Anda di halaman 1dari 15

Tugas Individu

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K


DENGAN POST OPERASI SIMPLE MASTECTOMY CA MAMAE
DI RUANG EDELWIS RSUD Dr. R GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA

Disusun untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB)

Disusun Oleh:
Esti Mulyani
I4B018115

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K
DENGAN POST OPERASI SIMPLE MASTECTOMY CA MAMAE
DI RUANG EDELWIS RSUD Dr. R GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA

I. Pengkajian
A. Identitas
Nama : Ny. K Alamat : Karangasem Rt.05 Rw.03
Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam
Tanggal lahir : 06-07-1982 Status Perkawinan : Kawin
Usia : 36 tahun No. RM : 00745658
Pekerjaan : Buruh pabrik Diagnosa Medis : Ca mamae
Pendidikan terakhir : SD Tanggal Pengkajian : 04/05/2019
Tanggal masuk RS : 03/05/2019 Jam : 21.00 wib

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di daerah luka operasi di payudara kiri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke RS pada tanggal 04 Mei 2019 pukul 21.00 WIB dengan keluhan
terdapat benjolan di payudara kiri sejak 3 minggu dan semakin membesar dan
sekarang sudah dibuang. Operasi simple mastectomy tanggal 04 Mei 2019 jam 11.30
WIB dengan GA. Pada saat pengkajian pada pasien mengatakan nyeri cenat-cenut
skala 6 di daerah luka post operasi yang terbalut kassa dan terdapat slang drain
dengan produk 10cc kemerahan. TD: 120/80 mmHg, N: 79x/mnt, RR: 20x/ mnt, S:
36,4°C, kesadaran compos mentis, GCS 15 E4V5M6.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan pasien belum pernah mengalami sakit yang serupa. Tidak ada
riwayat hipertensi atau diabetes. Tidak ada riwayat jatuh.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit serupa dengan pasien.
Genogram

Ps dg ca mamae

Keterangan:
: perempuan

: laki-laki

: laki-laki meninggal

: Pasien

---------- : tinggal serumah

C. Pola Kesehatan Fungsional


1. Persepsi kesehatan & pola manajemen kesehatan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa kesehatan itu penting, pasien tidak
mengetahui penyebab sakitnya. Pasien mengunjungi fasilitas
kesehatan jika sedang sakit.
Setelah sakit : Pasien mengatakan bahwa akan mengikuti semua perawatan dan
pengobatan yang akan diberikan oleh Rumah Sakit untuk
menunjang kesehatan.
2. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit : Makan 2-3x sehari dengan komposisi nasi, sayur, ikan dan sering
makan bakso dan masakan yang menggunakan vitsin. Minum air
putih 4-5 gelas per hari.
Setelah sakit : Pasien makan sesuai diit yang disediakan RS yaitu diit bertahap
3x sehari nasi tim tapi habis hanya 3-5 sendok, mual,

3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1x sehari dengan konsistensi padat lunak warna kuning,
BAK 6-8 kali per hari dengan warna kuning jernih.
Setelah sakit : Sejak di RS pasien BAB 1x warna kuning, konsistensi lunak,
urine berwarna kuning 5-7 x sehari.
4. Pola Aktivitas Kegiatan
Sebelum sakit : Aktivitas pasien sehari-hari di pabrik bulu mata di Purbalingga.
Pasien tinggal dengan suami, 1 anak perempuannya dan 1 anak
laki-lakinya.
Setelah sakit : Pasien tidak dapat beraktivitas seperti biasa selama sakit. Aktivitas
dibantu oleh adik perempuannya.

No. Item yang dinilai Skor Nilai


1. Makan (Feeding) 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan disuapi 1
2 = Mandiri
2. Mandi (Bathing) 1 = Tergantung orang lain
1
2 = Mandiri
3. Perawatan 1 = Membutuhkan bantuan orang lain
diri (Grooming) 2 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, dan 1
bercukur
4. Berpakaian (Dressing) 1 = Tergantung orang lain
2 = Sebagian dibantu orang lain 1
3 = Mandiri
5. Buang air kecil (Bowel) 0 = Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak terkontrol
1 = Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam) 2
2 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)
6. Buang 0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)
air besar (Bladder) 1 = Kadang Inkontensia (sekali seminggu) 2
2 = Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan toilet 0 = Tergantung bantuan orang lain
1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan beberapa
0
hal sendiri
2 = Mandiri
8. Transfer 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
2
2 = Bantuan kecil (1 orang)
3 = Mandiri
9. Mobilitas 0 = Immobile (tidak mampu)
1 = Menggunakan kursi roda
2 = Berjalan dengan bantuan satu orang 2
3 = Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu seperti
tongkat)
10. Naik turun tangga 0 = Tidak mampu
1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 0
2 = Mandiri
Skor Indeks Barthel 12

