Dosen Pembimbing :
FAKULTAS PERTANIAN
MANADO
2014
ABSTRAK ABSTRACT
Ratih Mawarni Amin. Tingkat Ratih Mawarni Amin, Level of Labor
Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Productivity of Agriculture Sector in
Pertanian di Provinsi Sulawesi Utara North Sulawesi Province. (Underguidance
(dibawah bimbingan Oktavianus Porajow of Oktavianus Porajow as a Chairman,
sebagai ketua, Charles R. Ngangi dan Charles R. Ngangi and Yolanda P, I Rori
Yolanda P, I Rori sebagai anggota). as members).
Penelitian ini bertujuan untuk The objective this research is to
mengetahui tingkat produktivitas tenaga determine the level of labor productivity in
kerja sektor pertanian di Sulawesi Utara. the agricultural sector in North Sulawesi.
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan This research was conducted for three
mulai bulan Juli 2014 hingga September months starting from July 2014 until
2014 di Provinsi Sulawesi Utara, data yang September 2014 in the North Sulawesi
digunakan dalam penelitian ini adalah data Province. The source data used secondary
sekunder yang diperoleh dari instansi yang data obtained from agencies associated with
berhubungan dengan penelitian ini yaitu this research that the Central Bureau of
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Statistics in North Sulawesi Province. This
Utara. Analisis ini menggunakan analisis analysis used descriptive analysis and the
deskriptif dan rasio antara Produk Domestik ratio between Gross Domestic Product
Regional Bruto (PDRB) dengan jumlah (GDP) and the amount of labor.
tenaga kerja. The results of this study showed that
Hasil penelitian ini menunjukkan labor productivity in the agricultural sector of
bahwa produktivitas tenaga kerja sektor the North Sulawesi in 2012 was 12.11
pertanian di Sulawesi Utara pada tahun 2012 million rupiah / worker, compared with 2008
sebesar 12.11 juta rupiah/pekerja, which only amounted to 8.94 million rupiah /
dibandingkan dengan tahun 2008 yang worker. Productivity of labor was likely to
hanya sebesar 8.94 juta rupiah/pekerja. increase from 2008 through 2012.
Produktvitas tenaga kerja cenderung PENDAHULUAN
meningkat dari tahun 2008 hingga tahun
Pertumbuhan ekonomi sebagai suatu
2012.
ukuran kuantitatif yang menggambarkan
perkembangan suatu perekonomian dalam
suatu tahun tertentu apabila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Perkembangan Angkatan kerja atau labor force terdiri dari
tersebut selalu dinyatakan dalam bentuk golongan yang bekerja, dan golongan yang
presentase perubahan pendapatan nasional menganggur dan mencari pekerjaan.
pada suatu tahun tertentu dibandingkan Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari
dengan tahun sebelumnya. Pendapatan golongan yang bersekolah, golongan yang
nasional adalah nilai barang dan jasa yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain-
diproduksi dalam suatu negara pada suatu lain atau penerima pendapatan. Ketiga
tahun tertentu dan secara konseptual nilai golongan dalam kelompok angkatan kerja
tersebut dinamakan Produk Domestik Bruto sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya
(PDB). Tingkat pertumbuhan ekonomi untuk bekerja.
menggambarkan sampai dimana barang dan Salah satu dari masalah-masalah
jasa telah bertambah pada suatu tahun utama dalam ketenagakerjaan di Indonesia
tertentu apabila dibandingkan dengan tahun adalah produktivitas tenaga kerja yang
sebelumnya (Sukirno, 2006). Keberhasilan rendah. Indonesia tidak dapat lagi
suatu usaha pembangunan dipengaruhi oleh mengandalkan diri pada sumber-sumber
beberapa faktor. Salah satunya yaitu faktor keunggulan komparatif yang tradisional,
ekonomi sumber daya manusia yaitu tenaga seperti tenaga kerja yang murah dan
kerja yang dilengkapi dengan keterampilan kekayaan alam. Indonesia perlu
dan sikap mental terhadap pekerjaan, serta mengembangkan keunggulan komparatif
kemampuan untuk berusaha sendiri yang dinamis yakni sumber daya manusia
merupakan modal utama bagi terciptanya (SDM) yang berkualitas, produktif, dan
pembangunan ekonomi (Suryana, 2000). profesional. Rendahnya produktivitas sering
kali dikaitkan dengan tingkat pendidikan.
Menurut Subri (2003) tenaga kerja
Diasumsikan makin tinggi tingkat
adalah penduduk usia kerja (berusia 15-64
pendidikan seseorang, makin tinggi pula
tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam
tingkat produktivitas yang mungkin dapat
suatu negara yang dapat memproduksi barang
dicapainya (Antoni, 2013).
dan jasa jika ada permintaan terhadap
Produktivitas adalah tingkat produksi
mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi
yang dapat dihasilkan seorang pekerja
dalam aktivitas tersebut. Sedangkan
pertahun. Dibandingkan dengan tingkat
Simanjuntak (1985) menyatakan tenaga kerja
produktivitas tenaga kerja di negara maju,
atau manpower terdiri dari angkatan kerja.
tingkat produktivitas tenaga kerja di negara Data BPS tahun 2012 menyebutkan
berkembang masih sangat rendah hal bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi
tersebut disebabkan oleh faktor sebagian Sulawesi Utara tumbuh sebesar 7.86 %
penduduk berada di sektor pertanian dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
tradisional yang masih menghadapi masalah hanya 7.39 %. Peningkatan ini digerakkan
pengangguran terselebung. Produktivitas oleh hampir seluruh sektor ekonomi,
pertanian tradisional biasanya masih sangat pertumbuhan terbesar terjadi di sektor
rendah, karena teknologi dalam kegiatan konstruksi yaitu sebesar 9.33 %. Sektor
pertanian masih sangat tradisional keuangan, real estat, dan jasa perusahaan
keberadaan pengangguran terselubung yang tumbuh 9.27 %, listrik, gas dan air bersih
berarti kelebihan tenaga kerja di sektor sebesar 8.04 %, perdagangan,hotel dan
pertanian akan menurunkan lagi produksi restoran 7.99 %, jasa-jasa 7.77 %,
rata-rata produktivitas pekerja (Todaro, pengangkutan dan komunikasi 6.13 %,
2000). pertanian 5.86 %, pertambangan dan
Menurut Suryana (2000) bagi penggalian 5.60 %, industri pengolahan 4.89
masyarakat petani yang taraf hidupnya % pada tahun 2012. Sektor pertanian yang
rendah, prioritas bagi seseorang adalah masih merupakan lapangan pekerjaan utama
makanan, pakaian, dan tempat tinggal. penduduk di Provinsi Sulawesi Utara selama
Kebutuhan untuk motivasi kerja, pendidikan 5 tahun terakhir tumbuh lambat dibandingkan
dan ilmu pengetahuan belum merupakan dengan sektor lainnya di Provinsi Sulawesi
kebutuhan utama. Oleh karena itu Utara.
produktvitas pertanian tetap rendah. Sektor yang memberikan kontribusi
Produktivitas pertanian yang rendah ini, tertinggi terhadap PDRB Sulawesi Utara
bukan saja disebabkan oleh karena jumlah tahun 2012 adalah sektor perdagangan, hotel
penduduk yang banyak, tetapi juga dan restoran yaitu sebesar 17.57 % pada
disebabkan oleh karena pertanian yang tahun 2012. Tahun 2012 sektor pertanian
kurang maju serta tingkat teknologi yang mampu menyerap tenaga kerja sebesar 32.61
primitif, pertanian subsistensi, organisasi % lebih tinggi di bandingkan sektor lainnya.
yang kurang baik dan terbatasnya input Penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak
(modal fisik dan tenaga terampil). di bandingkan sektor lainnya tidak dibarengi
dengan pemberian kontribusi terhadap PDRB
Provinsi Sulawesi Utara, selama kurun waktu lapangan pekerjaan utama dari masyarakat
2008-2012 kontribusi sektor pertanian Provinsi Sulawesi Utara. Penyerapan tenaga
terhadap PDRB Sulawesi Utara cenderung kerja di sektor pertanian lebih besar
menurun pada tahun 2008 sektor ini mampu dibandingkan dengan sektor lainnya, dengan
memberi kontribusi sebesar 25.62 % dan penyerapan tenaga kerja yang besar sektor
menurun menjadi 17.75 % pada tahun 2012 pertanian hanya bisa memberi kontribusi
(BPS, 2012) sebesar 17.75 % pada tahun 2012 yang
Sektor pertanian di Provinsi menurun dibandingkan tahun 2008 yaitu
Sulawesi Utara masih merupakan lapangan 25.62 %. Bagaimana tingkat produktivitas
pekerjaan utama yang dipilih sebagian besar tenaga kerja sektor pertanian di Sulawesi
penduduk untuk bekerja, sektor ini mampu Utara ?
menyerap tenaga kerja sebesar 32.61 %, Berdasarkan rumusan masalah yang
dengan penyerapan tenaga kerja yang banyak diuraikan maka penelitian ini bertujuan
pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi untuk menghitung tingkat produktivitas
Sulawesi Utara tumbuh lambat selama 5 tenaga kerja sektor pertanian di Provinsi
tahun terakhir dengan pemberian kontribusi Sulawesi Utara tahun 2008-2012. Manfaat
terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Utara dari penelitian ini adalah Memberikan
yang terus menurun dibandingkan dengan informasi kepada pemerintah sebagai
sektor lainnya. Dengan pertumbuhan yang pengambil keputusan tentang produktivitas
lambat dan terus menurunnya kontribusi tenaga kerja sektor pertanian di Provinsi
terhadap pembentukan PDRB Provinsi Sulawesi Utara. Menambah informasi pada
Sulawesi Utara, namun sektor ini masih penulis tentang produktivitas tenaga kerja di
mampu menyerap tenaga kerja yang besar, sektor pertanian di Sulawesi Utara, Sebagai
maka perlu kiranya diketahui berapa tingkat
bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian
METODOLOGI PENELITIAN
Provinsi Sulawesi Utara.
Berdasarkan latar belakang diatas Penelitian ini dilaksanakan selama
maka dirumuskan masalah sebagai berikut : delapan bulan dari bulan Februari sampai
Sektor pertanian merupakan sektor penting di dengan bulan September 2014 di Provinsi
Provinsi Sulawesi Utara dikarenakan sektor Sulawesi Utara, data yang digunakan dalam
pertanian masih merupakan salah satu penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Sektor Pertanian di Provinsi Sulawesi
Provinsi Sulawesi Utara. Utara
Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2008 dasar harga konstan adalah alat ukur
produktivitas tenaga kerja meningkat pada tahun 2008 adalah sebesar Rp.
29.907,4 Triliun dan pada tahun 2012 Perbandingan produktivitas tenaga kerja
sebesar Rp. 34.660,7 Triliun, dari tahun sektor pertanian di Provinsi Sulawesi
2008-2012 PDB Indonesia di sektor Utara dengan Provinsi-provinsi di
pertanian naik cukup baik. Dengan jumlah Indonesia
tenaga kerja sebesar 41.351.406 orang pada Sektor pertanian masih merupakan
tahun 2008 dan pada tahun 2012 tercatat salah satu lapangan pekerjaan utama yang
menurun menjadi 38.882.134 jiwa. Setelah dipilih oleh penduduk Indonesia untuk
dianalis dengan rasio antara Produk bekerja, terlalu banyaknya jumlah tenaga
Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian di kerja tidak dibarengi dengan kontribusi
Indonesia dengan jumlah tenaga kerja sektor sektor pertanian terhadap perekonomian,
pertanian pada tahun 2008-2012, pada tahun sehingga berdampak pada produktivitas
2008 produktivitas tenaga kerja sektor tenaga kerjanya.
pertanian di Indonesia hanya sebesar Rp.
pada tahun 2008, di wilayah
6.89 juta rupiah/pekerja, pada tahun 2009
Sumatera produktivitas tenaga kerja sektor
naik menjadi 7.11 juta rupiah/pekerja, tahun
pertanian berada di Provinsi Kepulauan Riau
2010 naik lagi menjadi 7.34 juta
yaitu sebesar 20.38 juta rupiah/pekerja, dan
rupiah/pekerja, tahun 2011 kembali naik dari
yang terendah adalah Provinsi Sumatera
tahun sebelumnya yaitu 8.01 juta
Selatan 6.09 juta rupiah/pekerja. Di wilayah
rupiah/pekerja, dan pada tahun 2012 naik
Jawa produktivitas tenaga kerja sektor
menjadi 8.44 juta rupiah/pekerja. Rendahnya
pertanian tertinggi di Provinsi DKI Jakarta
produktivitas tenaga kerja di sektor ini
sebesar 15.30 juta rupiah/pekerja, dan yang
diakibatkan karena kebanyakkan tenaga
terendah adalah Jawa Tengah yang hanya
kerjanya berpendidikan rendah, data BPS
5.77 juta rupiah/pekerja, di wilayah Nusa
Indonesia menunjukkan bahwa 50 % tenaga
Tenggara Barat produktivitas tenaga kerja
kerja sektor pertanian hanya lulusan sekolah
sektor pertanian hanya 5.00 juta
dasar atau SD, upah rendah dan teknologi
rupiah/pekerja, dan Nusa Tenggara Timur
yang digunakan pada sektor pertanian masih
3.12 juta rupiah/pekerja, di wilayah
tradisional sehingga ikut mempengaruhi
Kalimantan produktivitas tenaga kerja sektor
produktivitas tenaga kerja.
pertanian tertinggi yaitu Kalimantan Timur
yaitu 14.98 juta rupiah/pekerja, dan yang
terendah adalah Kalimantan Selatan 8.74
juta rupiah/pekerja. Di wilayah Sulawesi dan Di wilayah Nusa Tenggara
Gorontalo produktivitas tenaga kerja sektor produktivitas tenaga kerja terendah yaitu
pertanian tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Provinsi Nusa Tenggara Timur 3.80 juta
Tengah 9.31 juta rupiah/pekerja, dan yang rupiah/pekerja dan 5.65 juta rupiah/pekerja
terendah adalah Gorontalo 4.20 juta di Provinsi Nusa Tenggara Barat, wilayah
rupiah/pekerja. Di wilayah Maluku dan Kalimantan produktivitas tenaga kerja
Malaku Utara produktivitas tenaga kerja tertinggi adalah Kalimantan Timur sebesar
tergolong rendah hanya 4.11 juta 17.69 juta rupiah/pekerja. Di Sulawesi dan
rupiah/pekerja di Provinsi Maluku, dan 4.07 Gorontalo produktivitas tertinggi yaitu
di Provinsi Maluku Utara. Sulawesi Tengah 13.75 juta rupiah/pekerja
Wilayah Papua dan Papua Barat dan produktivitas tenaga kerja Provinsi
produktivitas tenaga kerja sektor pertanian Sulawesi Utara 12.11 juta rupiah/pekerja,
tertinggi yaitu Provinsi Papua Barat 9.83 Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara
juta rupiah/pekerja dan Provinsi Papua produktivitas tenaga kerja sektor pertanian
hanya 4.58 juta rupiah/pekerja. Grafik di hanya 4.88 juta rupiah/pekerja di Provinsi
atas menggambarkan tingkat produktivitas Maluku dan Maluku Utara 4.67 juta
tenaga kerja di sektor pertanian seluruh rupiah/pekerja.
Provinsi pada tahun 2012, produktivitas Di wilayah Papua dan Papua Barat
tenaga kerja sektor pertanian tertinggi produktivitas tenaga kerja sektor pertanian
adalah di wilayah Sumatera yaitu Provinsi di Provinsi Papua Barat terus meningkat
Kepulauan Riau dengan produktivitas tenaga selama 5 tahun terakhir menjadi 13.06 juta
kerja sebesar 19.85 juta rupiah/pekerja dan rupiah/pekerja dan Provinsi Papua
yang terendah yaitu Provinsi Sumatera produktivitas tenaga kerjanya hanya 3.60
Selatan sebesar 6.95 juta rupiah/pekerja, di juta rupiah/pekerja pada tahun 2012. Tinggi
wilayah Jawa dan Bali produktivitas tenaga rendahnya produktivitas tenaga kerja sektor
kerja sektor pertanian Provinsi DKI Jakarta pertanian diseluruh Provinsi di Indonesia
lebih tinggi dibandingkan dengan daerah selain berkurangnya hasil barang dan jasa
yang ada di wilayah Jawa dan Bali yaitu yang di produksi banyaknya jumlah tenaga
sebesar 12.12 juta rupiah/pekerja dan yang kerja yang tidak terampil ikut memperburuk
terendah yaitu Provinsi Jawa Tengah yang produktivitas tenaga kerja.
hanya 7.25 juta rupiah/pekerja.
KESIMPULAN DAN SARAN Antoni. 2013. Produktivitas Tenaga Kerja
dari Perspektif Sosial. Artikel
Tingkat produktivitas tenaga kerja Universitas Bung Hatta, Jakarta.
(diakses 19 Juli 2014)
sektor pertanian di Provinsi Sulawesi Utara http://bunghatta.ac.id/artikel-202-
tergolong tinggi dibandingkan dengan produktivitas-tenaga-kerja-dari-
perspektif-sosial.html
tingkat nasional. Produktivitas tenaga kerja
Badan Pusat Statistik Kota Manado. 2011.
sektor pertanian di Provinsi Sulawesi Utara
PDRB Kota Manado Menurut
pada tahun 2012 sebesar 12.11 juta Lapangan Usaha. Manado: BPS
Kota Manado.
rupiah/pekerja dan pada tingkat nasional
sebesar 8.91 juta rupiah/pekerja. Tingkat Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi
Utara. 2014. Keadaan Tenaga
produktivitas tenaga kerja di Provinsi Kerja di Provinsi Sulawesi
Sulawesi Utara tinggi dibandingkan dengan Utara. Manado: BPS Sulut.
rata-rata nasional, namun masih lebih rendah Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi
Utara. 2014. PDRB Provinsi
dari Provinsi Kepulauan Riau 19.58 juta
Sulawesi Utara Menurut
rupiah/pekerja dan Provinsi Kalimantan Lapangan Usaha. Manado: BPS
Sulut.
Timur 17.69 juta rupiah/pekerja. Untuk
meningkatkan produktivitas tenaga kerja ke Gaspersz, V. 2000. Manajemen
Produktivitas Total. Jakarta:
tingkat yang lebih tinggi dapat dilakukan Gramedia Pustaka Utama.
dengan meningkatkan produktivitas lahan Khakim, A. 2003. Pengantar Hukum
melalui penerapan teknologi produksi yang Ketenagakerjaan Indonesia:
Berdasarkan UU No.13 tahun
lebih maju atau modern. Cara lainnya yang 2003. Bandung: Citra Aditya
dapat dilakukan ialah perluasan kesempatan Bhakti.
kerja di sektor non pertanian, sehingga Nugrahani, T. S., dan D. H. Tarioko. 2011.
tenaga kerja di sektor pertanian semakin ’’Perbedaan Pertumbuhan
Ekonomi, Investasi Domestik
berkurang yang akan berdampak pada Dan Ekspor Antara Sebelum dan
peningkatan produktivitas tenaga kerja Sesudah Krisis.’’ Akmenika
Universitas PGRI Yogyakarta.
pertanian.
Simanjuntak, P. J. 1985. Pengantar
DAFTAR PUSTAKA Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Anoraga, P. 2007. Pengantar Bisnis :
Pengelolaan Bisnis Dalam Era Sinungan, M, 2003. Produktivitas: Apa Dan
Globalisasi. Jakarta: Rineka Bagaimana. Jakarta: Bumi
Cipta. Aksara.
Subri, M. 2003. Ekonomi Sumber Daya Todaro, P. M. 2000. Pembangunan Ekonomi
Manusia. Jakarta: Raja Grafindo di Dunia Ketiga Jilid 2. Jakarta:
Persada. Gelora Aksara Pratama.
Sukirno, S. 2006. Ekonomi Pembangunan : _________. 2006. Pembangunan Ekonomi
Proses, Masalah, dan, Dasar Jilid 2, Jakarta: Gelora Aksara
Kebijakan. Jakarta: Kencana. Pratama
Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan
Problematika dan Pendekatan.
Jakarta: Salemba Empat.
Tambariki, B. 2008. Upaya Peningkatan
Produktivitas Tenaga Kerja
Dalam Usaha Tani. Skripsi
Fakultas Pertanian Universitas
Sam Ratulangi Manado
Tindaon, O. 2011. Analisis Penyerapan
Tenaga Kerja Sektoral di Jawa
Tengah (Pendekatan
Demometrik), Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang.