Anda di halaman 1dari 20

Pertemuan 1

Selasa, 9 November 2020

Perawat : “Selamat pagi Ibu Perkenalkan saya


perawat Amy yang bertugas pada pagi ini
dari pukul 8 pagi hingga 2 siang,saya
adalah mahasiswa dari Poltekkes
Kemenkes Jakarta 3. Nama Ibu siapa?”

Pasien : “Ibu.W”
Perawat : “Ibu senangnya dipanggil apa?”
Pasien : “Ibu W saja sus”
Perawat : ”Baik bu,Mohon maaf sebelumnya
berapakah usia ibu?”
Pasien : “40tahun”
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? 
Semalam tidurnya nyenyak?”

Pasien : “Saya gabisa tidur nyenyak,saya merasa


cemas. Perut terasa sakit seperti diremas
dan kadang terasa mulas “
Perawat : “Bagaimana jika sekarang  kita
berbincang-bincang tentang kecemasan
dan latihan cara mengontrol cemas dengan
latihan relaksasi”
Pasien : “Baik sus”
Perawat : “Berapa lama Ibu punya waktu untuk
berbincang-bincang dengan saya?”

Pasien : ”Terserah suster”

Perawat : “Bagaimana kalau 15 menit saja”

Pasien : “Boleh sus”


Perawat : “Baik bu,Dimana Ibu mau berbincang-
bincang dengan saya?

Pasien : “Disini saja sus”

Perawat : ”Baik bu diruangan ini saja kita


berbincang-bincang”

Pasien : “Iya sus,tujuan nya apa ya sus?”


Perawat : “Agar  dapat mengetahui kecemasan yang
Ibu rasakan serta cara mengatasinya”

Pasien : “oalah baik sus”


Perawat : “Sekarang coba Ibu ceritakan apa yang ibu
rasakan saat ini.”

Pasien : “Saya di diagnosa dokter terkena Ca.


Uteri stadium 3 b, Saya takut tidak bisa
sembuh dan kasihan pada anak – anaknya
yang harus mengurus sendiri
kebutuhannya selama klien dirawat.”

Perawat : “Oh jadi Ibu merasa takut terhadap


kondisi kesehatan Ibu saat ini. Jika boleh
saya tahu, bagaimana cara Ibu
mengatasinya?”

Pasien : “Saya tidak tahu harus apa dengan


penyakit saya sus jadi saya hanya bisa
melamun saja.”
Perawat : “Saya mengerti bagaimana perasaan
Ibu.Setiap orang akan memiliki perasaan
yang sama jika diposisi Ibu. Tapi saya
sangat kagum sama Ibu,karena Ibu mampu
menahan semua cobaan ini. Ibu adalah
orang yang luar biasa. Yang perlu Ibu
ketahui adalah Ibu saat ini berada pada
tingkat kecemasan yang sedang. Untuk
itu, Ibu perlu melakukan terapi disaat Ibu
merasakan perasaan cemas yang berat.
Terapi ini akan membantu menurunkan
tingkat kecemasan Ibu. Bagaimana kalau
sekarang kita coba mengatasi kecemasan
Ibu dengan latihan relaksasi dengan cara
tarik nafas dalam, ini merupakan salah
satu cara  untuk mengurangi kecemasan
yang Ibu rasakan”
Pasien : ”Baik sus”
Perawat : “Jadi Saya akan lakukan terlebih dahulu,
Ibu perhatikan saya, lalu Ibu bisa
mengikuti cara yang sudah saya ajarkan.
Kita mulai ya bu. Ibu silakan duduk
dengan posisi seperti saya.
Pertama-tama, Ibu tarik nafas dalam
perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas
dalam hitungan tiga setelah itu Ibu
hembuskan udara melalui mulut dengan
meniup udara perlahan-lahan.
Sekarang coba ibu praktikkan”

Pasien : (mempraktikkan)

Perawat : “Bagus sekali, Ibu sudah mampu


melakukannya. Ibu bisa melakukan latihan
ini selama 5 sampai 10 kali sampai Ibu
merasa relaks atau santai.
Selain cara tersebut untuk mengatasi
kecemasan Ibu, Ibu bisa melakukan
dengan metode pengalihan yaitu dengan
Ibu melepas kecemasan dengan tertawa,
berolahraga, menulis kecemasan Ibu
disebuah kertas,bersantai seperti jalan-
jalan atau Ibu juga bisa mengatasinya
dengan mendengarkan musik.”
Pasien : “Baik sus”
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita
ngobrol tentang masalah yang Ibu rasakan
dan latihan relaksasi?”
Pasien : “Saya agak sedikit lega”
Perawat : “Nanti Ibu ulangi lagi cara yang sudah
kita pelajari.”

Pasien : “Baik sus”


Perawat : “Jam berapa Ibu akan berlatih lagi
melakukan cara ini?”

Pasien : “Mungkin nanti sore kali ya susu”


Perawat : “Mari, kita masukkan dalam jadwal harian
Ibu. Jadi, setiap Ibu merasa cemas, Ibu
bisa langsung praktikkan cara ini”

Pasien : “Baik sus”


Perawat : “Cara yang kita praktikkan tadi baru
mengurangi sedikit kecemasan yang Ibu
rasakan, bagamana jika kita latihan
kembali besok Ibu? Jangan lupa Ibu
mencoba teknik yang lain untuk
mengurangi kecemasan  Ibu”

Pasien : “Baik sus”


Perawat : “Berapa lama Ibu punya waktu untuk
berbincang-bincang dengan saya besok?
Bagaimana kalau 20 menit saja”

Pasien : “Boleh sus”


Perawat : “Dimana Ibu akan latihan dengan saya
besok?
Pasien : “Terserah suster aja”
Perawat : “Ya sudah, bagaimana kalau besok kita
melakukannya disini saja”

Pasien : “Baik sus”


Perawat : “Kalau gitu saya permisi dulu ya bu”
Pasien : ”Terimakasih sus”
Perawat : “Sama sama ibu”
Pertemuan 2
Hari,tanggal: Rabu, 10 November 2020

Perawat : “Selamat pagi bu. Masih ingat saya? Saya


perawat Amy ya bu.”

Pasien : ”Iya sus pagi”


Perawat : “Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah
ibu sudah melatih cara mengalihkan
situasi untuk menghilangkan kecemasan
ibu?”

Pasien : ”Belum sepenuhnya”


Perawat : “Baiklah bu sesuai janji kita kemarin, hari
ini saya datang kembali untuk
mendiskusikan tentang latihan distraksi
dengan teknik pengalihan.”

Pasien : “Baik sus”


Perawat : ” Berapa lama kita akan berlatih bu?
“ Bagaimana jika 10 menit?”

Pasien : ”Bisa sus”


Perawat : “Dimana kita akan berdiskusi?
Pasien : “Saya ingin suasana baru sus”
Perawat : “Bagaimana jika di halaman samping?”
Pasien : ”Boleh sus”
Perawat : “Tujuan dari latihan hari ini adalah agar
ibu dapat meningkatkan kontrol
kecemasan pada diri ibu dan ibu dapat
mempraktikkannya dalam kehidupan
sehari-hari ibu.”

Pasien : ”Iya sus”


Perawat : “Ibu, kemarin waktu kita diskusi Ibu
mengatakan bahwa saat cemas rasanya
seluruh badan ibu tegang, baik pikiran
maupun fisik. Nah, latihan distraksi ini
bermanfaat untuk mengalihkan rasa cemas
ibu sehingga membuat pikiran dan fisik
ibu relaks atau santai.
Dalam teknik ini ibu harus melakukan hal-
hal yang dapat membuat ibu relaks
misalnya dengan menonton acara televisi
kesukaan ibu, membaca buku atau majalah
yang Ibu suka, atau dengan mendengar
musik yang ibu sukai.
Nah, sekarang ibu sudah tau kan hal-hal
apa saja yang dapat Ibu lakukan untuk
mengurangi rasa cemas Ibu.

Pasien : “Sudah sus”


Perawat : “Nanti apabila Ibu merasa cemas lagi, ibu
bisa melakukan salah satu teknik distraksi
atau pengalihan yang saya beritahu tadi.”
Pasien : “ Baik bu”
Perawat : “Bagaimana apa ada yang ingin ibu
tanyakan dari penjelasan saya tadi?”

Pasien : “Tidak ada sus”


Perawat : “Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita
pelajari.

Pasien : (mempraktikkan)
Perawat : “Wah bagus sekali, nanti jika ibu merasa
cemas, ibu dapat melakukan teknik
ditraksi yang tadi saya jelaskan ya.”
Pasien : “Baik sus”
Perawat : “Kapan ibu akan mulai mencoba
melakukan cara ini?

Pasien : ”Setiap saya merasa cemas sus”


Perawat : “Baiklah setiap ibu merasa cemas,ibu bisa
langsung mempraktikkan cara ini.”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Baik bu, masih ada cara yang bisa
digunakan untuk mengatasi kecemasan ibu
yaitu dengan teknik hipnotis diri sendiri
atau hipnotis dengan 5 jari.”

Pasien : “Iya sus”


Perawat : “Bagaimana kalau kita latihan cara yang
ketiga ini besok dengan jam yang sama
seperti hari ini?”

