Anda di halaman 1dari 6

4 Strategi untuk beradaptasi bagi

bisnis kuliner.
Berubah dan Beradaptasi atau Mati.

Contoh. 1

Apa berbedaan cara berkomunikasi 2013 dengan 2017


saat ini? Dulu ketika awal membangun bisnis kuliner,
twitter masih sangat powerfull sebagai channel
komunikasi sampe-sampe sepertinya tidak akan sukses
bisnis kita kalo tidak berkomunikasi di twitter, biaya per
post nya klo pake buzzer bahkan pada masanya bisa
mencapai puluhan juta rupiah. 2017? dunia persilatan
berubah, Intagram merajai channel komunikasi social
media diindustri kuliner jika dapat dikatakan demikian,
hampir semua pemain kuliner rasanya sepakat, intagram
saat ini salah satu channel media yang paling powerfull
untuk membangun bisnis di bidang kuliner. 2019
Mulailah Tiktok menjadi tools kuat di mana tahun
sebelumnya masih seringkali dianggap mainan "alay".

Contoh. 2
2013, membangun delivery sistem adalah sebuah
keharusan, bisa dibayangkan bagaimana ribetnya tuh
kalo lagi jual nasgor, pas makan siang yang pesan 30
order, sehingga akhirnya dibatasi wilayah antarnya
karena armada tidak cukup, coba nego sama tukang ojek
untuk anter makanan di daerahnya, kebanyakan nolak,
ga tau juga kenapa mungkin 5.000 or 10 ribu ga menarik
buat mang ojek. Sekarang? 100 order juga santai ajah
bro, pagi siang malam Gojek siap antar di mana pun dan
kapanpun, dunia delivery berubah total, bahkan cara
belinyanya berubah total, ga perlu kita sibuk siapin apa2,
cukup tunggu abang gojek antar duit ke tempat kita.

Contoh 3.

Beli hotel klo dulu ribet, harus call tour and travel, blom
lagi proses bayarnya, harga juga kurang jelas apakah
sudah yang terbaik yang kita dapatkan, sekarang dengan
satu aps misal seperti Traveloka, jangankan beli hotel,
beli pasawat pulsa, tiket nontonpun bisa, tinggal sentuh-
sentuh layar hp, pilih-pilih, banding-banding, order
masukin nomor kartu kreadit, done. Mau canggihan lagi
buka airbnb, bisa pilih mau nginep di mana, info detail,
rekomendasi jelas, harga bisa disesuaikan dompet dan
tentu tinggal sentuh layar HPP.

Apa kesamaan dari ke 3 cerita di atas? Yah perubahan


yang relatif sangat cepat diera bisnis saat ini, setiap hal
berubah bahkan setiap hari ada ajah hal-hal baru
khususnya yang terkait teknologi muncul. Tiba2 kita
dikejutkan dengan bergugurannya Fashion Retail raksasa
akibat semakin kuatnya online store dan bergesernya
gaya hidup khususn market melenial. Black Berry yg pada
waktuya sangat berjaya tiba-tiba hilang begitupun nokia.

Tidak ada cara lain dalam bisnis bahwasannya kita harus


bisa beradaptasi dengan perubahan, tentu yang paling
hebat bahwasannya kita sendirilah yang membuat
perubahan tersebut seperti Gojek yg membawa
perubahan signifikan dalam urusan antar jemput,
delivery dan prilaku belanja. Nah pertanyaan tentu
bagaimana kita bisa beradaptasi agar bisnis yang kita
jalankan bisa sustain dan terus berkembang?

1. Keep Update
Sebagai pebisnis wajib hukumnya kita terus update dan
belajar, terlalu banyak hal baru yang kadang kita tidak
sadari punya impact terhadap bisnis kita pada saatnya.
Terus pelajari hal-hal baru atau setidaknya bangun tim
yang terus dapat memberikan update dan insight terkait
dengan lanskap bisnis kita sehingga kita bisa menyiapkan
langkah untuk menyambut perubahaan tersebut, lebih
inovatif dan dapat diterima oleh market secara kontinue.
hal baru bisa menjadi peluang besar bagi kita ato
ancaman besar bagi kelangsungan bisnis kita sehingga
kecepatan informasi (update) menjadi sangat penting
untuk kita jadikan sebuah keharusan dikelola secara
corporate.

2. Break the Rule


Yah banyak hal baru, cara baru, bahkan hal-hal ini tidak
seperti yang kita pahami sehingga sebagai perusahaan
kita harus memiliki dan mau untuk terus mendobrak
status quo yang ada untuk bisa sejalan dengan
perkembangan market. Misal dari hal-hal kecil ajah, acc
pekerjaan cukup dilakukan melalui HP non paper,
meeting cukup melalui digital meeting seperti Zoom,
lokasi kerja bisa diberbagai tempat, menghapus hiriarki
dalam keputusan dan berbagai hal lain yg dirasa sudah
harus di Break dari kebiasaan lama yang mungkin masih
menjadi code of condact di dalam perusahaan.

Hal ini bukan perkara mudah nih apalagi jika perusahaan


masih banyak di isi oleh orang-orang dari "masa lalu"
yang selalu punya prinsip "kalo dulu" hehe, apalagi
perusahaan keluarga yang generasi "tua" yang tidak
update masih sangat kuat pengaruhnya. Tapi no choise,
sometime you should break your rule or die after.
3. Investing on Tech
Dunianya sudah berubah, invest or others will replace
you. Masih ingat bagaimana Gojek, Tokped dan sebelum
Covid mungkin aribnb mendobrak status quo dengan
teknologi digital yang membuat kalang kabut pebisnis
lama diberbagai negara karena mereka tidak siap untuk
menghadapi tipe kompetisi baru yang muncul akibat
digital ini.

Karena itu, saat ini suka tidak suka setiap perusahaan


dituntut untuk berinvestasi di teknologi baik untuk
meningkatkan competency mereka dalam dunia usaha
ataupun untuk melakukan antisipasi dan menangkap
peluang yang "mungkin" tercipta ke depannya, blom
tentu tapi resiko investasinya akan sepadan sebagai
innovator tentunya jika apa yang kita prediksi terjadi.

4. Build People

Since old time until now, mungkin salah satu ilmu bisnis
yang selalu "works" bagi perkembangan perusahaan
adalah dengan berinvestasi on people. Rekrut orang
terbaik merupakan satu hal, tidak banyak yang mampu
pada tahap awal tentunya jadi pilihannya adalah
berinvestasi pada people yang ada saat ini diperusahaan.
Mahal, yah tentu pasti ada biaya tapi akan lebih mahal
klo punya orang-orang yang tidak kompeten yang
menjalankan bisnis kita, tapi jaman sekarang dengan
banyaknya online training biaya tentu bisa disiasati asal
sebagai pemilik usaha kita membuat program terpadu, di
kontrol serta di ukur.

So, finally, perubahan itu pasti terjadi suka tidak suka,


pilihan kita sebagai pebisnis mau disambut sebagai
peluang atau didiamkan begitu saja menjadi ancaman
dan kematian bagi bisnis kita.

Selamat Berakhir Minggu.

#Foodizz #KeepSharing

follow Foodizz Media t.me/foodizzid


www.foodizz.id

1st F&B Education Platform in Indonesia

Anda mungkin juga menyukai