http://jap.or.kr J Adv Prosthodont 2014; 6: 245-52 http://dx.doi.org/10.4047/jap.2014.6.4.

245

Overdenture yang didukung implan dan akar - tinjauan pustaka

dan beberapa data tentang kehilangan tulang pada rahang tak
bergigi

Gunnar E Carlsson *
Departemen Kedokteran Gigi Prostetik / Ilmu Material Gigi, Institute of Odontology, The Sahlgrenska Academy, University of Gothenburg,
Swedia

TUJUAN. Untuk menyajikan tinjauan pustaka tentang overdenture implan setelah survei singkat kehilangan tulang setelah pencabutan semua gigi. BAHAN DAN METODE. Makalah

tentang kehilangan tulang alveolar dan overdenture implan telah dipelajari untuk tinjauan naratif. HASIL. Hilangnya tulang dari proses alveolar setelah pencabutan gigi terjadi

dengan variasi individu yang besar, tidak mungkin untuk diprediksi pada saat pencabutan. Cara paling sederhana untuk mencegah pengeroposan tulang adalah dengan

menghindari pencabutan semua gigi. Menjaga beberapa gigi dan menggunakannya atau akarnya untuk gigi atau akar yang ditunjang overdenture secara substansial

mengurangi keropos tulang. Rahang dengan protesa yang didukung implan menunjukkan lebih sedikit kehilangan tulang dibandingkan rahang dengan gigi palsu

konvensional. Overdentur 2-implan mandibula memberikan hasil yang lebih baik kepada pasien daripada gigi palsu konvensional, dalam hal kepuasan, kemampuan

mengunyah, dan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan mulut. Tidak ada bukti kuat untuk keunggulan satu sistem retensi gigi berlebih di atas yang lain

berkenaan dengan kepuasan pasien, kelangsungan hidup, kehilangan tulang peri-implan dan faktor klinis yang relevan. Overdenture implan garis tengah tunggal mandibula

telah menunjukkan hasil yang menjanjikan tetapi hasil jangka panjang belum tersedia. Untuk implan 4 sampai 6 gigi berlebih rahang atas yang dibalut dengan palang

memberikan ketahanan hidup yang tinggi baik untuk implan maupun gigi berlebih.

KESIMPULAN. Pada rahang tidak bergigi, 2-implant overdentures memberikan keberhasilan dan kelangsungan hidup jangka panjang yang sangat baik, termasuk

kepuasan pasien dan peningkatan fungsi mulut. Untuk lebih mengurangi biaya, overdenture implan garis tengah tunggal bisa menjadi pilihan yang menjanjikan. Di

rahang atas, overdenture yang didukung pada 4 sampai 6 implan yang dibalut dengan palang telah menunjukkan hasil fungsional yang baik. [ J Adv Prosthodont 2014;

6: 245-52]

KATA KUNCI: Lampiran bola; Pemuatan awal; Overdenture 2-implan mandibula; Overdenture implan rahang atas; Implan garis tengah tunggal

PENGANTAR sangat terkait dengan penuaan meskipun sekarang telah diketahui bahwa gigi
dapat dipertahankan seumur hidup pada banyak individu. Tingkat edentulousness
Usia tua memang dianggap lama tak terelakkan disertai dengan sangat berbeda antar negara dan telah menurun drastis selama beberapa
tanggalnya gigi. Prevalensi edentulisme juga dekade terakhir di kebanyakan negara. 1,2 Sebuah studi nasional di Swedia selama
dua dekade menunjukkan bahwa prevalensi edentulisme pada subjek berusia
Penulis yang sesuai: 55-84 tahun adalah 43% pada 1980-81 dan 14% pada 2002. Pada kelompok usia
Gunnar E Carlsson
termuda (55-64 tahun) hanya 4% yang mengalami edentulous. pada tahun 2002. 3
Department of Prosthetic Dentistry / Dental Materials Science Institute of
Odontology, The Sahlgrenska Academy, University of Gothenburg, Box 450, SE Dalam studi yang lebih baru, prevalensi edentulisme pada tahun 2012 di antara
405 30 Göteborg, Swedia
subjek berusia 70 tahun di Swedia hanya 3%. 4 Sudah diketahui secara pasti
Telp. 46 31 786 3191: e-mail, g.carlsson@odontologi.gu.se Diterima 28 Juli 2014 /
Revisi Terakhir 5 Agustus 2014 / Diterima 8 Agustus 2014 bahwa kehilangan gigi berkaitan dengan beberapa faktor, seperti sosial ekonomi,
tradisi, sumber daya kesehatan mulut, dan tidak hanya penyakit gigi. 1,5
© 2014 Akademi Prostodontik Korea
Ini adalah artikel Akses Terbuka yang didistribusikan di bawah persyaratan Lisensi Non-Komersial
Atribusi Creative Commons (http: // creativecommons. Org / licenses / by-nc / 3.0) yang
mengizinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi non-komersial yang tidak dibatasi di mana pun
media, asalkan karya asli dikutip dengan benar.
Sampai pengenalan prostesis yang didukung implan osseointegrasi, gigi tiruan
lengkap adalah satu-satunya perawatan yang tersedia untuk pasien edentulous.
Artikel ini adalah versi revisi dan pembaruan dari presentasi yang diberikan oleh penulis pada
Sebuah tinjauan baru-baru ini menyimpulkan bahwa di sebagian besar masyarakat,
Pertemuan Ilmiah Musim Semi Akademi Prostodontik Korea 6 April 2014.
kebutuhan akan kelengkapan

pISSN 2005-7806, eISSN 2005-7814 Jurnal Prostodontik Lanjutan 245

 J Adv Prosthodont 2014; 6: 245-52
gigi tiruan tidak akan berkurang dalam waktu dekat meskipun kemungkinan
terapeutik yang diberikan oleh implan gigi osseointegrasi meningkat drastis.
Orang-orang yang tidak waras di dunia adalah bagian dari populasi termiskin
dan perawatan implan tidak realistis bagi mereka; karena banyak terapi
"berteknologi rendah" seperti gigi palsu konvensional berada di luar
jangkauan mereka. 6
Brånemark dan rekan kerja mempresentasikan prostesis cekat pada 5-6
implan sebagai pengobatan yang layak untuk rahang edentulous, dan
selama bertahun-tahun ini adalah konsep yang mendominasi dengan hasil
jangka panjang yang sangat sukses. 7-9 Namun, pada pertengahan 1980-an
perawatan dengan gigi tiruan implan mandibula diperkenalkan. 10 Karena
lebih murah dan tidak rumit tetapi berhasil, gigi tiruan implan mandibula
segera menjadi populer di banyak negara. 11,12
Overdentur implan rahang atas pada beberapa implan secara umum ditemukan
kurang berhasil dibandingkan dengan overdenture implan 2 rahang bawah. 13,14
Artikel ini bertujuan untuk menyajikan tinjauan pustaka tentang
overdenture implan setelah survei kehilangan tulang setelah pencabutan gigi
dan perawatan prostodontik.
LITERATUR
Literatur tentang implan gigi meningkat pesat. Pada tahun 2003 PubMed
mencatatkan 6.800 judul, pada tahun 2014 jumlahnya meningkat hampir empat
kali lipat menjadi 24.600 judul. Jumlah publikasi tentang implan yang berlebihan
juga meningkat selama 11 tahun ini, dari 780 menjadi 1.800. Bukan tujuan untuk
membuat tinjauan sistematis dari literatur ini, hanya untuk memberikan tinjauan
naratif dari beberapa tren yang terkait dengan implan dan overdenture yang
didukung akar yang tercermin dalam publikasi tertentu, tetapi dimulai dengan
beberapa aspek tentang konsekuensi pencabutan gigi. .
ara. 1. Penelusuran dari radiografi profil daerah simfisis mandibula dari 12 subjek 2 hari, 5 tahun dan 21 tahun setelah pencabutan semua gigi di rahang
bawah (dengan izin dari J Prosthet Dent 15).
246
PENGURANGAN TENDA SISA
Setelah pencabutan gigi, proses alveolar berkurang karena kehilangan
tulang, dengan variasi individu yang besar, yang tidak mungkin diprediksi
pada saat pencabutan (Gbr. 1). 15
Bagi banyak pasien, hal ini dapat menyebabkan masalah yang parah pada
retensi gigi palsu konvensional. Sebuah makalah klasik bahkan mencirikan
pengurangan ridge residual ini sebagai "entitas penyakit mulut utama". 16 Apakah
ini relevan juga di tahun 2014? Sehubungan dengan fakta bahwa mayoritas
subjek tidak bergigi harus terus mengandalkan gigi lengkap, 6 Fenomena
pengeroposan tulang perlu terus dipertimbangkan. Istilah resorpsi tulang
tidak selalu memadai dan telah disarankan bahwa pengeroposan tulang
harus digunakan sebagai gantinya. 17
Bahkan jika tingkat edentulisme menurun di sebagian besar negara,
sebuah penelitian di AS memprediksikan bahwa akan ada peningkatan
jumlah rahang tak bergigi menjadi 38 juta pada tahun 2020, terutama
karena alasan demografis: orang hidup lebih lama dan jumlah lansia
meningkat. Dalam makalah tersebut, implan tidak disebutkan sebagai
pilihan untuk subjek yang tidak memiliki gigi, hanya gigi palsu lengkap. 18 Hal
ini dapat diartikan sebagai konsekuensi dari situasi sosial ekonomi
masyarakat yang tidak bergigi; segmen populasi ini miskin dan tidak dapat
meminta perawatan implan. Karena ini adalah situasi di negara terkaya di
dunia, bahkan lebih buruk dalam perspektif global. 6,19
Banyak faktor yang telah diusulkan menjadi kemungkinan penting untuk
kehilangan tulang di ridge residual (Tabel 1). Tidak ada faktor dominan yang
teridentifikasi. Namun, disarankan bahwa kombinasi faktor anatomik,
metabolik, psiko-sosial, mekanik dan belum diketahui mungkin bertanggung
jawab tetapi mekanismenya tidak dipahami dengan baik. 17,20
Ada beberapa cara yang mungkin untuk mencegah atau setidaknya
2 hari setelah ekstraksi 5 tahun
setelah ekstraksi 21 tahun
setelah ekstraksi
 Overdenture yang didukung implan dan akar - tinjauan pustaka dan beberapa data tentang kehilangan tulang pada rahang tak bergigi
Tabel 1. Faktor-faktor yang mungkin penting untuk pengeroposan tulang di pegunungan sisa
· Umur · Durasi edentulisme
· Kelamin
Jenis · Jumlah gigi palsu yang dipakai
· Morfologi wajah · Kebiasaan memakai gigi tiruan
· Nutrisi · Parafungsi lisan
· Kesehatan umum · Pembebanan oklusal
· Pengobatan · Kualitas gigi tiruan
· Osteoporosis · Kebersihan mulut
· Penyakit sistemik
SEBUAH B
ara. 2. Perbandingan kehilangan tulang pada pasien dengan overdenture
yang didukung oleh akar (A) dan gigi tiruan lengkap konvensional (B) 5 tahun
setelah pencabutan gigi dan pemasangan gigi palsu (dengan izin dari J
Prosthet Dent 21).
mengurangi keropos tulang residual ridge (Tabel 2). Yang paling sederhana tentu
saja menghindari pencabutan semua gigi. Untuk mempertahankan beberapa gigi dan
menggunakannya atau akarnya untuk gigi berlebih atau penyangga akar telah
terbukti secara substansial mengurangi kehilangan tulang di mandibula (Gbr. 2). 21 Sebuah
buku teks klasik tentang overdenture yang didukung oleh root menjelaskan sejumlah
solusi yang harus dipertimbangkan sebelum keputusan dibuat untuk mencabut
semua gigi yang tersisa. 22 Ada banyak keuntungan dari overdenture yang didukung
oleh akar atau gigi dibandingkan dengan gigi tiruan lengkap seperti peningkatan
stabilitas dan retensi gigi tiruan. Terdapat relatif sedikit penelitian tentang
kelangsungan hidup gigi dan akar yang didukung overdenture tetapi yang tersedia
telah menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang luas, dari hasil yang sangat
baik hingga yang relatif buruk, dan kebutuhan yang besar untuk perawatan prostetik. 23
Meskipun demikian, overdenture penyangga gigi atau akar merupakan pilihan terapi
yang perlu mendapat perhatian lebih karena keunggulannya yang jelas dibandingkan
dengan gigi tiruan lengkap konvensional.
Implan gigi dan pengeroposan tulang di punggung yang tersisa
Rahang dengan protesa yang didukung implan menunjukkan lebih sedikit
kehilangan tulang dibandingkan rahang dengan gigi palsu konvensional, mungkin karena
stimulus fungsional yang lebih adekuat ke tulang melalui implan daripada melalui gigi
palsu. 11,24-26 Tidak hanya mengurangi pengeroposan tulang tetapi bahkan aposisi tulang
telah dibuktikan
Meja 2. Cara-cara untuk mencegah atau mengurangi pengeroposan tulang dari sisa tulang
· Pencegahan - jangan mencabut semua gigi
· Pertahankan beberapa gigi - gigi berlebih
· Tempatkan implan untuk prostesis yang didukung implan
· Mengoptimalkan nutrisi dan kesehatan pasien
· Mengoptimalkan gigi palsu