Intepretasi hasil:
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
5. Pola Istirahat-Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan istirahat tidur 4-5 jam sehari, kadang
terbangun dimalam hari.
Setelah sakit : Pasien mengatakan tetap dapat tidur walaupun kadang terbangun

6. Pola Persepsi-Kognitif
Sebelum sakit : Pasien jarang mengeluh. Pasien mengatakan pendengaran dan
penglihatan normal.
Setelah sakit : Pasien mengatakan tidak ada nyeri pada bagian mata dan
telinganya. Pasien mampu mengenali orang, ruang dan waktu
dengan baik.
7. Pola Persepsi Diri-Konsep Diri
Sebelum sakit : Keluarga mengatakan, pasien adalah seorang Ibu yang baik,
pasien berinteraksi sosial secara baik di keluarga dan
lingkungannya.
Setelah sakit : Pasien selalu berdoa dan berserah diri terhadap kondisinya saat
ini.
8. Pola Peran Hubungan
Pasien mempunyai 2 orang anak, 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan dan pasien
tinggal bersama suami. Pasien mempunyai hubungan yang baik dengan anggota
keluarga yang lain. Pasien dibawa ke RS merupakan keputusan dari pasien dan pihak
keluarganya.
9. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien adalah seorang perempuan yang masih produktif. Pasien sudah menikah.
10. Pola Koping-Toleransi Stres
Pasien mengatakan jika terdapat masalah diselesaikan dengan berdiskusi bersama
keluarganya. Pasien terlihat tidak mengeluh dengan keadaannya sekarang.

11. Pola Nilai-Kepercayaan


Sebelum sakit : Pasien beragama islam, sholat 5 waktu dirumah.
Setelah sakit : Selama sakit pasien tmampu melakukan ibadah fisik di tempat
tidur.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan : Kesadaran Compos Mentis, GCS 15 E4M6V5
umum
2. Tanda-tanda : TD: 120/80 mmHg, Nadi: 79 x/mnt, RR: 20 x/mnt,
S: 36,4°C
vital
3. Postur : Pasien memiliki tinggi badan 155 cm dengan BB 75 kg
tubuh
4. Kepala : Bentuk kepala nomal, kulit kepala cukup bersih, rambut
tebal, pendek dan beruban.
5. Mata : Bentuk simetris, konjungtiva anemis dan tidak ikterik,
tidak ada peradangan.
6. Hidung : Hidung bersih, bentuk simetris, tidak ada sekret dan
polip, tidak ada massa, tidak ada pernfasan cuping
hidung
7. Telinga : Telinga bersih, daun telinga simetris, tidak ada
serumen, tidak ada nyeri tekan, kartilago lentur.
8. Mulut : Mukosa bibir agak kering, warna bibir merah jambu,
9. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis atau tiroid, tidak
ada pembengkakan trakea
10 Dada
.
Inspeksi : Dada simetris, ada luka post op mastektomi payudara
kiri tertutup kassa dan terdapat slang drain, tidak ada
retraksi dinding dada, iktus kordis tidak terlihat..
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak nyeri tekan
Perkusi : Suara paru sonor, suara jantung pekak
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler, bunyi jantung lub dub
11 Abdomen
.
Inspeksi : Tidak asites dan bentuk simetris, tidak kembung
Auskultasi : Bising usus terdengar ± 8x/menit
Palpasi : Tidak teraba massa, nyeri tekan perut tengah atas skala
2
Perkusi : Bunyi perut timphani

12 Ekstremitas : Akral hangat, tangan kiri tampak terpasang infus


. Asering 20 tpm, capilary refil <2 detik, edema (-).
Kekuatan otot:
5 5
5 5
0=Tidak ada gerakan
1=Kontraksi otot minimal terasa tanpa menimbulkan gerak
2=Otot dapat bergerak bila gaya berat dihilangkan
3=Gerakan otot dapat melawan gravitasi tapi tidak bila melawan tahanan
pemeriksa
4=Gerakan otot dengan tahanan ringan dan dapat melawan gravitasi
5=Gerakan otot dengan tahanan maksimal

14. Genetalia : Pasien tidak terpasang kateter


15. Status Neurologis
Kesadaran : compos mentis, GCS 15 E4V5M6
Pendengaran, penglihatan dan bicara normal.

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil Laboratorium Tanggal : 02-05-2019 jam 12.00 wib
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal Intepretasi
Hemoglobin 13,4 g/dL 11,7-15,5 Normal
Leukosit 12,3 10^3/uL 3,6-11 Tinggi
Hematokrit 40 % 40-52 Normal
Eritrosit 4,7 10^6/uL 4,4-5,9 Normal
Trombosit 480 10^3/uL 150 – 440 Tinggi
MCH 29 pg 26-34 Rendah
MCHC 34 g/dl 32-36 Normal
MCV 85 fl 80-100 Normal
Eusinofil 0 % 1-3 Normal
Basofil 0 % 0-1 Normal
Netrofil Segmen 79 % 50-70 Tinggi
Limfosit 16 % 25-40 Rendah
Monosit 6 % 2-8 Normal
GDS 85,0 mg/dL 100-150 Rendah
CT 4.00 menit 3-5 Normal
BT 3.30 menit 2-5 Normal
HBsAg Negative Negative Normal
Anti HCV Negative Negative Normal

2. Pemeriksaan EKG
Tanggal 02-05-2019
Hasil: Sinus rhythm

3. Terapi
No Nama Obat Rute Dosis Indikasi
.
1. RL IV 20 tpm Dehidrasi (syok hipovolemik dan
asidosis) pada kondisi : gastroenteritis
akut, demam berdarah dengue (DHF),
luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi
berat, trauma.
Keunggulan : mempunyai efek
vasodilator
2. Inj Ranitidin IV 50 mg/ 12 jam Mengurangi produksi asam lambung
sehingga dapat mengurangi rasa nyeri ulu
hati akibat ulkus atau tukak lambung dan
masalah lambung tinggi lainnya.
3. Inj. Ceftriaxone IV 1 g/12 jam Antibiotic untuk mengurangi infeksi post
operasi sehingga luka lekas sembuh
4. Inj. Ketorolac IV 30 mg/ 8jam Mengurangi rasa nyeri luka post operasi
5. Inj. Asam IV 250 mg / 12 jam Mengurangi perdarahan di luka operasi
Tranexamat

II. Analisa Data


NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data Subyektif: Agen injuri fisik : post Nyeri akut
Pasien mengatakan nyeri cenat-cenut pembedahan
skala 6 di daerah luka operasi di
payudara kiri

Data Obyektif:
- ada luka post op mastektomi
payudara kiri tertutup kassa dan
terdapat slang drain

2 Data Subyektif: pembedahan Nutrisi kuarng dari


Pasien makan sesuai diit yang kebutuhan tubuh
disediakan RS yaitu 3x sehari nasi tim
tapi habis hanya 3-5 sendok, mual,

Data Obyektif:
Post op dengan General Anastesi, diit
bertahap

III. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut b.d agen injuri fisik : post pembedahan.
2. Nutrisi kueang dari kebutuhan tubuh b.d pembedahan.

IV. Rencana Keperawatan


No Diagnosa NOC NIC Rasional

1. Nyeri akut Tujuan: NIC :


b.d agen Setelah dilakukan tindakan Pain Management
injuri fisik : keperawatan selama 3x24 jam 1. Lakukan pengkajian nyeri - Memantau
post diharapkan nyeri berkurang secara komprehensif perubahan nyeri
pembedahan. dengan kriteria: termasuk lokasi, yang dialami
karakteristik, durasi, pasien
Nyeri terkontrol frekuensi, kualitas dan faktor
Indikator A T presipitasi - Dengan
Mampu mengontrol 2. Observasi reaksi nonverbal menghindari
2 5 dari ketidaknyamanan factor
nyeri
Melaporkan bahwa 3. Kaji hal yang mempengaruhi pencetus/pembe
2 5 respon nyeri rat maka dapat
nyeri berkurang
Mampu mengenali 4. Evaluasi pengalaman nyeri mengurangi
3 5 masa lampau intensitas nyeri
nyeri
5. Evaluasi bersama pasien dan
Menyatakan rasa
2 5 tim kesehatan lain tentang
nyaman
ketidakefektifan kontrol nyeri - Lingkungan
masa lampau yang tenang
6. Kontrol lingkungan yang dapat
dapat mempengaruhi nyeri mengurangi
seperti suhu ruangan, stimulus nyeri
pencahayaan dan kebisingan
7. Kurangi faktor presipitasi - Alterntaif selain
nyeri obat analgetik
8. Pilih dan lakukan yang dapat
penanganan nyeri dilakukan
(farmakologi, non sewaktu-waktu
farmakologi dan inter saat nyeri
personal)
9. Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
10. Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
11. Berikan analgetik
untuk mengurangi nyeri
12. Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
13. Tingkatkan istirahat
14. Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
15. Monitor penerimaan
pasien tentang manajemen
nyeri

2. Nutrisi Tujuan: Setelah dilakukan Nutrition Monitoring


kuarng dari tindakan keperawatan selama 1. Monitor tipe dan jumlah - Menentukan
kebutuhan 3x24 jam diharapkan nutrisi aktivitas yang biasa kebutuhan
tubuh b.d terpenuhi dengan kriteria: dilakukan nutrisi pasien
pembedahan 2. Monitor lingkungan - Lingkunagn
Status nutrisi selama makan yang nyaman
Indikator 3. Jadwalkan pengobatan  meningkatkan
Mampu dan tindakan tidak selama nafsu makan
mengidentifikasi jam makan - Kulit kering
kebutuhan nutrisi 4. Monitor kulit kering dan dan turgor kulit
Tidak ada tanda perubahan pigmentasi yang tidak
tanda malnutrisi 5. Monitor turgor kulit elastis
6. Monitor kekeringan, menandakan
rambut kusam, dan mudah kurang
patah cairan/nutrisi
7. Monitor mual dan muntah - Adanya
8. Monitor kadar albumin, mual/muntah
total protein, Hb, dan mempengaruhi
kadar Ht nafsu makan
9. Monitor makanan - Meningkatkan
kesukaan selera makan
10. Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
11. Monitor kalori dan intake
nuntrisi
12. Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas
oral.
13. Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

V. Implementasi

No. Hari/Tgl Jam Dx Implementasi Respon Paraf


1. Sabtu, 21.00 1,2 - Mengkaji keluhan pasien - Pasien mengatakan nyeri di
04-05- daerah luka post operasi
2019 sakal nyeri 6, cenat-cenut
22.00 1,2 - Mengukur suhu, nadi, - TD: 120/80 mmHg
respirasi dan tekanan darah - Nadi : 79 x/menit
- Melakukan pemeriksaan fisik - RR : 18 x/menit
- Suhu : 36,4 oC
1 - Mengajarkan pasien teknik - Pasien mampu melakukan
22.15 relaksasi dan nafas dalam teknik nafas dalam dan
2 - Mengkaji nutrisi pasien relaksasi sesuai yang
1 - Mengkaji ulang tingkat diajarkan
kesadaran dan kondisi pasien - Mukosa bibir agak kering,
23.00 - Mengontrol lingkungan yang pasien tampak pucat
1 dapat mempengaruhi nyeri
- Diit habis 1/4 porsi, mual
seperti suhu ruangan
- Lampu dimatian, pasien
tertidur

3. Minggu, 05.00 1 - Memberikan terapi injeksi - Pasien mengatakan masih,


05-05- ketorolac 30mg IV. lemes, nyeri skala 4
2019 1,2 - Mengkaji keluhan pasien - Kesadaran : compos
05.30 - Mengukur tekanan darah, mentis, GCS: 15 E4V5M6
suhu, RR dan nadi. - TD: 110/80 mmHg
- Nadi : 76 kali per menit
- RR : 20 kali per menit
- Suhu : 36,5 oC
06.00 1,2 - Memonitor produk drain - Produk drain 20 cc
- Memfasilitasi lingkungan
1,2 yang tenang
- Memberitahu kepada keluarga
- Diit habis ½ porsi,
06.20 pasien untuk mengurangi
mobilisasi duduk +
stimulus dalam lingkungan - Mual +
2 pasien. - Turgor kulit baik, anemis -
2 - Memonitor intake nutrisi
- Mengedukasi diit yang harus
2 ditaati pasien
- Membantu pasien moblisasi
makan sambil duduk

5. Senin, 08.00 1,2 - Mengkaji keluhan pasien hari - Pasien mengatakan nyeri
06-05- ini. berkurang skala 2
2019 08.30 1 - Merawat luka pasien, aff - Luka kering dan bersih
drain - Pasien mengatakan tidak
09.00 merasa mual dan tidak
2 - Mengkaji adanya keluhan muntah.
12.00 muntah/mual - Diit habis 1 porsi
13.00 - Memonitor nutrisi
- Mengobservasi dan mencatat - Kesadaran pasien compos
perkembangan pasien mentis GCS 15 E4M6V5
- - TD: 120/ 80 mmHg
- Nadi : 84 kali per menit
- RR : 18 kali per menit
- Suhu : 36,3 oC

VI. EVALUASI

Tgl/Jam NO. Evaluasi Paraf


DX
Sabtu, 1 S: Pasien mengatakan nyeri di daerah luka post operasi sakal nyeri 5,
cenat-cenut
04-0-2019
O: pasien mampu melkukan teknik nafas dalam dan relaksasi sesuai
00.00 wib yang daijarkan

A: masalah nyeri teratasi sebagian

Indikator A T S
Mampu mengontrol
2 5
nyeri 3
Melaporkan bahwa 3
2 5
nyeri berkurang
Mampu mengenali 3
3 5
nyeri
Menyatakan rasa 3
2 5
nyaman

P: lanjutkan intervensi

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,


karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Kaji hal yang mempengaruhi respon nyeri
4. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi
dan inter personal)
5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
6. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
7. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
8. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

Sabtu. 2 S: Diit habis 1/4 porsi, mual

04-05-2019 O: Mukosa bibir agak kering, pasien tampak pucat

00.00 A: masalah nutrisi belum teratasi

Status nutrisi
Indikator
Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda 3
tanda malnutrisi

P: lanjutkan intervensi

1. Monitor mual dan muntah


2. Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak selama jam makan
3. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
4. Monitor turgor kulit
5. Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
Minggu, 1 S : Pasien mengatakan masih, lemes, nyeri skala 4

05-05-2019 O: -

07.00 wib A: masalah nyeri teratasi sebagian

Indikator A T S
Mampu mengontrol
2 5
nyeri 4
Melaporkan bahwa 4
2 5
nyeri berkurang
Mampu mengenali 4
3 5
nyeri
Menyatakan rasa 4
2 5
nyaman

P: lanjutkan intervensi

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,


karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Kaji hal yang mempengaruhi respon nyeri
4. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
6. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
7. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
8. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

Minggu, 2 S: : -Diit habis ½ porsi, mobilisasi duduk +

05-05-2019 - Mual +

07.00 O:: turgor kulit baik, anemis -

A: masalah nutrisi belum teratasi

Status nutrisi
Indikator
Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda 4
tanda malnutrisi

P: lanjutkan intervensi

1. Monitor mual dan muntah


2. Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak selama jam makan
3. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
4. Monitor turgor kulit
5. Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
Senin, 1 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang skala 2

06-05-2019 O: Luka kering dan bersih

14.00 wib A: masalah nyeri teratasi sebagian

Indikator A T S
Mampu mengontrol
2 5
nyeri 5
Melaporkan bahwa 5
2 5
nyeri berkurang
Mampu mengenali 5
3 5
nyeri
Menyatakan rasa 5
2 5
nyaman

P: lanjutkan intervensi

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,


karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Kaji hal yang mempengaruhi respon nyeri
4. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
6. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
7. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
8. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

Minggu, 2 S: : Pasien mengatakan tidak merasa mual dan tidak muntah.

05-05-2019 - Diit habis 1 porsi, mobilisasi duduk +

07.00 O : turgor kulit baik

A: masalah nutrisi belum teratasi

Status nutrisi

Indikator
Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda 5
tanda malnutrisi

P: lanjutkan intervensi

1. Monitor mual dan muntah


2. Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak selama jam makan
3. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
4. Monitor turgor kulit
5. Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah

Anda mungkin juga menyukai