Pasien : “ Baik sus”


Perawat : “Mau latihan dimana kita bu? Bagaimana
jika disini lagi ? Apa masih ada yang mau
ditanyakan bu? Baiklah kalau tidak ada
saya pamit dulu. Selamat siang.

Pasien : “ Disini lagi saja sus”


Perawat : “Apa masih ada yang mau ditanyakan bu?
Pasien : “Tidak ada sus”

Perawat : “Baiklah kalau tidak ada saya pamit


dulu.Selamat siang bu”
Pertemuan 3
Hari,tanggal: Rabu, 11 November 2020

Perawat : “Selamat pagi bu. Masih ingat saya? Saya


perawat Amy ya bu.”

Pasien : ”Iya sus pagi,saya ingat kok”


Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu pagi ini?
Apakah Ibu masih gelisah dan tidak bisa
tidur?”

Pasien : “Masih sus”


Perawat : ”Apakah yang kemarin saya ajarkan sudah
di praktikan dalam jadwal harian Ibu?”
Pasien : ”Sudah sus”
Perawat : “Nah kalau sudah coba di praktikkan
kembali ya”
Pasien : (mempraktikkan)
Perawat : “Bagus bu.”
“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang
kita berbincang-bincang tentang perasaan
yang Ibu rasakan? Dan saya akan
mengajarkan Ibu teknik relaksasi hipnotis
5 jari untuk menghilangkan rasa gelisah
bu. Kita akan berbincang-bincang selama
30 menit. Kita akan lakukan disini saja ya
bu.”
Pasien : “Baik bu”
Perawat : “Tujuan perbincangan kita hari ini adalah
agar Ibu mengetahui cara untuk
menghilangkan rasa gelisah Ibu dengan
teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan Ibu
dapat mempraktikkan ketika rasa gelisah
Ibu datang kembali.”

Pasien : ”Iya sus”


Perawat : “Tadi Ibu katakan, Ibu merasa gelisah,
tidak bisa tidur, coba ceritakan lebih lanjut
tentang perasaan Ibu, kenapa Ibu tidak
bisa tidur, apa yang Ibu pikirkan?

Pasien : ”Klien menanyakan kemungkinan sembuh


pada semua dokter atau perawat yang
mengunjunginya. Klien juga meragukan
apakah kemoterapi dapat menyembuhkan
penyakitnya. Klien ingin di operasi tapi
takut biayanya tidak ada dan takut
meninggal saat di meja operasi.
Oh, jadi Ibu merasa takut  akan hal
tersebut. Nah, sekarang saya akan
mengajarkan Ibu teknik  relaksasi degan
cara hipnotis 5 jari. Kita mulai ya bu. Ibu
pejamkan mata Ibu, nah sekarang sentuh
jari telunjuk Ibu dengan jempol , sekarang
bayangkan pada saat Ibu sedang bahagia
dan dalam kondisi kesehatan Ibu yang
normal. Sekarang sentuh jari tengah Ibu,
bayangkan saat Ibu bersama orang yang
Ibu sayangi/ cintai, sekarang sentuh jari
manis Ibu, bayangkan ketika Ibu sedang
dalam kondisi yang sangat sehat, dan
sekarang sentuh jari kelingking Ibu
,bayangkan tempat yang paling indah yang
pernah di kunjungi. Ibu, coba ulangi lagi
cara teknik hipnotis 5 jari yang sudah kita
pelajari tadi.

mari kita masukkan dalam jadwal harian


Ibu. Jadi, setiap Ibu merasa cemas, Ibu
bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa
melakukannya lagi sesuai jadwal yang
telah kita buat.”

Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita


berbincang bincang tentang masalah yang
Ibu rasakan dan  latihan mempaktekkan
teknik relaksasi hipnotis 5 jari?”
Pasien : “saya merasa jauh lebih tenng”
Perawat : “Nah, coba Ibu praktikkan kembali apa
yang telah saya ajarkan tadi. Bagus,
ternyata Ibu masih ingat apa yang telah
saya ajarkan.”

Pasien :
Perawat : “mempraktekkan kembali dan jangan lupa
untuk memasukannya dalam jadwal
kegiatan harian yaitu sekitar 2 kali dalam
sehari ya bu.”
Pasien :
Perawat : “Ibu tidak terasa sudah 30 menit kita
berbincang-bincang. Latihan relaksasi ini
adalah cara ke-3 yang bisa digunakan
untuk mengatasi kecemasan atau
ketegangan Ibu, namun masih ada cara ke-
4 yaitu dengan melakukan pendekatan
spiritual, bagaimana kalau kita latihan cara
yang ke 4 ini besok pagi, jam berapa Ibu
bisanya? Seperti biasa jam 10 pagi ya
berarti. Dikamar Ibu ya tempatnya? Baik,
masih ada yang mau ditanyakan atau tidak
Ibu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit
dulu. Terimakasih atas waktunya.”
Pasien :

Pertemuan 4
Hari,tanggal: Kamis,12 November 2020

Perawat : “Selamat pagi Ibu, hari ini kita bertemu


kembali ya. Wah keadaan Ibu sudah
sangat baik, Ibu sangat cantik jika
tersenyum seperti itu.”

Pasien :
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu pagi hari ini?
Apakah Ibu masih gelisah dan tidak bisa
tidur? Apakah yang kemaren saya ajarkan
sudah di praktekkan dalam jadwal harian
Ibu? Nah kalau sudah coba di praktikkan
kembali ya. Bagus bu”

Pasien :
Perawat : “Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang
kita berbincang-bincang tentang perasaan
yang sedang Ibu rasakan? Sekaligus kita
akan bercincang – bincang mengenai
pendekatan Ibu. Waktunya selama 10
menit ya bu. Kita akan lakukan disini saja
ya bu sesuai dengan keinginan Ibu pada
pertemuan yang lalu. Apakah Ibu
bersedia?”
Pasien :
Perawat : “Tujuan perbincangan kita hari ini adalah
agar Ibu mengetahui sejauh mana
pendekatan spiritual Ibu untuk
menghilangkan rasa gelisah dan
kecemasan jika datang kembali.”

Pasien :
Perawat : “Tadi Ibu katakan, kakak masih merasa
sedikit gelisah, coba kakak ceritakan lebih
lanjut tentang perasaan Ibu dan apa yang
sedang Ibu pikirkan? Jika seperti itu kakak
bisa melakukan teknik relaksasi napas
dalam atau bisa juga menggunakan teknik
relaksasi degan cara hipnotis 5 jari seperti
yang sudah saya ajarkan kemarin, selain
itu Ibu juga bisa melakukan pendekatan
kepada tuhan sesuai dengan kepercayaan
Ibu agar perasaan Ibu menjadi lebih
tenang. Oiya Ibu selama Ibu sedang
mengalami sakit seperti ini
bagaimana dengan ibadah yang Ibu
lakukan?. Seperti itu ya ka, apa Ibu fokus
saat beribadah?. Baik bu, memang sudah
seharusnya ketika sedang beribadah Ibu
harus fokus dengan  ibadah yang sedang
Ibu lakukan, agar rasa cemas, ketakutan
dan gelisah pada diri Ibu bisa teratasi
dengan baik selain dengan teknik relaksasi
yang sudah Ibu pelajari dan praktikan.
Bila Ibu masih tidak fokus dan kurang
mendekatkan diri kepada tuhan, persaan
cemas, ketakutan dan kegelisahan Ibu
pasti akan selalu ada. Mendekatkan diri
kepada tuhan , dan berdo’a meminta
kepada tuhan, agar keadaan Ibu bisa selalu
baik-baik saja dan diberikan kesehatan,
insya allah Ibu pasti tidak akan cemas lagi.
Jadi, setiap Ibu merasa cemas, Ibu bisa
langsung mendekatkan diri kepada tuhan
selain dengan penerapan teknik
relaksasinya ya bu”

Pasien :
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita
berbincang-bincang tentang masalah yang
Ibu rasakan sekaligus bercincang –
bincang mengenai pendekatan spiritual
Ibu?”
Pasien :
Perawat : “Nah, coba Ibu jelaskan kembali kepada
saya mengenai apa yang telah kita
diskusikan tadi?. Bagus sekali, ternyata
kakak masih ingat apa yang telah saya
sampaikan dan saya ajarkan.”
Pasien :
Perawat : “Saya harap apa yang tadi kita diskusikan,
Ibu dapat mempraktekkan kembali dan
jangan lupa untuk sesering mungkin
mendekatkan diri, meminta apa yang Ibu
inginkan dan harapkan kepada tuhan.
Kalau begitu saya rasa sudah cukup
pertemuan kita hari ini, saya do’akan
keadaan Ibu segera lekas pulih dan Ibu
dapat beraktifitas normal seperti biasanya
dan rasa ketakutan, kegelisahan dan
kecemasan Ibu dapat hilang seiring
dengan semangat positif Ibu. Saya izin
pamit ke ners stasion untuk kembali
melakukan pekerjaan saya yang lainnya,
kalau ada yang masih ingin dibutuhkan
Ibu bisa memanggil saya kembali ya di
ners stasion. Ibu tetap semangat, dan
praktikan apa yang sudah kita diskusikan
dan praktikan bersama selama 4 hari ini.
Jadi sekali lagi saya izin pamit,
Assalammu’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai