Anda di halaman 1dari 3

Pembukaan Desa Binaan 2017, Langkah Awal Penanaman Moral dan Pengabdian Masyrakat

Oleh: Abidah S (Gizi’15) dan Alfatih Alfin (Gizi’16)

Bertempat di jalan H. Sarmili Bintaro, BEM Politeknik Kesehatan Jakarta II melaksanakan acara
pembukaan Desa Binaan pada hari Minggu, 16 Juli 2017. Tahun ini, kegiatan Desa Binaan
mengangkat tema “Gerakan Sederhana Mahasiswa Sebagai Agent of Change dalam Meningkatkan
Kualitas Masyarakat.” Kegiatan Desa Binaan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian terhadap
masyarakat oleh mahasiswa.

Bertempat di Lapak Pemulung Bu Warniti, kegiatan ini terhitung sebagai tahun kedua BEM
Politeknik Kesehatan Jakarta 2 bekerja sama dengan Kelas Belajar OKY dalam mendidik Desa Binaan
di tempat ini. BEM berharap kegiatan ini dapat tetap menjalin silaturahmi antar sesama serta
menjadi tinjauan balik dari tahun sebelumnya.

Open Recruitment Volunteer

Selain anggota BEM, tenaga pendidik Desa Binaan 2017 ini juga didapat dari volunteer yang
direkrut pada akhir Juni lalu. Para volunteer ini juga sudah diberi pelatihan singkat oleh para ahli di
bidangnya dalam mendidik anak-anak. Volunteer/relawan disini adalah mahasiswa/i Poltekkes
Jakarta 2 yang berminat untuk menambah pengalamannya dan mendaftar dengan cara mengirimkan
data dirinya melalu aplikasi WhatsApp. Berdasarkan penjelasan dari Mitha Monica selaku ketua
pelaksana Desa Binaan 2017, total dari tenaga pendidik yang tergabung dari BEM dan volunteer
adalah 55 dengan total para relawan sebanyak 22 orang. Mitha juga menjelaskan bahwa para
relawan dan panitia tidak akan bertugas total, tetapi hanya sebagian kecilnya saja secara bergantian
setiap minggu.

Salah satu relawan yang rumahnya kebetulan dekat dengan lokasi desa binaan memang sudah
tertarik untuk mengikuti acara ini sejak kegiatan PPSM 2016 lalu. Dirinya mengaku senang saat
mendapatkan pelatihan kreatifitas membuat bros serta pelatihan kesehatan, seperti pelatihan cuci
tangan. Ia merasa tidak terbebani menghabiskan waktu liburannya yang sekarang untuk menambah
pengalaman dan berkenalan dengan banyak orang. ”Karena aku suka dengan anak kecil,” jelasnya
saat ditanya oleh tim LENTUNA. Menurutnya juga, acara ini sangat penting dan lagi ia baru
mengetahui adanya tempat tersebut meskipun dekat dengan rumahnya.
Antusiasme terhadap Desa Binaan

Saat panitia BEM serta para volunteer bertandang, musholla yang awalnya sepi berubah
menjadi ramai oleh anak-anak yang sangat antusias untuk belajar dan bermain bersama mereka.
Begitupun para orangtua yang datang, panitia juga ikut memberikan pelatihan kreatifitas dengan
membuat bros kepada mereka. Mitha menjelaskan bahwa antusiasme anak-anak sebelumnya tidak
seperti sekarang. Ia berkata, “Awalnya mereka males-males saat diajarin, tapi nanti-nanti merekanya
yang lebih antusias pas kita dateng.” Mitha memang baru tingkat pertama di Poltekkes Kemenkes
Jakarta 2, tetapi saat dipilih menadi ketua pelaksana, dia sangat antusias dalam menjalankan
tanggung jawabnya. Walau dengan perasaan yang “takut-takut sama orang-orangnya” ia berusaha
agar dapat lancar dan merealisasikan dengan baik karena nanti-nantinya anak-anak disana yang
mengajak mereka, tuturnya.

Antusiasme pun juga datang dari para volunteer yang sangat ingin merasakan pengalaman yang
menurut mereka tak terlupakan itu. Kegiatan ini dilaksanakan pada waktu liburan menjelang
semester ganjil, tetapi jumlah relawan yang datang mencapai 2/3 dari total panitia BEM dan Mitha
sebagai ketua pelaksana merasa bersyukur karenanya.
Pembukaan yang Berkesan

Pembukaan Desa Binaan dibuat sebaik mungkin oleh panitia dengan menimbulkan kesan
yang formal dan elegan. Acara diawali dengan pembacaan Al-Qur’an dan sari tilawah. Selanjutnya,
pemberian sambutan dari Ketua Pelaksana, Ketua BEM, dan perwakilan Kelas Belajar OKY oleh Pak
Casman. Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Nanda Pratiwi selaku ketua BEM bersama anak-
anak dengan memotong tali pita yang ditempel dekat podium musholla. Setelah pemotongan tali,
dimulailah kegiatan desa binaan yang berlangsung selama hampir 2 bulan, dari tanggal 16 Juli – 3
September.

Kegiatan yang akan dilaksanakan berupa mengajar anak-anak. “Kegiatan ini menggunakan
modul, jadi yang diajarkan itu dari baca tulis, menghitung, bahasa inggris, pendidikan moral yang
untuk keseharian,” jelas Mitha. Penjelasan Mitha juga dibenarkan saat panitia membagikan
kuisioner. Survei juga dilakukan agar panitia dapat mengetahui kebiasaan dari anak-anak disekitar.
Dari data yang mereka dapat, diketahui bahwa mereka masih kurang perduli pada kebersihan
mereka. Hal lainnya juga moral mereka masih kurang baik dari cara mereka berbicara. Mitha
berharap setelah dilaksanakannya kegiatan Desa Binaan tahun kedua di tempat ini, panitia dapat
memperbaiki moral mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya, serta mereka dapat menjaga
kebersihan mereka.

Anda mungkin juga menyukai