Anda di halaman 1dari 15

Ditulis Oleh: Drs.

Nanang Purwanto, MM,MSA,Ak,CA

MATA KULIAH ADVANCED ACCOUNTING 1

MATERI 1

AKUNTANSI PENDIRIAN PERSEKUTUAN

Pendahuluan.

Persekutuan adalah merupakan bentuk perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau
lebih untuk memperluan usahanya atau untuk memperoleh laba. Persekutuan dapat dibentuk oleh
dua orang atau lebih yang semuanya belum mempunyai usaha atau dapat merupakan perluasan
dari perusahaan perseorangan.
Tujuan pendirian persekutuan adalah untuk memperluas usaha dan menambah modal
agar lebih kuat dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lain. Di dalam
persekutuan semua anggota disebut dengan sekutu.
Beberapa karakteristil persekutuan adalah sebagai berikut:

1. Mutual agency (saling mewakili), artinya setiap anggota dalam menjalankan usaha
persekutuan adalah merusapakan wakil dari anggota-anggota persekutuan yang lain. Jadi
apabila ada salah satu anggota beroperasi dalam bidang persekutuan, maka secara tidak
langsung anggota tersebut mewakili anggota-anggota persekutuan yang lain.

2. Limited Life (umur terbatas), artinya persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang
anggota mempunyai umur yang terbatas. Maksudnya adalah pabila ada anggota yang
keluar berarti persekutuan tersebut secara hukum dinyatakan bubar, demikian pula jika ada
anggota baru yang masuk.

3. Unlimited Liability (tanggungjawab tak terbatas terhadap kewajiban persekutuan) artinya


tanggungjawab atas hutang atau kewajiban persekutuan tidak terbatas pada kekayaan
yang ditanamkan dalam persekutuan saja, tetapi juga sampai harta milik pribadi anggota
persekutuan.

4. Ownership of Interest in Partnership, artinya bahwa kekayaan masing-masing sekutu yang


telah ditanamkan dalam persekutuan merupakan kekayaan bersama dan tidak bias
dipisah-pisahkan secara jelas.

5. Participating in Partnership Profit, artinya laba atau rugi hasil operasi persekutuan akan
dibagikan kepada setiap anggota berdasarkan partisipasi atau aktivitas masing-masing
anggota dalam persekutuan.

Akuntansi Pendirian Persekutuan

Persekutuan biasanya didirikan oleh beberapa anggota untuk memperluas usahanya


masing-masing atau untuk memperoleh tambahan laba. Masing-masing anggota yang mendirikan
persekutuan dapat terdiri dari beberapa kemungkinan sebagai berikut:

1
1. Persekutuan Didirikan Oleh Anggota-anggota Yang Semuanya Belum Memiliki Usaha

Apabila persekutuan didirikan oleh anggota-anggota yang semuanya belum memiliki


usaha, maka lihat beberapa pedoman dibawah ini:

a) Setoran pertama dari masing-masing anggota tersebut akan langsung dicatat dalam rekening
modal masing-masing anggota.
b) Apabila ada anggota yang menyetorkan modal pertama berupa aset non kas, maka aset non
kas tersebut terlebih dahulu harus dinilai sebesar nilai wajarnya atau harga pasarnya. Jika
tidak dapat ditentukan nilai wajar atau harga pasar aset non kas tersebut, maka aset non kas
tersebut dinilai berdasarkan perjanjian dari para anggota.

Untuk memudahkan pembahasan masalah ini maka lihat contoh soal berikut ini:

Pada tanggal 1 Januari 2019, Tuan Rafli, Tuan Indra, dan Tuan Praja sepakat mendirikan
suatu perusahaan dalam bentuk persekutuan, dimana masing-masing pendiri tersebut belum
memiliki usaha.Dalam pendirian perusahaan tersebut semua anggota memberikan nama
perusahaan “Anugerah”. Setoran masing-masing anggota ada yang berupa aset dalam kas
maupun aset non kas.
Berikut ini adalah setoran modal masing-masing anggota:

Tuan Rafli Tuan Indra Tuan Praja


Kas Rp 20.000.000,00 Rp 5.000.000,00
Persediaan Rp 16.000.000,00 Rp 8.000.000,00
Kendaraan Rp 30.000.000,00 Rp 17.000.000,00
Tanah Rp 40.000.000,00 Rp 50.000.000,00
Bangunan Kantor Rp 80.000.000,00

Catatan: Setoran berupa aset non kas dalam soal dianggap sudah dinilai wajar sesuai
dengan harga pasar

Pertanyaan: Buatlah jurnal yang diperlukan dalam pendirian persekutuan terhadap setoran modal.

