MAKALAH
Disusun Oleh :
ANALIS KESEHATAN
STIKES ABDINUSA PALEMBANG
TAHUN 2018
PROMOSI KESEHATAN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu
tugas pada Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Kami mengucapkan terima kasih yang kepada dosen, dan pihak-pihak yang selama ini turut
membantu kami. Semoga Allah memberikan balasan yang sepadan atas budi baik yang selama ini
diberikan.
Tidak lupa kami mohon maaf atas segala kesalahan yang kami perbuat selama
menyelesaikan makalah ini.
Dengan selesainya penyusunan makalah ini kami berharap agar makalah ini dapat
memberikan manfaat pada pembelajaran kita pada mata kuliah ini. Kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan makalah ini akan kami terima dengan senang hati.
Penyusun
PROMOSI KESEHATAN 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Singkat Promosi Kesehatan
2.2 Definisi Promosi Kesehatan
2.3 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
2.3.1 Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan
2.3.2 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
2.3.3 Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan
2.4 Visi Dan Misi Promosi Kesehatan
2.5 Strategi Promosi Kesehatan
2.5.1 Pemberdayan
2.5.2 Bina Suasana
2.5.2.1 Bina Suasana Individu
2.5.2.2 Bina Suasana Kelompok
2.5.2.3 Bina Suasana Publik
2.5.3 Advokasi
2.5.4 Kemitraan
2.5.4.1 Kesetaraan
2.5.4.2 Keterbukaan
2.5.4.3 Saling Menguntungkan
2.6 Sasaran Promosi Kesehatan
2.7 Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan
2.8 Sumber Daya Promosi Kesehatan
2.9 Kegiatan Promosi Kesehatan Di Dalam Gedung Puskesmas
2.9.1 Di Tempat Pendaftaran
2.9.2 Di Poliklinik
2.9.3 Di ruang pelayanan KIA dan KB
2.9.4 Di Ruang Perawatan Inap
2.9.5 Di Halaman
2.10 Kegiatan Promosi Kesehatan Di Luar Gedung Puskesmas
BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
PROMOSI KESEHATAN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sarana
kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu
peranan puskemas hendaknya tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabilitatif saja
tetapi juga lebih ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif.
Dengan promosi kesehatan juga menjadikan lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman,
bersih dan sehat dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Promosi kesehatan
dipuskesmas merupakan tanggung jawab bersama antara petugas, pengunjung maupun masyarakat.
Petugas puskesmas diharapkan menjadi teladan perilaku sehat dimasyarakat dan melahirkan
gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas yaitu para pasien dan
keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif menjadi penggerak atau kader kesehatan
dimasyarakat.
Upaya dimaksud juga menjadi tangung jawab pemerintah kabupaten/kota beserta jajaran
sektor terkait untuk memfasilitasi puskesmas agar dapat melaksanakan promosi kesehatan di
puskesmas..
Oleh karena itu promosi kesehatan (promkes) menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas.
Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan pengunjung
dan masyarakat baik didalam maupun di luar puskesmas agar berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan, mencegah dan menanggulanginya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Promosi Kesehatan?
2. Bagaimana Defenisi Promosi Kesehatan?
3. Bagaimana ruang lingkup promosi kesehatan di Puskesmas?
4. bagaimana Strategi Promosi Kesehatan?
5. Apa sasaran dan Prinsip-prinsip dalam promosi kesehatan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Sejarah Promosi Kesehatan
2. Untuk mengetahui Defenisi Promosi Kesehatan
3. Untuk mengetahui ruang lingkup promosi kesehatan di Puskesmas
PROMOSI KESEHATAN 2018
BAB II
PEMBAHASAN
Hoodquarter, Geneva maupun di SEARO, India juga sudah berubah menjadi unit Health
Promotion. Namaorganisasi profesi Internasional juga mengalami perubahan
menjadi International Union For Health Promotion and Education (IUHPE). Istilah promosi
kesehatan tersebut juga ternyata sesuai dengan perkembangan pembangunan kesehatan di
Indonesia sendiri, yang mengacu pada paradigma sehat.
2.5.1 Pemberdayan
Dalam upaya promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat merupakan bagian yang
sangat penting dan bahkan dapat dikatakan sebagai ujung tombak. Pemberdayaan adalah
proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara terus-
menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu
klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi
mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice). Oleh sebab itu, sesuai
dengan sasaran (klien)nya dapat dibedakan adanya (a) pemberdayaan individu, (b)
pemberdayaan keluarga dan (c)pemberdayaan kelompok/masyarakat.
Dalam mengupayakan agar klien tahu dan sadar, kuncinya terletak pada keberhasilan
membuat klien tersebut memahami bahwa sesuatu (misalnya Diare) adalah masalah baginya
dan bagi masyarakatnya. Sepanjang klien yang bersangkutan belum mengetahui dan
menyadari bahwa sesuatu itu merupakan masalah, maka klien tersebut tidak akan bersedia
menerima informasi apa pun lebih lanjut. Saat klien telah menyadari masalah yang
dihadapinya, maka kepadanya harus diberikan informasi umum lebih lanjut tentang masalah
yang bersangkutan.
Perubahan dari tahu ke mau pada umumnya dicapai dengan menyajikan fakta-fakta
dan mendramatisasi masalah. Tetapi selain itu juga dengan mengajukan harapan bahwa
masalah tersebut bisa dicegah dan atau diatasi. Di sini dapat dikemukakan fakta
yang berkaitan dengan para tokoh masyarakat sebagai panutan (misalnya tentang seorang
tokoh agama yang dia sendiri dan keluarganya tak pernah terserang Diare karena perilaku
yang dipraktikkannya).
PROMOSI KESEHATAN 2018
Bilamana seorang individu atau sebuah keluarga sudah akan berpindah dari mau ke
mampu melaksanakan, boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal ini
kepada yang bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung. Tetapi yang seringkali
dipraktikkan adalah dengan mengajaknya ke dalam proses pemberdayaan
kelompok/masyarakat melalui pengorganisasian masyarakat (community organization) atau
pembangunan masyarakat(community development). Untuk itu, sejumlah individu dan
keluarga yang telah mau, dihimpun dalam suatu kelompok untuk bekerjasama memecahkan
kesulitan yang dihadapi. Tidak jarang kelompok ini pun masih juga memerlukan bantuan
dari luar (misalnya dari pemerintah atau dari dermawan). Di sinilah letak pentingya
sinkronisasi promosi kesehatan dengan program kesehatan yang didukungnya dan program-
program sektor lain yang berkaitan. Hal-hal yang akan diberikan kepada masyarakat oleh
program kesehatan dan program lain sebagai bantuan, hendaknya disampaikan pada fase ini,
bukan sebelumnya. Bantuan itu hendaknya juga sesuai dengan apa yang dibutuhkan
masyarakat.
Pemberdayaan akan lebih berhasil jika dilaksanakan melalui kemitraan serta
menggunakan metode dan teknik yang tepat. Pada saat ini banyak dijumpai lembaga-
lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kesehatan atau peduli
terhadap kesehatan. LSM ini harus digalang kerjasamanya, baik di antara mereka maupun
antara mereka dengan pemerintah, agar upaya pemberdayaan masyarakat dapat berdayaguna
dan berhasilguna Setelah itu, sesuai ciri-ciri sasaran, situasi dan kondisi, lalu ditetapkan,
diadakan dan digunakan metode dan media komunikasi yang tepat.
2.5.2 Bina Suasana
Bina Suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu
anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang akan
terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di mana pun ia
berada(keluarga di rumah, organisasi siswa/mahasiswa, serikat pekerja/ karyawan, orang-
orang yang menjadi panutan/idola, kelompok arisan, majelis agama dan lain-lain, dan
bahkan masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut. Oleh karena
itu, untuk memperkuat proses pemberdayaan, khususnya dalam upayameningkatkan para
individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan bina suasana.
Terdapat tiga kategori proses bina suasana, yaitu (a) bina suasana individu, (b) bina
suasana kelompok dan (c) bina suasana publik.
PROMOSI KESEHATAN 2018
2.5.3 Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders). Pihak-pihak yang
terkait ini berupa tokohtokoh masyarakat (formal dan informal) yang umumnya
berperan sebagai narasumber (opinion leader), atau penentu kebijakan (norma) atau
penyandang dana. Juga berupa kelompok-kelompok dalam masyarakat dan media massa
yang dapat berperan dalammenciptakan suasana kondusif, opini publik dan dorongan
(pressure) bagi terciptanya PHBS masyarakat. Advokasi merupakan upaya untuk
menyukseskan bina suasana dan pemberdayaan atau proses pembinaan PHBS secara umum.
Perlu disadari bahwa komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui advokasi
jarang diperoleh dalam waktu singkat. Pada diri sasaran advokasi umumnya berlangsung
tahapan-tahapan, yaitu (1) mengetahui atau menyadari adanya masalah, (2) tertarik
untuk ikut mengatasi masalah, (3) peduli terhadap pemecahan masalah dengan
mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan masalah, (4) sepakat untuk memecahkan
masalah dengan memilih salah satu alternatif pemecahan masalah dan (5) memutuskan
tindak lanjut kesepakatan. Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara
terencana, cermat dan tepat. Bahan-bahan advokasi harus disiapkan dengan matang, yaitu:
- Sesuai minat dan perhatian sasaran advokasi Memuat rumusan masalah dan alternatif
pemecahan masalah
- Memuat peran si sasaran dalam pemecahan masalah
- Berdasarkan kepada fakta atau evidence-based
- Dikemas secara menarik dan jelas
- Sesuai dengan waktu yang tersedia
Sebagaimana pemberdayaan dan bina suasana, advokasi juga akan lebih efektif bila
dilaksanakan dengan prinsip kemitraan. Yaitu dengan membentuk jejaring advokasi atau
forum kerjasama. Dengan kerjasama, melalui pembagian tugas dan saling-dukung, maka
sasaran advokasi akan dapat diarahkan untuk sampai kepada tujuan yang diharapkan.
Sebagai konsekuensinya, metode dan media advokasi pun harus ditentukan secara cermat,
sehingga kerjasamadapat berjalan baik.
2.5.4 Kemitraan
Kemitraan harus digalang baik dalam rangka pemberdayaan maupun bina suasana
dan advokasi guna membangun kerjasama dan mendapatkan dukungan. Dengan demikian
kemitraan perlu digalang antar individu, keluarga, pejabat atau instansi pemerintah yang
PROMOSI KESEHATAN 2018
terkait dengan urusan kesehatan (lintas sektor), pemuka atau tokoh masyarakat, media massa
dan lain-lain. Kemitraan harus berlandaskan pada tiga prinsip dasar, yaitu (a) kesetaraan,
(b) keterbukaan dan (c) saling menguntungkan.
2.5.4.1 Kesetaraan
Kesetaraan berarti tidak diciptakan hubungan yang bersifat hirarkhis. Semua harus
diawali dengan kesediaan menerima bahwa masingmasing berada dalam kedudukan yang
sama (berdiri sama tinggi, duduk sama rendah). Keadaan ini dapat dicapai apabila
semua pihak bersedia mengembangkan hubungan kekeluargaan. Yaitu hubungan yang
dilandasikebersamaan atau kepentingan bersama. Bila kemudian dibentuk struktur
hirarkhis (misalnya sebuah tim), adalah karena kesepakatan.
2.5.4.2 Keterbukaan
Oleh karena itu, di dalam setiap langkah diperlukan adanya kejujuran dari
masingmasingpihak. Setiap usul/saran/komentar harus disertai dengan alasan yang
jujur, sesuai fakta, tidak menutup-tutupi sesuatu. Pada awalnya hal ini mungkin akan
menimbulkan diskusi yang seru layaknya “pertengkaran”. Akan tetapi kesadaran akan
kekeluargaan dan kebersamaan, akan mendorong timbulnya solusi yang adil
dari “pertengkaran” tersebut.
2.5.4.3 Saling Menguntungkan
Solusi yang adil ini terutama dikaitkan dengan adanya keuntungan yang didapat oleh
semua pihak yang terlibat. PHBS dan kegiatan-kegiatan kesehatan dengan demikian harus
dapat dirumuskanm keuntungan-keuntungannya (baik langsung maupun tidak langsung)
bagi semua pihak yang terkait. Termasuk keuntungan ekonomis, bila mungkin.
2.7 Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan
- Promosi Kesehatan (Health Promotion), yang diberi definisi : Proses pemberdayaan
masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (the process of
enabling people to control over and improve their health), lebih luas dari Pendidikanatau
Penyuluhan Kesehatan. Promosi Kesehatan meliputi Pendidikan/ Penyuluhan
Kesehatan, dan di pihak lain Penyuluh/ Pendidikan Kesehatan merupakan bagian penting
(core) dari Promosi Kesehatan.
- Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di bidang kesehatan
disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang sangatberpengaruh
terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan
- Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai
perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif
(pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif.
- Promosi kesehatan, selain tetap menekankan pentingnya pendekatan edukatif
yangselanjutnya disebut gerakan pemberdayaan masyarakat, juga perlu dibarengi dengan
upaya advokasi dan bina suasana (social support).
- Promosi kesehatan berpatokan pada PHBS yang dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu di
rumah/ tempat tinggal (where we live), di sekolah (where we learn), di tempat kerja (where
PROMOSI KESEHATAN 2018
2.9.2 Di Poliklinik
Petugas kesehatan puskesmas yang melayani pasien meluangkan waktunya untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakitnya atau obat yang
harus ditelannya. Tetapi jika hal ini belum mungkin dilaksanakan, maka dapat dibuka klinik
khusus bagi para pasien rawat jalan yang memerlukan konsultasi atau konseling. Guna
memudahkan pemberdayaan dalam pelayanan medis, harus disediakan berbagai media (alat
peraga) seprti misalnya lembar balik (flashcards), poster, gambar- gambar atau model
anatomi, dan brosur(leaflet) yang bisa dibawa oleh pasien. Pihak yang paling berpengaruh
terhadap pasien rawat jalan adalah orang yang mengantarkannya ke puskesmas. Mereka
ini tidak dalam keadaan sakit, sehingga untuk memungkinkan untuk mendapatkan informasi
dari berbagai media komunikasiyang tersedia di poliklinik. Oleh karena itu dipoliklinik,
PROMOSI KESEHATAN 2018
c) Penyuluhan Berkelompok
Terdapat pasien yang dapat meninggalkan tempat tidurnya dalam waktu singkat,
dapat dilakukan promosi kesehatan secara berkelompok (3-6 orang). Untuk itu di bangsal
perawatan yang bersangkutan harus disediakan suatu tempat atau ruangan untuk
berkumpul. Penyuluhan berkelompokk ini selain untuk meningkatkan pengetahuan serta
karena itu, kegiatan ini lebih bersifat menghibur, santai dan dapat diselingi rekreasi.
Untuk penyuluhan berkelompok sebaiknya menggunakan media komunikasi untuk
kelompok juga menggunakan metode yang bersifat menghibur seperti permainan, simulasi.
Lebih baik digunakan media yang lebih besar seperti flipchart, poster, ataustanding banner.
Jika penyuluhan berkelompok digunakan diruangan, dapat digunakanlaptop, LCD proyektor
dan layarnya untuk menayangkan gambar-gambar atau film.
d) Pemanfaatan Ruang Tunggu
Ruang tunggu dapat digunakan sebagai sarana bina suasana terutama untuk para
penjenguk yang datang beberapa saat sebelum waktu kunjungan dimulai. Pada dinding
ruang tunggu dapat dipasang berbagai poster, disediakan boks berisiselebaran/leaflet yang
dapat diambil secara gratis. Dengan berbagai informasi tersebutdiharapkan para
penjenguk mendapat informasi yang nantinya dapat disampaikan juga kepada pasien yang
akan dijenguknya.
PROMOSI KESEHATAN 2018
e) Pendekatan keagamaan
Suasana yang mendukung terciptanya perilaku
untuk mempercepatpenyembuhanpenyakit dapat dilakukan pula dengan pendekatan
keagamaan. Dalam halini para petugas kesehatan baik dengan upaya sendiri ataupun dengan
dibantu pemuka agama, mengajak pasien unttk melakukan pembacaan doa-doa. Rujukan
terhadap kitab suci untuk memperkuat nasihat biasanya dilakukan, sehingga pasienpun
merasa lebih yakin akan kebenaran perilaku yang harus dilaksanakannya
untuk mempercepat penyembuhan penyakitnya.
f) Di Laboratorium
Kesadaran yang ingin diciptakandalam diri masyarakat (pasien/ orang sakit,
individu/pengunjung/ orang sehat, dan para pengantarnya) adalah pentingnya melakukan
pemeriksaan laboratorium, yaitu :
1. Bagi pasien adalah untuk ketepatan diagnosis yang dilakukan oleh dokter
2. Bagi pengunjung yang sehat lainnya adalah untuk memantau kondisi kesehatan, agar
dapat diupayakan untuk tetap sehat
Dikawasan laboratorium sebaiknya dilakukan promosi kesehatan dengan media yang
bersifat self service seperti poster yang dapat dibaca atau leaflets yang dapatdiambil gratis.
g) Di Kamar Obat
Dikamar obat juga dijumpai pasien/individu, keluarga atau pengantarnya. Kesadaran
yang ingin diciptakan dalam diri mereka adalah terutama tentang :
- Manfaat obat generik dan keuntungan jika menggunakan obat generik.
- Kedisiplinan dan kesabaran dalam menggunakan obat, sesuai dengan petunjuk dokter
- Pentingnya memelihara taman obat keuarga (TOGA) dalam rangka memenuhikebutuhan
akan obat-obat sederhana.
Disamping dipasang poster dan disediakan leaflet tentang informasi
kesehatan, di ruang iini dapat dioperasikan tape recorder atau player yang
menyampaikan pesan-pesan tersebut.
h) Di Klinik Khusus
Klinik khusus diselenggarakan dalam rangka meningkatkan upaya promosi
kesehatan di dalam gedung puskesmas. Khususnya untuk pelayanan-pelayanan yangperlu
mendapat tambahan dalam hal promosi kesehatannya. Biasanya karena pasien
terlalu banyak sedangkan petugas kesehatan yang melayani terbatas (misalnya dipoliklinik),
atau karena pasien dan keluarganya memerlukan informasi/konsultasi khusus(misalnya
tentang sanitasi/ kesehatan lingkungan, gizi, KB, kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, dan
PROMOSI KESEHATAN 2018
2.9.5 Di Halaman
Dihalaman puskesmas yaitu ditempat parkir, taman, dinding, pagar, kantin/kios, dan
tempat ibadah dapat dilakukan promosi kesehatan.
a) Di Tempat Parkir Puskesmas
Tempat parkir Puskesmasm sebaiknya dilakukan promosi kesehatan yang
bersifat umum. Misalnya tentang pentingnya melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), seruan Presiden tentang Kesehatan, Himbauan untuk menggunakan obat
generic berlogo, bahaya merokok, bahaya mengkonsumsi minuman keras,
bahayamenyalahgunakan napza, dll. Pesan tersebut ditampilkan dalam bentuk
baliho/billboard
b) Di Taman Puskesmas
Taman puskesmas memang diperlukan guna memperindahpemandangan
disekitar puskesmas, namun demikian, taman ini sebenarnya digunakansebagai sarana
memperkenalkan berbagai jenis tanaman yang berkhasiat obat. Jika demikian, taman
tersebut dapat dikatakan sebagai Taman Obat Keluarga (TOGA). Ditaman
puskesmas, sekaligus ditunjukkan jenis tanaman dengan kandungan gizinya, bahkan dapat
ditampilkan berbagai hewan sumber protein hewani, kolam beserta ikansungguhan juga
dapat dibuat guna menambah keindahan taman.
c) Di Dinding Puskesmas
Dinding puskesmas dapat ditampilkan pesan promosi kesehatan misalnya
dalam bentuk poster, agar penampilan pesan tidak merusak keindahan disarankan tidak
banyak memasang poster di dinding. Di pagar Pembatas Kawasan Pusekesmas Pada saat-
saat tertentu, misalnya kampanye Hari Kesehatan Nasional, kampanye Hari AIDS, dll, dapat
dipasang spanduk, pemasangan spanduk ini juga harus diperhatikan agar tidak
merusak pemandangan. Di Kantin Pembatas Kawasan Puskesmas Pesan yang ditampilkan di
sarana ini disesuaikan dengan fungsi sarana, misalnya di kantin, sebaiknya ditampilkan
pesan yang berkaitan dengan konsumsi gizi seimbang, di kios bacaan ditampilkan pesan
tentang bagaimana membaca secara sehat (agar tidakmerusak mata), dan lain-lain. Bentuk
media komunikasi yang cocok seperti poster atauneon box, dan leaflet, brosur atau
selebaran yang dapat diambil secara gratis
d) Di Tempat Ibadah
PROMOSI KESEHATAN 2018
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan,
kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan
bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat. Disamping
itu, keberadaan Puskesmas disuatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-
upaya pembaharuan (inovasi) baik di bidang kesehatan masyarakat maupun
upaya pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, sesuai dengan kondisi
sosial budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu keberadaan Puskesmas dapat
PROMOSI KESEHATAN 2018
3.2 Saran
Analisis dan pengumpulan data pada makalah ini hanya sebatas pendekatan ilmiah
dan pengumpulan informasi pustaka saja. Pendekatan lebih baik lagi jika dilakukan dengan
metode yang lebih variatif. Sehingga tidak hanya mengacu pada teori saja agar tercipta
karya tulis yang lebih bermanfaat lagi bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA