Identitas
Sekolah : SMK Bina Negara Gubug
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Struktur Polimer, Sifat Fisis dan Kimia, Pengelolaan Polimer,
Kegunaan Polimer dalam kehidupan dan dampaknya
Materi Inti : Struktur Polimer
Pertemuan : 1 (Pertama) Alokasi Waktu : 5 X 3 Jam
Semester : 2 (Genap) Guru : Ressa, S.Pd.
Kelas : X TKJ 1,2, dan 3 Nomor HP/WA : 082327019206
B. Keterangan
Apabila mengalami kendala dalam memahami materi silahkan hubungi nomor HP/WhatsApps yang
tertera pada identitas diatas. Saya memberikan saran untuk ikut serta dan aktif mencari tutorial di
laman youtube.com maupun media pembelajaran lain seperti quipper.com,
sekolahonline.ruangguru.com, sekolah.mu, zenius.net, dll.
Peringatan materi ini merupakan materi dasar yang harus dipahami untuk dapat memahami materi
kejuruan pada semester berikutnya.
C. Materi Inti
Polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul
identik yang disebut monomer. Meskipun sebagian besar merupakan senyawa organik (memiliki rantai
karbon), ada juga banyak polimer anorganik.
Pengertian Monomer
Monomer merupakan sebarang zat yang dapat dikonversi menjadi suatu polimer. Sebagai contoh,
etilen adalah monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilen (lihat reaksi di bawah ini). Asam
amino termasuk monomer juga, yang dapat dipolimerisasi menjadi polipeptida dengan pelepasan air.
contoh monomer
Struktur Polimer
Berdasarkan strukturnya polimer dibedakan atas:
1. Polimer Linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom
kerangka yang dapat mengikat gugus substituen. Polimer ini
biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam
keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat
sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau
termoplastik seperti gelas).
Contoh : Polietilena, polivinil klorida (PVC), polimetil
metakrilat (PMMA), Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon
66.
2. Polimer Bercabang
2 SMK Bina Negara Gubug | Ressa, SP.d.
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan pada struktur
dasar yang sama sebagai rantai utama.
3. Polimer Jaringan tiga dimensi (three-dimension network)
Polimer jaringan tiga dimensi
adalah polimer dengan ikatan
kimianya terdapat antara rantai.
Bahan ini biasanya di-swell
(digembungkan) oleh pelarut
tetapi tidak sampai larut.
Ketidaklarutan ini dapat
digunakan sebagai kriteria dari
struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang (cross-links) makin kecil jumlah
penggembungannya (swelling). Jika derajat sambung-silang cukup tinggi, polimer dapat menjadi
kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat digembungkan, misalnya intan (diamond).
Polimer yang mempunyai ikatan silang akan bersifat termosetting, sedangkan polimer yang tidak
mempunyai ikatan silang akan besifat termoplastik.
Termosetting merupakan jenis polimer yang tetap keras dan tidak bisa lunak ketika dikenai panas.
Polimer ini hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu pada saat pembuatannya. Jadi apabila setelah
pecah tidak dapat disambung kembali. Contoh polimer jenis ini adalah bakelit.
Termoplastik merupakan jenis polimer yang dapat melunak ketika dikenai panas dan mengeras
kembali setelah didinginkan. Artinya polimer jenis ini dapat dipanaskan berulang-ulang. Contoh
polimer yang masuk jenis ini adalah jenis plastik seperti polietilena PE, plastik poliproilena PP,
plastik polietilen tereftalat, dan plastik polivinil chloride PVC.
Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat
rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alamtidak tahan
terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara.
Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol
dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar
dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk
tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
2. Polimer Sintetis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat
oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur
molekul alam guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan
polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur,
kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh
polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan.
Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil, misalnya pembentukan serat
untuk benang kain dan produksi ban yang elastisterhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah
4 SMK Bina Negara Gubug | Ressa, SP.d.
berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh
polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Polimer Adisi
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi,
polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap
(ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan
monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh).
Artinya, monomer pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon berikatan rangkap
seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena
hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil
klorida, teflon dan poliisoprena.
Berikut beberapa contoh pembentukannya :
Polimer Kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungan gugus-gugus fungsi antara kedua monomernya. Artinya,
polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai
dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa
biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi.
Polimerisasi kondensasi akan menghasilkan molekul kecil air dan monomernya mempunyai gugus fungsi
pada kedua ujung rantainya. Apabila dirumuskan, secara umum reaksinya adalah sebagai berikut :
Untuk Wol
Untuk Kapas
Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti pembentukan
protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont
Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik
yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian,
peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.
Karet Sintetik
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer yang
terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak
digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak
mengembang apabila terkena minyak atau bensin.
Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol
yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan
masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan
PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.
Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan
(hampir 50% pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas
dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah
perawatannya.