Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemilihan umum sebagai implementasi demokrasi telah digunakan
hampir sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Pemilihan Umum
(pemilu) juga merupakan sarana dari pelaksanaan kedaulatan rakyat yang
diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil guna
menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila
dan UUD1945. Sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa
“Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang
Undang Dasar“. Makna dari kedaulatan ditangan rakyat ini ialah rakyat
memiliki kedaulatan, tanggungjawab, hak dan kewajiban untuk secara
demokratis memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan, guna
mengurus dan melayani seluruh lapisan masyarakat, serta memilih wakil-
wakil rakyat untuk mengawasi jalannya pemerintahan.
Dalam pelaksanaan pemilu terdapat asas-asas yang harus dilaksanakan
agar pemilu dapat berjalan lancar. Asas-asas tersebut antara lain :
1. Asas langsung, yang berarti pemilu dilaksanakan secara langsung dan
tidak boleh diwakilkan oleh siapapun.
2. Asas umum, pemilihan umum dapat diikuti oleh seluruh warga negara
yang telah memiliki hak menggunakan suara tanpa terkecuali.
3. Asas bebas, dalam hal ini berarti pemilu dilakukan tanpa adanya paksaan
dari pihak manapun.
4. Asas rahasia, yang berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat
rahasia dan tertutup dan tidak boleh diketahui oleh pihak manapun
kecuali si pemilih itu sendiri.
5. Asas jujur, dalam asas jujur di sini mengandung arti bahwa semua yang
terlibat di dalam pemilu haruslah jujur. Dalam penggunaan asas jujur ini
dilakukan dari awal hingga akhir pada proses pemilu.
6. Asas adil, dalam hal ini adil mengandung arti bahwa semua yang terlibat
dalam pemilu haruslah memiliki hak yang sama.
Penyelenggaraan pemilu pada awalnya hanya ditujukan untuk memilih
anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD, dan DPD. Setelah
amandemen ke-IV UUD 1945 pada 2002, pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden (Pilpres) pada awalnya dipilih oleh MPR. Setelah adanya
amandemen maka disepakati untuk dipilih secara langsung oleh rakyat.
Tahun 2004, Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPRD, dan DPD dipilih
langsung oleh rakyat pada waktu yang terpisah. Pemilu terakhir yang telah
dilaksanakan yakni pada tahun 2014 kemarin, pelaksanaannya memilih
angota DPR, DPD dan DPRD terlebih dahulu, selanjutnya pada waktu yang
berbeda dilaksanakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dan untuk
pertama kalinya di Indonesia, pada tahun 2019 ini dilaksanakan pemilu
serentak yaitu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, serta para anggota
DPR, DPD, dan DPRD pada waktu yang bersamaan di seluruh wilayah
Indonesia.
Kaitannya dengan pemilu, salah satu permasalahan yang sering terjadi
di dalam pemilihan umum yaitu adanya Golongan Putih atau yang biasa
disebut dengan “Golput”. Golput merupakan kata yang tidak asing lagi di
telinga masyarakat. Bahkan sekarang jumlah warga negara yang melakukan
golput menurut lembaga survey semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh
banyak faktor dan sampai saat ini sudah banyak solusi yang telah dilakukan
tetapi dalam kenyataannya jumlah orang yang melakukan golput masih saja
terus meningkat. Adanya golput ini biasanya terjadi karena ketidakyakinan
masyarakat terhadap politik dan pemerintahan. Bila hal ini terus terjadi, tidak
menutup kemungkinan akan mengantarkan negara ini ke dalam kehancuran.
Oleh sebab itu perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Sosialisasi sendiri memiliki arti yaitu proses penyampaian informasi
tentang tahapan dan program penyelenggaraan pemilihan. Berdasarkan
pengertian di atas sosialisasi memiliki peranan yang besar bagi terbentuknya
partisipasi masyarakat yang baik. Mengacu dari pengertian di atas sosialisasi
dapat dilakukan oleh beberapa pihak diantaranya, panitia pemungutan suara
(lembaga KPU), partai politik, dan tokoh masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba mengkaji lebih
dalam tentang pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan terhadap masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut
1. Dimana sosialisasi ‘melek pemilu’ 2019 dilaksanakan?
2. Siapa target sosialisasi ‘melek pemilu’2019?
3. Kapan pelaksanaan sosialisasi ‘melek pemilu’ 2019?
4. Hal apa saja yang perlu disiapkan dan disampaikan dalam pelaksanaan
sosialisasi ‘melek pemilu’ 2019?
5. Bagaimana tanggapan masyarakat dengan adanya sosialisasi tersebut?

Anda mungkin juga menyukai