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, maka terlebih dahulu dilakukan suatu analisa sebagai
berikut:

Tentukan terlebih dahulu setoran masing-masing anggota mana yang termasuk aset berupa
kas dan aset non kas.

Dalam soal ini kalau diperinci sebagai berikut:

a) Tuan Rafli setoran terdiri dari aset berupa kas dan aset non kas (kendaraan dan bangunan
kantor)
b) Tuan Indra setoran terdiri dari aset non kas (persediaan dan tanah)
c) Tuan Praja setoran terdiri dari aset berupa kas dan aset non kas (persediaan, kendaraan dan
tanah)

Setelah dapat melakukan suatu analisa seperti di atas maka akan mudah untuk menjawab
pertanyaan tersebut, dimana jawabannya adalah sebagai berikut:

2
Jawab:

Kas Rp

Kendaraan Rp

Bangunan Kantor Rp

Modal, Tuan Rafli Rp

(mencatat penyetoran modal Tuan Rafli)

Persediaan Rp

Tanah Rp

Modal, Tuan Indra Rp

(mencatat penyetoran modal Tuan Indra)

Kas Rp

Persediaan Rp

Tanah Rp

Kendaraan Rp

Modal, Tuan Praja Rp

(mencatat penyetoran modal Tuan Praja)

2. Persekutuan Didirikan Oleh Anggota yang Sudah memiliki Usaha dan Anggota yang
Belum Memiliki Usaha.

Apabila persekutuan didirikan oleh salah seorang anggota yang sudah memiliki usaha
(perusahaan) perseorangan dan beberapa anggota yang belum memiliki usaha, maka prosedur
akuntansinya adalah sebagai berikut:

a) Mengadakan penilaian kembali aset atau kekayaan milik anggota yang sudah memiliki usaha.
b) Mencatat penyetoran kekayaan anggota yang belum memiliki usaha.
c) Menyusun neraca awal persekutuan.

Akibat adanya anggota pendiri persekutuan yang sudah memiliki usaha dan yang belum
memiliki usaha, maka ada dua metode akuntansi yang dapat digunakan untuk mencatat pendirian
persekutuan yaitu:

1.1. Pembukuan persekutuan menggunakan buku-buku baru.

Bila pembukuan menggunakan pembukuan baru, maka prosedur akuntansi yang


dilakukan adalah sebagai berikut:

3
a) Mengadakan penyesuaian anggota yang sudah memiliki usaha, yaitu dengan
membuat jurnal penyesuaian.
b) Melakukan penutupan buku rekening-rekening milik anggota yang sudah memiliki
usaha.
c) Mencatat penyetoran kekayaan anggota-anggota yang belum memiliki usaha,
termasuk penyetoran kekayaan anggota yang sudahb memiliki usaha.
d) Membuat neraca awal persekutuan, yaitu sebesar masing-masing rekening dari
transaksi penyetoran kekayaan masing-masing anggota yang sudah dicatat dalam
buku besar.

Untuk memudahkan masalah ini, maka dapat dilihat contoh soal berikut ini:

Pada tanggal 1 Maret 2019 Tuan Rafli, Tuan Anto, Tuan Purwa dan Tuan Rajendra
bersepakat mendirikan sebuah persekutuan yang bergerak dalam bidang perdagangan konveksi.
Tuan Anto, Tuan Purwa dan Tuan Rajendra adalah merupakan anggota yang sebelumnya,
sedangkan Tuan Rafli sudah memiliki perusahaan perseorangan yang berupa Toko Konveksi
pakaian jadi dengan nama Toko “Lengkap: yang pada saat persekutuan akan didirikan mempunyai
posisi keuangan sebagai berikut :

Toko “ Lengkap “
NERACA
Per 1 Maret 2019

Kas Rp 6.000.000,00 Hutang Dagang Rp 3.500.000,00


Piutang Dagang Rp 1.500.000,00 Hutang Bank Rp 4.500.000,00
Persediaan Rp 8.750.000,00
Alat-alat Toko Rp 2.250.000,00 Modal Rp 10.500.000,00

Total Rp 18.500.000,00 Total Rp 18.500.000,00

Sedangkan anggota-anggota yang lainnya yaitu yang belum memiliki usaha menyetorkan
kekayaan sebagai berikut:

