KELOMPOK R8
TITRASI REDOKS
• Menentukan kadar iodium
dalam sampel beserta galatnya
Tujuan Praktikum • Menetukan kadar asam
askorbat dari suatu sampel
beserta galatnya
• Menentukan normalitas
natrium tiosulfat setelah
pembakuan
• Menentukan normalitas iodin
setelah pembakuan
Prinsip Percobaan
Prinsip Umum Titrasi Asam Askorbat Titrasi Iodida
• Metode analisis • Menggunakan prinsip • Menggunakan prinsip
berdasarkan reaksi iodometri iodatometri
reduksi-oksidasi • Iodometri adalah titrasi • Iodatometri merupakan
• Adanya perubahan tingkat yang menggunakan I2 titrasi redoks yang
oksidasi/valensi/muatan sebagai peniter yang menggunakan IO3-
dalam reaksi redoks merupakan oksidator sebagai peniter yang
• Suatu spesi dapat akan kuat untuk menetukan merupakan oksidator
bertindak sebagai kadar asam askorbat kuat
oksidator atau reduktor sebagai reduktor
tergantung kepada
potensial baku standar (Eo)
• Pembakuan Iodin 0,1 N • Pembakuan Natrium Tiosulfat 0,1 N
05. 목록적자
Sampel yang sudah ditimbang dilarutkan dalam campuran 50 ml air bebas CO2 dan 12,5 ml asam
sulfat 2N. Larutan tersebut kemudian diambil 10 ml.
Ditambahkan 1 ml CHCl3
Larutan dititrasi dengan 0,1N KIO3. Larutan dikocok setiap penambahan KIO3
pada sampel sampai warna indikator menghilang
Pembakuan
Na2S2O3 0,1 N
Natrium 4,4 ml 4,4 ml 0 4,4 ml 2,5 *tidak ada data
Tiosulfat 0,1 N
Pembahasan Prosedur
Pembahasan Hasil
A. Asam Askorbat
• Didapatkan bahwa kadar asam askorbat dalam sampel sebesar
487,781 mg dengan galat 13,81% lebih banyak dari massa sebenarnya,
yaitu 428,6 mg . Hal ini terlihat dari konsentrasi peniter iodin dan
peniter natrium tiosulfat yang lebih besar dari yang diharapkan.
• Hal ini dapat disebabkan karena pembuatan peniter yang
tidak tepat (jumlah bahan yang tidak tepat), ketidaktelitian
dalam melihat alat ukur, ketidaktelitian visual dalam melihat
TAT, serta faktor lain yang mempengaruhi proses titrasi.
B. Penentuan Iodida
• Pada percobaan, didapatkan perubahan warna dari sedikit
kekuningan → coklat → bening, hal ini tidak sesuai dengan
teori. Hal ini dapat disebabkan karena pembuatan bahan
yang tidak tepat, baik larutan sampel maupun peniter.
• Didapatkan kadar iodida dalam sampel sebanyak 154,38 mg,
13,46% lebih sedikit dari massa sebenarnya yaitu 178,4 mg.
Hal ini dapat disebabkan karena pembuatan peniter yang
tidak tepat (jumlah bahan yang tidak tepat), ketidaktelitian
dalam melihat alat ukur, ketidaktelitian visual dalam melihat
TAT, serta faktor lain yang mempengaruhi proses titrasi.
Kendala dalam • Kesulitan dalam menentukan
Praktikum warna TAT
• Membutuhkan banyak
prosedur detail yang harus
diperhatikan dalam
pembuatan bahan, peniter,
proses pembakuan, dan proses
titrasi sehingga membutuhkan
ketelitian ekstra.
• Besar kadar iodium dalam
sampel adalah 154,38 m
Kesimpulan beserta galatnya sebesar
13,46%.
• Besar kadar asam askorbat
dalam sampel adalah 487,781
mg beserta galatnya sebesar
13,81%.
• Normalitas natrium tiosulfat
setelah pembakuan adalah
0,116 N
• Normalitas iodin setelah
pembakuan adalah 0,129 N
Referensi
Asmara, A.P. 2016. Analysis of Vitamin C Level Contained In Mango Gadung
(Mangifera indica L) With Varied Retention Time. Elkawnie: Journal of
Islamic Science and Technology. 2(1) : 37-50.
Helmenstine, A.M. 2019. Vitamin C Determination by Iodine Titration. Diakses dari
https://www.thoughco.com/vitamin-c-determination-by-iodine-titatrion
-606322 pada tanggal 11 April 2020 Pukul 07.16 WIB.