisis dilakukan secara
langsung kepada tapak contohnya adalah surface mapping, test pitting, drilling, in
situ testing.
o Indirect Method : Metode secara tidak langsung yang menggunakan data
subsurface contohnya adalah geophysical survey.
Direct Method terdiri dari :
o Surface Mapping atau pemetaan permukaan, pemetaan ini menentukan kondisi
geologi teknik di permukaan diantaranya geomorfologi, tanah &batuan,
hidrogeologi, proses geomorfik dan geodinamik.
o Pengambilan sampel Sumur (Pit), Parit (Trench) atau Terowongan (Shaft) Uji. Hal
ini berarti pengamatan secara langsung dan pengambilan sampel tanah atau batuan
melalui metode diatas

o Pemboran, yang berarti metode pengambilan sampel tanah dan batuan melalui bor.
Dilakukan pengamatan langsung dari lapisan tanah dan batuan, bagaimana
diskontinuitasnya, dan rongga dalam lubang bor.
Terdapat dua jenis sampel tanah yaitu :

o Disturb samples (Contoh tanah tidak asli) Sampel tanah ini diambil dari
lapangan tanpa dilakukan usaha untuk melindungi struktur asli dari tanah
tersebut.
o Undisturb samples (contoh tanah asli) Sampel tanah ini diambil dari
lapangan dengan mencoba mempertahankan tanah untuk tetap menunjukkan
sifat asli seperti kondisi nyata di lapangan. Untuk mendapat contoh tanah asli
dipergunakan peralatan berupa tabung khusus atau balok pelindung. Jenis
tabung yang umum dipakai adalah tipe Shelby (Shelby tube).
Pemboran berdasarkan kedalamannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
o Shallow (3-5 m depth): contohnya pemboran tangan atau hand augering
o Deep (> 5 m depth): contohnya flight augering, rotary drilling, wash boring,
etc.

Contoh Pengeboran Dalam (Deep >5 m)

Direct Method lain juga dapat diterapkan melalui beberapa metode sampling diantaranya : Soil
Sampling Method, Rock Sampling Method, Permeability Testing, Soil Strength Testing
(menggunakan SPT atau Standard Penetration Test dan CPT atau Cone Penetration Test),
Rock Strength Testing (menggunakan Scmidth rebound hammer design dan Point Load Test)

• Pemetaan Geologi Teknik


Merupakan kegiatan pemetaan kondisi geologi teknik suatu lokasi atau tapak untuk pekerjaan
keteknikan, contohnya :
- Perencanaan tata guna lahan dan pembangunan konstruksi
- Kajian dampak lingkungan akibat pekerjaan keteknikan
- Mitigasi bencana geologi
Diperlukan skill atau kemampuan dasar dalam melakukan pemetaan geologi teknik yaitu
kemampuan pemetaan geologi itu sendiri.
Apa yang ditampilkan dalam peta geologi teknik bergantung dengan apa tujuan dari peta
tersebut dibuat, atau kata lain apa fungsi peta tersebut (Dearman, 1991).
Parameter Peta Geologi Peta Geologi Teknik
Satuan Kesamaan Litologi Kesamaan Unit Geologi
(Lithostratigraphy) Teknik
Batas Satuan Perubahan Litologi Perubahan Unit Geologi
Teknik
Isi - Jenis Litologi - Geologi (Tidak
- Struktur Geologi Berasosiasi dengan
stratigrafi
- Geomorfologi
- Hidrogeologi
- Proses Geodinamik
Perbedaan Peta Geologi dan Peta Geologi Teknik

Unit Geologi Teknik ditentukan berdasarkan apa tujuan peta tersebut dibuat, unit
tersebut diantaranya : Geomorfologi, Hidrogeologi, Proses Geodinamik, sifat keteknikan
tanah dan batuan. Berdasarkan tujuannya pemetaan geologi teknik terdiri dari dua jenis yaitu
umum dan khusus yang akan berpengaruh terhadap skala dan konten dari peta geologi teknik
tersebut.

Tujuan Konten Skala


Komprehensif Besar
- Umum
- Khusus Spesial (Tematik, Sedang
Deriatif)
Kecil

Klasifikasi berdasarkan Dearman,1991

Secara lebih detail, berdasarkan isi peta geologi teknik dapat dibedakan menjadi :
- Komprehensif : menampilkan semua informasi komponen geologi teknik
(contoh : Peta DIY 1:100.000)
- Tematik : menampilkan salah satu komponen geologi teknik (contoh :
Peta Bencana Vulkanik, Land Suscepbility)
- Auxilary : menampilkan informasi data dari beberapa apsek geologi
secara khusus (contoh : isopach, isocron)
- Complementary : menampilkan basic data dari peta (contoh : peta geomorfologi)
Berdasarkan skalanya pemetaan geologi teknik dibagi menjadi tiga yaitu Skala Besar dengan
skala > 1:10.000; Skala Sedang dengan skala 1:10.000 – 1:100.000 ; dan Skala Kecil yaitu <
1:100.000. Skala disini sangat ditentukan oleh untuk apa peta geologi teknik dibuat.
Metode pengumpulan data dari peta geologi teknik sendiri dibagi menjadi beberapa jenis
diantaranya :
- Metode umum survey geologi;
- Remote sensing;
- Pemetaan Geomorfologi;
- Survey Geofisika;
- Sampling dan Pengeboran;
- Test Laboratorium dan Lapangan;
- Investigasi Hidrogeologi;
- Analoisis Tata Guna Lahan berdasarkan data dasar geologi.
Berikut adalah salah satu contoh peta geologi teknik berdasarkan data geologi untuk
perencanaan suatu wilayah :

Anda mungkin juga menyukai