Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
InFAc (Integrated Farming and Aquaponic System): Sistem Integrasi
Budidaya Lele dengan Pemanfaatan Kotoran Unggas dan Ceremenje dengan
Sistem Aquaponic untuk Meningkatkan Kemandirian dan Pemberdayaan
Karang Taruna di Desa Tembalang, Wlingi, Kabupaten Blitar.

BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh:
Himatul Ilma Silfia 155050101111113 2015
Muhammad Sulthoni Ashari 155050107111136 2015
Saadatin Nurul Jannah 165050101111026 2016
Iraniar Yuni Arsari 145050100111037 2014

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017

i
ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 3
1.4 Luaran yang Diharapkan .......................................................................... 3
1.5 Manfaat .................................................................................................... 3
1.6 Indikator Keberhasilan ............................................................................. 4
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ......................... 4
2.1 Lokasi ....................................................................................................... 4
2.2 Sasaran ..................................................................................................... 4
2.3 Kondisi Sosial dan Ekonomi Sasaran ...................................................... 4
2.4 Kegiatan Sehari-hari Masyarakat Sasaran ............................................... 5
2.5 Permasalahan yang Dihadapi Masyarakat ............................................... 5
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................................................. 6
3.2 Peralatan dan Bahan ................................................................................. 6
3.3 Tahan Persiapan ....................................................................................... 6
3.4 Tahap Pelaksanaan ................................................................................... 6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................ 9
4.1 Anggaran Biaya ....................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 10
LAMPIRAN ......................................................................................................... 11

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Denah Lokasi Desa Tembalang........................................................... 4
Gambar 2. Budidaya Ceremenje ........................................................................... 7
Gambar 3. Konsep InFAc ..................................................................................... 8
Gambar 4. Skema Pelaksanaan Program InFAc ................................................... 9

iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Biodata Ketua Kegiatan, Anggota dan Dosen Pembimbing............. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya ............................................................... 20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............... 23
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ..................................................... 25
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra ............................................ 26
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja ..................................................... 27
Lampiran 7. Desain Konsep InFAc....................................................................... 28
Lampiran 8. Hasil Survei Lokasi Sasaran Desa Tembalang ................................. 29

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Populasi penduduk di Indonesia saat ini mencapai angka 262 juta jiwa
menurut BKKBN Pusat Indonesia. Banyaknya penduduk di Indonesia
menyebabkan persaingan untuk mendapatkan lapangan kerja sangat ketat. Sektor
pertanian, peternakan dan perikanan merupakan sektor yang mempunyai peranan
strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Potensi pertanian,
peternakan dan perikanan Indonesia yang besar tidak sebanding dengan
kegiatannya, sampai saat ini sebagian besar dari petani dan peternak Indonesia
masih banyak yang termasuk golongan menengah bawah. Hal tersebut
dikarenakan rakyat Indonesia masih belum mampu mengolah sumber daya alam
dengan baik, penyebab utamanya adalah masih kurangnya mutu sumber daya
manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, selain itu masih
adanya ketimpangan pembangunan, ada daerah yang maju dalam segala bidang
sedangkan ada daerah yang jauh tertinggal.
Desa Tembalang, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar merupakan desa
dengan populasi penduduk sebesar 1.328 jiwa yang mayoritas penduduknya tidak
memiliki pekerjaan tetap, sedangkan jika ditinjau dari potensinya, Kabupaten
Blitar memiliki kultur dan kondisi geografis yang sangat mendukung
perkembangan sektor pertanian, peternakan maupun perikanan. Desa Tembalang
saat ini sebagian besar penduduk bekerja dibidang pertanian dimana ternak hanya
dijadikan hewan peliharaan. Menurut hasil wawancara dengan Kepala Desa
setempat diketahui bahwa 90% masyarakat bermata pencaharian sebagai buruh
tani, sementara 75% dari masyarakat memiliki ayam sebagai ternak peliharaan
dirumah. Hal ini dikarenakan produksi telur sebagai potensi unggulan di
Kabupaten Blitar yang memenuhi 30% kebutuhan telur Nasional, mengalami
penurunan harga menjadi Rp. 13.500,00/Kg pada tahun 2017 yang menurunkan
minat masyarakat untuk memelihara ayam,sehingga pendapatan masyarakat
menurun drastis. Masalah crusial yang tengah dihadapi adalah petani sebagai
mata pencaharian utama saat ini dalam tiga periode tanam padi, petani di Desa
Tembalang mengalami gagal panen karena terserang hama wereng, sehingga
mengakibatkan masyarakat kehilangan mata pencaharian utama. Masalah lain
yang timbul adalah masyarakat yang memiliki peternakan unggas tersebut
perawatan limbah berupa kotoran ternak menjadi tidak terurus dan sanitasi
pembuangannya tidak diperhatikan. Penumpukan kotoran dibawah kandang dapat
dimanfaatkan menjadi media utama pertumbuhan hewan ceremenje, tetapi
masyarakat membuang tumpukan kotoran tersebut di sungai sehingga dapat
mencemari lingkungan.
Ceremenje merupakan salah satu jenis serangga yang menyerupai kecoa dan
memiliki kemampuan untuk menguraikan bakteri pada kotoran ayam, sehingga
kotoran tidak menimbulkan bau yang menyengat. Ceremenje ini memiliki
kandungan protein tinggi sekitar 36% dibandingkan kecoa biasa yang proteinnya
2

