Anda di halaman 1dari 20

BAB III

MATERI

1. Sejarah Imu Kesehatan Masyarakat


1.1 Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat
Berbicara kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi Yunani yaitu
Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita Mitos Yunani tersebut Asclepius disebutkan
sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan
sekolah atau pendidikan apa yang telah ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia telah
dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur
tertentu dengan baik.

Hegeia, seorang asistenya yang juga istrinya juga telah melakukan upaya kesehatan.
Bedanya antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan/penanganan masalah
kesehatan adalah ; Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah
penyakit tersebut terjadi pada seseorang.Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam
pendekatan masalah kesehatan melalui “hidup seimbang”, seperti mengindari
makanan/minuman yang beracun, makan makanan yang bergizi (baik) cukup istirahat
dan melakukan olahraga. Apabila orang sudah jatuh sakit Higeia lebih menganjurkan
melakukan upaya-upaya secara alamiah untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut,
anatara lain lebih baik dengan memperkuat tubuhnya dengan makanan yang baik,
daripada dengan pengobatan/pembedahan.

1.2Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Sejarah perkembangan masyarakat, tidak hanya dimulai pada munculnya ilmu
pengetahuan saja, melainkan sudah dimulai sebelum perkembangan ilmu pengetahuan
modern. Oleh sebab itu, akan sedikit diuraikan perkembangan kesehatan masyarakat
sebelum perkembangan ilmu pengetahuan dan sesudah ilmu pengetahuan itu
berkembang.

1.3Definisi Sehat Menurut WHO


WHO membuat definisi universal yang menyatakan bahwa sehat adalah suatu keadaan
kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan definisi sehat,
yaitu:
a) Sehat jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok
manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapih,
berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur
nyenyak,gesit, dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

b) Sehat mental
Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah konu,
“ jiwa yang sehat terdapat tubuh yang sehat”. Atribut seorang insan yang memiliki
mental yang sehat adalah sebagai berikut ;
 Selalu merasa puas dengan apa yang ada dalam dirinya, selalu gembira, santai, dan
menyengkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
 Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah
tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan orang
lain.
 Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu,
benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan
bijaksana.

c) Kesejahteraan sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada disetiap tempat atau Negara sulit diukur dan
sangat tergantung pada kultur, kebudayaan, dan tingkat kemakmuran masyarakat
setempat. Dalam art yang lebih hakiki, kesahteraan sosial adalah suasana kehidupan
berupan perasaan aman damai dan sejahteraan, cukup pasang, sadang danpapan.

d) Sehat Spritual
Spritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki
arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat
pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur.

1.4Prinsip-Prinsip IKM
Prinsip-prinsip kesehatan masyarakat . Agar usaha kesehatan masyarakat dapat terlaksana
dengan baik ada beberapa prinsip pokok yang harus terpenuhi , yaitu :
Usaha kesehatan masyarakat lebih mengutamakan tindakan pencegahan ( preventif ) ,
dari pada pengobatan ( kuratif )Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu
menggunakan cara-cara yang ringan biaya dan berhasil baik .Dalam melaksanakan
kegiatan lebih menitik beratkan pada masyarakat , baik sebagai pelaku ( subjek ) dan
sasaran ( objek ) atau dengan kata lain ‘’ suatu usaha dari , oleh danutnuk masyarakat ‘’
Dalam melibatkan masyarakat sebagai pelaku maka sasaran yang diutamakan adalah
masyarakt yang terorganisir. Ruang lingkup usaha kesehatan masyarakat lebih
mengutamakan masalah-masalah kesehatan masyarakat yang jika tidak segera diatasi akan
menimbulkan malapetaka.

1.5Menurut Undang-Undang Kesehatan


Menurut batasan ilmiah, sehat atau kesehatan telah dirumuskan dalam undang-undang
kesehatan No.36 Tahun 2009 sebagai berikut “keadaan sempurna baik fisik, mental, dan
sosial, dan tidak hanya bebas dan penyalit dan cacat, serta produktif secara ekonomi dan
sosial.

Hal ini berarti, kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental dan sosial
saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalama arti mempunyai pekerjaan atau
menghasilakn secara ekonomi. Bagi yang belum memasuki usia kejra, anak remaja, atau
bagi yang sudah bekerja (pensiun) atau manula, berlaku produktif secara sosial.