Tuan Anto Tuan Purwa Tuan Rajendra


Kas Rp 12.000.000,00 Rp 4.600.000,00
Persediaan Rp 16.000.000,00
Kendaraan Rp 18.000.000,00
Tanah Rp 6.000.000,00
Peralatan Kantor Rp 8.000.000,00
Bangunan Kantor Rp 6.000.000,00

Setelah ke empat anggota pendiri persekutuan tersebut bersepakat untuk mendirikan


persekutuan, maka mereka mengadakan perjanjian mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. Kas milik Tuan Rafli diambil seluruhnya oleh Tuan Rafli


2. Persediaan barang dagangan Tuan rafli dinilai kembali dan diturunkan nilainya sebesar
Rp 2.500.000,00.
3. Hutang Bank Tuan Rafli akan dilunasi sendiri oleh Tuan Rafli.
4. Tanah milik Tuan Rajendra dinilai kembali sebesar nilai wajarnya, yaitu sebesar Rp
8.400.000,00
5. Kendaraan milik Tuan Anto juga dinilai kembali sebesar Rp 14.000.000,00
6. Persekutuan yang baru diberi nama “Kurnia”

Pertanyaan: Buatlah jurnal yang diperlukan dalam pendirian persekutuan tersebut.

4
Jawab:

Sebelum menjawab pertanyaan no 1, maka terlebih dahulu harus dilihat prosedur akuntansi yan
pertama, yaitu melakukan mengadakan penyesuaian terhadap anggota yang sudah memiliki
usaha (dalam hal ini Tuan Rafli), yaitu dengan membuat jurnal penyesuaian sesuai dengan
perjanjian. Dalam soal tersebut beberapa poin perjanjian yang menyangkut Tuan Rafli adalah
sebagai berikut:

1. Kas milik Tuan Rafli diambil seluruhnya oleh Tuan Rafli


2. Persediaan barang dagangan Tuan rafli dinilai kembali dan diturunkan nilainya sebesar
Rp 2.500.000,00.
3. Hutang Bank Tuan Rafli akan dilunasi sendiri oleh Tuan Rafli.

Adapun analisa yang harus dilakukan dari 3 poin tersebut sebagai berikut:

1. Dengan diambilnya kas dan diturunkan nilai persediaan barang dagangan, maka otomatis kas
yang ada di neraca milik Tuan Rafli akan terhapus sejumlah Rp 6.000.000,00 dan nilai
persediaan akan berkurang sebesar Rp 2.500.000,00. Dengan demikian posisi dua rekening
akan berada di sisi kredit, sedangkan hutang bank dikarenakan dilunasi oleh Tuan Rafli, maka
hutang bank juga terhapus sebesar Rp 3.500.000,00 yang mana posisi rekening ini akan ada di
debet.

2. Selanjutnya setelah melakukan analisa seperti diatas maka lakukan suatu persamaan
akuntansi sebagai berikut:

Rumus persamaan akuntansi secara umum adalah sebagai berikut:

Asset = Kewajiban + Ekuitas (Modal)

Dalam kasus ini yang termasuk asset adalah kas dan persediaan barang dagangan sedangkan
yang termasuk kewajiban adalah hutang bank, maka jika dhitung secara matematika maka
akan nampak sebagai berikut:

Rp 6.000.000,00 + Rp 2.500.000,00 = Rp 4.500.000,00 + Modal


Rp 8.500.000,00 = Rp 4.500.000,00 + Modal
Rp 8.500.000,00 – Rp 4.500.000,00 = Modal
Rp 4.000.000,00 = Modal Modal Tuan Rafli saat penyesuaian

Sehingga jurnal penyesuaian yang dibuat sebagai berikut:

Hutang Bank Rp 4.500.000,00


Modal Tuan Rafli Rp 4.000.000,00
Kas Rp 6.000.000,00
Persediaan Barang Dagangan Rp 2.500.000,00

Akibat adanya jurnal di atas, maka kekayaan dan modal Tuan Raf;I akan manjadi sebagai berikut

Piutang dagang Rp 1.500.000,00


Persediaan barang dagangan (Rp 8.750.000,00 – Rp 2.500.000,00) Rp 6.250.000,00
Alat-alat toko Rp 2.250.000,00
Hutang dagang Rp 3.500.000,00
Modal Tuan Rafli setelah penyesuaian (Rp 10.500.000,00 – Rp 4.000.000,00) Rp 6.500.000,00

5
Dengan demikian, maka Tuan Rafli harus melakukan penutupan rekeningnya sebelum disetorkan
sebagai kekayaan pada persekutuan baru dengan membuat jurnal penutup sebagai berikut:

Hutang Dagang Rp 3.500.000,00


Modal Tuan Rafli Rp 6.500.000,00
Piutang Dagang Rp 1.500.000,00
Persediaan Barang Dagangan Rp 6.250.000,00
Alat-alat Toko Rp 2.250.000,00

Dengan membuat jurnal penutup ini maka perusahaan milik Tuan Rafli, yaitu Toko Konveksi
“Lengkap” sudah tidak ada lagi.

Setelah melakukan langkah-langkah seperti di atas maka untuk menjawab pertanyaan no 1 akan
mudah sebegai berikut:

a) Jurnal penyetoran kekayaan Tuan Anto

Kas Rp………………….

Kendaraan Rp………………….

Modal, Tuan Anto Rp…………………….

b) Jurnal penyetoran kekayaan Ny. Tuan Purwa

Persediaan Rp………………..

Peralatan Kantor Rp……………….

Modal, Ny.Tuan Purwa Rp……………………..

c) Jurnal penyetoran kekayaan Tuan Rajendra

Kas Rp………………..

Tanah Rp………………..

Bangunan Rp………………….

Modal,Tuan Rajendra Rp………………………..

d) Jurnal penyetoran kekayaan Tuan Rafli

Piutang Dagang Rp………………….

Persediaan Rp………………….

Alat-alat Toko Rp…………………..

Hutang Dagang Rp……………………

Modal, Tuan Rafli Rp……………………

6
1.2. Pembukuan persekutuan melanjutkan buku milik anggota yang sudah memiliki usaha.

Apabila persekutuan yang didirikan menggunakan buku melanjutkan buku milik salah
seorang yang sudah memiliki usaha, maka prosedur akuntansi yang dilakukan adalah
sebagai berikut:

1. Mengadakan penyesuaian kekayaan anggota yang sudah memiliki usaha. Untuk


membuat jurnal penyesuaian caranya sama dengan pembuat jurnal penyesuaian
jika menggunakan menggunakan buku baru.

2. Tidak diadakan penutupan buku dan pembuatan jurnal penutup untuk anggota
3. Mencatat penyetoran kekayaan anggota-anggota yang belum memiliki usaha.
Sedangkan untuk anggota lama yang sudah memiliki usaha tidak perlu membuat
jurnal penyetoran kekayaan, sebab persekutuan menggunakan bukunya untuk
mencatat transaksi-transaksi persekutuan.

4. Membuat neraca awal pendirian persekutuan.

Untuk memudahkan maka lihat contoh berikut ini:

Pada tanggal 1 Maret 2019 Tuan Rafli, Tuan Anto, Tuan Purwa dan Tuan Rajendra
bersepakat mendirikan sebuah persekutuan yang bergerak dalam bidang perdagangan konveksi.
Tuan Anto, Tuan Purwa dan Tuan Rajendra adalah merupakan anggota yang sebelumnya,
sedangkan Tuan Rafli sudah memiliki perusahaan perseorangan yang berupa Toko Konveksi
pakaian jadi dengan nama Toko “Lengkap: yang pada saat persekutuan akan didirikan mempunyai
posisi keuangan sebagai berikut :

Toko “ Lengkap “
NERACA
Per 1 Maret 2019

Kas Rp 6.000.000,00 Hutang Dagang Rp 3.500.000,00


Piutang Dagang Rp 1.500.000,00 Hutang Bank Rp 4.500.000,00
Persediaan Rp 8.750.000,00
Alat-alat Toko Rp 2.250.000,00 Modal Rp 10.500.000,00

Total Rp 18.500.000,00 Total Rp 18.500.000,00

Sedangkan anggota-anggota yang lainnya yaitu yang belum memiliki usaha menyetorkan
kekayaan sebagai berikut:

Tuan Anto . Tuan Purwa Tuan Rajendra


Kas Rp 12.000.000,00 Rp 4.600.000,00
Persediaan Rp 16.000.000,00
Kendaraan Rp 18.000.000,00
Tanah Rp 6.000.000,00
Peralatan Kantor Rp 8.000.000,00
Bangunan Kantor Rp 6.000.000,00

