Disusun Oleh:
Esti Mulyani
NIM. I1B018115
I. Pengkajian
A. Identitas
Nama : Tn. R Alamat : Sinduraja Rt.03 Rw.03
Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam
Tanggal lahir : 03-04-1974 Status Perkawinan : Kawin
Usia : 45 tahun No. RM : 00745109
Pekerjaan : Dagang Diagnosa Medis : Febris, DM, Ulkus pedis
Pendidikan terakhir : SD Tgl/jam Pengkajian : 29/04/2019 jam 14.30
Tanggal masuk RS : 26/04/2019 wib
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan ada luka di telapak kaki kanan.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke RS pada tanggal 25 April 2019 pukul 22.00 WIB dengan keluhan
demam 6 hari, mual tapi tidak muntah, tidak nafsu makan. Pada saat masuk IGD TD:
130/80 mmHg, N: 90 x/mnt, RR: 20 x/mnt, S: 36,5°C, GDS: 154. Pada saat
pengkajian pada tanggal 29 April 2019 jam 14.30 WIB pasien mengatakan nyeri pada
telapak kaki kanan dan penis. Pasien mengatakan ada luka lecet di sekeliling penis,
perih dan ada luka menghitam di telapak kaki kanan. Kaki terasa baal dan nyeri saat
berjalan. Luka di telapak kaki kanan sudah 1 bulan dan baru 1 minggu dirawat oleh
mantri desa.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan ada riwayat penyakit diabetes mellitus sudah 3 tahun dan tidak
terkontrol. Tidak ada riwayat darah tinggi.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan Ibu pasien meninggal karena penyakit hipertensi. Tidak ada
pasien yang memiliki penyakit yang sama dengan pasien.
Genogram
hipertensi
Tn. R dg DM
Keterangan:
: perempuan
: laki-laki
: perempuan meninggal
: Pasien
Intepretasi hasil:
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
5. Pola Istirahat-Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan istirahat tidur 6-8 jam sehari, begadang
dimalam hari.
Setelah sakit : Pasien mengatakan tetap dapat tidur walaupun kadang terbangun
karena kesakitan tetapi dapat tertidur kembali.
6. Pola Persepsi-Kognitif
Sebelum sakit : Pasien mengatakan pendengaran, penglihatan dan bicara normal.
Setelah sakit : Pasien mengatakan tidak ada nyeri pada bagian mata dan
telinganya. Pasien mampu mengenali orang, ruang dan waktu
dengan baik.
7. Pola Persepsi Diri-Konsep Diri
Sebelum sakit : Keluarga mengatakan, pasien adalah seorang Ayah yang baik,
pasien berinteraksi sosial secara baik di keluarga dan
lingkungannya. Pasien saat sakit merasa tidak berguna bagi
keluarganya.
Setelah sakit : Pasien selalu berdoa dan berserah diri terhadap kondisinya saat
ini.
8. Pola Peran Hubungan
Pasien mempunyai 2 orang anak laki-laki dan istri. Pasien mempunyai hubungan
yang baik dengan anggota keluarga yang lain. Pasien dibawa ke RS merupakan
keputusan dari pihak keluarganya.
9. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien adalah seorang suami dan seorang ayah. Pasien mengatakan sakit di daerah
penis seperti luka lecet/kulit mengeluas.
10. Pola Koping-Toleransi Stres
Pasien mengatakan jika terdapat masalah diselesaikan dengan berdiskusi bersama
keluarganya. Pasien terlihat tidak mengeluh dengan keadaannya sekarang.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Kesadaran CM, GCS 15 E4M6V5
2. Tanda-tanda : TD: 120/80 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, RR: 20 x/mnt,
S: 36,4°C
vital
3. Postur tubuh : Pasien memiliki tinggi badan 162 cm dengan BB
65 kg
4. Kepala : Bentuk kepala nomal, kulit kepala bersih, rambut
tebal, pendek dan beruban.
5. Mata : Bentuk simetris, konjungtiva tidak anemis dan
tidak ikterik, tidak ada peradangan.
6. Hidung : Hidung bersih, bentuk simetris, tidak ada sekret
dan polip, tidak ada massa, tidak ada pernafasan
cuping hidung
7. Telinga : Telinga bersih, daun telinga simetris, tidak ada
serumen, tidak ada nyeri tekan, kartilago lentur.
8. Mulut : Mukosa bibir lembab, warna bibir merah jambu,
9. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis atau tiroid,
tidak ada pembengkakan trakea
10 Dada
.
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada retraksi
dinding dada, iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak nyeri tekan
Perkusi : Suara paru sonor, suara jantung pekak
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler, bunyi jantung lub dub
11 Abdomen
.
Inspeksi : Tidak asites dan bentuk simetris, tidak kembung
Auskultasi : Bising usus terdengar ± 12x/menit
Perkusi : Bunyi perut timphani
Palpasi : Tidak teraba massa
Kekuatan otot:
5 5
5 5
0=Tidak ada gerakan
1=Kontraksi otot minimal terasa tanpa menimbulkan gerak
2=Otot dapat bergerak bila gaya berat dihilangkan
3=Gerakan otot dapat melawan gravitasi tapi tidak bila melawan tahanan
pemeriksa
4=Gerakan otot dengan tahanan ringan dan dapat melawan gravitasi
5=Gerakan otot dengan tahanan maksimal
14. Genetalia : pasien tidak terpasang kateter, terdapat luka lecet di penis.
15. Status Neurologis
NERVUS KRANIALIS KANAN KIRI
N.I (Olfaktorius) Daya penghiduan + +
N.II (Optikus) Daya penglihatan + +
Penglihatan Warna + +
N.III (Okulomotor) Gerakan mata ke medial + +
Gerakan mata ke atas + +
Gerakan mata ke bawah + +
Bentuk pupil Bulat Bulat
Reflek cahaya langsung (+) (+)
N.IV (Troklearis) Gerakan mata ke lateral bawah + +
N.V (Trigeminalis) Menggigit + +
Membuka mulut + +
Sensibilitas muka + +
N.VI (Abdusens) Gerakan mata ke lateral + +
N.VII (Fasiali) Kedipan mata Normal Normal
Mengerutkan dahi + +
Menutup mata Normal Normal
Meringis Simetris
Menggembungkan pipi Simetris
N.VIII (Vestibulokoklear) Mendengar suara berbisik + +
N.IX (Glosofaringeus) Reflek muntah + +
N.X (Vagus) Bersuara Jelas
Menelan +
N.XI (Asesorius Spinal) Memalingkan kepala Normal Normal
Sikap bahu Normal
Mengangkat bahu Normal
N.XII (Hipoglosus) Artikulasi Jelas
Menjulurkan lidah Normal
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil Laboratorium Tanggal : 25-04-2019 jam 22.05 wib
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal Intepretasi
Hemoglobin 13,5 g/dL 11,7-15,5 Normal
Leukosit 15, 3 10^3/uL 3,6-11 tinggi
Hematokrit 42 % 40-52 Normal
Eritrosit 5,1 10^6/uL 4,4-5,9 Normal
Trombosit 648 10^3/uL 150 – 440 Tinggi
MCH 27 pg 26-34 Normal
MCHC 33 g/dl 32-36 Normal
MCV 82 fl 80-100 Normal
Eusinofil 3 % 1-3 Normal
Basofil 0 % 0-1 Normal
Netrofil Segmen 87 % 50-70 Tinggi
Limfosit 21 % 25-40 Normal
Monosit 9 % 2-8 Tinggi
GDS 194, 5 mg/dL 100-150 Normal
2. Terapi
No. Nama Obat Rut Dosis Indikasi
e
1. NaCl 0,9 % IV 20 tpm Tidak mengandung lactat yang dapat
memperberat diabetes
2. Inj ceftriaxone IV 1 gr/8 jam Sebagai antibiotil, menggurangi infeks
3. Inj Ranitidin IV 50 mg/ 12 jam Mengurangi produksi asam lambung
sehingga dapat mengurangi rasa nyeri
ulu hati akibat ulkus atau tukak lambung
dan masalah lambung tinggi lainnya.
4. Inj Ketorolac IV 30mg/12 jam Analgetik untuk mengurangi rasa nyeri
IV. Implementasi
No. Hari/Tgl Jam Dx Implementasi Respon Paraf
1. Senin, 15.00 1 - Mengkaji karakteristik luka - Luka bersih, kulit keras
29-04-2019 - Rawat luka dan menghitam, kulit
Jam 21.00 15.30 2 - Mengkaji nyeri secara sekitar luka kemerahan,
wib komprehensif termasuk lokasi, bengkak
karakteristik, durasi, frekuensi, - P: nyeri saat berjalan
kualitas dan kontrol presipitasi. Q: terasa cenat cenut Esti M
R: di kaki dan penis
S: skala 6
T: berlangsung selama
15.20 5 menit
3 - Mengkaji pola makan klien
3 - Mengkaji makanan yang disukai - Makan sesuai dari
17.00 oleh pasien. rumah sakit, 3x/hari
3 - Memberikan informasi tentang - Suka makan buah
kebutuhan nutrisi sesuai diit yang - Pasien dan keluarga
dianjurkan kooperatif dan
mendengarkan
18.00 - Makan sore habis 1/3
3 - Memonitor intake nutrisi porsi
19.15 - Turgor kulit baik,
2 - Mengajarkan teknik non mukosa lembab
farmakologis (relaksasi, distraksi
- Pasien melakukan
dll) untuk mengetasi nyeri.
sesuai yang diajarkan
19.40 2 - .Memonitor penerimaan klien
- Nyeri berkurang skala
tentang manajemen nyeri.
5
19.30 2 - Memonitor vital sign -
- TD: 120/80 mmHg
20.00 1,2, - Memberikan injeksi radin,
21.00 3 ketorolac 3%, ceftriaxone 1gr S: 36,6 C
- Operan jaga
- Injeksi masuk
V. Evaluasi
No. Waktu DX Evaluasi (SOAP) Paraf
1. Senin, 1 Subyektif:
29-04-2019 -
Jam 21.00 Obyektif:
wib - Luka bersih, kulit keras dan menghitam, kulit sekitar luka
kemerahan, bengkak
Assesment:
- Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi
Indikator A T S
Ukuran luka 5 2 4
berkurang
Peradangan 1 5 2
luka
Planning:
Perawatan Luka
1. Catat karakteristik luka : tentukan ukuran dan kedalaman luka, dan
klasifikasi pengaruh ulcers
2. Catat karakteristik cairan secret yang keluar
3. Bersihkan dengan cairan anti bakteri
4. Bilas dengan cairan NaCl 0,9%
5. Lakukan nekrotomi k/p
2. Senin, 2 Subyektif:
29-04-2019 - P:
Jam 21.00 Q: terasa cenat cenut
wib R: di kaki dan penis
S: skala 6
T: berlangsung selama 5 menit
Obyektif:
- Pasien tampak menahan sakit, luka di telapak kaki dan penis
Assesment:
- Masalah nyeri akut belum teratasi
Indikator A T S
level nyeri 2 5 3
melaporkan 5 1 4
nyeri
frekuensi 5 1 4
nyeri
kenyamanan 4 1 3
fisik dan
psikologis,
Planning:
- Manajemen nyeri :
1. Lakukan pegkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan kontrol presipitasi.
2.Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
3.Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri klien sebelumnya.
4. Kontrol lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan.
5. Kurangi kntrol presipitasi nyeri.
6.Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologis/non farmakologis)..
7.Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk
mengetasi nyeri..
3. Senin, 3 Subyektif
29-04-2019 - Makan sesuai dari rumah sakit, 3x/hari
Jam 21.00 - Suka makan buah
- Makan sore habis 1/3 porsi
Obyektif:
Turgor kulit baik, mukosa lembab
Assesment:
- Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan otak belum teratasi
Indikator A T S
tingkat energi 2 5 3
adekuat
masukan 2 5 3
nutrisi
adekuat.
Planning:
Manajemen Nutrisi
1. kaji pola makan klien
2. Kaji adanya alergi makanan.
3. Kaji makanan yang disukai oleh klien.
4. Kolaborasi dg ahli gizi untuk penyediaan nutrisi terpilih sesuai dengan
kebutuhan klien.
5. Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisinya.
6. Yakinkan diet yang dikonsumsi mengandung cukup serat untuk
mencegah konstipasi.
7. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan pentingnya bagi
tubuh klien.
4. Selasa, 1 Subyektif:
30-04-2019 -
Jam 21.00 Obyektif:
- Luka bersih, bengkak berkurang, tidak ada kemerahan, tidak ada
pus
Assesment:
- Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi
Indikator A T S
Ukuran luka 5 2 3
berkurang
Peradangan 1 5 2
luka
Planning:
Perawatan Luka
1. Catat karakteristik luka : tentukan ukuran dan kedalaman luka, dan
klasifikasi pengaruh ulcers
2. Catat karakteristik cairan secret yang keluar
3. Bersihkan dengan cairan anti bakteri
4. Bilas dengan cairan NaCl 0,9%
5. Lakukan nekrotomi k/p
-
5. Selasa, 2 Subyektif:
30-04-2019 - P: nyeri saat dibawa jalan
Jam 21.00 Q: terasa cenat cenut
wib R: di kaki dan penis
S: skala 3
T: berlangsung selama 5 menit
Obyektif:
- Pasien tampak menahan sakit, luka di telapak kaki dan penis
Assesment:
- Masalah nyeri akut belum teratasi
Indikator A T S
level nyeri 2 5 2
melaporkan 5 1 2
nyeri
frekuensi 5 1 2
nyeri
kenyamanan 4 1 2
fisik dan
psikologis,
Planning:
- Manajemen nyeri :
1. Lakukan pegkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan kontrol presipitasi.
2.Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
3.Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri klien sebelumnya.
4. Kontrol lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan.
5. Kurangi kntrol presipitasi nyeri.
6.Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologis/non farmakologis)..
7.Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk
mengetasi nyeri..
6. Selasa, 3 Subyektif
30-04-2019 - Diit habis, tinggal 2 sendokan
Jam 21.00 - Turgor kulit baik, tidak ada mual
wib Obyektif:
Turgor kulit baik, mukosa lembab
Assesment:
- Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan otak belum teratasi
Indikator A T S
tingkat energi 2 5 4
adekuat
masukan 2 5 4
nutrisi
adekuat.
Planning:
Manajemen Nutrisi
1. kaji pola makan klien
2. Kaji adanya alergi makanan.
3. Kaji makanan yang disukai oleh klien.
4. Kolaborasi dg ahli gizi untuk penyediaan nutrisi terpilih sesuai dengan
kebutuhan klien.
5. Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisinya.
6. Yakinkan diet yang dikonsumsi mengandung cukup serat untuk
mencegah konstipasi.
7. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan pentingnya bagi
tubuh klien.