· Minta pasien untuk tidak selalu menggunakan gigi palsu
di rahang dengan prostesis yang didukung implan cekat. 26,27 Efek pengawetan
tulang dari prostesis yang didukung implan ini harus dimasukkan dalam
pengambilan keputusan untuk mandibula edentulous.
OvERDENTUR IMPLAN MANDIbULAR
Beberapa uji coba kontrol secara acak telah menunjukkan bahwa implan
overdenture memberikan hasil yang lebih baik kepada pasien daripada gigi palsu
konvensional, misalnya mengenai kepuasan, kemampuan mengunyah dan
kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan mulut. Dengan demikian,
overdenture implan mandibula pada dua implan merupakan pilihan yang mapan
dan efektif, juga dalam perspektif jangka panjang. 11,28 Bahkan telah disarankan
bahwa ini harus menjadi pilihan pertama pengobatan untuk mandibula edentulous. 29,30
Ini adalah kemungkinan yang menggiurkan tetapi telah dikritik sebagai tidak
realistis, terutama karena fakta bahwa pasien yang tidak dapat bergigi sangat
buruk dan tidak mampu membayar perawatan implan. 6,19 Juga harus diingat bahwa
mayoritas pemakai gigitiruan lengkap cukup puas dengan keadaan sulit mereka,
baik secara fungsional maupun estetika. 4,31
Lebih dari sepertiga pasien edentulous memilih untuk tetap menggunakan gigi
palsu konvensional bahkan ketika ditawarkan overdenture implan mandibula
secara gratis. 32
Sistem retensi untuk implan yang berlebihan
Sistem retensi untuk overdenture 2 implan dapat dibagi menjadi splint
dan unsplinted. Sistem belat menggunakan bilah interkoneksi dan klip
penahan; untuk implan yang tidak dilapisi ada beberapa jenis retensi yang
tersedia seperti attachment bola dan magnet. Tidak ada bukti kuat untuk
keunggulan satu sistem di atas yang lain terkait kepuasan pasien,
kelangsungan hidup, kehilangan tulang peri-implan dan faktor klinis yang
relevan. Hal yang umum untuk semua sistem adalah bahwa mereka
memerlukan perawatan prostodontik yang substansial dengan implikasi
waktu dan biaya, yang harus dimasukkan dalam aspek ekonomi
perawatan. 33
Namun, terlepas dari perbedaan antara sistem retensi, overdenture
implan mandibula memberikan peningkatan kenyamanan dan
penerimaan pasien serta fungsi oral dibandingkan dengan gigi tiruan
lengkap. 11
Jurnal Prostodontik Lanjutan 247
 J Adv Prosthodont 2014; 6: 245-52
Pemuatan awal
Pemuatan awal overdenture implan mandibula pada 6 minggu atau bahkan
2 minggu telah terbukti menjadi pengobatan yang efektif. Pemuatan dapat
diminimalkan dengan meminta pasien hanya makan makanan ringan selama
beberapa minggu pertama 11
Berdasarkan studi terbaru telah disimpulkan bahwa protokol pembebanan awal
menghasilkan hasil yang sama seperti pembebanan konvensional dan dengan demikian
merupakan pilihan yang layak dalam konstruksi overdenture manual. 34,35 Namun, tinjauan
sistematis baru-baru ini menyimpulkan bahwa meskipun ketiga protokol pemuatan
(pemuatan langsung, awal dan konvensional) memberikan tingkat kelangsungan hidup
yang tinggi, protokol pemuatan awal dan konvensional masih didokumentasikan dengan
lebih baik daripada pemuatan langsung dan tampaknya menghasilkan lebih sedikit
kegagalan implan selama tahun pertama. . 36
Biaya perawatan rahang tak bergigi
Ketika membandingkan biaya dari pilihan perawatan yang berbeda, jelas
bahwa alternatif termurah adalah gigi tiruan lengkap konvensional diikuti
dengan gigi tiruan implan; prostesis yang didukung implan cekat adalah yang
paling mahal. Aspek ekonomis pada perawatan prostodontik jarang terjadi
tetapi beberapa penelitian patut untuk disebutkan. Perbandingan jangka
panjang (lebih dari 9 dan 15 tahun) telah menunjukkan bahwa overdenture
adalah pengobatan yang lebih hemat biaya dibandingkan dengan protesa
cekat. 37 Dalam perbandingan berbagai jenis overdenture, terlihat bahwa
konstruksi yang menggunakan 4 implan lebih mahal daripada konstruksi
dengan 2 implan tetapi membutuhkan lebih sedikit perawatan setelah 8
tahun. Namun demikian, penulis menyimpulkan bahwa overdenture 2-implant
bar-retained paling efektif ketika mempertimbangkan faktor lain seperti
kepuasan pasien, kinerja implan klinis dan efektivitas biaya. 38 Studi lain
menemukan bahwa tidak ada perbedaan biaya antara 2 dan 4 implan
overdenture selama 10 tahun. Oleh karena itu, overdenture 2 implan lebih
hemat biaya. 39
Tampaknya hampir ada konsensus dalam literatur saat ini bahwa
di mandibula dua implan sudah cukup untuk
SEBUAH
ara. 3. ( A) Implan tunggal dengan ball attachment di mandibula yang tidak bergigi untuk mempertahankan gigi berlebih. (B) Permukaan bagian dalam overdenture
rahang bawah dengan retainer untuk pemasangan bola (dengan izin dari Int J Oral Maxillofac Implants 41).
248
retensi / dukungan dari overdenture; pilihan ini disertai dengan hasil yang
sangat baik juga dalam jangka panjang. 28,30
SINGLE MIDLINE IMPLANT
Untuk mengurangi biaya perawatan, implan garis tengah tunggal telah
dicoba untuk mempertahankan overdenture implan mandibula (Gbr. 3).
Sebuah studi 5 tahun awal menunjukkan hasil yang baik dengan overdenture
seperti itu. 40 Ini dan hasil serupa 41 mengarah pada saran untuk menggunakan
implan garis tengah tunggal sebagai pengobatan murah untuk pasien geriatri
dan pasien lain dengan kebutuhan fungsional rendah. Selama beberapa
tahun terakhir beberapa uji klinis acak jangka pendek telah disajikan yang
menunjukkan peningkatan minat dalam profesi untuk mengevaluasi pilihan ini. 42-45
Hasil dari studi jangka pendek ini secara umum telah dinilai menjanjikan tetapi
observasi jangka panjang diperlukan untuk kesimpulan yang kuat mengenai
kegunaan klinis dari overdenture mandibula yang didukung oleh implan garis
tengah tunggal.
OvERDENTUR IMPLAN MAXILLARY
Overdentur implan di rahang atas secara umum tidak sesukses di
mandibula, tetapi hasil awal yang buruk mungkin sebagian karena fakta bahwa
overdenture implan rahang atas sering dibuat sebagai “pengobatan
penyelamatan” ketika protesa cekat gagal. . Hasilnya membaik ketika
overdenture implan rahang atas dibuat sebagai perawatan yang direncanakan
mengikuti protokol yang ketat. 13 Meskipun demikian, terbukti bahwa
overdenture implan rahang atas menghadirkan sejumlah tantangan yang
berbeda dibandingkan dengan manfaat yang dapat diprediksi dari tekanan
berlebih implan 2 mandibula. 46,47 Tinjauan sistematis menyimpulkan bahwa gigi
palsu rahang atas pada 4 atau lebih implan dalam konstruksi bidai memberikan
kelangsungan hidup yang tinggi (> 95% untuk tahun pertama) baik untuk
implan maupun overdenture. 14,48 Hasil jangka panjang terkait dengan
overdenture implan rahang atas masih jarang dan bila tersedia
B
 Overdenture yang didukung implan dan akar - tinjauan pustaka dan beberapa data tentang kehilangan tulang pada rahang tak bergigi

bisa sering tidak konsisten. 49 Namun, mengikuti rekomendasi untuk menggunakan 4
atau lebih implan yang dibidai dengan sistem bar, gigi berlebih rahang atas dapat
menjadi pilihan pengobatan yang berhasil (Gbr. 4). Menggunakan empat atau
kurang implan dan sistem pemasangan bola secara umum kurang berhasil.
OvERDENTUR IMPLAN ATAU PROSTHESIS
YANG DIDUKUNG IMPLAN
Banyak faktor yang mempengaruhi pilihan antara protese implan cekat
dan lepasan dalam pengobatan pasien yang tidak dapat bergerak. Pada
pengenalan implan osseointegrasi di Swedia pada tahun 1970-an, profesor
Brånemark 7 menyarankan prostesis cekat sebagai pilihan pertama. Ini juga
merupakan kebijakan lama di kalangan prostodontis di Swedia. Sebagian
besar perawatan implan pada mandibula tak bergigi terdiri dari prostesis cekat,
hanya sebagian kecil yang dipasang di atas implan.
tures menurut studi kuesioner tentang tahun
2001. 50 Dalam hal ini, tidak banyak yang berubah selama dekade terakhir di
kalangan prostodontis di Swedia: pada tahun 2012 rasio antara overdenture
prostesis yang didukung implan cekat pada mandibula edentulous adalah 17
berbanding 3, serupa dengan hasil 10 tahun sebelumnya. 51 Jenis pertanyaan
yang sama yang diajukan kepada prostodontis di 10 negara menunjukkan
variasi yang besar dari penggunaan implan yang berlebihan pada tahun
2001. 12 Faktanya, proporsi overdentur implan terhadap prostesis yang
didukung implan cekat terkait perawatan implan pada mandibula edentulous
bervariasi dari 12% di Swedia hingga 93% di Belanda. Di Korea proporsinya
kira-kira 50/50% (Gbr. 5). Tidak ada data terkini yang dipublikasikan tetapi
akan menarik untuk melihat perkembangan terbaru secara internasional
mengenai pilihan antara overdenture atau prostesis cekat dalam perawatan
implan pada mandibula edentulous.

SEBUAH B

ara. 4. ( A) Empat implan pada rahang atas yang tidak bergigi dibelah dengan palang untuk overdenture. (B) Permukaan bagian dalam dari gigi berlebih rahang atas yang
memperlihatkan penahan batang yang dipasang di bahan dasar gigi tiruan (dengan izin dari Quintessence 13).

100
FISP
90
IOD
80

70

60
Rasio (%)

50

40

30

20

10

0
IS
GR
ING
dia

rea
ni

ay

a
ia

an

ra
d
na

lan
ed

rw

na

pu
Jep

Ko

da
Yu

Fin

No
Sw

ga
Ka

lan
Sin

Be

ara. 5. Distribusi penggunaan implant overdentures (IODs) dan prostesis yang didukung implan cekat (FISP) untuk perawatan implan mandibula tak bergigi di
10 negara (dengan izin dari Int J Prosthodont) 12).

Jurnal Prostodontik Lanjutan 249

 J Adv Prosthodont 2014; 6: 245-52
DISKUSI
Minat internasional dalam implan gigi telah berkembang hampir secara
eksponensial selama tiga dekade terakhir, dimulai setelah konferensi
Toronto pada tahun 1982 ketika Profesor Brånemark dan kelompoknya dari
Universitas Gothenburg mempresentasikan hasil perawatan mereka, yang
pada saat itu sangat sukses, hasil perawatan dengan implan
osseointegrasi. 52 Resep prostesis implan cekat yang awalnya dominan
secara bertahap telah dilengkapi dengan pilihan lain, di antaranya
overdentur implan menjadi fokus artikel ini. Ada banyak bukti yang
menunjukkan bahwa gigi berlebih implan lebih unggul dari gigi palsu
lengkap konvensional dalam beberapa aspek, terutama untuk rahang
bawah yang tidak bergigi. Oleh karena itu, disarankan bahwa, jika mungkin,
overdenture implan mandibula harus menjadi pilihan pertama bagi
pengguna gigi tiruan lengkap dengan kesulitan adaptasi. 29,30
Bahkan jika prevalensi edentulisme menurun di sebagian besar negara,
masih banyak individu yang tidak memiliki gigi yang membutuhkan
pengobatan. Mayoritas dari mereka termasuk dalam segmen populasi
termiskin dan tidak mampu membeli perawatan implan; mereka harus
mengandalkan gigi palsu lengkap. 6,19
Untuk pengguna gigitiruan lengkap dengan kesulitan adaptasi, gigi tiruan
rahang bawah biasanya merupakan masalah yang paling kritis. Mengobati
pasien tersebut dengan prostesis yang didukung implan cekat di mandibula
tetapi mempertahankan gigi tiruan lengkap rahang atas menyebabkan
peningkatan dramatis fungsi mulut dan "kesehatan mulut" baik dalam perspektif
jangka pendek maupun jangka panjang. 9,53 Perbaikan fungsional yang hebat
yang diberikan oleh overdenture implan mandibula bersama dengan gigi tiruan
lengkap rahang atas sudah mapan. 11,28,30
Overdenture 2-implan rahang bawah lebih murah daripada prostesis yang didukung
implan cekat dan oleh karena itu dapat membuat perawatan implan tersedia untuk
pasien yang lebih tidak bergigi. Cara lain untuk mengurangi biaya perawatan implan
dan memperluas manfaatnya untuk lebih banyak orang adalah dengan
menggunakan implan garis tengah tunggal sebagai dukungan untuk overdenture
rahang bawah. Ini adalah pilihan yang menjanjikan menurut studi jangka pendek
tetapi menunggu evaluasi jangka panjang. 42,45
Hasil jangka panjang yang stabil dan sukses untuk 2 - overdentur implan di
mandibula tidak dapat ditransfer ke rahang atas. Sebuah implan rahang atas
membutuhkan lebih banyak dukungan, sebaiknya 4 sampai 6 implan yang dibalut
dengan palang, untuk mencapai hasil yang sama dengan pilihan 2-implan di
rahang bawah.
KESIMPULAN
Hilangnya tulang dari proses alveolar setelah pencabutan gigi terjadi dengan variasi
individu yang besar, tidak mungkin untuk diprediksi pada saat pencabutan. Cara paling
sederhana untuk mencegah keropos tulang adalah dengan menghindari pencabutan
semua gigi. Menjaga beberapa gigi untuk gigi berlebih atau penyangga akar telah
terbukti secara substansial mengurangi pengeroposan tulang.
Pada rahang tak bergigi, 2-implan overdentures memberikan kesuksesan dan
kelangsungan hidup jangka panjang yang sangat baik, termasuk kepuasan pasien,
peningkatan fungsi mulut dan kesehatan mulut.
250
kualitas hidup terkait. Untuk lebih mengurangi biaya, overdenture implan garis
tengah tunggal bisa menjadi pilihan yang menjanjikan. Pada rahang atas,
overdenture perlu didukung lebih dari 2 implan; 4 sampai 6 implan yang dibalut
dengan palang telah menunjukkan hasil fungsional yang baik.
Referensi
1. Mojon P. Dunia tanpa gigi: tren demografis. Dalam: Feine JS,
Carlsson GE, eds. Operasi implan berlebih. Standar perawatan untuk
pasien tak bergigi. Chicago; Intisari;
2003. hal. 3-14.
2. Müller F, Naharro M, Carlsson GE. Bagaimana prevalensi dan insiden
kehilangan gigi pada populasi orang dewasa dan lanjut usia di Eropa? Clin Oral
Implants Res 2007; 18: 2-14. Österberg T, Dey DK, Sundh V, Carlsson GE,
3. Jansson JO, Mellström D. Edentulism terkait dengan obesitas: sebuah studi dari
empat survei nasional terhadap 16.416 Swedia berusia 55-84 tahun. Acta
Odontol Scand 2010; 68: 360-7.
4. Carlsson GE, Ekbäck G, Johansson A, Ordell S, Unell L. Apakah ada
kecenderungan penurunan prevalensi gejala terkait TMD dengan penuaan
di kalangan lansia? Acta Odontol Scand 2014 Mar 25.
5. Bouma J. Tentang menjadi tidak bergigi. Investigasi tentang gigi dan
alasan perilaku untuk pencabutan mulut penuh. Tesis, Universitas
Groningen; 1987.
6. Carlsson GE, Omar R. Masa depan gigi palsu lengkap dalam rehabilitasi rongga
mulut. Tinjauan kritis. J Rehabilitasi Lisan 2010; 37: 143-56.
7. Brånemark PI, Hansson BO, Adell R, Breine U, Lindström J, Hallén O,
Ohman A. Osseointegrasi implan dalam perawatan rahang tak bergigi.
Pengalaman dari periode 10 tahun. Scand J Plast Reconstr Surg Suppl
1977; 16: 1-132.
8. Adell R, Lekholm U, Rockler B, Brånemark PI. Sebuah studi selama 15 tahun
tentang implan osseointegrasi dalam perawatan rahang tak bergigi. Int J Oral
Surg 198; 10: 387-416.
9. Ekelund JA, Lindquist LW, Carlsson GE, Jemt T. Perawatan implan di
mandibula edentulous: studi prospektif tentang implan sistem Brånemark
selama lebih dari 20 tahun. Int J Prosthodont 200; 16: 602-8.
10. Zarb G, Jansson T, Jemt T. Aplikasi prostodontik lainnya. Masuk: Brånemark PI,
Zarb GA, Albrektsson T, eds. Prostesis yang terintegrasi dengan jaringan:
Osseointegrasi dalam kedokteran gigi klinis. Chicago; Intisari; 1985. hal. 283-92.
11. Feine JS, Carlsson GE, eds. Operasi implan berlebih. Standar
perawatan untuk pasien tak bergigi. Chicago; Intisari;
2003.
12. Carlsson GE, Kronström M, de Baat C, Cune M, Davis D, Garefis P, Heo
SJ, Jokstad A, Matsuura M, Närhi T, Ow R, Pissiotis A, Sato H, Zarb GA.
Sebuah survei tentang penggunaan overdenture implan dibular di 10
negara. Int J Prosthodont 200; 17: 211-7.
13. Mericske-Stern R. Prosthodontic manajemen overdentur rahang atas dan
rahang bawah. Dalam: Feine JS, Carlsson GE, eds. Operasi implan berlebih.
Standar perawatan untuk pasien tidak bergigi. Chicago; Intisari; 2003. hal.
83-98.
14. Slot W, Raghoebar GM, Vissink A, Huddleston Slater JJ,
 Overdenture yang didukung implan dan akar - tinjauan pustaka dan beberapa data tentang kehilangan tulang pada rahang tak bergigi
Meijer HJ. Sebuah tinjauan sistematis atas overdentur rahang atas yang didukung
implan setelah periode observasi rata-rata minimal 1 tahun. J Clin Periodontol 2010;
37: 98-110.
15. Bergman B, Carlsson GE. Studi klinis jangka panjang pemakai gigi tiruan
lengkap. J Prosthet Dent 199; 53: 56-61. Atwood DA. Pengurangan ridge
16. residual: entitas penyakit mulut utama. J Prosthet Dent 1971; 26: 266-79.
17. Lerner UH. Biologi remodeling tulang pada tulang rahang dengan dan tanpa
gigi. Dalam: Molin Thorén M, Gunne J, eds. Buku teks prostodontik lepasan.
Pendekatan Skandinavia. Kopenhagen; Munksgaard; 2012. hal. 51-60.
Douglass CW, Shih A, Ostry L. Akankah ada kebutuhan untuk gigi palsu
18. lengkap di Amerika Serikat pada tahun 2020? J Prosthet Dent 200; 87: 5-8.
19. Owen PC. Apropriatech: prostodonsia untuk banyak orang, tidak hanya untuk
sedikit. Int J Prosthodont 200; 17: 261-2.
20. Carlsson GE. Respons tulang rahang terhadap tekanan. Gerodontology 200; 21: 65-70.
21. Crum RJ, Rooney GE Jr. kehilangan tulang alveolar karena overdenture: studi 5
tahun. J Prosthet Dent 198; 40: 610-3.
22. Preiskel HW. Overdentures menjadi mudah. Panduan untuk implan dan
protesa yang didukung root. London; Intisari; 1996. Verma R, Joda T, Brägger
23. U, Wittneben JG. Sebuah tinjauan sistematis dari kinerja klinis dari protesa
mahkota ganda yang dipertahankan dan ditanam dengan tanaman dengan
tindak lanjut ≥ 3 tahun. J Prosthodont 2013; 22: 2-12.
24. Sennerby L, Car lsson GE, Bergman B, Warfvinge J. resorpsi tulang rahang bawah
pada pasien yang dirawat dengan prostesis yang terintegrasi dengan jaringan dan
pada pemakai gigi tiruan lengkap. Acta Odontol Scand 1988; 46: 135-40.
25. Davis WH, Lam PS, Marshall MW, Dorchester W, Hochwald DA, Kaminishi RM.
Menggunakan restorasi yang ditanggung sepenuhnya oleh implan anterior untuk
mempertahankan mandibula yang tidak bergigi. J Am Dent Assoc 199; 130: 1183-9.
26. von Wowern N, Gotfredsen K. Overdentur yang didukung implan, pencegahan
kehilangan tulang pada mandibula yang tidak bergigi? Sebuah studi tindak lanjut
5 tahun. Clin Oral Implants Res 2001; 12: 19-25. Wright PS, Glantz PO, Randow
27. K, Watson RM. Efek dari protesa yang distabilkan dengan implan cekat dan
lepasan pada resorpsi ridge residual mandibula posterior. Clin Oral Implants Res
200; 13: 169-74.
28. Vercruyssen M, Marcelis K, Coucke W, Naert I, Quirynen M. Evaluasi retrospektif
jangka panjang (implan dan hasil yang berpusat pada pasien) dari dua implan yang
didukung overden- ture pada mandibula. Bagian 1: tingkat kelangsungan hidup.
Clin Oral Implants Res 2010; 21: 357-65.
29. Feine JS, Carlsson GE, Awad MA, Chehade A, Duncan WJ, Gizani S,
Kepala T, Lund JP, MacEntee M, Mericske-Stern R, Mojon P, Morais J,
Naert I, Payne AG, Penrod J, Stoker GT Jr , Tawse-Smith A, Taylor TD,
Thomason JM, Thomson WM, Wismeijer D. Pernyataan Konsensus McGill
tentang Overdentures. Montreal, Quebec, Kanada. 24-25 Mei 2002. Int J
Prosthodont 2002; 15: 413-4.
30. Thomason JM, Kelly SA, Bendkowski A, Ellis JS. Dua im- plant
dipertahankan overdentures-review literatur yang mendukung pernyataan
konsensus McGill dan York. J Penyok 2012; 40: 22-34.
31. Berg E, Nesse H. Gigi tanggal. Masuk: Molin Thorén M, Gunne
J, eds. Buku teks prostodontik lepasan. Pendekatan Skandinavia.
Kopenhagen; Munksgaard; 2012. hal. 19-31.
32. Walton JN, MacEntee MI. Memilih atau menolak tanaman oral: studi
prospektif relawan tidak bergigi untuk uji klinis. Int J Prosthodont 200;
18: 483-8.
33. Naert I. Pengaruh sistem perlekatan pada overdenture mandibula yang
ditahan oleh implan. Dalam: Feine JS, Carlsson GE, eds. Operasi implan
berlebih. Standar perawatan untuk pasien edentulous. Chicago; Intisari;
2003. hal. 99-109.
34. Ma S, Tawse-Smith A, Thomson WM, Payne AG. Keropos tulang marjinal dengan
overdenture dua implan rahang bawah menggunakan protokol pembebanan dan
sistem perlekatan yang berbeda: hasil 10 tahun. Int J Prosthodont 2010; 23:
321-32.
35. Rutkunas V, Mizutani H, Puriene A. Pemuatan konvensional dan awal dari
overdentur mandibula yang didukung dua implan. Tinjauan sistematis.
Stomatologija 200; 10: 51-61.
36. Schimmel M, Srinivasan M, Herrmann FR, Müller F. Memuat protokol untuk
overdenture yang didukung implan di rahang edentu- lous: tinjauan
sistematis dan meta-analisis. Implan Maksilofac Lisan Int J 2014; 29: 271-86.
37. Attard NJ, Zarb GA, Laporte A. Biaya pengobatan jangka panjang yang terkait
dengan prostesis mandibula yang didukung implan pada pasien edentulous.
Int J Prosthodont 200; 18: 117-23. Wismeijer D, Stoker GT. Perbandingan
38. strategi pengobatan untuk implan overdentur. Dalam: Feine JS, Carlsson GE,
eds. Operasi implan berlebih. Standar perawatan untuk pasien tidak bergigi.
Chicago; Intisari; 2003. hal. 61-70.
39. Meijer HJ, Raghoebar GM, Batenburg RH, Visser A, Vissink
A. Overdentur mandibula didukung oleh dua atau empat implan endosus: uji
klinis selama 10 tahun. Clin Oral Implants Res 2009; 20: 722-8.
40. Cordioli G, Majzoub Z, Castagna S. Mandibular overdentures berlabuh pada
implan tunggal: studi prospektif lima tahun. J Prosthet Dent 199; 78: 159-65.
41. Krennmair G, Ulm C. Implan gigi tunggal symphyseal untuk penahan
gigi tiruan lengkap rahang bawah pada pasien geriatri: laporan klinis.
Implan Maksilofac Lisan Int J 200; 16: 98-104.
42. Walton JN, Glick N, Macentee MI. Sebuah uji klinis acak membandingkan
kepuasan pasien dan hasil prostetik dengan overdenture mandibula yang
ditahan oleh satu atau dua implan. Int J Prosthodont 200; 22: 331-9.
43. Alsabeeha NH, Payne AG, De Silva RK, Thomson WM. Overdentur
implan tunggal mandibula: hasil awal uji coba kontrol acak pada
pemuatan awal dengan diameter implan dan sistem perlekatan yang
berbeda. Cl dalam Oral Implants Res 2011; 22: 330-7.
44. Cheng T, Sun G, Huo J, He X, Wang Y, Ren YF. Kepuasan pasien dan efisiensi
pengunyahan dari overdenture rahang bawah yang ditahan dengan implan tunggal
menggunakan stud dan attachment magnetik. J Penyok 2012; 40: 1018-23.
45. Kronstrom M, Davis B, Loney R, Gerrow J, Hollender L. Sebuah studi
prospektif acak tentang pemuatan segera dari overdenture mandibula yang
didukung oleh satu atau dua implan; laporan tindak lanjut 3 tahun. Clin
Implant Dent Relat Res 2014;
Jurnal Prostodontik Lanjutan 251
 J Adv Prosthodont 2014; 6: 245-52

