Anda di halaman 1dari 7

Nama : Anggih Kiswati

NIM : 2012070552
Kelas : 1K1A
UTS ILMU PENGANTAR EKONOMI

Studi Kasus Pertama


1. Bagaimana Pengaruh Game Theory terhadap penentuan Harga dalam struktur pasar
oligopoli?
Jawab: Game Theory cukup berpengaruh dan berguna dalam pasar oligopoli, hal ini
dikarenakan jumlah perusahaan dalam pasar oligopoli itu sedikit, masing-masing perusahaan
harus mempunyai strategi untuk bertindak. Setiap perusahaan mengetahui bahwa
keuntungan tidak hanya bergantung pada banyaknya produksi, tetapi juga pada berapa
banyak produk yang diproduksi oleh perusahaan lain. Dalam membuat keputusan produksi
ini, setiap perusahaan dalam pasar oligopoli harus mempertimbangkan bagaimana kiranya
keputusan mempengaruhi produksi perusahaan lainnya. Tentunya perusahaan di pasar
oligopoli juga bisa menentukan harga, dikarenakan adanya perbedaan dari produk yang
ditawarkan. Pengaruh dari satu perusahaan akan berdampak juga bagi perusahaan lain dan
menimbulkan ketergantungan strategi yang diambil dan membuat penetapan harga dari satu
perusahaan akan diikuti oleh perusahaan lain. Tentunya harga merupakan salah satu
pertimbangan utama bagi para pembeli, jadi perusahaan harus mampu menetapkan harga
yang sesuai.
Sesuai dengan studi kasus di soal Xiaomi menggunakan Game Theory dengan menggunakan
strategi harga, tentunya di negara kita ini kebanyakan orang lebih mementingkan atau
mempertimbangkan Harga dari suatu barang, dan untuk Xiami juga selain harganya lebih
murah daripada harga smartphone lain Xiaomi juga memiliki spesifikasi atau kualitas yang
bagus.
2. Apa dasar asumsi Penerapan Game Theory?
Jawab:
a. Setiap pemain memiliki strategi yang berhingga banyaknya (finite), dan mungkin
berbeda dengan pemain lainnya
b. Setiap pemain bersikap rasional. Ia selalu berusaha memilih strategi yang memberikan
hasil paling optimal untuk dirinya, berdasarkan payoff dan jenis game yang dimainkan.
Dasar asumsi tambahan
Asumsi tambahan didasarkan pada jenis game yang dimainkan
1) Game sekuensial dimana pemain melakukan tindakan secara bergantian. Pemain
berikutnya mengetahui (mungkin secara tidak utuh) tindakan yang diambil oleh pemain
sebelumnya.
2) Game simultan dimanaa pemain melakukan tindakan secara bersamaan. Pada saat
mengambil tindakan, pemain yang terlibat tidak mengetahui tindakan yang dipilih oleh
pemain lainnya.
3) Game dengan informasi yang sempurna dimana pemain mengetahui dengan pasti
tindakan yang diambil oleh lawannya, sebelum ia memilih tindakan yang dimana
asumsi ini hanya dipenuhi oleh game sekuensial.
4) Game dengan informasi tidak sempurna dimana pemain tidak mengetahui tindakan yang
dipilih lawannya sebelum permainan berakhir
5) Game dengan informasi lengkap pemain mengetahui payoff lawannya
6) Game dengan informasi tidak lengkap dimana pemain tidak memiliki informasi lengkap
tentang payoff lawannya.
7) Game koorperatif dimana para pemain membuat komitmen yang mengikat (binding
commitment) untuk meningkatkan outcome mereka.
8) Game nonkooperatif dimana para pemain tidak membuat komitmen yang mengikat.
9) Zero-sum game dimana jumlah payoff dari setiap pemain sama dengan nol. Untuk game
dengan2 pemain, besar keuntungan di satu pihak sama dengan besar kerugian di pihak
lain
10) Non-zero-sum game.

3. Mengapa terjadi Assymetris Information, hal ini terlihat ada persepsi yang berbeda?
Kemungkinan juga informasi yang sama menimbulkan aksi yang berbeda
Jawab: Menurut Jogiyanto (2010) pengertian assymetris information adalah kondisi yang
menunjukan sebagian investor mempunyai informasi dan yang lainnya tidak memiliki.
Hal terpenting dari dunia nyata adalah informasi. Tentunya dalam perdagangan juga terdapat
informasi yang dimiliki oleh setiap pihak. Informasi yang utuh dibutuhkan demi kelancaran
suatu kegiatan ekonomi. Terjadinya assymetris information pada penjual dan pembeli adalah
penjual memiliki informasi yang banyak tentang produk yang dijual, sehingga ketika
mengenalkan produk kepada konsumen tentu saja penjual kebanyakan memberikan
informasi yang bagus mengenai barang yang dijual dan bisa menyembunyikan informasi
mengenai kekurangan produk tersebut. Seperti contoh kasus Xiaomi yang lebih
mementingkan informasi harga, kualitas baterai yang awet kepada pembeli dan terkadang
pembeli tidak diberikan informasi kualitas sesungguhnya Xiaomi seperti spesifikasi yang
tentunya lebih rendah dari produk lain. Jadi asymetris information ini menguntungkan bagi
Xiaomi karena konsumen lebih berfokus terhadap harga dibanding kualitas dari Xiaomi
sendiri.

4. Bagaimana produsen smartphone menciptakan hambatan dalam industri ini?


Jawab: Berinovati terhadap produk yang dimiliki, utamakan keunggulan produk. Sesuaikan
dengan tren yang ada agar dapat bersaing dengan produsen lain. Menjaga kepercayaan
konsumen terhadap produk agar konsumen tidak beralih ke produk lain. Tentunya menjaga
nama baik perusahaan.

Studi Kasus ke Dua


1. Produk BBM dapat dikategorikan pada produk (Normal, Inferior dan Giffen).
Jawab: semua jenis BBM merupakan barang Normal. Elastisitan permintaan BBM dalam
jangka panjang hampir mendekati 1 dengan elastisitas pendapatan yang rendah. Elastisitas
permintaan jangka panjang untuk negara-negara yang berpendapatan tinggi dibandingkan
dengan negara yang berpendapatan rendah. Ini menandakan bahwa BBM merupakan barang
yang tidak elastis dan merupakan barang kebutuhan pokok.
2. Jelaskan pendapat anda berbasis efek substitusi dan pendapatan.
Jawab:
Studi Kasus ke tiga
1. Contoh Band Wagon Effect dalam kehidupan sehari-hari, serta berikan alasan latar belakang
contoh tersebut dengan grafik diatas.
Jawab: Contoh Band Wagon Effect dalam kehidupan sehari-hari adalah produk kecantikan.
Banyaknya produk kecantikan dengan berbagai merek. Disini saya akan mengambil contoh
produk kecantikan dari Implora. Produk ini sebelumnya tidak terlalu dikenal masyarakat.
Namun belakangan ini banyaknya produk dalam negeri yang sedang tren. Dan tentunya
membuat produk dari Implora ini terkenal juga di review oleh berbagai Selebgram. Sehingga
membuat konsumen beranggapan produk Implora ini bagus dan tentunya harga terjangkau.
Dan membuat konsumen membeli untuk memuaskan diri pada penampilan. Berdasarkan
grafik tersebut, konsumen melihat hanya ada 20 orang yang telah membeli produk Implora.
Jumlah konsumen relatif kecil maka permintaan barang ditunjukan dengan kurva permintaan
D20. Kemudian di perkirakan 40 konsumen membeli produk implora. Ini meningkatkan
daya tarik bagi konsumen lain. Karena semakin banyak komentar2 positif dari konsumen
yang telah membeli produk tersebut sehingga konsumen lain memiliki rasa harus mencoba
produk tersebut. Begitu pun seterusnya, kurva permintaan semakin besar dikarenakan
kenaikan produk yang di beli.

Studi Kasus Ke empat


1. Mengapa Monopoli Menimbulkan implikasi Negatif dalam struktur persaingan?
Jawab: Dalam hal Perdagangan Sapi Impor Monopoli menimbulkan implikasi Negatif
dikarenakan tidak adanya regulasi yang dirancangkan dalam Perdagangan Sapi Impor, tidak
adanya aturan hukum yang berjalan secara maksimal dalam pembangunan ekonomi. Hal ini
juga akan meimbulkan ketidakadilan dari produsen atau penjual terhadap si pembeli, karena
kekuatan dari produsen bersifat mutlak. Juga menimbulkan terjadinya ketidakadilan
terhadap para penjual yang sama-sama berjualan di pasar tersebut.
2. Mengapa Peranan KPPU tidak berjalan efektif, dalam pengertian tidak menghilangkan
praktek Monopoli?
Hal ini disebabkan karena KPPU tidak memiliki wewenang untuk melakukan
penggeledahan dan penyitaan. KPPU juga seringkali terkendala sifat rahasia dari perusahaan
dalam mendapatkan data-data dari perusahaan tersebut. Dikarenakan data merupakan alat
bukti yang tentunya dibutuhkan oleh KPPU untuk melakukan pemeriksaan. Dan juga tidak
ada ancaman bagi perusahaan yang tidak menyerahkan data juga membuat KPP sulit dalam
melaksanakan tugasnya.
Dalam hal ini KPPU juga belum menjalin kerjasama yang baik dengan instansi pemerintah
untuk elakukan pemeriksaan terhadap penanganan asus praktik monopoli
3. Bagaimana menciptakan Suasana Persaingan Sehat, walaupun struktur pasar adalah Struktur
Persaingan tidak sempurna? Dalam pembangunan fasilitas umum tidak semua perusahaan
tertarik, apalagi daging sapi impor, yang merupakan kebutuhan umum.
Penciptaan suasana persaingan yang sehat tentunya perah dari KPPU sangat lah penting.
Adanya Undang-Undang Anti Monopoli juga sangat berpengaruh dalam persaingan sehat
agar ada aturan hukum yang mengatur ketika terjadi persaingan usaha tidak sehat antara
pelaku-pelaku usaha.

Studi kasus ke lima


1. Mengapa Struktur pasar Oligopoli merugikan Pelanggan, termasuk memberikan harga yang
lebih mahal ?
2. Mengapa Carefour mempunyai posisi yang dominan ?
3. Dapat KPPU mengatur atau mengurangi posisi Carefour yang dominan ?

Soal Pemahaman Teori


1. Jelaskan dengan “The Kinked Demand” ?
Jawab: Kinked demand curve model atau model kurva permintaan tertekuk adalah sebuah
model pasar oligopoli yang mengasumsikan bahwa jika satu perusahaan di industri
memotong harga, perusahaan lain akan melakukan hal yang sama, tetapi jika menaikkan
harga, perusahaan lain tidak akan mengikuti. 
2. Sebutkan bentuk proteksi Pemerintah dalam Struktur Pasar Monopoly ?
3. Jelaskan konsep ”Entry Barrier “

Jawab: Barrier to entry dalam dunia usaha adalah hal-hal yang menghalangi suatu perusahaan
masuk ke bidang usaha tertentu.
Barrier entry yang tinggi akan membuat suatu perusahaan masuk ke bidang ini. Sebagai contoh
perusahaan telekomunikasi yang memberikan jasa layanan telekomunikasi kepada masyarakat
harus memiliki kemampuan menyediakan infrastruktur, memelihara dan menjalankan bisnis
telekomunikasi ini. Perusahaan telekomunikasi harus punya kekuatan lobi untuk mendapat ijin
usaha dan juga menjalankan usaha telekomunikasi. Barrier entry yang tinggi akan menyebabkan
hanya beberapa perusahaan yang bisa masuk. Suatu perusahaan yang berhasil masuk dalam
kategory entry barrier yang tinggi ini akan mudah dalam menentukan harga karena persaingan
tidak ketat
Contoh barrier entry adalah usaha web hosting. Usaha web hosting sangat mudah dimulai yaitu
dengan menjadi reseller suatu perusahaan jasa hosting juga. Karena kemudahan menjalankan
usaha ini, maka banyak terjadi persaingan, terjadi perang harga, harga semakin turun dan
keuntungan semakin kecil.

4. Bedakan ruang lingkup Produk Homogen dan Heterogen ?.


Jawab: Barang homogen adalah suatu barang yang memiliki sifat seragam, antara satu unit
dengan yang lain.
Barang heterogen adalah barang yang memiliki fungsi yang sama tetapi berbeda kemasan,
ukuran, dan bentuknya
5. Apa Perbedaan Struktur Pasar Monopolis dengan Monopoli ? .
Jawab:
Pasar Monopoli
- Dilihat dari pengertian, pasar monopoli merupakan suatu pasar yang hanya memiliki satu
penjual saja sehingga pembeli tidak punya pilihan dan penjual memiliki pengaruh besar
dalam perubahan harga
- Dilihat dari banyaknya perusahaan, dalam pasar monopoli hanya terdapat satu
perusahaan atau penjual.
- Dilihat dari jenis produksinya, barang yang didagangkan pada pasar monopoli adalah
barang yang unik atau langka.
- Dilihat dari kebebasan menentukan harga, dalam pasar monopoli penjual memiliki
pengaruh besar dalam merubah harga sedangkan pembeli tidak bisa merubah harga.
- Dilihat dari kemungkinan produsen masuk dan keluar pasar, pasar monopoli tidak
memungkinkan produsen baru memasuki pasar.
- Dilihat dari persaingan diuar harga, pasar monopoli tidak memerlukan promosi iklan
contoh: perusahaan berlian, emas, minyak bumi.

