Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perencanaan bendungan untuk Daerah Irigasi diperlukan studi geologi teknik. Studi geologi
teknik berdasarkan kondisi geologi dan sifat teknis batuan terutama pada perencanaan as
bendungan. Daya dukung batuan sebagai penopang beban bendung harus dihitung dan
memenuhi syarat teknis agar bendung stabil dan bertahan lama sesuai dengan umur teknis.
Berdasarkan identifikasi komposisi dan sifat teknik batuan Membendung sungai berarti
merobah sifat-sifat alam sungai, sehingga ada dampak teknik baik positif maupun negatif,
serta pengaruh, masalah dan kendala baik terhadap bangunan bendung tersebut maupun
lingkungan sekitarnya. Penyelidikan geologi teknik perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi
geologi dan sifat keteknikan dari daerah rencana as bendung. Pondasi suatu bendung harus
bertumpu pada batuan yang mempunyai daya dukung baik sehingga bangunan bendung tidak
akan mengalami deformasi (perubahan posisi) karena faktor teknis, sehingga umur bendung
akan lama.
Embung adalah bangunan penyimpan air yang dibangun didaerah depresi, biasanya diluar
sungai. Kolam embung akan menyimpan air di musim hujan dan kemudian air dimanfaatkan
bagi suatu desa atau kelompok masyarakat hanya selama musim kemarau untuk memenuhi
kebutuhan dengan urutan prioritas: penduduk, ternak dan kebun. Jumlah kebutuhan tersebut
akan menentukan tinggi tubuh embung, dan kapasitas tampung embung. Bangunan embung
umum digunakan di daerah Timur Indonesia dari pulau Bali sampai pulau Seram di Propinsi
Maluku. Iklim di kawasan ini cukup kering, dimana musim hujan umumnya berlangsung
selama 3 sampai 5 bulan, sedang musim kering berlangsung selama 7 sampai 9 bulan. Untuk
wilayah Barat Indonesia dimana curah hujan umumnya tinggi dapat menggunakan pedoman
perencanaan embung ini dengan mengikuti batasan atau kriteria yang berlaku.
Tahap perencanaan embung meliputi analisa hidrologi yang bertujuan untuk menghitung
debit banjir rancangandan menghitung debit andalan, Selanjutnya dilakukan perhitungan
kebutuhan air yang nantinya diambil dari tampungan embung dan juga melakukan analisa
lengkung kapasitas tampungan embung untuk mengetahui perbandingan tampungan embung
dan luas genangan,Dari analisa tersebut direncanakan dimensi tubuh embung dan pelimpah
embung yang sesuai untuk digunakan,Setelah itu dilakukan analisa stabilitas lereng tubuh
embung dan juga pada pelimpah embung Hutanamorauntuk mengetahui bahwa dimensi yang
telah direncanakan telah sesuai,Setelah semua selesai maka dilakukan perhitungan anggaran
biaya dengan memperhitungkan volume yang telah ada.
1.2 METODOLOGI
1.2.1 Metodologi Perencanaan Bendungan
Penyelidikan ini di lakukan terutama di lokasi rencana tapak bendung dan sekitarnya
termasuk kedalam wilayah administrasi. Untuk menentukan lokasi tumpuan pondasi bendung
supaya tepat dilakukan dengan metode penyelidikan geologi teknik dengan ruang lingkup
penyelidikan sebagai berikut :
Studi pustaka
Pemetaan geologi permukaan
Pemboran inti (coring)
Tes Penetrasi Standar (SPT)
Uji permeabilitas terhadap batuan yang ada dalam lubang bor
Pengambilan contohtanah/batuan
Penyelidikan laboratorium terhadap contohtanah
Analisa dan evaluasi data untuk penentuan lokasi tumpuan pondasi bending
1.2.2 metodologi perencanaan embung
Analisa Hidrologi Debit Banjir Rancangan
Analisa hidrologi dalam studi ini adalah untuk menentukan debit banjir
rancangan. Data-data yang dibutuhkan untuk analisis ini antara lain data hujan
harian maksimum tahunandan data karakteristik DAS.Tahap-tahap analisanya
adalah sebagai berikut:
1. Analisa curah hujan hujan rerata harian maksimum daerah.
2. Analisa hujan rancangan.
3. Melakukan uji kesesuaian distribusi (Smirnov-Kolmogorov dan Chi Square).
4. Analisa distribusi hujan jam-jam.
5. Analisis debit banjir rancangan dengan metode hidrograf.
Analisa Debit Andalan
Tahap-tahap perhitungan untuk mendapatkan debit andalan metode fj.mock adalah:
1. Menghitung evapotranspirasi potensial.
2. Menghitung evapotranspirasi terbatas.
3. Menghitung keseimbangan air pada permukaan tanah.
4. Menghitung Limpasan (run off) dan tampungan air tanah (ground water
storage).