Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

Ny. A UMUR KEHAMILAN 24 MINGGU UMUR 26 TAHUN

RSUD BANGLI

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN Penanggung Jawab
Nama : Ny. A Nama : Tn. T
Umur : 26 th Umur : 28 th
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Jenis Kelamin : laki-laki
Status Perkawinan : Kawin Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Hindu Alamat : Bangli
Suku : Bali Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Bangli Agama : Hindu
No CM : 14045
Tanggal MRS : 10 Mei 2020
Tanggal Pengkajian : 10 Mei 2020
Sumber Informasi : Pasien dan keluarga
B. ALASAN KUNJUNGAN
a. Keluhan Utama: Keluarga pasien mengatakan pasien terjatuh dari
tangga rumah saat mengalami pertengkaran dengan suaminya,
Keluarga pasien juga mengatakan tampak darah segar keluar
disekitar kaki pasien
b. Keluhan saat dikaji : Pasien mengatakan lemas dan kesakitan
C. RIWAYAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
1. Riwayat Menstruasi:
 Menarche : Umur 15 tahun Siklus: Teratur ( √ ) tidak ( )
 Banyaknya : ±3x ganti pembalut Lama : 5-6 hari
 Keluhan : tidak ada
 HPHT : 20 November 2019
2. Riwayat Pernikahan
 Menikah : 1 Kali Lama : 2 Tahun

3. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak

Umur Jenis
No Thn Penyulit Jenis Penolong Penyulit Laserasi Infeksi Perdarahan BB Pj
Kehamilan Kelamiin

- - - - - - - - - - - - -

4. Riwayat kehamilan saat ini:


Status Obstetrikus :
 G1P0A0H0 UK: 24 Minggu
 TP : 27 Agustus 2020
 ANC kehamilan sekarang : lemas, mual
5. Riwayat keluarga berencana:
 Akseptor KB : - Jenis: -
Lama : -
 Masalah :-

D. RIWAYAT PENYAKIT
1. Klien : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang
serius
2. Keluarga : Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak memiliki
riwayat penyakit keturunan yang serius
E. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN
1. Pola Manajemen Kesehatan – Persepsi Kesehatan: Pasien mengatakan
selama hamil rajin memeriksakan kehamilannya ke puskesmas
maupun ke dokter.
2. Pola Metabolik Nutrisi:
Pasien dan keluarga pasien mengatakan pasien biasa makan 3-4x
sehari dengan lauk dan sayuran, serta tanpa pantangan
3. Pola eliminasi:
Pasien mengatakan selama hamil BAB 1x sehari, dengan
konsistensi lembek, warna kuning. BAK 4-6x perhari, warna kuning
jernih, konsistensi cair dan bau khas urine.
4. Pola Aktivitas – Latihan:
Pasien mengatakan selama hamil pasien mengurangi aktivitras
yang berat, pasien hanya memasak dan menyapu rumah
5. Pola Istirahat Tidur:
Pasien mengatakan selama hamil tidak memiliki gangguan saat
tidur, Pasien tidur malam hari pukul 22.00 WITA dan bangun pada
pukul 06.00 WITA . serta tidur siang ± 1 jam.
6. Pola Persepsi – Kognitif:
Pasien biasa menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa bali
dalam berkomunikasi tanpa hambatan
7. Pola Konsep Diri – Persepsi Diri:
Pasien mengatakan ia mampu mengenali dirinya dan tugasnya
sebagai seorang istri
8. Pola Hubungan – Peran:
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga maupun orang
lain baik serta tidak mengalami permasalahan dengan siapapun
9. Pola Reproduktif – Seksualitas:
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dalam hal
reproduksi dan seksualitas
10. Pola Toleransi Terhadap Stres – Koping:
Pasien mengatakan lebih suka memendam permasalahan
sendiri, kecuali jika masalah yang dialaminya sangat berat.
11. Pola Keyakinan – Nilai:
Ibu mengatakan selalu berdoa sesuai keyakinannya agar tetap
sehat dan anaknya lahir dengan sehat pula.
F. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum :
 GCS : E4V5M6
 Tingkat Kesadaran : Composmentis
 Tanda – tanda vital : TD: 100/70 mmHg
N: 84x/menit RR: 20x/menit T:36.50C
 BB : 60 kg TB: 160 cm LILA : 27 cm
Head to toe :
 Kepala:
Wajah : bentuk simetris, tampak lesi di dahi
Pucat (-)
Cloasma (-)
Sclera : Putih
Konjungtiva : merah muda
Pembesaran limphe node : Tidak ada
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Telinga : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada serum, pendengaran baik.
 Dada
Payudara
Aerola : Mamae hiperpigmentasi Putting : Menonjol
Tanda dimpling / retraksi : Tidak ada
Pengeluaran ASI : Belum ada

Jantung : Suara jantung normal

Paru : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada bunyi wheezing.

 Abdomen
Linea : Nigra striae : Tidak ada
Pembesaran Sesuai UK : Sesuai dengan UK
Gerakan Janin : Aktif Kontraksi : Tidak ada
Luka bekas operasi : Tidak ada
Ballottement : +
Leopold I : Pundus tegang TFU : -
Leopold II : Belum teraba
Leopold III : Belum teraba
Leopold IV : Belum teraba
Kontraksi : -
DJJ : - Bising usus : +
 Genetalia dan perineum : Terjadi pengeluaran flek-flek, tidak ada
odema, tidak ada bekas luka operasi, tidak ada pembesaran kelenjar
bartholini.
 Ekstremitas :
Atas :
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
CRT : <2 detik

Bawah :

Oedema : Tidak ada


Varises : Tidak ada
CRT : <2 detik
Refleks : Refleks normal
G. DATA PENUNJANG
 Pemeriksaan Laboratorium :
- Hb 11,5 gr/dl
 Pemeriksaan USG :-

H. DIAGNOSA MEDIS :

I. PENGOBATAN

II. ANALISA DATA

DATA FOKUS ANALISIS MASALAH

Resiko hipovolemia
berhubungan dengan
perdarahan

Resiko Infeksi
berhubungan dengan
perdarahan

III. Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Resiko hipovolemia berhubungan dengan perdarahan
2. Resiko infeksi berhubungan dengan perdarahan

IV. RENCANA KEPERAWATAN

Rencana Keperawatan
Tgl / Diagnosa Tujuan dan
No Intervensi
Jam Keperawatan Kriteria Hasil
(SIKI)
(SLKI)
1 10 Resiko Setelah dilakukan Manajemen hipovolemia
Juli Hipovolemia tindakan Observasi
2020 Definisi: keperawatan  Periksa tanda dan gejala
Berisiko mengalami selama ….x….jam hypovolemia ( mis. Frekuensi
penurunan volume diharapkan status nadi meningkat, nadi teraba
cairan intravaskuler, cairan membaik lemah, tekanan darah menurun,
intertisial, dan atau dengan kriteria tekanan nadi menyempit, turgor
intraseluler hasil : kulit menurun, membrane
Faktor Resiko: 1. Status cairan mukosa kering, volume urine
 Kehilangan  Kekuatan menurun, hematrokit meningkat,
cairan secara nadi haus, lemah)
meningkat
aktif  Monitor input dan output cairan
 Berat badan
 Gangguan meningkat Terapeutik
absorbs caitran  Turgor kulit  Hitung kebutuhan cairan
meningkat
 Usia lanjut  Berikan posisi modified
 Frekuensi
 Kelebihan berat nadi membaik trendelenburg
badan  Tekanan  Berikan asupan cairan oral
darah
 Status Edukasi
membaik
hipermetabolik  Tekanan nadi  Anjurkan memperbanyak asupan
 Kegagalan membaik cairan oral
mekanisme  Membrane
 Anjurkan menghindari perubahan
mukosa
regulasi posisi mendadak
 Evaporasi membaik Kolaborasi
 Jugular  Kolaborasi pemberian cairan IV
 Kekurangan
Venous
intake cairan isotonis (mis. NaCl, RL)
Pressure
 Efek agen (JVP)  Kolaborasi pemberian cairan IV
farmakologis membaik hipotonis (mis. Glukosa 2,5%,
 Kadar Hb
Kondisi klinis NaCl 0,4%)
membaik
terkait  Intake cairan  Kolaborasi pemberian cairan
 Penyakit membaik koloid (mis.albumin, plasmanate)
Addison  Kolaborasi pemberian produk
 Trauma/ darah
pendarahan Manajemen pendarahan pervaginam
 Luka bakar Observasi

 AIDS Identifikasi keluhan ibu (mis.keluar

 Penyakit crohn darah banyak, pusing, pandangan


tidak jelas)
 Muntah
Monitor keadaan uterus keadaan
 Diare
uterus dan abdomen ( mis. TFU
 kolitis ulseratif
diatas umbilicus, teraba lembek,
benjolan)
Monitor kesadaran dan tanda vital
Monitor kehilangan darah
Monitor kadar hemoglobin
Terapeutik
Posisikan supine atau trendelenburg
Pasang oksimetri nadi
Berikan oksigen via kanul nasal
3L/menit
Pasang IV Line dengan selang set
transfusi
Pasang kateter untuk mengosongkan
kandung kemih
Ambil darah untuk pemeriksaan
darah lengkap
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian uterotonika
Kolaborasi pemberian antikoagulan

2 10
Juli
2020

3. IMPLEMENTASI

No Tgl/Jam Dx Implementasi Respon


1. 10 Juli
2020

2. 10 Juli
2020

3 10 Juli
2020
4. EVALUASI

Tgl / Jam No Dx Evaluasi Hasil Paraf


1 S:
O:
A:
P:
2 S:
O:
A:
P:

Anda mungkin juga menyukai