Anda di halaman 1dari 14

PENALARAN ILMIAH

Disusun Oleh :
Fiqri Raihan
20521027

MULTIMEDIA
POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF
2020

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penalaran
Ilmiah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Penalaran Ilmiah bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Refriansyah Habibie Rambe,S.Pd,


M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 20 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................ 1
1.3 Rumusan Masalah............................................................... 1
1.4 manfaat ............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penalaran ........................................................ 2
2.2 Metode Dalam Penalaran ................................................. 2
2.3 Silogisme,Entinem,Generalisasi dan analogi ................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................... 8
3.2 Saran ............................................................................... 9
3.3 Daftar Pustaka ................................................................ 9

iii
1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pencarian pengetahuan yang benar harus berlangsung menurut prosedur atau
kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika. Sedangkan aplikasi dari logika dapat
disebut dengan penalaran dan pengetahuan yang benar dapat disebut dengan
pengetahuan ilmiah. Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah
penalaran tersebut dapat digunakan dan dilaksanakan dalam suatu wujud
penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada hukum-hukum
logika.

1.2 Tujuan

1. Memahami konsep penalaran ilmiah

2. Memaparkan metode penalaran deduktif dan induktif.

3. Memaparkan konsep tentang silogisme, entinem, generalisasi dan analogi.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud Penalaran?

2. Apa yang dimaksud dengan metode penalaran deduktif dan induktif ?

3. Apa yang dimaksud dengan silogisme, entinem, generalisasi dan analogi ?

1.4 Manfaat

Sebagai tambahan wawasan serta pengetahuan tentang penalaran dalam proses


pembelajaran.
2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENALARAN

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera


(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan


premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi
(consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
.

2.2 METODE DALAM PENALARAN

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera


(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.Dalam
pola penalaran ada 3 hal penting yang termaksud didalamnya yaitu:

-Metode pola penalaran Deduktif

-Metode pola penalaran Induktif dan,

-Metode pola penalaran Deduktif-Induktif.

1. Metode Pola Penalaran Deduktif

Pola penlaran Deduktif adalah Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir
yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya
dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contonya:

Fenomena el-nino bukanlah kejadian yang terjadi secara tiba-tiba. Proses


perubahan suhu permukaaan laut yang biasanya dingin kemudian menghangat
bisa memakan waktu dalam hitungan minggu hingga bulan. Karena itu
pengamatan suhu permukaan laut juga bisa bermanfaat dalam pembuatan prediksi
atau prakiraan akan terjadinya el-nino, karena kita bisa menganalisis perubahan
suhu muka laut dari waktu ke waktu. Di BMKG, pemantauan terhadap fenomena
el-nino juga dilakukan dengan memanfaatkan data dari buoy-buoy tersebut.
Pemantauan ini dilakukan dengan membuat peta perkembangan suhu lautan baik
sebaran spasial (lintang-bujur) maupun irisan vertikal yaitu peta suhu laut untuk
beberapa tingkat kedalaman.

Fenomena el-nino diamati dengan menganalisis data-data atmosfer dan kelautan


yang terekam melalui weather buoy yaitu suatu alat perekam data atmosfer dan
lautan yang bekerja otomatis dan ditempatkan di samudra. Di samudra pasifik,
setidaknya saat ini terpasang lebih dari 50 buah buoy yang dipasang oleh lembaga
penelitian atmosfer dan kelautan Amerika (National Oceanic and Atmospheric
Administration-NOAA) sejak 1980-an. Dengan alat-alat inilah kita mendapatkan
data suhu permukaan laut sehingga bisa melakukan pemantauan terhadap
kemunculan fenomena el-nino.

2. Metode Pola penalaran Induktif

Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-


permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang
diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum.

Contonya:

Kemajuan ilmu tekhnologi dan komunkasi yang di salah gunakan pihak tertentu

sudah sepatutnya masyarakat modern yang hidup di kota-kota besar merasa


bersyukur dengan kemajuaan dan perkembangan zaman yang begitu pesat ini,
dari hal teknologi saja masyarakat kini sudah mendapat kemudahan untuk
mengakses internet dari telepon pintar mereka atau yang sering disebut sebagai
smartphone. Selain tidak repot telekomunikasi genggam ini dapat di pergunakan
dimana saja dan kapan saja misalanya saja berinteraksi di media sosial seperti:
Twitter,Path,Facebook,Line,BBM dan lain-lain. Bahkan untuk berbelanja saja pun
sudah dapat dilakukan secara online, tetapi seiring perkembangan teknologi dan
komunikasi yang semakin baik tak lain juga manusia sebagai sumber dayanya
mengalami kemajuaan. Bagi mereka yang mempunyai keahliaan di bidangnya
akan mempergunakan Sumber Dayanya untuk mendukung kemajuaan ilmu
tekhnologi dan komunikasi agar dapat terus berkembang.

3. Metode pola penalaran Deduktif-Induktif.

Paragraf campuran adalah Paragraf yang diawali dengan mengemukakan kalimat


utama kemudian di dukung oleh kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri oleh
kesimpulan pada bagian akhir Paragraf. Dengan kata lain Paragraf ini memiliki 2
kalimat utama.

Ciri-ciri Paragraf campuran:

Memiliki kalimat utama pada awal Paragraf dan kemudian ditekankan kembali
pada akhir paragrapah.Adanya pengulangan atau variasi pada beberapa kata kunci
atau keyword pada awal dan akhir paragraf. Atau dengan pola Umum, Khusus,
Umum, Khusus

Contohnya:

Manusia adalah makhluk sosial. Semua pekerjaan sehari-hari kita membutuhkan


manusia lainnya. Misalnya saja kita ingin makan, tentu saja kita membutuhkan
petani untuk mendapatkan nasi, nelayan untuk mendapatkan ikan dan peternak
untuk mendapatkan daging. Semua aspek di kehidupan kita tidak luput dari
bantuan orang lain. Bahkan untuk mati pun kita masih membutuhkan orang lain.
Oleh karena itu, kita tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain.
Semua makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman untuk melangsungkan
hidupnya. Binatang bertahan hidup dengan cara berburu makanan yang tersedia di
alam. Demikian pula dengan tumbuhan dan manusia yang memerlukan makanan
dan minuman untuk tumbuh dan berkembang. Semua makhluk hidup akan mati
jika tidak makan dan minum. Jadi, binatang, tumbuhan, dan manusia memerlukan
makanan dan minuman untuk bertahan hidup.

2.3 SILOGISME,ENTINEM,GENERALISASI DAN


ANALOGI

Silogisme
Silogisme adalah penarikan konklusi secara deduktif tidak langsung
yang konklusinya ditarik dari premis yang disediakan sekaligus.Hal yang
paling penting yakni bahwa silogisme dan bentuk-bentuk inferensi yang lain,
persoalan kebenaran serta ketidakbenaran pada premis-premis tidak pernah
timbul. Hal itu disebabkan oleh premis-premis selalu diambil yang benar.
Akibatnya, konklusi sudah dilngkapi oleh hal-hal yang benar. Dengan
perkataan lain, silogisme hanya mempersoalkan kebenaran formal (kebenaran
bentuk) dan tidak lagi mempersoalkan kebenaran material (kebenaran isi).
Silogisme inilah sebenarnya inti dari logika.

Macam – Macam Silogisme Silogisme terdiri dari :

1. Silogisme katagorial
Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua proporsinya
merupakan katagorial. Kemudian proporsisi yang mengandung silogisme
disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor
(premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang
termnya menjadi subjek).

Contoh : -
-semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis umum)
-koala adalah hewan yang dilindungi (premis minor/premis khusus)
-koala pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)

-Semua hewan buas tinggal dihutan


-Singa adalah hewan buas
-Singa tinggal dihutan

2. Silogisme hipotetik
Yang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu
argumen/pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik,
sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.

Contoh :
-Apabila lapar saya makan roti (mayor)
-Sekarang lapar (minor)
-Saya lapar makan roti (konklusi)

-Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
-Hari ini cerah ( premis minor )
-Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).

3. Silogisme alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor
berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya
membenarkan salah satu alternatifnya.

Contoh :
-Dimas tinggal di bogor atau surabaya
-Dimas tinggal di surabaya
-Jadi, dimas tidak tinggal di bogor
-Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
-Nenek Sumi berada di Bandung.
-Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor

4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik
dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan
kesimpulannya.

Contoh:
-Jodi berhak mendapatkan peringkat satu karena dia telah berusaha
keras dalam belajar.
-Jodi telah berusaha keras dalam belajar, karena itu jodi layak
mendapatkan peringkat satu.

-Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam


sayembara itu.
-Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak
menerima hadiahnya.

5. Silogisme disjungtif
Silogisme disjungtif merupakan silogisme yang premis mayornya
merupakan disjungtif, sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang
mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis
mayor.

Contoh :
-Devan masuk sekolah atau tidak. (premis 1)
-Ternyata devan tidak masuk sekolah. (premis 2)
-Ia tidak masuk sekolah. (konklusi).
Generalisasi
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau
peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili. Atau
jawaban lainnya adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah
fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat
selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.

-Mikha Tambayaong adalah artis, dan ia berparas cantik.


-Donita adalah artis, dan ia berparas cantik.

Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.

Pernyataan “semua artis berparas cantik” hanya memiliki kebenaran


probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.

Contoh kesalahannya:
Nunung juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.

Generalisasi terbagi menjadi 2 macam :


Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena
yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Contohnya adalah : Sensus
penduduk
Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi dimana kesimpulan
diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua
fenomena yang belum diselidiki. Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di
Indonesia senang memakai celana pantalon.
Contoh paragraf generalisasi :
Berdasarkan data keuangan pada tahun 2011, laba yang didapatkan
oleh perusahaan Asuransi Radheracyouns adalah sebesar 250 juta rupiah.
Dimana pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2010 perusahaan mampu
menghasilkan laba sebesar 500 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa
prusahaan mengalami penurunan dalam menghasilkan laba sebesar 250
jutarupiah atau turun sebesar 50% dari tahun sebelumnya. Laporan mengenai
hasil laba tersebut menjadi evaluasi perusahaan tentang kinerja perusahaan
mereka. Pihak manajemen pun dituntut untuk segera mengambil tindakan dan
kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Contoh lain paragraf generalisasi :


Nidji adalah band yang terkenal di Indonesia, Wali merupakan band
yang memiliki banyak fans dan terkenal di Indonesia. Zivilia adalah salah satu
band pendatang yang terkenal di seluruh pelosok Indonesia dengan jenis
music melayu.Di Indonesia banyak band yang terkenal.

Analogi
Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang
banyak menandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik
kesimpulannya. Paragraf analogi ini merupakan bagian paragraf induktif. Atau
Analogi adalah merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi,
pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.

Contoh paragraf analogi :


Kalau anda gemar tanaman hias, tentu anda mengenal dengan baik cara
menanam dan merawatnya dalam taman. Pada dasarnya, proses merawat
taman sama denga proses merawat anak dalam keluarga. Keduanya sama-
sama memerlukan ketrampilan dan perhatian khusus. Pada tanaman,
diperlukan ketrampilan mengolah tanah dan memberi pupuk, seperti memberi
perhatian khusus, yaitu menyirami tepat waktu agar kelak memberi hasil yang
memuaskan. Begitu pula dengan merawat anak. Pada anak, diperlukan
kemampuan memberi makanan yang bergizi, pembentukan kepribadian, serta
perhatian khusus, yaitu memberi kasih sayang agar kelak anak tumbuh dengan
sehat, cerdas, dan bermoral baik.
Contoh lain paragraf analogi :
Deo adalah seorang mekanik handal yang masuk di sebuah perusahaan
industry mesin.Deo adalah lulusan STM Berkah. Berkat dedikasi yang
tinggi,perusahaan tersebut maju dengan pesat Dan ketika perusahaan tersebut
membutuhkan tenaga kerja baru,mereka melihat irul yang juga lulusan dari
STM Berkah yang memiliki keahlian yang juga tidak kalah dengan deo.
Akhirnya, mereka merekrut irul untuk bekerja di perusahaan tersebut.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar.

Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-


permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang
diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum.
Deduktif adalah Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan
dalam bagian-bagiannya yang khusus

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada saya.

Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan


memakluminya, karena saya adalah hamba allah yang tak luput dari salah dan
khilaf.

3.3 Daftar Pustaka


Zehan widiastuti. 2014. SILOGISME , GENERALISASI , DAN ANALOGI,
zehanwidiastuti.wordpress.com. Diakses pada 21 November 2020 pukul 10.31.
https://zehanwidiastuti.wordpress.com/2014/11/05/silogisme-generalisasi-dan-analogi/
(Disarikan dari berbagai sumber).

Adi Wijaya. 2016. Makalah bahasa indonesia penalaran ilmiah,


aaadiwijaya.wordpress.com. Diakses pada 21 November 2020 Pukul 10.23.
https://aaadiwijaya.wordpress.com/2016/03/14/makalah-bahasa-indonesia-penalaran-
ilmiah/ (Disarikan dari berbagai sumber).

Meisar Anastasia Sinaga. 2015. METODE PENALARAN,


meisaranastasia.wordpress.com. Diakses pada 21 November 2020 Pukul 10.22.
https://meisaranastasia.wordpress.com/2015/10/10/metode-penalaran/ (Disarikan dari
berbagai sumber).

Anda mungkin juga menyukai