Anda di halaman 1dari 4

Perencanaan Implementasi Evaluasi

No Diagnosa
Tujuan Rencana Intervensi
1. Hipovolemia b. d Selama dilakukan tindakan Manajemen hipovolemia : Tgl 23/10/20 jam 15.00 Tgl 23/10/20 jam 17.00
kehilangan cairan keperawatan 1x24 jam 1. Periksa tanda dan gejala Manajemen hipovolemia : S: Pasien mengatakan diare sudah
secara aktif diharapkan status cairan hipovolemi ( HR eningkat, 1.Memeriksa tanda dan gejala sembuh ,
membaik nadi lemah, TD menurun hipovolemi ( HR eningkat, Pasien mengatakan badan nya
DS : muntah lebih ,turgor kulit menurun, nadi lemah, TD menurun sudah agak baikan
dari 10x diare Kriteria Awal Target volume urin menurun, ,turgor kulit menurun,
lebih 7x perut Tekanan 1 5 haus , lemas ) volume urin menurun, haus , O: TD 110/90 mmHg
melilit dan darah Rasinal, pada status lemas ) Akral hangat
lemesdan nyeri hipovolemik tanda Rasoinal, pada status nadi kuat
epigastrik (+) Dengan skala : haemodinamik di atas akan hipovolemik tanda diuresis lebih dari 1cc/kg/bb jam
pasien 1 = membuk muncul haemodinamik di atas akan A: Masalah hipivolemia teratasi
mengatakan 2 =cukup memburuk 2. Monitor intake dan output muncul, awasi
masih diare 5x 3 = sedang Rasional , mengetahui haemodinamik secara Kriteria Awal S T
tapi sudah agak 4 =cukup membaik keseimbangan cairan tubuh berkala Tekanan 1 5 5
baikan setelah di 5 =membaik pasien 2. Memonitor intake dan output darah
pasang infus dan 3. Hitung kebutuhan cairan secara berkali dan lakukan
di rehidrasi Kriteria Awal Target Rasional, bertujuan evaluasi bila diperlukan Kriteria Awal Saat Targ
cairan Kekuatan 1 5 memeastikan jumlah caiaran Rasional , mengetahui ini et
nadi yang di buthkan oleh pasien keseimbangan cairan tubuh Kekuata 1 5 5
Urine out 1 5 secara pasti, pasien n nadi
DO: Sb; 36°C N; put 4. Berikan cairan oral 3 . Menghitung kebutuhan cairan Urine
80x/mnt Rasional, caiaran oral dapat Rasional, bertujuan memastikan output 1 5 5
RR;18x/mnt spo2 Dengan skala : membantu meningkatkan jumlah cairan yang di
: 98%, nadi lemah 1 = menurun status rehidrasi butuhkan oleh pasien secara A : lanjutkan intervensi dengan
CRT kurang dari 2 2 =cukup menurun 5. berikan posisi modified pasti, persiapan disharge planing
dtk. Turgor 3 = sedang trendelenburg 4. Memberikan cairan oral
kurang dan bak 4 =cukup meningkat Rasional; posisi modified minum2 an hangat
masih sedikit trendelenburg dapat Rasional, caiaran oral dapat
5 =meningkat meningkatakan volume membantu meningkatkan
Hipovolemia Setelah dilakukan tindakan jantung yang sedang status rehidrasi
diangkat sebagai manajemen hipovolemik berkurang 5. Memberikan posisi
diagnose 6. Anjurkan hindari perubahan modified trendelenburg
prioritas sebab posisi mendadak Rasional; posisi modified
hipovolemia Rasional; perubahan posisi trendelenburg dapat
berkaitan mendadak dapat semakin meningkatakan volume
langsung dengan menurunkan tekanan darah jantung yang sedang
sistem sirkulasi 7. Kolaborasi pemberian cairan berkurang
seluruh tubuh, IV isotonis (Nacl, RL ) 6. Menganjurkan hindari
yang apabila Rasional ;cairan isotonis perubahan posisi mendadak
tidak diatasi mudah diserap dan di Rasional; perubahan posisi
dapat terima oleh sel mendadak dapat semakin
menimbulkan menurunkan tekanan darah
gagal multi organ 7. Berkolaborasi pemberian
hingga kematian. cairan IV isotonis (Nacl, RL )
Rasional ;cairan isotonis mudah
diserap dan di terima oleh
sel
SHORT CASE GEA

Nama Mahasiswa : Wasis Sapto Putro


NIM : 2011040037
Kasus : GEA VOMITUS
Tgl pengkajian : 23/10/2020

Deskripsi  Seorang perempuan usia 41 tahun di rawat di ruang bogenvile dtg


kasus/ tgl 22/10/20 dengan keluhan, muntah lebih dari 10x diare lebih
rangkuman 7x perut melilit dan lemesdan nyeri epigastrik (+)
pengkajian TD : 110/80 mmhg N : 90x/mnt RR: 20x/mnt SB : 36,5°C
 Pada pengkajian di dapatkan data pasien mengatakan masih diare
5x tapi sudah agak baikan setelah di pasang infus dan direhidrasi
cairan Ringer laktat.
Sb; 36°C N;80x/mnt RR;18x/mnt spo2 : 98%, nadi lemah CRT
kurang dari 2 dtk. Turgor kurang dan bak masih sedikit
Pasien terpasang infus RL : 30 tpm, sudah mendapatkan terapi
medis : inj ceftriaxon 2x1 gr, inj Ondansetron 2 x 8 mg, inj
omeprazole 2x40 mg, sucralfat syr 3 x 10 cc, new diatab 3x2 tab,
pasien post loading 500cc di IGD tgl 19/08/20
 Hasil lab (+) tgl 20/08/20 AL : 12,5. g/dl HCT : 51,6 % HB : 18,3
g/dL AT : 345rb. u/L Elektrolit (+) : na : 136 meq/L K : 4,4 meq/L
Cl : 94 meq/L

Anda mungkin juga menyukai