Pasien : “Ibu.W”
Perawat : “Ibu senangnya dipanggil apa?”
Pasien : “Ibu W saja sus”
Perawat : ”Baik bu,Mohon maaf sebelumnya
berapakah usia ibu?”
Pasien : “40tahun”
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini?
Semalam tidurnya nyenyak?”
Pasien : (mempraktikkan)
Pasien : (mempraktikkan)
Perawat : “Wah bagus sekali, nanti jika ibu merasa
cemas, ibu dapat melakukan teknik
ditraksi yang tadi saya jelaskan ya.”
Pasien : “Baik sus”
Perawat : “Kapan ibu akan mulai mencoba
melakukan cara ini?
Pasien :
Perawat : “mempraktekkan kembali dan jangan lupa
untuk memasukannya dalam jadwal
kegiatan harian yaitu sekitar 2 kali dalam
sehari ya bu.”
Pasien :
Perawat : “Ibu tidak terasa sudah 30 menit kita
berbincang-bincang. Latihan relaksasi ini
adalah cara ke-3 yang bisa digunakan
untuk mengatasi kecemasan atau
ketegangan Ibu, namun masih ada cara ke-
4 yaitu dengan melakukan pendekatan
spiritual, bagaimana kalau kita latihan cara
yang ke 4 ini besok pagi, jam berapa Ibu
bisanya? Seperti biasa jam 10 pagi ya
berarti. Dikamar Ibu ya tempatnya? Baik,
masih ada yang mau ditanyakan atau tidak
Ibu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit
dulu. Terimakasih atas waktunya.”
Pasien :
Pertemuan 4
Hari,tanggal: Kamis,12 November 2020
Pasien :
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu pagi hari ini?
Apakah Ibu masih gelisah dan tidak bisa
tidur? Apakah yang kemaren saya ajarkan
sudah di praktekkan dalam jadwal harian
Ibu? Nah kalau sudah coba di praktikkan
kembali ya. Bagus bu”
Pasien :
Perawat : “Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang
kita berbincang-bincang tentang perasaan
yang sedang Ibu rasakan? Sekaligus kita
akan bercincang – bincang mengenai
pendekatan Ibu. Waktunya selama 10
menit ya bu. Kita akan lakukan disini saja
ya bu sesuai dengan keinginan Ibu pada
pertemuan yang lalu. Apakah Ibu
bersedia?”
Pasien :
Perawat : “Tujuan perbincangan kita hari ini adalah
agar Ibu mengetahui sejauh mana
pendekatan spiritual Ibu untuk
menghilangkan rasa gelisah dan
kecemasan jika datang kembali.”
Pasien :
Perawat : “Tadi Ibu katakan, kakak masih merasa
sedikit gelisah, coba kakak ceritakan lebih
lanjut tentang perasaan Ibu dan apa yang
sedang Ibu pikirkan? Jika seperti itu kakak
bisa melakukan teknik relaksasi napas
dalam atau bisa juga menggunakan teknik
relaksasi degan cara hipnotis 5 jari seperti
yang sudah saya ajarkan kemarin, selain
itu Ibu juga bisa melakukan pendekatan
kepada tuhan sesuai dengan kepercayaan
Ibu agar perasaan Ibu menjadi lebih
tenang. Oiya Ibu selama Ibu sedang
mengalami sakit seperti ini
bagaimana dengan ibadah yang Ibu
lakukan?. Seperti itu ya ka, apa Ibu fokus
saat beribadah?. Baik bu, memang sudah
seharusnya ketika sedang beribadah Ibu
harus fokus dengan ibadah yang sedang
Ibu lakukan, agar rasa cemas, ketakutan
dan gelisah pada diri Ibu bisa teratasi
dengan baik selain dengan teknik relaksasi
yang sudah Ibu pelajari dan praktikan.
Bila Ibu masih tidak fokus dan kurang
mendekatkan diri kepada tuhan, persaan
cemas, ketakutan dan kegelisahan Ibu
pasti akan selalu ada. Mendekatkan diri
kepada tuhan , dan berdo’a meminta
kepada tuhan, agar keadaan Ibu bisa selalu
baik-baik saja dan diberikan kesehatan,
insya allah Ibu pasti tidak akan cemas lagi.
Jadi, setiap Ibu merasa cemas, Ibu bisa
langsung mendekatkan diri kepada tuhan
selain dengan penerapan teknik
relaksasinya ya bu”
Pasien :
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita
berbincang-bincang tentang masalah yang
Ibu rasakan sekaligus bercincang –
bincang mengenai pendekatan spiritual
Ibu?”
Pasien :
Perawat : “Nah, coba Ibu jelaskan kembali kepada
saya mengenai apa yang telah kita
diskusikan tadi?. Bagus sekali, ternyata
kakak masih ingat apa yang telah saya
sampaikan dan saya ajarkan.”
Pasien :
Perawat : “Saya harap apa yang tadi kita diskusikan,
Ibu dapat mempraktekkan kembali dan
jangan lupa untuk sesering mungkin
mendekatkan diri, meminta apa yang Ibu
inginkan dan harapkan kepada tuhan.
Kalau begitu saya rasa sudah cukup
pertemuan kita hari ini, saya do’akan
keadaan Ibu segera lekas pulih dan Ibu
dapat beraktifitas normal seperti biasanya
dan rasa ketakutan, kegelisahan dan
kecemasan Ibu dapat hilang seiring
dengan semangat positif Ibu. Saya izin
pamit ke ners stasion untuk kembali
melakukan pekerjaan saya yang lainnya,
kalau ada yang masih ingin dibutuhkan
Ibu bisa memanggil saya kembali ya di
ners stasion. Ibu tetap semangat, dan
praktikan apa yang sudah kita diskusikan
dan praktikan bersama selama 4 hari ini.
Jadi sekali lagi saya izin pamit,
Assalammu’alaikum”