Dalam Undang-Undang No.23 tahun 1992, kesehatan didefinisikan secara lebih kompleks
sebagai keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produkktif secara sosial dan ekonomi. Tidak hanya terbebas dari gangguan secara
fisik,mental, dan sosial. Tetapi kesehatan dipandang sebagai alat atau sarana untuk hidup
secara produktif.

2. Puskesmas
2.1 Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat
tinggal dalam suatu wilayah tertentu (Azwar, 2010), sedangkan menurut Kementerian
Kesehatan RI, (2014) dalam permenkes no. 75 Thaun 2014 menyatakan bahwa Pusat
Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Puskesmas sebagai tulang punggung penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan dasar


bagi masyarakat di wilayah kerjanya berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal, sehingga untuk melaksanakan upaya
kesehatan baik upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dibutuhkan manajemen Puskesmas yang dilakukan secara
terpadu dan berkesinambungan agar menghasilkan kinerja Puskesmas yang efektif dan
efisien (Kementerian Kesehatan RI, 2016)

2.2Tujuan Puskesmas
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung
jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah
kecamatan, memiliki tujuan yaitu mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan dinas
kesehatan kabupaten/kota (Kementerian Kesehatan RI, 2016).

Tujuan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas yang tertera


pada peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014 Pasal 2 yang
mana tujuan tersebut Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang
meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; untuk mewujudkan
masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;untuk mewujudkan
masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat;untuk mewujudkan masyarakat yang
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2014).

2.3Fungi Puskesmas
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Puskesmas, dimana Puskesmas menyelenggarakan fungsi yaitu penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah. kerjanya dan Upaya
kesehatan mayarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam
menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang untuk:
1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengindentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas
7) Memantau pelaksanaaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan pelayanan kesehatan
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

2.4Kegiatan - kegiatan Pokok Pukesmas


Pukesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam
wilayah kerja kecamatan atau sebagai kecamatan dikota madya atau kabupaten. Kegiatan
pokok pukesmas mencakup :

1) Kesehatan ibu dan anak


2) Keluarga Berencana
3) Gizi
4) Kesehatan Lingkungan
5) Pencegahan Penyakit Menular
6) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
7) Pengobatan
8) Perawatan Kesehatan Masyarakat
9) Usaha Kesehatan Gizi
10) Usaha Keseahatan Sekolah
11) Usaha Kesehatan Jiwa
12) Laboratorium
13) Pencatatan dan Pelaporan

Pada tahun 1969, sistem pukesmas hanya disepakati 2 saja, yakni tipe A dan tipe
B, dimana Tipe A dikelola oleh dokter, sedangkan tipe B hanya dikelola oleh seseorang
paramedis saja. Denganadanya perkembangan tenaga medis, maka akhirnya pada tahun
1979 tidak diadakan perbrdaan pukesmas tipe A dan tipe B, hanya ada satu tipe
pukesmas saja, yang dikepalai oleh seseorang dokter. Pada tahun 1979 juga
dikembangkan satu piranti manajerial guna penilaian pukesmas, yakni stratifikasi
pukesmas sehingga dibedakan adanya:

a) Strata satu : Pukesmas dengan prestasi sangat baik.


b) Strata dua : Pukesmas dengan prestasi rata – rata atau standar.
c) Strata tiga : Pukesmas dengan prestasi dibawah rata – rata.

Selanjutnya pukesmas juga di lengkapi dengan dua piranti manajerial yang lain,
yakni micro planning untuk perencanaan dan, lokal mini (lokmin) untuk pengoperasian
kegiatan dan pengembangan kerja sama tim. Akhir pada tahun 1984 tanggung jawab
pukesmas ditingkatkan lagi, dengan bekermbangnya program paket terpadu kesehatan
dan keluarga berencana (posyandu). Program ini mencakup:
a) Kesehatan Ibu dan Anak
b) Keluarga Brenecana
c) Gizi
d) Penanggulangan Penyakit Diare
e) Imunisasi.
Pukesmas mempunyai tanggung jawab dalam pembinaan dan pengembangan
posyandu di wilayah kerjannya masing - masing.

Tujuan dikembangkannya posyandu sejalan dengan tujuan pembangunan kesehatan


yakni,:

a. Mempercepat penurunan angka kematian bayi dan anak balita dan angka kelahiran
b. Mempercepat penerimaan norma keluarga bahagian dan sejahtera (NKKBS)
c. Berkembangnya kegiatan - kegiatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya.

Pelayanan posyandu menganut system 5 meja dengan urutan sebagai berikut:

a. Meja 1 : Pendaftaran pengunjung posyandu dilayani oleh kader kesehatan


b. Meja 2 : penimbangan bayi, balita dan ibu hamil, dilayani oleh kader kkesehatan
c. Meja 3 : Pencatatan dan hasil penimbangan dari Meja 2 di dalam KMS, dilayani
oleh kader kesehatan
d. Meja 4 : Penyuluhan kepada ibu bayi/balita dan ibu hamil, oleh kader kesehatan
e. Meja 5 : Pemberian Imunisasi, pemasangan alat kotrasepsi, atau pengobatan bagi
yang memerlukan, dan periksa hamil, dilayani oleh kader kesehatan. Bila ada kasus
yang tidak dapat di tangani dirujuk kepukesmas.

2.5Perorganisasi Masyarakat
a. Perbaikan sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
d. Perorganisasi pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnose dini dan
pengobatan.
3. Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan lingkungan
3.1 Ruang Lingkup
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat komplek yang saling
berkaitan dengan masalah – masalah lain di luar kesehatan sendiri. Demikian
pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi
kesehatannya, tapi harus di lihat dari segi – segi yang ada pengaruhnya
terhadap masalah “sehat – sakit” atau kesehatan tersebut. Banyak faktor yang
mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat, untuk hal ini Hendrik L. Blum (1974) mengambarkan secara
ringkas pada gambar 3.1 berikut ini:

GAMBAR 3.2

Keempat faktor tersebut lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan


heriditas (keturunan) disamping berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga
saling berpengaruh satu sama lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara
optimal, bilamana keempat faktor tersebut secara bersama – sama mempunyai
konsisi yang optimal. Salah satu faktor berada dalam keadaan yang terganggu
(tidak optimal), maka status kesehatan akan tergeser di bawah optimal.
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan
lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya
status kesehatan yang optimal pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
tersebut antara lain mencakup : perumahan, pembuangan sampah, pembungan
kotor manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan air kotor ( air
limbah), rumah hewan ternak (kandang), dan sebagainya. Adapun yang
dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk
memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar
merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi
manusia yang hidup di dalamnya.

Usaha memperbaiki atau meningkatkan kondisi lingkungan ini dari masa ke


masa, dan dari masyarakat satu ke masyarakat yang lain bervariasi dan
bertingkat - tingkat, dari usaha yang paling sederhana (primitive) sampai pada
yang paling mutakhir (modern). Demgan kata lain bahwa teknologi di bidang
kesehatan lingkungan sangat bervariasi dari teknologi mutakhir. Mengingat
bahwa masalah kesejatan lingkungan di Negara yang sedang berkembang
adalah berkisar pada sanitasi ( jamban), penyediaan air minum, perumahan,
pembungan sampah, dan pembuangan air limbah (air kotor) maka hanya akan
di bahas kelima masalah tersebut.
3.2 Pengelolaan Pembuangan Kotoran Manusia (air limbah )
Untuk mencegah sekurang – kurangnya mangurangi kontaminasi tinja terhadap
lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus di kelola dengan baik, maksudnya
pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu jamban
disebut sehat untuk daerah pendesaan harus memenuhi persyaratan – persyaratan sebagai
berikut:
1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut.
2. Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya
3. Tidak mengotori air tanah di sekitarnya
4. Tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa, dan binatang – binatang
lainnya
5. Tidak menimbulkan bau
6. Mudah digunakan dan dipelihara
7. Sederhana desainnya
8. Murah
9. Dapat di terima oleh pemakainnya
Agar persyaratan – persyaratan ini dapat di penuhi maka, perlu diperhatikan antara lain:

1. Sebaiknya jamban tersebut tertutup, artinya bengunan jamban terlindungi dari panas
dan hujan, serangga dan binatang - binatang lain, terlindungi dari pandangan orang
(privacy) dan sebagainya
2. Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat berpijak yang kuat,
dan sebagainnya
3. Bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu
pandangan, tidak menimbulkan baud an sebagainya
4. Sedapat mungkin disediakan alat pembersih seperti air atau kertas pembersih.

3.3 Teknologi Pembungan Kotoran Manusia Secara Sederhana


Teknologi pembuangan kotoran manusia untuk daerah pendesaan sudah tentu berbeda
dengan teknologi jamban di daerah perkotaan. Oleh karena itu, teknologi jamban di daerah
pendesaan disamping harus memenuhi persyaratan jamban sehat seperti telah di uraikan
diatas, juga harus didasarkan pada social budaya dan ekonomimasyarakat pendesaan tipe –
tipe jamban yang sesuai dengan teknologi antara lain:
1. Jamban Cemplung, kakus (pit latrine)
Jamban cemplung ini sering kita jumpai di daerah pendesaan dijawa. Tetapi sering di
jumpai jamban cemplungnya yang kurang sempurna, misalnya tanpa rumah jamban dan
tanpa tutup. Sehingga serangga mudah masuk, dan bau tidak bisa di hindari. Disamping
itu , karena tidak ada rumah jamban, bila musim hijan tiba maka jamban itu akan penuh
oleh air. Contoh skema jamban cemplung seperti terlihat pada gambar 3.2
Gambar 3.2
Hal yang perlu di perhatikan disini adalah bahwa kasus cemplung itu tidak boleh terlalu
dalam sebab bila terlalu dalam akan mengotori air tanah dibawahnya, dalamnya pit
latrine berkirsaran antara 15,3 meter saja. Sesuai dengan daerah pendesaan maka rumah
kakus tersebut dapat dibuat dari bambu, dinding bamboo, dan atap daun kelapa ataupun
daun padi. Jarak dari sumber air minum sekurang – kurang sejauh 15 meter.

2. Jamban Cemplung Berventilasi ( ventilasi improved pit latrine = VIP latrine)


Jamban ini hampir sama dengan jamban cemplung, bedanya lebih lengkap, yakni
menggunakan ventilasi udara pipa. Untuk daerah pendesaan ventilasi ini dapat dibuat
dengan bambu. Skema VIP latrine tersebut seperti pada gambar 3.3
Gambar 3.3
3. Jamban Empang (fishpond latrine)
Jamban ini dibangun di atas empang ikan. Dalam sistem jamban empang ini disebut daur
ulang, yakni tinja dapat langsung dimakan ikan, ikan dimakan orang , dan selanjutnya
orang mengeluarkan tinja yang dimakan, demikia seterusnya Jamban empang ini
mempunyai fungsi, yaitu disamping mencegah tercemarnya lingkungan oleh tinja, juga
dapat menambah protein bagi masyarakat (menghasilkan ikan). Gambar 3.4

Gambar 3.4
4. Jamban pupuk (the compost privy)
Pada prinsip jamban ini seperti kakus cemplung, hanya lebih dangkal galinya. Di
samping itu jamban ini juga untuk membuang kotoran binatang dan sampah, daun –
daunan prosedurnya:
- Mula – mula membuat jamban cemplung biasa
- Dilapisi bawah sendiri di taruh sampah daun –daunan
- Diatasnya di taruh kotoran dan kotoran binatang (kalau ada) setiap hari
- Setelah ± 20 inci, ditutup lagi dengan sampah, daun – daunan selanjutnya di taruh
kotoran lagi
- Demikian selanjutnya sampai penuh
- Lebih kurang 6 bulan kemudian dipergunakaan pupuk tanaman.
Gambar 3.4
5. Septic Tank
Latrin jenis septic tank ini merupakan cara yang paling memenuhi persyaratan, oleh
sebab itu, cara pembungan tinja semacam ini yang di anjurkan. Septic tank terdiri dari
tangki sedimentasi yang kedap air, dimana tinja dan air buangan masuk dan mengalami
dekomposisi. Dalam tangki ini tinja akan berada selama beberapa hari. Selama waktu
tersebut tinja akan mengalami 2 proses yakni:

a. Proses kimiawi
Akibat penghancuran tinja akan direduksi dan sebagain besar (60 – 70%) zat – zat padat
akan mengendap dalam tangki sebagai “sludge”. Zat –zat yang tidak dapat hancur
bersama – sama dengan lemak dan busa akan menampung membentuk lapisan yang
menutup permukaan air dalam tangki tersebut. Lapisan ini disebut “scum” yang
berfungsi mempertahankan suasana anaerob dari cairan di bawahnya, yang
memungkinkan bakteri – bakteri anaerob dan fakultatif anaerob dapat tumbuh subur,
yang akan berfungsi pada proses berikutnya
b. Proses biologi
Dalam proses biologi ini terjadi dekomposisi melalui aktivitas bakteri anaerob dan
fakultatif anaerob yang memakan zat – zat organic dalam sludge dan scum. Hasilnya,
selain terbentuknya gas dan zat cair lainnya, adalah juga pengurangan volume sludge,
sehingga memungkinkan septic tank tidak dapat penuh. Kemudian cairan “enfluent”
sudah tidak mengandung bagian – bagian tinja dan mempunyai BOD yang relative
rendah. Cairan enfluent ini akhirnya dialirkan melalui pipa dan masuk kedalam tempat
perembesan
Gambar septic tank 3.5
3.4 Pengolahan Air Limbah
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang di buang yang berasal dari rumah
tangga, industri maupun tempat – tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung
bahan – bahan atau zat –zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta
menganggu lingkungan hidup. Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah
kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan,
perkantoran dan industry, bersama – sama dengan air tanah, air pemukaan dan air hujan
yang mungkin ada Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air
yang tersisah dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain
seperti inudtri, perhotelan dan sebagainya meskipun merupakan air sisa, namun
volumenya besa, karena lebih kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan –
kegiatan manusia sehari – hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor
(tersemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan mengalir ke sungai dan akan
digunakan oleh manusia lagi. Oleh sebab itu air buangan ini harus dikelola dan atau di
oleh secara baik.
Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi:
1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water ), yaitu air
limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri
dari eksreta ( tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan
umunya terdiri dari bahan – bahan organik.
2. Air buangan imdustri (industrial wastes water), yaitu berasal dari berbagai jenis
industry akibat proses produksi. Zat – zat yang terkandung di dalamnya sangat
bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing – masing insudtri,
antara lain: nitrogen, sulfide, amoniak, lemak, garam – garam, zat pewarna, mineral,
logam berat, zat pelarut, dan sebaginya. Oleh sebab itu, pengolahan jenis air limbah
ini agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit.
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air Bungan yang berasal dari
daerah : perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat – tempat umum, tempat –
tempat ibadah, dan sebagainnya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis
air limbah inisama dengan air limbah rumah tangga.
3.5 Sanitasi Makanan
Sanitasi merupakan bagian yang terpenting dari proses pengolahan pangan yang harus
dilaksanakan dengan baik. Sanitasi dapat didefinisikan sebagai usaha pencegahan penyakit
dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan
rantai perpindahan penyakit tersebut. Berkaitan dengan proses pengolahan pangan secara
khusus, Labensky mendefinisikan sanitasi sebagai penciptaan atau pemeliharaan kondisi
yang mampu mencegah terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya penyakit yang
disebabkan oleh makanan (Purnawijayanti, 2001). Dalam industri rumah tangga yang
memproduksi pangan, higiene sanitasi sangatlah penting karena makanan yang dihasilkan
nantinya akan dikonsumsi orang lain atau masyarakat, sehingga perlu dijaga kebersihanya.
Dalam industri pangan sanitasi meliputi kegiatan secara aseptik dalam persiapan, pengolahan
dan pengemasan produk pangan, pembersihan dan sanitasi pabrik serta lingkungan pabrik
dan kesehatan pekerja secara lebih terinci. Sanitasi meliputi pengawasan mutu bahan
makanan, penyimpanan bahan, suplai air yang baik, pencegahan kontaminasi makanan dari
lingkungan, peralatan dan pekerja pada semua tahapan proses. Karena keterlibatan manusia
dalam proses pengolahan pangan sangat besar, penerapan sanitasi pada personil yang terlibat
di dalamnya perlu perhatian khusus (Purnawijayanti, 2001) Langkah penting dalam
mewujudkan higiene dan sanitasi makanan (Depkes, 2007), adalah : 1. Mencapai dan
mempertahankan hasil produksi yang sesuai dengan suhu hidangan (panas atau dingin). 9 2.
Penyajian, penanganan yang layak terhadap penanganan makanan yang dipersiapkan lebih
awal. 3. Memasak tepat waktu dan suhu. 4. Dilakukan oleh pekerja dan penjamah makanan
yang sehat mulai dari penerimaan hingga distribusi. 5. Memantau setiap waktu suhu makanan
sebelum dibagikan. 6. Inspeksi teratur terhadap bahan makanan mentah dan bumbu-bumbu
sebelum dimasak. 7. Panaskan kembali suhu makanan menurut suhu yang tepat (74ºC). 8.
Menghindari kontaminasi silang antara bahan makanan mentah, makanan masak melalui
orang (tangan), alat makan, dan alat dapur. 9. Bersihkan semua permukaan alat/tempat
setelah digunakan untuk makanan. 10. Perhatikan semua hasil makanan yang harus dibeli
dari sistem khusus

3.6 Pengelolaan Sampah

Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia,
atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan
dibuang. Para ahli kesehatan masyrakat. Amerika membuat batasan sampah adalah sesuatu
yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berani
dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya.

Dari b atasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil suatu kegiatan manusia yang dibuang
karena sudah tidak diguna. Sehingga bukan semua benda padat yang tidak digunakan dan
dibuang disebut sampah, misalnya : benda-benda alam, benda-benda yang keluar dari bumi
akibat dari gunung meletus, banjir, pohon dihutan yang tumbang akibat angina rebut, dan
sebagainnya. Dengan demikian samnpah mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Adanya sesuatu benda atau benda padat


b. Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan kegiatan manusia
c. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi

3.7 Sumber-Sumber Sampah


a. Sampah yang berasal dari pemukiman
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang
sudah dipakai dan dibuang, seperti: sia-sia makanan baik yang sudah dimasak atau yang
belum, berkas pembungkusan berupa kertas, plastic, daun, dan sebagainya, pakaian-
pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun-daun dari kebun atau
tanam.
b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum
Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat hiburan
terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa, kertas, plastik,
botol, daun, dan sebagainya.
c. Sampahy yang berasal darin perkantoran
Sampah dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan, dapertemen,
perusahaan, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas,plastik, karbon, klip, dan
sebaganya. Umumnya sampah ini bersifat kering, dan mudah terbakar.
d. Sampah yang berasal dari jalan raya
Sampah ini berasa dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari : kertas-
kertas,kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban, daun-daunan, plastic, dan
sebagainya.

e. Sampah yang berasal dari industri


Sampah ini berasal dari kawasan industry, termasuk sampah yang berasal dari
pembangunan industry, dan segala sampah yang berasal dari pross produksi, misalnya :
sampah-sampah pengempakan barang, logam, plastic, kayu, ptongan tekstil, kaleng, dan
sebagainya.
f. Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan
Sampah ini berasal dari daerah pertambangan atau pertanian, misalnya : jerami, sisa
sayur-mayur, batang jagung, batang padi, ranting kayu yang patah, dan sebagainya.
g. Sampah yang bertamha dari pertambangan
Sampah ini berasal dari daerah pertambangan, misalnya batu-batu, tanah/cadas, pasir,
sisa-sisa pembakaran, dan sebagainya
h. Sampah yang berasal dari pertenakan/perikanan
Sampah yang berasal dari pertenakan dan perikanan ini, berupa kotor-kotoran ternak,
sisa-sisa makanan, bangkai binatang, dan sebagainya.
3.8 Jenis-Jenis Sampah
Kalau kita berbicara tentang sampah, sebenernya meliputi tiga jenis sampah, yakni :
sampah padat, sampah cair, sampah dalam bentuk gas. Akan tetapi seperti telah dibuatan
batasan diatas, bahwa dalam konteks ini hanya akan dibahas sampah padat. Sampah cair
yang berupa air limbah. Sedangkan dalam bentuk gas yang menimbulkan polusi udara
seperti asap kendaraan, asap pabrik. Dalam bagian aplikasi kesehatan masyarakat akan
membahas terkait masalah polusi udara kaitannya rumah kaca.

Sampah padat (selanjutnya akan disebut sampah saja), dan dibagi menjadi berbagai jenis,
yakni :
1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamny, sampah dibagi menjadi :
a. Sampah an-organik adalah sampah yang umumnya tidak dapat membusuk, misalnya
: logam/besi, pecahan gelas, plastik, dan sebagainya.
b. Sampah organic adalah sampah yang padaumumnya dapat membusuk, misalnya :
daun-daunan, buah-buahan, dan sebagainya.

2. Berdasarkan dapat dan tidak dibakar


a. Sampah yang mudah terbakar, misalnya : kertas, karet, kayu, plastik, kain bekas,
dan sebagainya
b. Sampah yang tidak dapat terbakar misalnya : kaleng-kalengan bekas, besi/logam
bekas, pecahan gelas, dan sebagainya.

3. Berdasarkan karekteristik sampah


a. Garbage, yaitu jenis samaph hasil pengelolaan atau pembuatan makanan, yang
umumnya mudah membusuk, dan berasal dari rumah tangga, restoran, hotel, dan
sebagainya.
b. Rubbish, yaitu sampah yang berasal dari pekantoran, perdagangan baik mudah
terbakar, seperti kertasa karton, plastik dan sebagainya, maupun yang tidak mudah
terbakar, seperti kaleng bekas, klip, pecahan kaca, gelas dan sebagainya.

c. Ashes (abu), yaitu sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudah terbakar,
termasuk abu rokok
d. Sampah jalanan (street sweeping), yaitu samah yang berasal dari pembersihan
jalanan, yang terdiri dari campuran bermacam-macam sampah, daun-daunan, kertas,
plastik, pecahan kaca, besi, debu, dan sebagainya.
e. Sampah industry, yaitu sampah yang berasal dari industry atau pabrik-pabrikk.
f. Bangkai binatang, yaitu bangkai binatang yang mati karena alam, ditabrak
kendaraan, atau dibuang oleh orang.
g. Bangkai kendaraan, yaitu bangkai mobil, sepeda, sepeda motor, dan sebagainya.
h. Sampah pembangunan, yaitu sampah dari proses pembangunan gedung, rumah dan
sebagainya, yang berupa puing-puing, potong-potongan kayu, besi, baton, bamboo,
dan sebagainya.

3.9 Pengelolaan Sampah


Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut akan
hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, dan juga binatang serangga sebagai
pemindah/penyebar penyakit. Oleh sebab itu sampah harus dikelola dengan baik sampai
sekecl mungkin agar tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat.
Pengelolan sampahyang baik, buakn untuk kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk
keindahan lingkungan. Yang dimaksud dengan pengelolaan sampah di sini adalah
meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan pemusnahan, atau pengelolaan
sampah demikian rupa sehingga sampah tidak mengganggu kesehatan nmasyarakat dan
lingkungan hidup. Cara-cara pengelolaan sampah anatra lain :

a. Pengumpualn dan pengangkutan sampah


Pengumpulan sampah adalah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga
atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu, mereka ini harus membangun
atau mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah. Kemudian dari masing-
masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke tempat penampungan
sementara (TPS) sampah, dan selanjutnya ke tempat penampungan akhir (TPA).
Mekanisme, sistem, atau cara pengangkutan untuk di daerah perkotaan adalah tanggung
jawab pemerintah daerah setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat produksi
sampah, khususnya dalam hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah pedesaan pada
umumnya sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga, tanpa memerlukan TPS,
maupun TPA. Sampah rumah tangga daerah pedesaan umumnya didaur ulang menjadi
pupuk.

b. Pemusnahan dan pengelolaan sampah


Pemusnahan dan atau pengelolaan sampah padat ini dapat dilakukan melalui berbagai
cara, antara lain :
1. Ditanam, yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang di tanah kemudian
sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah.
2. Dibakar, yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di dalam tungkus
pembakaran.
3. Dijadikan pupuk, yaitu pengelolan sampah menjadi pupuk, khususnya untuk sampai
organic daun-daunan, sisa makanan, dan sampah lain yang dapat membusuk. Di
daerah pedesaan hal ini sudah biasa, sedangkan didaerah perkotaan hal ini perlu
dibudayakan . Apabila setiap rumah tangga dibiasakan untuk memisahkan sampah
organik diolah menjadi pupuk tanaman dapat dijual atau dipakai sendiri. Sedangkan
sampah an-organik dibuang dan akan segera dipungut oleh para pemulung. Dengan
demikian maka masalah sampah akan berkurang.

Anda mungkin juga menyukai