Pasar Monopolistik
- Dilihat dari pengertian, pasar monopolistik adalah suatu pasar yang memiiki banyak
produsen yang menjual barang sejenis akan tetapi barang produksi mereka memeliki
corak ciri khas yang membedakannya satu sama lain.
- Dilihat dari banyaknya perusahaan, pasar monopolistik memiiki banyak produsen.
- Dilihat dari jenis produksinya, barang yang didagangkan pada pasar monopolistik
memiliki karakteristik sendiri antar perusahaan walaupun barang itu sejenis.
- Dilihat dari kebebasan menentukan harga, pada pasar onopolistik pedagang atau
perusahaan bisa mempengaruhi harga walaupun lebih sedikit pengaruhnya bila
dibandingkan pasar monopoli dan oligopoly
- Dilihat dari kemungkinan produsen masuk dan keluar pasar, produsen cukup mudah
keluar masuk pasar pada pasar persaingan monopolistic
- Dilihat dari persaingan diuar harga, karena perubahan harga oleh perusahaan tidak begitu
berpengaruh dalam pasar monopolistik maka produsen harus giat mempromosikan
barang dan bersaing dalam hal kualitas barang
contoh: perusahaan sampo, motor, sabun.

6. Mengapa terdapat fenomena “ The Paradox of Value “


7. Berikan Contoh pembukatian Hukum Gossen I dan II ?
Jawab: Hukum Gossen I berbunyi “ Konsumsi yang dilakukan secara terus-menerus akan
mengakibatkan penurunan kenikmatan dan kepuasan seorang konsumen dan sampai
akhirnya akan berubah menjadi kejenuhan.” Ada beberapa contoh perilaku yang sesuai
dengan hukum Gossen I ini, antara lain :
Saat itu Andi belum makan sejak pagi dan efeknyapun saat mendengarkan penjelasan guru,
dia tidak bisa konsentrasi dan menangkapnya. Dan saat istirahat dia langsung menuju kantin
untuk makan. Dia membeli satu mangkuk soto ayam, setelah makan satu mangkuk dia masih
merasa lapar dan dia pun menambah satu porsi lagi soto ayam dan rasa laparnya muali
berkurang namun tetap masih laper. Pada situasi ini Andi menentukan tidak menmabah
makan nya lagi karena dia tahu ketika tambah satu mangkuk lagi dia akan kekenyangan dan
bisa muntah sehingga nilai kepuasan bukan naik malah menurun. Hal ini menunjukkan
perilaku yang sesuai dengan hukum Gossen I. 
Untuk hukum Gossen II berbunyi “ Manusia akan berusaha memenuhi berbagai
kebutuhannya semaksimal mugkin hingga mencapai tingkat intensitas yang sama.” Ada
beberapa perilaku konsumen yang menunjukkan kesesuaian dengan hukum Gossen II ini,
yaitu :
Ibu memiliki kebutuhan dapur yang beranekaragam, terutama pada bahan sembako.
Biasanya ibu membutuhkan beras, gula dan minyak. Tiga bahan ini memiliki harga yang
berbeda-beda yakni Beras harganya Rp 50.000 / unit, sedangkan minyak Rp 25.000 / unit
dan gula Rp 10.000/ unit. Dengan keadaan ini Ibu memutuskan untuk membeli satu unit
beras, dua unit minyak dan 5 unit gula, hal ini dilakukan untuk mendapatkan intensitas yang
sama antar bahan yang dibutuhkan di dapur Ibu. Perilaku ini menunjukkan kesesuaian
dengan hukum Gossen II.

8. Mengapa produsen menggunakan :The Predatory Pricing” ?


9. Jelaskan Hubungan Elastisitas dengan Total Revenue ?
10. Mengapa Produsen tidak produksi pada saat MC=MR ? Jelaskan alasan tidak melakukan
efisien alokatif

Anda mungkin juga menyukai