7
Setelah ke empat anggota pendiri persekutuan tersebut bersepakat untuk mendirikan
persekutuan, maka mereka mengadakan perjanjian mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. Kas milik Tuan Rafli diambil seluruhnya oleh Tuan Rafli


2. Persediaan barang dagangan Tuan rafli dinilai kembali dan diturunkan nilainya sebesar
Rp 2.500.000,00.
3. Hutang Bank Tuan Rafli akan dilunasi sendiri oleh Tuan Rafli.
4. Tanah milik Tuan Rajendra dinilai kembali sebesar nilai wajarnya, yaitu sebesar Rp
8.400.000,00
5. Kendaraan milik Tuan Anto juga dinilai kembali sebesar Rp 14.000.000,00
6. Persekutuan yang baru diberi nama “Kurnia”

Pertanyaan: Buatlah jurnal yang diperlukan dalam pendirian persekutuan tersebut.


.
Jawab:

Sebelum menjawab pertanyaan , maka terlebih dahulu harus dilihat prosedur akuntansi yan
pertama, yaitu melakukan mengadakan penyesuaian terhadap anggota yang sudah memiliki
usaha (dalam hal ini Tuan Rafli), yaitu dengan membuat jurnal penyesuaian sesuai dengan
perjanjian. Dalam soal tersebut beberapa poin perjanjian yang menyangkut Tuan Rafli adalah
sebagai berikut:

1. Kas milik Tuan Rafli diambil seluruhnya oleh Tuan Rafli


2. Persediaan barang dagangan Tuan rafli dinilai kembali dan diturunkan nilainya sebesar
Rp 2.500.000,00.
3. Hutang Bank Tuan Rafli akan dilunasi sendiri oleh Tuan Rafli.

Adapun analisa yang harus dilakukan dari 3 poin tersebut sebagai berikut:

1. Dengan diambilnya kas dan diturunkan nilai persediaan barang dagangan, maka otomatis kas
yang ada di neraca milik Tuan Rafli akan terhapus sejumlah Rp 6.000.000,00 dan nilai
persediaan akan berkurang sebesar Rp 2.500.000,00. Dengan demikian posisi dua rekening
akan berada di sisi kredit, sedangkan hutang bank dikarenakan dilunasi oleh Tuan Rafli, maka
hutang bank juga terhapus sebesar Rp 3.500.000,00 yang mana posisi rekening ini akan ada di
debet.

2. Selanjutnya setelah melakukan analisa seperti diatas maka lakukan suatu persamaan
akuntansi sebagai berikut:

Rumus persamaan akuntansi secara umum adalah sebagai berikut:

Asset = Kewajiban + Ekuitas (Modal)

Dalam kasus ini yang termasuk asset adalah kas dan persediaan barang dagangan sedangkan
yang termasuk kewajiban adalah hutang bank, maka jika dhitung secara matematika maka
akan nampak sebagai berikut:

Rp 6.000.000,00 + Rp 2.500.000,00 = Rp 4.500.000,00 + Modal


Rp 8.500.000,00 = Rp 4.500.000,00 + Modal
Rp 8.500.000,00 – Rp 4.500.000,00 = Modal
Rp 4.000.000,00 = Modal Modal Tuan Rafli saat penyesuaian

Sehingga jurnal penyesuaian yang dibuat sebagai berikut:

Hutang Bank Rp 4.500.000,00


Modal Tuan Rafli Rp 4.000.000,00
Kas Rp 6.000.000,00

8
Persediaan Barang Dagangan Rp 2.500.000,00

Setelah melakukan langkah-langkah seperti di atas maka untuk menjawab pertanyaan tersebut
akan mudah sebegai berikut:

a) Jurnal penyetoran kekayaan Tuan Anto

Kas Rp………………….

Kendaraan Rp………………….

Modal, Tuan Anto Rp…………………….

b) Jurnal penyetoran kekayaan Tuan Purwa

Persediaan Rp………………..

Peralatan Kantor Rp……………….

Modal,.Tuan Purwa Rp……………………..

c) Jurnal penyetoran kekayaan Tuan Rajendra

Kas Rp………………..

Tanah Rp………………..

Bangunan Rp………………….

Modal,Tuan Rajendra Rp………………………..

3. Persekutuan Didirikan Oleh Anggota-anggota Yang Semuanya Sudah Memiliki Usaha


Perseorangan

Apabila persekutuan didirikan oleh anggota-anggota yang semuanya sudah punya usaha
sebelumnya, maka prosedur akuntansi yang digunakan untuk mencatat pendirian persekutuan,
maka terlebih dahulu harus dilakukan penilaian kembali masing-masing kekayaan anggota dengan
nilai yang wajar yang disesuaikan dengan kesepakatan.
Ada dua metode akuntansi yang dapat digunakan untuk mencatat pendirian persekutuan yaitu (1)
pembukuan persekutuan menggunakan buku-buku baru dan (2) pembukuan persekutuan dengan
melanjutkan buku milik anggota yang sudah memiliki usaha. Dalam pembahasan contoh soal
berikut ini yang dibahas hanya Pembukuan persekutuan menggunakan buku-buku baru.

Pembukuan persekutuan menggunakan buku-buku baru.

Bila pembukuan menggunakan pembukuan baru, maka prosedur akuntansi yang


dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Mengadakan penyesuaian anggota yang sudah memiliki usaha, yaitu dengan


membuat jurnal penyesuaian.
b) Melakukan penutupan buku rekening-rekening milik anggota yang sudah memiliki
usaha.

9
c) Membuat neraca awal persekutuan, yaitu sebesar masing-masing rekening dari
transaksi penyetoran kekayaan masing-masing anggota yang sudah dicatat dalam
buku besar.

Untuk memudahkan pembahasan masalah ini dapat dilihat contoh soal berikut ini:

Tuan Rafli dan Tuan Ariell bersepakat akan mendirikan persekutuan “Bahagia” pada tanggal 1
Maret 2019. Tuan Rafli sebelumnya sudah mempunyai usaha dagang yang cukup berhasil dimana
nama toko adalah “Sejahtera” dan pada saat akan mendirikan persekutuan tersebut, posisi
keuangan milik Tuan Rafli menunjukkan data sebagai berikut:

Toko “ Sejahtera“
NERACA
Per 1 Maret 2019

Kas Rp 3.200.000,00 Hutang Dagang Rp 4.675.000,00


Piutang Dagang Rp 5.850.000,00 Hutang lain-lain Rp 2.325.000,00
Persediaan Rp 10.450.000,00
Kendaraan Rp 8.800.000,00
Modal Rp 21.300.000,00

Total Rp 28.300.000,00 Total Rp 28.300.000,00

Adapun Tuan Ariell sudah mempunyai usaha dagang dengan nama toko “Yakin” yang pada
saat pendirian persekutuan mempunyai posisi keuangan sebagai berikut:

Toko “ Yakin “
NERACA
Per 1 Maret 2019

Kas Rp 2.750.000,00 Hutang Dagang Rp 2.860.000,00


Piutang Lain-lain Rp 6.850.000,00 Hutang Bank Rp 6.740.000,00
Alat-alat Toko Rp 5.500.000,00
Bangunan Rp 7.300.000,00 Modal Rp 12.800.000,00

Total Rp 22.400.000,00 Total Rp 22.400.000,00

Sedangkan kesepakatan yang dibuat antara Tuan Rafli dan Tuan Ariell sebelum pendirian
persekutuan adalah sebagai berikut:

1. Kas Tuan Rafli diambil sebesar Rp 1.500.000,00 sedangkan kas milik Tuan Rajendra diambil
semua.
2. Piutang dagang Tuan Rafli hanya diserahkan sebagian saja, demikian pula persediaan barang
dagangannya.
3. Peralatan Toko Tuan Arielldinaiikan nilainya sebesar Rp 600.000,00, demikian pula bangunan
miliknya dinilai sebesar nilai wajarnya menjadi Rp 8.800.000,00
4. Hutang Dagang Tuan Rafli akan dilunasi semuanya, sedangkan Hutang Bank Tuan Ariell akan
dilunasi sebagian.

Pertanyaan: Buatlah jurnal yang diperlukan dalam pembentukan persekutuan yang baru dan
Neraca
Jawab:

10
Sebelum menjawab pertanyaan , maka kita lakukan suatu analisa masing-masing kasus yang
dihadapi oleh kedua anggota yaitu Tuan Rafli dan Tuan Ariell, sebagai dasar pembuatan jurnal
penyesuaian.

a) Persoalan Tuan Rafli

1. Kas Tuan Rafli diambil Rp 1.500.000,00


2. Piutang dagang Tuan rafli diserahkan sebagian (50%) dan persediaan juga diserahkan
sebagian (50%)
3. Hutang dagang Tuan Rafli dilunasi semuanya.

Dari ketiga masalah tersebut, maka dapat dianalisa sebagai berikut:

1. Dengan diambilnya kas sebesar Rp 1.500.000,00, maka kas milik Tuan Rafli sekarang
menjadi (Rp 3.200.000,00 – Rp 1.500.000,00) = Rp 1.700.000,00.
Sedangkan angka yang akan dimasukkan dalam jurnal penyesuaian sebelah kredit adalah
angka Rp 1.500.000,00 adapun angka Rp 1.700.000,00 akan dimasukkan dalam jurnal
penutup sebelah kredit.

2. Jumlah piutang dagang berkurang 50% sehingga besarnya adalah Rp 5.850.000,00 x 50%
= Rp 2.925.000,00. Demikian juga dengan jumlah persediaan barang dagangan juga
berkurang 50% sehingga besarnya adalah Rp 10.450.000 x 50% = Rp 5.225.000,00.

3. Dikarenakan hutang dagang dilunasi seluruhnya maka hutang dagang sebesar


Rp 4.675.000,00 akan terhapus, sehingga letaknya dalam jurnal penyesuaian ada
disebelah debet.

Setelah melakukan analisa seperti diatas, maka untuk menentukan berapa besarnya
berkurangnya modal Tuan Rafli, dapat dilakukan perhitungan dengan persamaan dasar
akuntansi.

Adapun rumus umum persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut:

Asset = Kewajiban + Ekuitas (Modal)

11
Kas + Piutang Dagang + Persediaan Barang Dagang = Hutang Dagang + Modal

Rp 1.500.000,00 + Rp 2.925.000,00 + Rp 5.225.000,00 = Rp 4.675.000,00 + Modal

Rp 9.650.000,00 = Rp 4.675.000,00 + Modal

Rp 9.650.000 – Rp 4.675.000,00 = Modal

Rp 4.975.000,00 = Modal

Dari hasil perhitungan di atas, maka jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:

Hutang Dagang Rp 4.675.000,00

Modal, Tuan Rafli Rp 4.975.000,00

Piutang Dagang Rp 2.925.000,00

Persediaan Barang Dagangan Rp 5.225.000.00

Kas Rp 1.500.000,00

(mencatat penyesuaian kekayaan Tuan Rafli)

Dengan adanya penyesuaian di atas maka akan berpengaruh terhadap kekayaan Tuan Rafli
yang nampak sebagai berikut:
 Kas yang ada (Rp 3.200.000,00 – Rp 1.500.000,00) Rp 1.700.000,00
 Piutang dagang yang ada (Rp 5.850.000,00 – Rp 2.925.000,00) Rp 2.925.000,00
 Persediaan barang dagangan (Rp 10.450.000,00 – Rp 5.225.000,00) Rp 5.225.000,00
 Kendaraan Rp 8.800.000,00
 Hutang lain-lain Rp 2.325.000,00
 Modal Tuan Rafli sekarang (Rp 21.300.000,00 – Rp 4.975.000,00) Rp 16.325.000,00

Sehingga jika dibuat suatu jurnal umum sebelum dilakukan penutupan rekening akan nampak
sebagai berikut:

Kas Rp 1.700.000,00
Piutang Dagang Rp 2.925.000,00
Persediaan Barang Dagang Rp 5.225.000,00
Kendaraan Rp 8.800.000,00
Hutang Lain-lain Rp 2.325.000,00
Modal, Tuan Rafli Rp 16.325.000,00

Dengan demikian jika dibuat jurnal penutup kekayaan milik Tuan Rafli, nampak sebagai
berikut:

12
Hutang Lain-lain Rp 2.325.000,00
Modal, Tuan Rafli Rp 16.325.000,00
Kas Rp 1.700.000,00
Piutang Dagang Rp 2.925.000,00
Persediaan Barang Dagang Rp 5.225.000,00
Kendaraan Rp 8.800.000,00
b) Persoalan Tuan Ariell

1. Kas milik Tuan Ariell diambil semuanya


2. Peralatan toko Tuan Ariell dinaikkan nikainya sebesar Rp 600.000,00 sedangkan
bangunan dinilai sebesar nilai wajar Rp 8.800.000,00
3. Hutang bank milik Tuan Ariell akan dilunasi sebagian.