16: 323-9.

46. Roccuzzo M, Bonino F, Gaudioso L, Zwahlen M, Meijer HJ. Berapa

jumlah implan optimal untuk konstruksi lepasan? Tinjauan sistematis
tentang overdenture yang didukung implan. Clin Oral Implants Res 2012;
23: 229-37. Osman RB, Payne AG, Ma S. Pemeliharaan prostodontik
47. overdenture implan rahang atas: tinjauan literatur sistematis. Int J
Prosthodont 2012; 25: 381-91.

48. Raghoebar GM, Meijer HJ, Slot W, Slater JJ, Vissink A. Tinjauan sistematis dari
overdenture yang didukung implan pada rahang atas yang tidak bergigi,
dibandingkan dengan mandibula: Berapa banyak implan? Eur J Oral Implantol
2014; 7: 191-201.
49. Dudley J. Maxillary implant overdentures: kontroversi saat ini. Aust Dent J
2013; 58: 420-3.
50. Kronström M, Carlsson GE. Penggunaan overdentur implan mandibula:
kebijakan perawatan di klinik spesialis prostodontik di Swedia. Swed Dent
J 200; 27: 59-66.
51. Ascher A, Carlsson GE, Kronström M. Penggunaan prostesis yang didukung
implan pada mandibula tak bergigi di antara dokter gigi palsu di Swedia. Swed
Dent J 2014, di cetak.
52. Zarb GA. Pengantar osseointegrasi di dokter gigi klinis. J Prosthet
Dent 198; 49: 824.
53. Lindquist LW, Carlsson GE. Efek jangka panjang pada mengunyah dengan
protesa cekat rahang bawah pada tanaman osseointegrasi. Acta Odontol Scand
1985; 43: 39-45.

252