Makalah Bahasa Indonesia Fiqri Raihan
Makalah Bahasa Indonesia Fiqri Raihan
Disusun Oleh :
Fiqri Raihan
20521027
MULTIMEDIA
POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF
2020
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penalaran
Ilmiah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Penalaran Ilmiah bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................ 1
1.3 Rumusan Masalah............................................................... 1
1.4 manfaat ............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penalaran ........................................................ 2
2.2 Metode Dalam Penalaran ................................................. 2
2.3 Silogisme,Entinem,Generalisasi dan analogi ................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................... 8
3.2 Saran ............................................................................... 9
3.3 Daftar Pustaka ................................................................ 9
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Pola penlaran Deduktif adalah Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir
yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya
dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contonya:
Contonya:
Kemajuan ilmu tekhnologi dan komunkasi yang di salah gunakan pihak tertentu
Memiliki kalimat utama pada awal Paragraf dan kemudian ditekankan kembali
pada akhir paragrapah.Adanya pengulangan atau variasi pada beberapa kata kunci
atau keyword pada awal dan akhir paragraf. Atau dengan pola Umum, Khusus,
Umum, Khusus
Contohnya:
Silogisme
Silogisme adalah penarikan konklusi secara deduktif tidak langsung
yang konklusinya ditarik dari premis yang disediakan sekaligus.Hal yang
paling penting yakni bahwa silogisme dan bentuk-bentuk inferensi yang lain,
persoalan kebenaran serta ketidakbenaran pada premis-premis tidak pernah
timbul. Hal itu disebabkan oleh premis-premis selalu diambil yang benar.
Akibatnya, konklusi sudah dilngkapi oleh hal-hal yang benar. Dengan
perkataan lain, silogisme hanya mempersoalkan kebenaran formal (kebenaran
bentuk) dan tidak lagi mempersoalkan kebenaran material (kebenaran isi).
Silogisme inilah sebenarnya inti dari logika.
1. Silogisme katagorial
Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua proporsinya
merupakan katagorial. Kemudian proporsisi yang mengandung silogisme
disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor
(premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang
termnya menjadi subjek).
Contoh : -
-semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis umum)
-koala adalah hewan yang dilindungi (premis minor/premis khusus)
-koala pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)
2. Silogisme hipotetik
Yang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu
argumen/pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik,
sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh :
-Apabila lapar saya makan roti (mayor)
-Sekarang lapar (minor)
-Saya lapar makan roti (konklusi)
-Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
-Hari ini cerah ( premis minor )
-Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
3. Silogisme alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor
berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya
membenarkan salah satu alternatifnya.
Contoh :
-Dimas tinggal di bogor atau surabaya
-Dimas tinggal di surabaya
-Jadi, dimas tidak tinggal di bogor
-Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
-Nenek Sumi berada di Bandung.
-Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik
dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan
kesimpulannya.
Contoh:
-Jodi berhak mendapatkan peringkat satu karena dia telah berusaha
keras dalam belajar.
-Jodi telah berusaha keras dalam belajar, karena itu jodi layak
mendapatkan peringkat satu.
5. Silogisme disjungtif
Silogisme disjungtif merupakan silogisme yang premis mayornya
merupakan disjungtif, sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang
mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis
mayor.
Contoh :
-Devan masuk sekolah atau tidak. (premis 1)
-Ternyata devan tidak masuk sekolah. (premis 2)
-Ia tidak masuk sekolah. (konklusi).
Generalisasi
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau
peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili. Atau
jawaban lainnya adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah
fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat
selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Contoh kesalahannya:
Nunung juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Analogi
Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang
banyak menandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik
kesimpulannya. Paragraf analogi ini merupakan bagian paragraf induktif. Atau
Analogi adalah merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi,
pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada saya.