Dari persoalan di atas maka dapat dilakukan analisa sebagai berikut:

1. Dikarenakan kas yang dimiliki oleh Tuan Ariell diambil semuanya, maka kas akan
berkurang semuanya sebesar Rp 2.750.000,00
2. Adanya kenaikan nilai peralatan toko sebesar Rp 600.000,00 maka hal ini akan menjadikan
nilainya lebih tinggi demikian juga dengan nilai bangunan yang nilainya menjadi
Rp 8.800.000,00 sehingga ada kenaikan (Rp 8.800.000,00 – Rp 7.300.000,00) =
Rp 1.500.000,00
3. Hutang bank dilunasi sebagian sehingga menjadi Rp 6.740.000,00 x 50% =
Rp 3.370.000,00

Langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan mencari besarnya modal Tuan Ariell yang
harus nampak di jurnal peyesuaian. Untuk itu dapat dihitung sebagai berikut:

Kenaikan nilai peralatan Toko Rp 600.000,00


Kenaikan nilai bangunan Rp 1.500.000,00
Penurunan jumlah hutang bank Rp 3.370.000,00 +
Jumlah Rp 5.470.000,00
Penurunan Kas yang diambil Rp 2.750.000,00 –
Modal, Tuan Ariell Rp 2.720.000,00

Sehingga jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:

Peralatan toko Rp 600.000,00


Bangunan Rp 1.500.000,00
Hutang Bank Rp 3.370.000,00
Kas Rp 2.750.000,00
Modal Tuan Ariell Rp 2.720.000,00

Adanya penyesuaian tersebut, maka kekayaan yang dimiliki oleh Tuan Ariel nampak sebagai
berikut:

 Piutang Lain-lain Rp 6.850.000,00


 Peralatan Toko ( Rp 5.500.000,00 + Rp 600.000,00 ) Rp 6.100.000,00
 Bangunan (Rp 7.300.000,00 + Rp 1.500.000,00) Rp 8.800.000,00
 Hutang Dagang Rp 2.860.000,00
 Hutang Bank ( Rp 6.740.000,00 – Rp 3.370.000,00) Rp 3.370.000,00
 Modal Tuan Ariell ( Rp 12.800.000,00 + 2.720.000,00) Rp 15.520.000,00

Sehingga jika dibuat dalam bentuk jurnal umum, maka nampak sebagai berikut:

Piutang Lain-lain Rp 6.850.000,00

13
Peralatan Toko Rp 6.100.000,00
Bangunan Rp 8.800.000,00
Hutang Dagang Rp 2.860.000,00
Hutang Bank Rp 3.370.000,00
Modal Tuan Ariell Rp 15.520.000,00

Dengan demikian untuk penutupan rekening kekayaan Tuan Ariell dapat dibuat jurnal penutup
sebagai berikut:

Hutang Dagang Rp 2.860.000,00


Hutang Bank Rp 3.370.000,00
Modal Tuan Ariell Rp 15.520.000,00
Piutang Lain-lain Rp 6.850.000,00
Peralatan Toko Rp 6.100.000,00
Bangunan Rp 8.800.000,00

Setelah melakukan pembuatan jurnal penutup maka untuk menjawa pertanyaan no 1 mengenai
jurnal penyetoran kekayaan ke dalam persekutuan nampak sebagai berikut:

a) Tuan Rafli

Kas Rp ………………….

Piutang Dagang Rp ………………….

Persediaan Barang Dagang Rp …………………

Kendaraan Rp …………………

Hutang Lain-lain Rp ……………..

Modal, Tuan Rafli Rp ……………….

b) Tuan Ariell

Piutang Lain-lain Rp ……………….

Peralatan Toko Rp ……………….

Bangunan Rp ………………..

Hutang Dagang Rp ………………

Hutang Bank Rp ……………….

Perusahaan “Bahagia”
NERACA

14
Per 1 Maret 2019

Aset Lancar Hutang Lancar

Kas Rp…………………… Hutang Dagang Rp………………….


Piutang Dagang Rp…………………….. Hutang Lain-lain Rp…………………
Piutang Lain-lain Rp………………….
Total Hutang Lancar Rp…………………..
Persediaan Rp……………………
Peralatan Toko Rp……………………. Hutang Jangka Panjang

Total Aset Lancar Rp……………………. Hutang Bank Rp……………………

Total Hutang Rp…………………..


Aset Tetap
Modal
Bangunan Rp…………………….. Modal Tuan Rafli Rp……………………
Kendaraan Rp……………………. Modal Tuan Ariell Rp……………………..

Total Aset Tetap Rp……………………. Total Modal Rp…………………….

Total Aset Rp…………………… Total Hutang&Modal Rp……………………..

15

Anda mungkin juga menyukai