Anda di halaman 1dari 5

BAB III

ANALISIS PEKERJAAN

1.1. Sistem Tenaga Listrik

Sistem tenaga listrik merupakan sebuah sistem yang terdiri dari beberapa
komponen listrik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk
melayani kebutuhan tenaga listrik bagi pelanggan. Secara garis besar sistem
tenaga listrik terbagi menjadi tiga bagian yaitu dimulai dari pembangkit, transmisi
dan distribusi dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar 3.1 Sistem tenaga listrik dibagi menjadi tiga yaitu pembangkit,
transmisi, dan distribusi.

1.1.1. Bagian-Bagian pada Sistem Tenaga Listrik

Pembagian sistem tenaga listrik sebagai berikut[CITATION Sur \l 1057 ]:

1. Pembangkit
Pembangkit ini merupakan bagian pada sistem tenaga listrik yang
berfungsi membangkitkan tenaga listrik, yaitu mengubah energi yang
berasal dari sumber energi lain menjadi energi listrik. Pada pembangkit
tenaga listrik ini sumber-sumber energi dirubah oleh generator. Sumber-
sumber energi listrik dari alam yaitu bahan bakar dari fosil berupa batu-
bara, minyak bumi, gas alam. Ada pula dari bahan galian seperti uranium,
thorium. Tenaga air dari sungai, waduk, danau, atau ombak laut. Tenaga
angin seperti pada pantai dan pegunungan dan terakhir tenaga matahari.

1
2. Transmisi
Transmisi ini merupakan bagian yang berfungsi menyalurkan daya atau
energi dari pusat pembangkitan ke pusat beban melalui saluran transmisi.
Pada saluran transmisi dapat menghasilkan 70kV dan 500kV, dan di
Indonesia pada bagian transmisi ini menghasilkan 30kV-70kV dan saluran
transmisi dibagi menjadi dua yaitu saluran transmisi udara dan saluran
transmisi kabel bawah tanah.[ CITATION Han09 \l 1057 ]
3. Distribusi
Distribusi merupakan bagian yang berfungsi mendistribusikan energi
listrik ke lokasi konsumen bisa berupa pabrik, industri, maupun
perumahan. Pada distribusi ini menghasilkan 220-20kV.

1.1.2. Sistem Distribusi

Sistem distribusi merupakan salah satu dari sistem ketenagalistrikkan yang


berfungsi mendistribusikan tenaga listrik kepada konsumen. Pada jaringan
distribusi ini biasanya menggunakan tegangan yang lebih rendah dari tegangan
saluran transmisi sebelumnya. Hal ini di karenakan daya didistribusikan oleh
masing-masing jaringan distribusi biasanya relatif kecil dibandingkan dengan
daya saluran transmisi dan juga menyesuaikan dengan tegangan yang di butuhkan
pelanggan.

1.1.3. Konstruksi Jaringan Distribusi

Konstruksi jaringan distribusi dibagi menjadi dua yaitu:

1. Jaringan distribusi saluran udara. Saluran pada umumnya di gunakan di


daerah yang memiliki jangkauan luas, daerah padat beban atau daerah
penyangga antara kota dan desa. Lalu jaringan distribusi ini relatif murah
dalam pembangunan dan pengoperasian. Akan tetapi terkadang
mengurangi nilai estetika pada jalan, rumah dan lainnya.
2. Jaringan distribusi saluran kabel bawah tanah. Pada kabel bawah tanah
biasanya dipakai pada daerah padat beban tinggi (beban puncak lebih dari
2,5MVA/km2 dengan luas minimal 10 km2) dengan jangkauan terbatas.
Walaupun biaya pembangunan, pengoperasian serta pemeliharaannya

2
relati mahal. Tetapi pada saluran kabel bawah tanah ini tidak mudah
terganggu keadaan alam seperti angin, aktifitas masyarakat dan juga tidak
mengurangi nilai estetika karna tidak terlihat.

ANALISIS PEKERJAAN

1.2. Sistem Tenaga Listrik

Sistem tenaga listrik merupakan sebuah sistem yang terdiri dari beberapa
komponen listrik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk
melayani kebutuhan tenaga listrik bagi pelanggan. Secara garis besar sistem
tenaga listrik terbagi menjadi tiga bagian yaitu dimulai dari pembangkit, transmisi
dan distribusi dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar 3.1 Sistem tenaga listrik dibagi menjadi tiga yaitu pembangkit,
transmisi, dan distribusi.

1.2.1. Bagian-Bagian pada Sistem Tenaga Listrik

Pembagian sistem tenaga listrik sebagai berikut[CITATION Sur \l 1057 ]:

4. Pembangkit
Pembangkit ini merupakan bagian pada sistem tenaga listrik yang
berfungsi membangkitkan tenaga listrik, yaitu mengubah energi yang
berasal dari sumber energi lain menjadi energi listrik. Pada pembangkit
tenaga listrik ini sumber-sumber energi dirubah oleh generator. Sumber-
sumber energi listrik dari alam yaitu bahan bakar dari fosil berupa batu-
bara, minyak bumi, gas alam. Ada pula dari bahan galian seperti uranium,

3
thorium. Tenaga air dari sungai, waduk, danau, atau ombak laut. Tenaga
angin seperti pada pantai dan pegunungan dan terakhir tenaga matahari.

5. Transmisi
Transmisi ini merupakan bagian yang berfungsi menyalurkan daya atau
energi dari pusat pembangkitan ke pusat beban melalui saluran transmisi.
Pada saluran transmisi dapat menghasilkan 70kV dan 500kV, dan di
Indonesia pada bagian transmisi ini menghasilkan 30kV-70kV dan saluran
transmisi dibagi menjadi dua yaitu saluran transmisi udara dan saluran
transmisi kabel bawah tanah.[ CITATION Han09 \l 1057 ]
6. Distribusi
Distribusi merupakan bagian yang berfungsi mendistribusikan energi
listrik ke lokasi konsumen bisa berupa pabrik, industri, maupun
perumahan. Pada distribusi ini menghasilkan 220-20kV.

1.2.2. Sistem Distribusi

Sistem distribusi merupakan salah satu dari sistem ketenagalistrikkan yang


berfungsi mendistribusikan tenaga listrik kepada konsumen. Pada jaringan
distribusi ini biasanya menggunakan tegangan yang lebih rendah dari tegangan
saluran transmisi sebelumnya. Hal ini di karenakan daya didistribusikan oleh
masing-masing jaringan distribusi biasanya relatif kecil dibandingkan dengan
daya saluran transmisi dan juga menyesuaikan dengan tegangan yang di butuhkan
pelanggan.

1.2.3. Konstruksi Jaringan Distribusi

Konstruksi jaringan distribusi dibagi menjadi dua yaitu:

3. Jaringan distribusi saluran udara. Saluran pada umumnya di gunakan di


daerah yang memiliki jangkauan luas, daerah padat beban atau daerah
penyangga antara kota dan desa. Lalu jaringan distribusi ini relatif murah
dalam pembangunan dan pengoperasian. Akan tetapi terkadang
mengurangi nilai estetika pada jalan, rumah dan lainnya.

4
4. Jaringan distribusi saluran kabel bawah tanah. Pada kabel bawah tanah
biasanya dipakai pada daerah padat beban tinggi (beban puncak lebih dari
2,5MVA/km2 dengan luas minimal 10 km2) dengan jangkauan terbatas.
Walaupun biaya pembangunan, pengoperasian serta pemeliharaannya
relati mahal. Tetapi pada saluran kabel bawah tanah ini tidak mudah
terganggu keadaan alam seperti angin, aktifitas masyarakat dan juga tidak
mengurangi nilai estetika karna tidak terlihat.

Anda mungkin juga menyukai