Anda di halaman 1dari 10

A.

Identitas
Sekolah : SMK Bina Negara Gubug
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Struktur Polimer, Sifat Fisis dan Kimia, Pengelolaan Polimer,
Kegunaan Polimer dalam kehidupan dan dampaknya
Materi Inti : Struktur Polimer
Pertemuan : 1 (Pertama) Alokasi Waktu : 5 X 3 Jam
Semester : 2 (Genap) Guru : Ressa, S.Pd.
Kelas : X TKJ 1,2, dan 3 Nomor HP/WA : 082327019206

B. Keterangan
Apabila mengalami kendala dalam memahami materi silahkan hubungi nomor HP/WhatsApps yang
tertera pada identitas diatas. Saya memberikan saran untuk ikut serta dan aktif mencari tutorial di
laman youtube.com maupun media pembelajaran lain seperti quipper.com,
sekolahonline.ruangguru.com, sekolah.mu, zenius.net, dll.
Peringatan materi ini merupakan materi dasar yang harus dipahami untuk dapat memahami materi
kejuruan pada semester berikutnya.

C. Materi Inti
Polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul
identik yang disebut monomer. Meskipun sebagian besar merupakan senyawa organik (memiliki rantai
karbon), ada juga banyak polimer anorganik.

Gambar 1 Jenis-jenis Polimer


Pengertian Polimer
Polimer adalah suatu makromolekul atau disebut juga dengan molekul raksasa yang tersusun atas
beberapa monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana). Polimer merupakan molekul besar
(makromolekul) yang terdiri atas susunan unit kimia berulang yang kecil, sederhana, dan terikat oleh
1 SMK Bina Negara Gubug | Ressa, SP.d.
ikatan kovalen. Unit berulang ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan
awal dari polimer.
Saat ini polimer banyak dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya polimer
banyak dihasilkan di negara-negara berkembang dan harganya murah. Contoh kegunaan polimer
adalah untuk membuat botol, drum, pipa, perabotan rumah dan sebagainya.

Pengertian Monomer
Monomer merupakan sebarang zat yang dapat dikonversi menjadi suatu polimer. Sebagai contoh,
etilen adalah monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilen (lihat reaksi di bawah ini). Asam
amino termasuk monomer juga, yang dapat dipolimerisasi menjadi polipeptida dengan pelepasan air.
contoh monomer

Gambar 2 Pembetukan Struktur Polimer dan Monomernya


Contoh Polimer
1. karbohidrat, 5. Plastik polipropilena PP,
2. protein, 6. plastik polietilen tereftalat PET,
3. lemak, karet alam, 7. plastik polivinil chloride PVC,
4. dan sejumlah plastik seperti polietilene 8. plastik polistirena PS,
(PE), 9. teflon, dan nilon.

Struktur Polimer
Berdasarkan strukturnya polimer dibedakan atas:
1. Polimer Linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom
kerangka yang dapat mengikat gugus substituen. Polimer ini
biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam
keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat
sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau
termoplastik seperti gelas).
Contoh : Polietilena, polivinil klorida (PVC), polimetil
metakrilat (PMMA), Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon
66.
2. Polimer Bercabang
2 SMK Bina Negara Gubug | Ressa, SP.d.
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan pada struktur
dasar yang sama sebagai rantai utama.
3. Polimer Jaringan tiga dimensi (three-dimension network)
Polimer jaringan tiga dimensi
adalah polimer dengan ikatan
kimianya terdapat antara rantai.
Bahan ini biasanya di-swell
(digembungkan) oleh pelarut
tetapi tidak sampai larut.
Ketidaklarutan ini dapat
digunakan sebagai kriteria dari
struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang (cross-links) makin kecil jumlah
penggembungannya (swelling). Jika derajat sambung-silang cukup tinggi, polimer dapat menjadi
kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat digembungkan, misalnya intan (diamond).

Materi Inti : Sifat Fisis dan Kimia


Pertemuan : 2 (Kedua)
Sifat Polimer
Polimer yaitu makromolekul yang terdiri atas banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat-
sifat yang sangat beragam. Perbedaan kedua material tersebut terletak pada mudah tidaknya sebuah
polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Biasanya, polimer bahan sintetik akan lebih sulit
diuraikan oleh mikroorganisme dibanding polimer bahan alami. Perbedaan sifat-sifat polimer tersebut
dipengaruhi oleh struktur polimernya, yang meliputi :
1. Panjang rantai polimer
Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh senyawanya semakin tinggi.
2. Gaya antar molekul
Semakin besar gaya antar molekul pada rantai polimer maka polimer akan menjadi kuat dan sukar
meleleh.
3. Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak mempunyai daya tegang rendah dan mudah meleleh.
4. Ikatan silang antar rantai polimer
Semakin banyaknya ikatan silang maka polimer semakin kaku dan rapuh sehingga mudah patah.
Hal tersebut dikarenakan adanya Ikatan silang antar rantai polimer mengakibatkan terjadinya
jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras.
5. Sifat kristalinitas rantai polimer
Semakin tinggi sifat kristalinitas, rantai polimer akan lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-
bahan kimia dan enzim. Biasanya yang bersifat kristalinitas tinggi yaitu polimer dengan struktur
teratur, sedangkan polimer berstruktur tidak teratur cenderung mempunyai kristanilitas rendah
dan sifatnya amorf (tidak keras).

Sifat Polimer Secara Umum


1. Sifat Termal
Polimer sebagai isolator mempunyai sifat termal yang baik walaupun polimer bukanlah konduktor.
Bila ditinjau dari jenisnya, polimer yang dipanaskan ada yang menjadi lunak namun ada pulak yang
menjadi keras. Perubahan ini penting untuk bahan komponen tertentu.
2. Sifat Kelenturan
Karena sifatnya lentur, polimer mudah diolah menjadi produk yang diinginkan. Tapi, polimer alam
lebih untuk diolah sesuai keinginan dibandingkan polimer sintetis.

3. Sifat Ketahanan Terhadap Mikroorganisme

3 SMK Bina Negara Gubug | Ressa, SP.d.


Sifat ketahanan terhadap mikroorganisme ini biasanya dipunyai oleh polimer sintetis. Sedangkan
polimer alam seperti sutra, wol, dan polimer alam lainnya tidak tahan terhadap mikroorganisme.
4. Sifat Lainya
Sifat lain yang dipunyai polimer di antaranya, yakni sebagai berikut :
 Ringan, dalam artian rasio bobot/volume kecil;
 Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif;
 Dimensinya stabil karena memiliki berat molekul besar; dan lainnya.

Polimer yang mempunyai ikatan silang akan bersifat termosetting, sedangkan polimer yang tidak
mempunyai ikatan silang akan besifat termoplastik.
 Termosetting merupakan jenis polimer yang tetap keras dan tidak bisa lunak ketika dikenai panas.
Polimer ini hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu pada saat pembuatannya. Jadi apabila setelah
pecah tidak dapat disambung kembali. Contoh polimer jenis ini adalah bakelit.
 Termoplastik merupakan jenis polimer yang dapat melunak ketika dikenai panas dan mengeras
kembali setelah didinginkan. Artinya polimer jenis ini dapat dipanaskan berulang-ulang. Contoh
polimer yang masuk jenis ini adalah jenis plastik seperti polietilena PE, plastik poliproilena PP,
plastik polietilen tereftalat, dan plastik polivinil chloride PVC.

Materi Inti : Pengelolaan Polimer


Pertemuan : 3 (Ketiga)
Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.
1. Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Contoh
polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh

1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera

4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)

5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat
rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alamtidak tahan
terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara.
Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol
dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar
dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk
tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
2. Polimer Sintetis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat
oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur
molekul alam guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan
polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur,
kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh
polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan.
Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil, misalnya pembentukan serat
untuk benang kain dan produksi ban yang elastisterhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah
4 SMK Bina Negara Gubug | Ressa, SP.d.
berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh
polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No Polimer Monomer Terdapat pada

1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik

2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik

3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai

4. Polivinil alcohol Vinil alcohol Bak air

5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti lengket

Pipa rekam magnetik, kain atau


6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol
tekstil (wol sintetis)

Asam adipat dan heksametilena


7. Nilon Tekstil
diamin

8. Polibutadiena Butadiena Ban motor

9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil

10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin

Metoksi benzena dan alcohol


11. Epoksi resin Penyalut cat (cat epoksi)
sekunder

Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya


Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi
penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua
jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

Polimer Adisi
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi,
polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap
(ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan
monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh).
Artinya, monomer pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon berikatan rangkap
seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena
hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil
klorida, teflon dan poliisoprena.
Berikut beberapa contoh pembentukannya :

5 SMK Bina Negara Gubug | Ressa, SP.d.


Pada pembentukan poliisoprena, mula-mula kedua ikatan rangkap dari nomor 1 dan C nomor 3
terbuka, kemudian ikatan tunggal dari C nomor 2 dan C nomor 3 membentuk ikatan rangkap. Dari
contoh-contoh reaksi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada polimerisasi adisi tidak terbentuk hasil
samping dan monomernya harus mengandung ikatan rangkap. Contoh polimer adisi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Monomer Polimer Nama polimer Kegunaan


Tas plastik, botol,
Polietilena
mainan, isolasi listrik
Polipropilena Karpet plastik, botol
Pernis kayu, styrofoam,
isolasi plastik, gelas
Polistirena
plastik, mainan, bahan
pengepakkan
Polivinil klorida Pipa, genteng plastik

6 SMK Bina Negara Gubug | Ressa, SP.d.


Polivinil dienklorida Plastik wrap
Alat masak, isolasi listrik
Politetraetilena (teflon)
(penutup kabel)
Wig (rambut palsu), cat,
Poliakrilonitril
benang
Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat
Bahan pembuat gelas,
Polimetilmetakrilat
pembuat bola bowling

Polimer Kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungan gugus-gugus fungsi antara kedua monomernya. Artinya,
polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai
dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa
biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi.
Polimerisasi kondensasi akan menghasilkan molekul kecil air dan monomernya mempunyai gugus fungsi
pada kedua ujung rantainya. Apabila dirumuskan, secara umum reaksinya adalah sebagai berikut :

n monomer → 1 polimer + (n – 1) H2O

Berikut beberapa contoh pembentukan polimerisasi kondensasi :


 Pembentukan nilon
Nilon merupakan suatu polimer yang ditemukan oleh Wallace Hume Carothers di tahun 1934
sewaktu bekerja di perusahaan Du Pont. Polimer nilon dibentuk dari monomer asam 6-
aminoheksanoat (HOOCCH2(CH2)3CH2NH2). Dalam polimerisasi ini, gugus karboksil dari monomer
berikatan dengan gugus amino dari monomer tersebut.
 Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau dakron
Sama halnya pada nilon-66, polyester dakron dibentuk oleh 2 polimer berlainan, yaitu dari etilena
glikol (polialkohol) dengan dimetil tereftalat (senyawa ester).

Materi Inti : Pengelolaan Polimer


Pertemuan : 4 (Keempat)
Penggolongan Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer.
 Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk polimer yang
berikatan tunggal.
 Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis. Contoh
dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsung dengan
suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul yang
terbentuk tidak beraturan.
Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer agar
lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh
struktur rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai
berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk polimer yang
berikatan tunggal.
7 SMK Bina Negara Gubug | Ressa, SP.d.
 Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang terbentuk akan
beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis)
adalah sebagai berikut :
Sistem block
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok Sistem berseling :
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling

Penggolongan Polimer Berdasarkan Sifatnya Terhadap Panas


Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer termoplas (tidak tahan
panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti melamin).
 Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan
akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya
polietilene, polipropilena, dan PVC.
 Polimer Termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak
akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

Contoh Polimer Buatan


Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini beberapa
contoh polimer buatan di sekitar kita:
 Karet sistetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia organic telah
mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut.
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti
butadiene dan stirena dengan cara kopolimerisasi.
 Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan polimer dari
protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan
poliester (dakron). Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat
lentur dan transparan.
 Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat sintetis,
seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.
 Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai berikut :
 Polietena (Polietilena)
Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar
rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah Lumpur, tetapi
tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk
kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.
 Polipropena (Polipropilena)
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik ini juga banyak
diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan
terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung,
bak air, tali, dan kanel listrik (insulator).
 PVC (Polivinil Klorida)

8 SMK Bina Negara Gubug | Ressa, SP.d.


PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik, pipa paralon, pipa
kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.
 Teflon (Tetrafluorotena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon
digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti
patah, dan kabel listrik.
 Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol dan
formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit
digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting
lampu listrik.
 Flexiglass (Polimetil Metakrilat)
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil metakrilat
merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan
plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu
belakang mobil.

Materi Inti : Kegunaan polimer dalam kehidupan dan dampaknya


Pertemuan : 5 (Kelima)
Kegunaan Polimer
 Untuk Plastik Polietilentereftalat (PET)
 Untuk Plastik Polietena/Polietilena (PE)

 Untuk Polivinil Klorida (PVC)

 Untuk Plastik Nilon

 Untuk Karet Sintetik

 Untuk Wol
 Untuk Kapas

Manfaat atau kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari


 Plastik Polietilentereftalat (PET)
Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya tahan
kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal
penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72% sebagai
kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat
dicampur dengan polimer alam seperti: sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan
pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.

 Plastik Polietena/Polietilena (PE)


Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density
Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta
pembungkus makanan dan barang. Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar
membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi,
serta piringan hitam.
 Polivinil Klorida (PVC)
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan
serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku
dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan,
9 SMK Bina Negara Gubug | Ressa, SP.d.
mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa
komponen mobil.
Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi
listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68%
digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

 Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti pembentukan
protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont
Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik
yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian,
peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.
 Karet Sintetik
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer yang
terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak
digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak
mengembang apabila terkena minyak atau bensin.
 Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol
yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan
masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan
PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.
 Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan
(hampir 50% pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas
dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah
perawatannya.

10 SMK Bina Negara Gubug | Ressa, SP.d.

Anda mungkin juga menyukai