Anda di halaman 1dari 8

ELEKTRA, Vol.3, No.2, Juli 2018, Hal.

53 – 60
ISSN: 2503-0221 53

PERFORMA SOLENOID PADA VALVE ALAT PENGISIAN AIR


MINUM OTOMATIS
1
Muhammad Zarkasi, 2Sandy Bhawana Mulia, S.Pd., M.T. dan 3Mindit Eriyadi, S.Pd., M.T.
Teknik Elektro, Politeknik Enjinering Indorama
e-mail: 1zarkasi280796@gmail.com, 2sandy.bhawana@pei.ac.id dan 3mindit.eriyadi@pei.ac.id

Abstrak
Dunia industri membutuhkan suatu proses produksi yang dapat dioperasikan secara
berurutan dari proses yang satu ke proses yang lain tanpa menggunakan tenaga manusia yang
banyak. Salah satunya adalah industri minuman kemasan yang saat ini sedang berkembang pesat.
Bagian penting dalam industri minuman kemasan yaitu sistem pengisian botol. Pengisian botol
tersebut dapat dilakukan secara otomatis menggunakan komponen atau peralatan listrik, salah
satunya solenoid valve. Pada tulisan ilmiah ini, dijelaskan hasil penelitian tentang performa
solenoid valve. Solenoid valve tersebut digunakan untuk mengendalikan pengisian air minum dari
sebuah galon berukuran 10 L ke dalam botol pada alat pengisian air minum otomatis. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa volume galon berpengaruh terhadap lama
pengisian botol. Hal tersebut dapat diketahui ketika volume air dalam galon 10 L, debit air yang
mengalir ke dalam botol sebesar 45,69 mL/detik. Sedangkan ketika volume air dalam galon 2,5 L,
debit air yang mengalir ke dalam botol sebesar 25,87 mL/detik. Hal tersebut berpengaruh terhadap
konsumsi energi yang ada pada alat tersebut. Dimana konsumsi energi ketika galon berisi 10 L air,
konsumsi energinya sebesar 140,895 J. Sedangkan ketika galon berisi 2,5 L air, konsumsi
energinya naik menjadi sebesar 248,865 J.

Kata kunci: pengisian botol, solenoid valve

Abstract

An industrial world need a process which operated sequently from one process to another
process whithout make use of a lot man power. One of them is a drinking water industry which is
growing rapidly. An important part of this industry is a bottle filler system. The bottle filler can work
automatically using an electric component, one of them is a solenoid valve. In this paper, the
perform of solenoid valve examined. Solenoid valve can be use to control water filling from a 10 L
galon to bottle in the automatic water filler. Depend on this research, the volume of galon has an
effect to the bottle filling time. While the water volume of galon is 10 L, a 45,69 mL/s water debit is
flow to the bottle. Meanwhile when the water volume of galon is 2,5 L, a 25,87 mL/s water debit is
flow to the bottle. This take an effect to energy consumption of the machine. A 140,895 J consumed
while the water volume is 10 L. Meanwhile the energy consumption increased to 248,865 J while
the water volume is 2,5 L.

Keywords: bottle filling, solenoid valve

1. PENDAHULUAN
Dunia industri membutuhkan suatu proses produksi yang dapat dioperasikan secara
berurutan dari proses yang satu ke proses yang lain tanpa menggunakan tenaga manusia yang
banyak [1]. Salah satunya adalah industri minuman kemasan yang saat ini sedang berkembang
pesat [2]. Kebutuhan akan minuman kemasan yang praktis sangatlah tinggi sehingga produksinya
harus terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Namun perusahaan lokal minuman kemasan masih ada yang memiliki proses produksi
secara manual dan kurang efisien [3]. Proses secara otomatis dengan perangkat elektronik dapat
mengatasi masalah tersebut dengan keuntungan berupa mengurangi biaya, mempersingkat waktu
dan meningkatkan kualitas hasil produksi [4]. Kemudian pada sebuah mesin atau alat yang
Makalah dikirim 20 Juni 2018; Revisi 12 Juli 2018; Diterima 19 Juli 2018
Performa Solenoid pada Valve Alat Pengisian Air Minum Otomatis,
Muhammad Zarkasi, Sandy Bhawana Mulia, S.Pd., M.T. dan Mindit Eriyadi, S.Pd., M.T.
ELEKTRA, Vol.3, No.2, Juli 2018, Hal. 53 – 60
ISSN: 2503-0221 54
digunakan oleh industri minuman kemasan, tentu memiliki sistem pengisian yang berbagai macam.
Solenoid valve adalah sebuah komponen yang dapat melakukan hal tersebut bahkan dengan
konsumsi energi yang sedikit [5].
Solenoid valve merupakan sebuah katup yang digerakkan oleh energi listrik yang
mempunyai kumparan sebagai penggeraknya. Kumparan ini berfungsi untuk menggerakkan piston
yang dialiri oleh arus AC ataupun DC sebagai daya penggerak. Solenoid valve memiliki 2 buah
saluran yaitu saluran masuk (inlet port) dan saluran keluar (outlet port). Saluran masuk berfungsi
sebagai lubang masukan untuk cairan atau air, saluran keluar berfungsi sebagai terminal atau
tempat keluarnya cairan [6].

Gambar 1. Prinsip Kerja Solenoid Valve.

Selain itu, solenoid valve juga memiliki respon membuka dan menutup yang cepat.
Berdasarkan penilitian sebelumnya, solenoid valve sangat penting untuk digunakan pada sebuah
sistem yang menggunakan kontrol otomatis [7]. Solenoid valve juga memiliki tingkat keandalan
yang tinggi, awet dan memiliki nilai ekonomis [8].
Solenoid Valve adalah komponen elektrikal yang berfungsi untuk menggerakkan valve
udara bertekanan untuk menggerakkan valve mekanik. Solenoid valve menggunakan tegangan
kerja DC, yaitu 12 Volt, 24 Volt, 48 Volt dan 110 VDC.
Cara kerja solenoid valve secara lebih rinci, yaitu :
1. Pada saat coil magnet teraliri arus (on), maka solenoid valve tertarik menuju coil
magnet dan inlet hole terbuka dan udara tekan masuk menekan batang actuator
menggerakkan valve actuator on.
2. Pada saat coil magnet tidak teraliri arus (off), maka solenoid valve terdorong menjauh
dari coil magnet karena adanya pegas pembalik dan outlet hole terbuka dan udara
tekan masuk menekan batang actuator menggerakkan valve actuator off.

Sistem coil magnetic pada solenoid valve ini sama seperti relay. Solenoid valve hanya
mempunyai 2 kondisi, yaitu energized (kondisi on) dan de-energized (kondisi off). Solenoid valve
membutuhkan tekanan angin untuk bekerja menggerakkan valve actuator yang nilai tekanannya
disesuaikan dengan jenis actuator valve tersebut. Responsibilitas jenis valve type solenoid ini
sangat cepat. Sehingga sangat cocok digunakan pada sistem kontrol yang membutuhkan
kecepatan reaksi tinggi. Solenoid valve digunakan untuk mengendalikan hidrolik, pneumatik, dan
aliran air. Solenoid valve ini cocok digunakan untuk aliran dalam satu arah saja dengan tekanan
yang diberikan pada bagian atas dari piringan saluran.

2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian menjelaskan rancangan pengisi botol dan pengujian yang dilakukan
pada solenoid valve. Pengujian tersebut dilakukan dengan cara melakukan pengisian air ke dalam
botol berkapasitas 350 mL kemudian dicata waktu pengisian tersebut. Kemudian dilanjutkan
dengan melakukan pengukuran tegangan dan arus pada solenoid valve saat dilakukan pengisian

2.1 Rancangan Pengisi Botol

Performa Solenoid pada Valve Alat Pengisian Air Minum Otomatis,


Muhammad Zarkasi, Sandy Bhawana Mulia, S.Pd., M.T. dan Mindit Eriyadi, S.Pd., M.T.
ELEKTRA, Vol.3, No.2, Juli 2018, Hal. 53 – 60
ISSN: 2503-0221 55
Solenoid valve digunakan pada alat pengisian air minum ke dalam botol. Solenoid valve
tersebut dihubungkan ke sebuah galon berkapasitas 10 L sebagai wadah air minum sebelum diisi
ke dalam botol.

Gambar 2. Rancangan Pengisi Botol.


Solenoid valve yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a. Pressure : medium
b. Material : plastic
c. Temperature of media : normal
d. Media : water
e. Port size : ½ inch
f. Application : general
g. Working pressure : 0~0.8 Mpa
h. Max water pressure : over 2.5 MPa
i. Connection type : ½ inch male thread inlet-outlet
j. Input power : 4.8 W
(24 VDC
190mA)

Adapun solenoid valve yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 3. Solenoid Valve.

2.2 Pengujian Solenoid Valve


Pengujian solenoid valve dilakukan dengan cara mencari waktu pengisian botol dengan
volume 350 mL, kemudian dilanjutkan dengan mengukur tegangan dan arus pada solenoid valve.
Solenoid valve yang terpasang pada galon berukuran 10 L seperti pada Gambar 4.

Performa Solenoid pada Valve Alat Pengisian Air Minum Otomatis,


Muhammad Zarkasi, Sandy Bhawana Mulia, S.Pd., M.T. dan Mindit Eriyadi, S.Pd., M.T.
ELEKTRA, Vol.3, No.2, Juli 2018, Hal. 53 – 60
ISSN: 2503-0221 56

Gambar 4. Pengisi Botol Menggunakan Solenoid Valve.


Kemudian pengukuran tegangan dan arus pada solenoid valve menggunakan multimeter
digital DT830B seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Multimeter DT830B.


Sedangkan pengukuran tersebut dilakukan menggunakan rangkaian seperti pada Gambar
6.

Gambar 6. Rangkaian Pengukuran Tegangan dan Arus Pada Solenoid Valve.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengujian Pengisian Botol Menggunakan Solenoid Valve

Performa Solenoid pada Valve Alat Pengisian Air Minum Otomatis,


Muhammad Zarkasi, Sandy Bhawana Mulia, S.Pd., M.T. dan Mindit Eriyadi, S.Pd., M.T.
ELEKTRA, Vol.3, No.2, Juli 2018, Hal. 53 – 60
ISSN: 2503-0221 57
Pengujian pengisian botol dilakukan untuk mengetahui apakah wadah air yang digunakan
untuk pengisian botol dapat digunakan pada alat pengisian air minuum otomatis. Kemudian juga
dilakukan pengukuran parameter kelistrikan pada solenoid valve.
Pengujian pengisian botol dilakukan dengan cara mengisi air ke dalam botol lalu dicatat
waktu pengisian tersebut. Pengisian dilakukan dengan kondisi wadah air atau galon yang berbeda,
yaitu dengan isi galon sebanyak 2,5 L; 5 L; 7,5 L dan 10 L.
Pengisian botol dilakukan sebanyak 10 kali pada tiap kondisi wadah atau galon yang telah
ditentukan. Hasil pengujian tersebut disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pengujian Pengisian Botol.

Waktu Pengisian Botol (detik)


No.
2,5 L 5L 7,5 L 10 L
1 13,3 10,7 8,9 8,0
2 13,7 10,2 8,7 7,5
3 13,3 10,4 8,1 7,9
4 13,6 10,3 8,9 7,8
5 13,7 10,3 8,8 7,0
6 13,7 10,6 9,0 7,7
7 13,6 10,6 8,8 7,4
8 13,9 10,4 8,8 8,0
9 13,1 10,6 9,3 7,6
10 13,4 10,5 8,3 7,7
Rata-rata 13,53 10,46 8,76 7,66

Adapun karakteristik hasil pengujian pengisian botol menggunakan solenoid valve dapat
dilihat pada Gambar 7.

16
14
12
Waktu (detik)

10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengujian ke-

2,5 L 5L 7,5 L 10 L

Gambar 7. Grafik Hasil Pengujian Pengisian Botol.


Dari Gambar 7 di atas dapat diketahui bahwa semakin sedikit volume air yang terdapat
pada galon, maka semakin lama waktu pengisian botol tersebut. Selanjutnya hasil pengukuran
tegangan dan arus pada solenoid valve disajikan pada Tabel 2.

Performa Solenoid pada Valve Alat Pengisian Air Minum Otomatis,


Muhammad Zarkasi, Sandy Bhawana Mulia, S.Pd., M.T. dan Mindit Eriyadi, S.Pd., M.T.
ELEKTRA, Vol.3, No.2, Juli 2018, Hal. 53 – 60
ISSN: 2503-0221 58
Tabel 2. Hasil Pengukuran Tegangan dan Arus Solenoid Valve.

No. Tegangan (V) Arus (A)

1 23,8 0,79

2 24 0,79

3 23,9 0,59

4 23,9 0,75

5 23,92 0,78

6 24 0,8

7 24 0,79

8 24 0,79

9 24 0,8

10 24 0,8

Rata-rata 23,95 0,768

3.2 Perhitungan Debit Air


Untuk menganalisa hasil pengujian botol, maka diperlukan perhitungan debit air yang
keluar dari wadah atau galon dengan rumus sebagai berikut:
Q = V/t (1)
Dimana:
Q = Debit air (mL/detik)
V = Volume botol (mL)
t = Waktu pengisian (detik)

Bila volume botol yang diisi adalah 350 mL, maka debit air berdasarkan hasil pengujian yang
disajikan pada tabel 2 yaitu seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Debit Air


Isi Galon (L) Volume (mL) Waktu (detik) Debit (mL/detik)
2,5 350 13,53 25,87
5 350 10,46 33,46
7,5 350 8,76 39,95
10 350 7,66 45,69

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa debit air bertambah ketika isi galon
semakin penuh. Hal tersebut dapat dilihat seperti pada Gambar 8.

Performa Solenoid pada Valve Alat Pengisian Air Minum Otomatis,


Muhammad Zarkasi, Sandy Bhawana Mulia, S.Pd., M.T. dan Mindit Eriyadi, S.Pd., M.T.
ELEKTRA, Vol.3, No.2, Juli 2018, Hal. 53 – 60
ISSN: 2503-0221 59

50

40

Debit Air (mL/detik)


30

20

10

0
0 5 10 15
Isi Galon (L)

Gambar 8. Grafik Debit Air.


3.3 Perhitungan Daya dan Konsumsi Energi Solenoid Valve
Selanjutnya untuk menghitung daya listrik dan konsumsi energi solenoid valve pada saat
pengisian botol dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
P =U.I (2)
W =P.t (3)
Dimana:
P = Daya (W)
W = Energi (J)
U = Tegangan (V)
I = Arus (A)
t = Waktu pengisian (detik)

Hasil perhitungan tersebut disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Daya dan Energi Solenoid Valve.


Isi Galon Waktu Tegangan
Arus (A) Daya (W) Energi (J)
(L) (detik) (V)
2,5 13,53 23,95 0,768 18,39 248,865
5 10,46 23,95 0,768 18,39 192,397
7,5 8,76 23,95 0,768 18,39 161,128
10 7,66 23,95 0,768 18,39 140,895

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa daya listrik pada solenoid valve
dengan debit air yang berbeda adalah sama seperti pada Gambar 9.

40
30
Daya (W)

20
10
0
0 10 20 30 40 50
Debit (mL/detik)

Gambar 9. Grafik Daya Pengisian Botol.

Namun terjadi penurunan konsumsi energi ketika debit air semakin besar atau volume air
dalam galon semakin tinggi seperti pada Gambar 10.

Performa Solenoid pada Valve Alat Pengisian Air Minum Otomatis,


Muhammad Zarkasi, Sandy Bhawana Mulia, S.Pd., M.T. dan Mindit Eriyadi, S.Pd., M.T.
ELEKTRA, Vol.3, No.2, Juli 2018, Hal. 53 – 60
ISSN: 2503-0221 60

300
250
200

Energi (J)
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50
Debit mL/detik

Gambar 10. Grafik Konsumsi Energi Pengisian Botol.

4. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian untuk mengetahui performa solenoid valve yang digunakan
pada alat pengisian air minum otomatis, dapat disimpulkan bahwa:
1. Solenoid valve dapat digunakan untuk mengontrol pengisian air ke dalam botol.
2. Debit air yang mengalir pada pengisian botol tersebut dipengaruhi oleh volume air
yang terdapat pada galon atau wadah air.
3. Daya listrik pada solenoid valve saat pengisian botol tetap atau konstan, namun terjadi
kenaikan konsumsi energi seiring dengan berkurangnya volume air dalam galon.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Pasila, Felix. 2004, March. Sistem Automasi Proses Produksi Minuman Dengan Sistem
SCADA Menggunakan PLC. Jurnal Teknik Elektro Vol.4, No.1, hlm 18-25, Universitas Kristen
Petra.
[2] Nurcahyo, Rahmat. 2015, March. Analysis of Mesoergonomic at Logistic Process of Bottled
Drinking Water. Proceedings of the 2015 International Conference on Industrial Engineering
and Operations Management, Dubai, Uni Emirat Arab.
[3] Colderon-Cordova, Carlos. 2018. Automation Prototype Applied to the Process of Packaging
Water Drums of the Villonaco Water Plant. Loja, Ecuador.
[4] Sreejeth, Mini and Chouhan, Shilpa. 2016. PLC Based Automated Liquid Mixing and
Bottle Filling System. 1st IEEE International Conference on Power Electronics,
Intelligent Control and Energy Systems (ICPEICES). Delhi, India.
[5] Van Dam, J. R. M. 2018. Soft-landing Control of Low-energy Solenoid Valve Actuators.
Thirteenth International Conference on Ecological Vehicles and Renewable Energies (EVER).
Eindhoven, Netherland.
[6] Triady, Rocky. 2015. Prototipe Sistem Keran Air Otomatis Berbasis Sensor Flowmeter
Pada Gedung Bertingkati. Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Vol.03, No.3, hlm
25-34, Pontianak.
[7] Dong, Dai and Li, Xiaoning. 2012, November. Simulation and Experimental Research
on the Response of a Novel High-pressure Pneumatic Pilot-operated Solenoid Valve.
19th International Conference on Mechatronics and Machine Vision in Practice
(M2VIP), Auckland, New Zealand.
[8] Xu, Chengtao. 2012. Designing and Research of a Solenoid Valve Operating Life Test
System. Second International Conference on Instrumentation & Measurement,
Computer, Communication and Control. Shenyang University of Chemical
Technology, China.

Performa Solenoid pada Valve Alat Pengisian Air Minum Otomatis,


Muhammad Zarkasi, Sandy Bhawana Mulia, S.Pd., M.T. dan Mindit Eriyadi, S.Pd., M.T.

Anda mungkin juga menyukai