18% sehingga dapat dijadikan sebagai pakan lele. Sejauh ini budidaya ceremenje
di Desa Tembalang belum teridentifikasi sehingga jumlah ceremenje yang ada
tidak termanfaatkan dengan baik. Potensi ceremenje sebagai pakan lele dapat
menyumbang pengurangan konsumsi pakan jadi ikan lele sebesar 50% sehingga
dapat menjadi peluang baru dalam pengembangan inovasi budidaya lele.
Berdasarkan uraian diatas, pada dasarnya masyarakat membutuhkan
program yang dapat mengembangkan dan memberdayakan masyarakat setempat
yakni dibidang pertanian. Hal ini dikarenakan karang taruna di desa tersebut tidak
produktif dan belum mampu mengembangkan potensi sumber daya alam maupun
manusianya. Sehingga kami dari mahasiswa sebagai agent of change dengan
target sasaran karang taruna memberikan sebuah program yang dapat
diaplikasikan di masyarakat yakni InFAc (Integrated Farming and Aquaponic
System): Sistem Integrasi Budidaya Lele dengan Pemanfaatan Kotoran Unggas
dan Ceremenje dengan Sistem Aquaponic untuk Meningkatkan Kemandirian dan
Pemberdayaan Karang Taruna di Desa Tembalang Wlingi Kabupaten Blitar.
Sistem ini merupakan perwujudan gabungan dari sektor peternakan, perikanan
dan pertanian. Rancangan konsep InFAc ini adalah pembudidayaan ikan lele
dengan konsep sederhana yakni dengan pemanfaatan limbah dari peternakan yaitu
kotoran ayam dan ceremenje yang hidup dalam kotoran tersebut, sebagai sumber
pakan utama yang paling disukai oleh ikan lele. Konsep budidaya lele ini
menggunakan sistem aquaponic yaitu air dari kolam ikan lele dimanfaatkan untuk
mengairi pertumbuhan tanaman kangkung. Program integrasi ternak dalam
usahatani tanaman ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas usaha tani
sayuran dan usaha dalam perikanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas
melalui karang taruna dan meningkatkan kualitas mutu sumber daya manusia di
Desa Tembalang Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam Program Kewirausahaan Mahasiswa
Pengabdian Masyarakat (PKM-M) ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana mengintegrasikan peternakan, pertanian dan perikanan agar
bisamemberikan nilai guna bagi masyarakat di Desa Tembalang
Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar?
2. Bagaimana program InFAc mampu meningkatkan kualitas mutu sumber
daya manusia di Desa tembalang Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar?
3. Bagaimana memberikan pemahaman yang efektif kepada masyarakat
bahwasanya limbah kotoran unggas yang diintegrasikan dengan budidaya
lele dengan sistem aquaponic dapat bernilai ekonomis dan menunjang
perekonomian masyarakat di Desa Tembalang Kecamatan Wlingi
Kabupaten Blitar?
3

1.3 Tujuan
Adapun tujuan diadakannya Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian
Masyarakat (PKM-M) ini yaitu sebagai berikut:
1. Peningkatan pendapatan masyarakat dengan cara mengintegrasi
peternakan, pertanian, dan perikanan di Desa Tembalang Kecamatan
Wlingi Kabupaten Blitar.
2. Mengetahui cara menerapkan program InFAc yang mampu meningkatkan
kualitas mutu sumber daya manusia di Desa tembalang Kecamatan Wlingi
Kabupaten Blitar.
3. Mengetahui cara pemahaman yang efektif kepada masyarakat bahwasanya
limbah kotoran unggas yang diintegrasikan dengan budidaya lele dengan
sistem aquaponic dapat bernilai ekonomis dan menunjang perekonomian
masyarakat di Desa Tembalang Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar.
1.4 Luaran yang Diharapkan
1. Program InFAc yang Bernilai Ekonomis
Program yang sudah ditawarkan di masyarakat Desa Tembalang belum
sepenuhnya dapat mengatasi permasalahan mengenai tersedianya mata
pencaharian yang dapat menunjang perekonomian masyarakat. Sehingga program
InFAc diharapkan dapat menjadi program pemberdayaan masyarakat yang
menguntungkan dan terbukti dapat menyelesaikan masalah perekonomian di
masyarakat Tembalang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2.Terbentuknya program InFAc di Desa Tembalang
Berdasarkan hasil survey yaitu Desa Tembalong masih dikategorikan desa
kurang maju dan tidak produktif. Sehingga dengan adanya program InFAc Desa
Tembalong menjadi daerah sentralisasi program integrasi pertanian, peternakan
dan perikanan yang efektif dan dapat digunakan sebagai desa percontohan
dibuktikan dengan masyarakat produktif dan dapat memanfaatkan sumber daya
alam dengan maksimal.
1.5 Manfaat
Adanya usulan PKM-M InFAc diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi banyak pihak, terutama bagi pemerinah, masyarakat dan mahasiswa di Desa
Tembalang Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Bagi pemerintah usulan ini
dapat menjadi sumbangan ide untuk memberikan suatu upaya pemberdayaan
masyarakat untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia. Bagi masyarakat
diharapkan dapat menjadi sebuah program yang mampu menginisiasi masyarakat
dalam pengolahan limbah peternakan serta dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat. Sementara bagi mahasiswa program ini merupakan program
pengaplikasian ilmu yang diperoleh pada kegiatan perkuliahan yang ditujukan
untuk pemberdayaan masyarakat umum khususnya masyarakat tidak produktif
dan sebagai media aktualisasi diri dalam berkarya serta melakukan salah satu Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat.
4

1.6 Indikator Keberhasilan


Terwujudnya program InFAc di Desa Tembalang dapat diukur melalui :
1. Bertambahnya lapangan kerja baru di Dusun Krebet Desa Tembalang
Kecamatan Wlingi.
2. Menghasilkan income yang didapatkan dari program InFAc terutama
untuk kas desa.
3. Mengurangi jumlah pengangguran secara khusus di anggota karang taruna
Darma Abadi dan secara umum di masyarakat Desa Tembalang.
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 Lokasi
Desa Tembalang terletak di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa
Timur dengan luas wilayah 1,24 atau hanya 1,86% dari wilayah Kecamatan
Wlingi Desa Tembalang terdiri dari 4 dukuh yaitu Dukuh Krebet, Tembalang,
Sendung, dan Galor. Secara geografis di sebelah timur Desa Tembalang ada Desa
Plumbangan, di sebelah Barat ada Desa Sendung, di sebelah utara ada Desa
Ngadirenggo, dan di sebelah selatan ada Desa Wlingi. Peta lokasi sasaran dapat
dilihat pada Gambar 1.

Desa Tembalang

Gambar 1. Denah Lokasi Desa Tembalang


(Sumber : BPS Kecamatan Wlingi dalam Angka 2017)
2.2 Sasaran
Sasaran pelaksanaan Program Kreatifitas Mahasiswa ini adalah karang
taruna “Darma Abadi” Dukuh Krebet, Desa Tembalang, Kecamatan Wlingi,
Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Berdasarkan data dari ketua karang taruna Darma
Abadi anggota karang taruna berjumlah 35 orang yang terdiri dari 9 perempuan
dan 26 laki-laki yang mayoritas anggotanya kurang produktif.
2.3 Kondisi Sosial dan Ekonomi Sasaran
2.3.1 Kondisi Sosial
Masyarakat Dukuh Krebet, Desa Tembalang berjumlah 319 jiwa dengan
jumlah penduduk laki-laki sebanyak 169 dan jumlah penduduk perempuan
sebanyak 150, dengan 211 orang beragama Islam, dan 108 orang beragama
5

kristen (Data Statistik Desa Tembalang, 2017). Kepala Desa Tembalang


menyatakan bahwa 90% masyarakat bermata pencaharian sebagai buruh tani, 5-
10% bekerja serabutan dengan menjadi kuli batu, buruh tani, dan kuli bangunan, 2
orang sebagai guru dan 2 orang sebagai perangkat desa. Sementara sebanyak 75%
penduduk memiliki ternak ayam yang hanya dijadikan sebagai ternak peliharaan.
Tingkat pendidikan masyarakat Dukuh Krebet masih cukup rendah dimana 41
orang belum tamat SD, 102 orang lulusan SD, 70 orang lulusan SMP, dan 35
orang lulusan SMA.Hal tersebut mengakibatkan masih kurangnya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat dalam mengolah dan memanfaatkan potensi yang ada
disekitarnya. Namun terdapat potensi sumber daya manusia yang sangat besar di
Dukuh Krebet dimana terdapat kelompok karang taruna yang anggotanya
merupakan remaja usia produktif dengan rentang usia 13-35 tahun. Hasil survei
keadaan lokasi sasaran dapat dilihat pada Lampiran 8.
2.3.2 Kondisi Ekonomi
Sebagian besar warga Dukuh Krebet, Desa Tembalang bekerja sebagai
petani, namun setelah mengalami gagal panen masyarakat memilih untuk menjadi
kuli batu, kuli bangunan, dan buruh tani yang rata-rata memiliki pendapatan Rp.
60.000,00/hari atau Rp. 1.800.000,00/bulan. Dilihat dari rata-rata jumlah
pendapatan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa warga Dukuh Krebet, Desa
Tembalang termasuk dalam taraf ekonomi menengah kebawah.
2.4 Kegiatan Sehari-hari Masyarakat Sasaran
Kegiatan sehari-hari masyarakat Dukuh Krebet adalah sekolah bagi yang
masih duduk di bangku sekolah, dan bekerja bagi warga yang sudah lulus dari
bangku SMP maupun SMA, sedangkan sejak berdirinya karang taruna Darma
Abadi sampai sekarang masih belum ada kegiatan yang terorganisir, artinya masih
belum ada program kerja yang akan atau telah dilakukan.
2.5 Permasalahan yang Dihadapi Masyarakat
Masyarakat Desa Tembalang yang sebagian besar bekerja sebagai petani,
dalam tiga periode tanam padi ini mengalami gagal panen karena terserang hama
wereng, sehingga mengakibatkan masyarakat kehilangan mata pencaharian utama.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua Rukun Tetangga (RT) setempat,
banyaknya buruh tani dan 30% pemuda di Desa Tembalang yang belum memiliki
pekerjaan tetap serta 40% pemudanya masih menjadi pengangguran menjadi
masalah dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia. Pengembangan
potensi alam seperti pemeliharaan ayam belum diperhatikan mengenai pengolahan
limbahnya. Kotoran ayam dapat dimanfaatkan sebagai media berkembangbiaknya
ceremenje yang memiliki potensial dalam usaha pembudidayaan lele. Ketua
karang taruna Darma Abadi, Yudianto menyatakan bahwa masih belum adanya
inovasi dan kegiatan yang tepat untuk dilakukan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan perekonomian warga Dukuh Krebet.
6

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan di Dukuh Krebet, Desa Tembalang, Kecamatan
Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Waktu pelaksanaan pengabdian ini yaitu
selama 5 bulan, yakni mulai proses persiapan hingga aplikasi program.
3.2 Peralatan dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam program InFAc yaitu palu, karung, bak
serit, jaring penangkap ikan, listrik pompa air, pompa air, cangkul, gunting, pakan
lele, bibit lele, bambu, plastik, terpal, kawat, pipa PVC, jaring, paku, tali tampar,
glass pot, bibit kangkung, pipa PVC, pipa paralon, dan rockwoll.
3.3 Tahap Persiapan
Proses persiapan dilakukan dengan mengajukan surat permohonan ijin yang
ditunjukkan kepada Kepala Desa Tembalang, Kecamatan Wlingi, Kabupaten
Blitar untuk mendapatkan ijin mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dan
juga mendapatkan data kuantitatif serta kualitatif dari desa untuk kepentingan
administrasi proposal kegiatan. Dilanjutkan dengan mengajukan surat kesediaan
kemitraan kepada ketua Karang Taruna Darma Abadi di Desa Tembalang,
Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.
3.4 Tahap Pelaksanaan
3.4.1 Pembuatan Modul
Pembuatan modul digunakan sebagai media penunjang dalam pelaksanan
program InFAc di Desa Tembalang, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Modul
yang dibuat berisi tentang pengenalan konsep InFAc (Integrated Farming and
Aquaponic System) yaitu sistem integrasi budidaya lele dengan pemanfaatan
kotoran unggas dan ceremenje. Modul ini juga dilengkapi dengan cara budidaya
lele, komposisi penggunaan kotoran dan budidaya ceremenje sebagai pakan lele,
cara pembuatan sistem aquaponic, dan penerapannya dalam budidaya lele.
3.4.2 Sosialisasi
Tahap sosialisasi dilakukan kepada anggota karang taruna dengan tujuan
untuk mengetahui teknologi yang diterapkan sehingga akan menambah
pengetahuan mengenai program yang dilakukan. Kegiatan ini dilakukan di
sekertariat karang taruna Darma Abadi Desa Tembalang, Kecamatan Wlingi,
Kabupaten Blitar.
3.4.3 Aplikasi InFAc (Integrated Farming and Aquaponic System)
Penerapan konsep InFAc merupakan perwujudan gabungan dari sektor
peternakan, perikanan dan pertanian. Rancangan konsep InFAc ini adalah
pembudidayaan ikan lele dengan konsep sederhana yakni dengan pemanfaatan
limbah dari peternakan yaitu kotoran ayam dan ceremenje yang hidup dalam
kotoran tersebut, sebagai sumber pakan utama yang disukai oleh ikan lele. Konsep
budidaya lele ini menggunakan sistem aquaponic yaitu air dari kolam ikan lele
dimanfaatkan untuk mengairi pertumbuhan tanaman kangkung. Program integrasi
7

ternak dalam usaha tani tanaman ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas
usaha tani sayuran dan usaha dalam perikanan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan meningkatkan kualitas mutu sumber daya manusia di Desa
Tembalang, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Rancangan lengkap dari InFAc
dapat dilihat pada Lampiran 7.
Adapun metode pelaksanaan penerapan konsep InFAc di Desa Tembalang
adalah sebagai berikut:
1. Budidaya Ceremenje
Cara budidaya ceremenje adalah ceremenje diambil bersama bongkahan
kotoran ayam yang digunakan untuk bersembunyi. Selanjutnya binatang itu
ditaruh di bawah kandang ayam. Waktu yang dibutuhkan sekitar 2-4 minggu,
ceremenje dapat berkembangbiak hingga menjadi ribuan bahkan jutaan ekor.
Budidaya ceremenje tidak memerlukan perawatan khusus. Keuntungan ceremenje
tersebut akan menyerap kandungan air dalam kotoran ayam. Sehingga kotoran
ayam akan selalu kering dan tidak berbau. Konsep budidaya ceremenje dapat
dilihat pada Gambar 2.

Budidaya ceremenje

Kandang Ayam

Ceremenje

Gambar 2. Budidaya ceremenje

2. Pembuatan Kolam Lele Sistem Aquaponic


Pembuatan kolam aquaponic dengan membuat lubang dengan menggali
tanah sedalam 30 cm, kemudian dibuat kerangka dari bambu dengan ukuran
panjang x lebar x tinggi adalah 4 x 6 x 1 m di lahan yang berada di lingkungan
kandang dengan memanfaatkan plastik sebagai pelapis kolam bagian luar dan
terpal sebagai lapisan pembentuk kolam yang bagian dalam. Pemasangan pompa
air diletakkan pada bagian sisi kolam yang dihubungkan dengan pipa PVC
berfungsi sebagai pengatur sirkulasi air didalam pipa paralon yang digunakan
untuk aquaponic. Rancangan konsep InFAc dapat dilihat pada Gambar 3.
8

Gambar 3. Konsep InFAc ( Intregated Farming and Aquaponic System)

3. Pengisian Media untuk Aquaponic


Tahap pengisian media untuk aquaponic dilakukan setelah selesai
pembuatan kolam, di bagian atas kolam di berikan pipa paralon yang sudah
dilubangi dan selanjutnya diberikan glass pot yang kemudian diisi rockwoll yang
berfungsi sebagai media tanam kangkung.
4. Pengisian Bibit Lele
Pengisian bibit lele dilakukan setelah pembuatan kolam aquaponic selesai,
bibit lele yang digunakan adalah bibit lele yang masih berumur 1 bulan. Pengisian
untuk 1 kolam dengan luas panjang x lebar x tinggi adalah 4 x 6 x 1 m diisi
sejumlah 1000 bibit lele yang di dapatkan dari tempat pembibitan ikan. Ikan lele
tersebut akan dipelihara selama 3 sampai 4 bulan untuk satu kali masa
pemanenan.
5. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk melihat perkembangan dari
program kreatifitas pengabdian masyarakat yang dilakukan. Selama pelaksanaan
program ini, akan diketahui apakah ditemukan kendala, berbagai ilmu untuk
mengatasi kendala, sehingga program ini akan berjalan dengan lancar dan
bermanfaat untuk masyarakat sasaran, yakni anggota karang taruna Desa
Tembalang, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Kegiatan monitoring dan
evaluasi dilakukan sebanyak 8 kali yang dapat dilihat pada jadwal kegiatan.
6. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan disusun selama program berjalan, sehingga didapatkan
data tentang program yang dijalankan. Laporan tersebut kemudian akan
diserahkan ke pihak KEMRISTEKDIKTI. Alur rencana kegiatan dapat dilihat
pada Gambar 4.
9

Melihat Kondisi Masyarakat Desa


Survei Lokasi
Tembalang, Kecamatan Wlingi,
Kabupaten Blitar dan Persiapan
Lokasi
Sosialisasi

Persiapan

Non Teknis Teknis

1. Persiapan peralatan dan bahan


1. Timeline jadwal 2. Budidaya ceremenje
pelaksanan program 3. Pembuatan kolam lele sistem
InFAc aquaponic
2. Administrasi (surat 4. Pengisian media untuk
kemitraan, surat izin) aquaponic
5. Pengisian bibit lele

Tahap
Pelaksan
Monitoringaan
dan Evaluasi

Penyusunan Laporan

Gambar 4. Skema Pelaksanaan Program InFAc

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan Penunjang 1.735.000,00
2. Bahan Habis Pakai 7.635.000,00
3. Perjalanan 1.300.000,00
4. Lain-lain : administrasi, sosialisasi, laporan dan 810.000,00
pembuatan buku panduan
Jumlah 11.480.000,00
10

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
No Kegiatan PJ
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi All
dosen
pembim-
bing
2 Penyusu- HI
nan
pelaksana-
anprogram
3 Menyiap- SN
kan
peralatan
dan bahan
di Desa
mitra
4 Sosialisasi All
program
InFAc
5 Budidaya IY
ceremenje
6 Pembua- All
tan kolam
lele sistem
aquaponic
7 Pengisian SA
media
untuk
aquaponic
8 Pengisian IY
bibit lele
9 Monito- All
ring dan
evaluasi
10 Penyusu- All
nan
laporan
Keterangan :

HI : Himatul Ilma Silfia IY : Iraniar Yuni Arsari


SN : Saadatin Nurul Jannah SA : Muhammad Sulthoni Ashari
ALL : Semua Tim PKM Pelaksana InFAc
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Satuan Jumlah
Pemakaian Harga (Rp) (Rp)
Palu Untuk 6 buah 15.000 90.000
mengaitkan
paku ke
rangkaian kolam
Karung Wadah kotoran 10 buah 3.000 30.000
ayam dan
ceremenje
Bak Serit Pengambilan 2 buah 25.000 50.000
lele ukuran
besar
Jaring penangkap Memanen lele 1 buah 15.000 15.000
ikan
Listrik Pompa air Mengaliri air 4 bulan 100.000 400.000
(sanyo) dari sumur ke
kolam
Pompa air Mengaliri air 2 buah 30.000 60.000
dari kolam ke
pot kangkung
Cangkul Membuat 2 buah 30.000 60.000
selokan untuk
aliran keluarnya
air dari kolam
Gunting Menggunting 3 buah 10.000 30.000
bahan
Sewa pick-up Mengangkut 1 buah 1.000.000 1.000.000
peralatan
dilokasi
Total 1.735.000

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Kuantitas Satuan Jumlah
Pemakaian Harga (Rp) (Rp)
Pakan Lele Pakan jadi 8 sak 350.000 2.800.000
sebagai
tambahan pakan
untuk lele.
Bibit Lele Budidaya lele 2.000 ekor 250 500.000
21

Bambu Penegak terpal 20 lonjor 15.000 300.000


membentuk
kolam
Terpal Lapisan 4 buah 250.000 1.000.000
pembentuk
kolam
Plastik Lapisan luar 4 buah 25.000 100.000
pembentuk
kolam
Kawat Penegak terpal 20 meter 2.500 50.000
membentuk
kolam
Pipa PVC Alat untuk 25 meter 20.000 500.000
mengaliri air
dari pompa air
Jaring Penutup atas 48 10.000 480.000
kolam
Paku Penguat bambu 1 kg 25.000 25.000
membentuk
kolam
Tali tampar Penguat bambu 30 meter 5.000 150.000
membentuk
kolam
Glass pot Tempat 200 buah 2.000/10 pcs 40.000
menanam
kangkung
Bibit kangkung Budidaya 10 pack 8.000 80.000
kangkung
aquaponic
Pipa PVC Mengaliri air 1,5 m 20.000 30.000
dari pompa air
ke pot.
Pipa Paralon Sebagai tempat 36 m 30.000 1.080.000
aquaponic
Rockwoll Media tanam 25 pcs 20.000 500.000
kangkung
Total 7.635.000
22

3. Perjalanan
Perjalanan Tujuan Kuantitas Satuan Jumlah
Harga (Rp) (Rp)
Transportasi survei Survei Lokasi 1 kali 120.000 120.000
lokasi (1 paket)
Transportasi Mengetahui 1 kali 60.000 60.000
survey alat dan tempat dan
bahan penunjang harga alat
pelaksanaan beserta bahan
Transportasi Pembelian alat 5 kali 100.000 500.000
pembelian alat dan dan bahan
bahan baku pelaksanaan
Transportasi Perjalanan 4 kali 155.000 620.000
pelaksanaan menuju lokasi
kegiatan dan untuk
monitoring (1 pelaksanaan
paket) program
Total 1.300.000

4. Lain Lain
Material Justifikasi Kuantitas Satuan Jumlah
Pemakaian Harga (Rp) (Rp)
Banner 2m x Sosialisi program 1 buah 15.000/ 90.000
3m InFAc
Pembuatan Membantu karang 100 buah 4.000 400.000
buku panduan taruna untuk
program InFAc mengaplikasikan
program InFAc
Sewa LCD dan Sosialisai program 1 hari 100.000 100.000
Proyektor InFAc
Sewa sound Media untuk 1 hari 115.000 115.000
system sosialisasi
Kertas A4 Pencetakan laporan 2 rim 30.000 60.000
kemajuan dan
pembuatan modul
Log book Keperluan monev 2 buah 15.000 30.000
program InFAc
Penjilidan Keperluan monev 5 buah 3.000 15.000
laporan
Total 810.000
23

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(Jam/
Ming-
gu)
1. Himatul Ilma Silfia/ Peternakan Peternakan 21 - Ketua
155050101111113 Pelaksana
- Penanggung
jawab
program
InFAc
- Sosialisasi
program
InFAc
- Pembuatan
kolam lele
- Monitoring
dan evaluasi
kegiatan
- Finishing
laporan
2. Saadatin Nurul Peternakan Peternakan 21 - Mengatur
Jannah / keuangan
1650501011111026 kegiatan
- Penanggung
jawab
penyediaan
alat dan
bahan
- Sosialisasi
- Pembuatan
kolam lele
- Monitoring
dan evaluasi
- Finishing
laporan
3. Muhammad Peternakan Peternakan 21 - Penanggung
Sulthoni Ashari / jawab
155050107111136 pembuatan
media
aquaponic
24

- Sosialisasi
- Monitoring
dan evaluasi
- Penanggung
jawab
mobilisasi
lapang
- Finishing
laporan
4. Iraniar Yuni Arsari / Peternakan Peternakan 21 - Penanggung
145050100111037 jawab
budidaya
ceremenje
- Penanggung
jawab
pengisian
bibit lele
- Sosialisasi
- Monitoring
dan evaluasi
- Finishing
laporan
25

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan


26

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra


27

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Denah Detail Perjalanan dari Universitas Brawijaya ke Desa


Tembalang

Denah Detail Lokasi Karang Taruna di Dukuh Krebet, Desa


Tembalang, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar
28

Lampiran 7. Desain Konsep InFAc yang siap diterapkembangkan.

Konsep InFAc: Kandang ayam Pompa air untuk aquaponic


dan kolam sistem aquaponic.

Budidaya ceremenje Tampak samping


29

Lampiran 8. Hasil Survey Lokasi Sasaran Desa Tembalang

Memasuki Desa Memasuki Desa


Tembalang Tembalang Balai Desa Tembalang

Akses jalan menuju Kondisi lingkungan Dukuh


Akases jalan menuju
Dukuh Krebet Krebet
Dukuh Krebet

Potret pekerjaan warga Kondisi lingkungan Dukuh


sekitar (buruh tani) Kondisi lingkungan
Krebet
Dukuh Krebet

Wawancara dengan Wawancara dengan ketua


Potret pekerjaan warga ketua RT 01/RW 02 Karang Taruna Dukuh
sekitar (buruh tani) Desa Tembalang Krebet

Anda mungkin juga menyukai