Anda di halaman 1dari 12

MENYIKAPI GERAKAN SEPARATIS OPM DENGAN MAKNA DAN

RELEVANSI NEGARA GOTONG ROYONG

Dosen Pengampun :

Dr. Agustinus W. Dewantara, S.S.,M.Hum

Di Susun Oleh : Nikmawati Dwi Karunia

Nim : 4305019053

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI D-3 FARMASI SORE

UNIVERSITAS WIDYA MANDALA SURABAYA KAMPUS MADIUN

JL.MANGGIS NO. 15-17 MADIUN JAWA TIMUR

TAHUN AJARAN 2019/2020


MENYIKAPI GERAKAN SEPARATIS OPM DENGAN MAKNA DAN
RELEVANSI NEGARA GOTONG ROYONG DEWASA INI

Keyword : Pancasila, Gotong Royong, Bonum Commune (kesejahteraan umum)

Abstrak : Mewujudkan kesejahteraan umum ( bonum commune) di indonesia


sepertinya masih menjadi sesuatu yang mustahil dilakukan terutama di wilayah/
daerah yang jauh dari ibu kota seperti papua ( wamena). Tidak adanya
kesejahteraan umum dan seperti “dianaktirikan” pemerintah membuat papua
mengambil keputusan untuk melepaskan diri dari indonesia tercinta. Hal yang
wajar sebenarnya, karena indonesia sudah merdeka selama lebih dari 70 tahun tapi
bagi mereka (papua) tidak ada kata merdeka, dulu mereka berjuang melawan
bangsa asing yang hendak menjajah indonesia tapi kini mereka berjuang melawan
bangsanya sendiri yang hendak menjajah hak mereka. banyak penyebab papua
ingin lepas dari indonesia contohnya kesenjangan yang terlihat antara ibu kota dan
daerah, fasilitas umum yang kurang memadai seperti jalan raya, bandara, rumah
sakit dan sekolah ditambah dengan kurangnya kepercayaan terhadap pemerintah
semakin membuat papua ingin segera lepas dari indonesia.
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Indonesia sudah merdeka selama kurang lebih tujuh puluh tahun, seharusnya
di usia tersebut bangsa indonesia sudah bisa menata dirinya menuju peradaban
dan kemajuan yang lebih baik. Tetapi apa yang terjadi? Bangsa ini ternyata belum
keluar dari konflik pemaksaan kepentingan elite tertentu, kekerasan disegala
bidang, ponolakan akan keberagaman, suku budaya dan bahkan agama.

Bangsa ini belum bisa menyatukan diri nya sebagai sebuah bangsa yang besar.
Persatuan dan kesatuan yang diamanatkan dalam indonesia belum bisa
direalisasikan dengan baik. Bahkan sekarang banyak pihak yang hendak
menghapus dan mengganti pancasila.

Mewujudkan kesejahteraan umum (bonum commune) khas indonesia yang


bercirikan semangat gotong royong, memperjuangkan ketunggalan dalam
keberagaman indonesia, menolak semangat elitisme, mewujudkan indonesia yang
multikultural, dan memperjuangkan indonesia untuk semua, menjadi beberapa
pokok bahasan yang akan diberikan tekanan.
Pancasila merupakan refleksi jiwa seluruh rakyat Indonesia, falsafah serta
ideologi bangsa yang telah dilegitimasi sebagai dasar negara, namun saat ini
mengalami berbagai interpretasi sesuai dengan berbagai kepentingan yang tidak
lagi sejalan dengan pandangan dan pedoman hidup bangsa Indonesia yang
tercermin pada tujuan nasional pada Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi
“Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”
dengan makna bahwa segenap bangsa Indonesia merupakan warga negara
Indonesia yang berhak mendapat perlindungan dan seluruh tumpah darah
Indonesia berarti seluruh wilayah Indonesia yang harus kita jaga keutuhannya.
Karena Pancasila yang berperan sebagai ideologi bangsa dan juga sebagai alat
pemersatu yang menjunjung tinggi kemanusiaan, keadilan, persatuan, kesatuan,
keserasian, keselarasan, dan keseimbangan. Pancasila mengajarkan agar kita
memiliki wawasan Nusantara yang artinya cara pandang bangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungannya yang kini berganti zaman kian memudar karena
banyak rakyat yang sudah tidak bisa memaknai secara mendalam apa itu wawasan
Nusantara. Pada masa sekarang terjadi banyak kegagalan dari penerapan Pancasila
salah satunya adalah adanya gerakan separatisme di Papua yang mengancam
kedaulatan NKRI. Hal ini menyangkut masalah tidak terlaksananya nilai Pancasila
terutama pada sila ke-lima “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”.
PEMBAHASAN

A. Bonum commune di indonesia

Kebaikan bersama atau bonum commune adalah hal yang menjadi tujuan
bersama suatu kelompok masyarakat. Tujuan bersama inilah yang mengikat
anggota-anggota kelompok atau masyarakat untuk bersatu atau bergabung, dan
mempunyai kekuatan mewajibkan. Kebaikan bersama lazimnya tidak terbatas
pada tujuan lahir, seperti keuntungan tertentu, tetapi dalam masyarakat atau
negara terutama adalah kesejehteraan umum, yakni keseluruhan syarat-syarat dari
hidup bersama yang memungkinkan masing-masing anggota dan kelompok-
kelompok masyarakat memcapai penyempurnaan dirinya dan dapat menjalankan
panggilan hidup dengan baik.( wikipedia).

Aristoteles memberikan empat arti kebahagian. Ketika ia menggagas polis sebagai


sistem hidup bersama, kebahagiaan pertama-tama diartikannya sebagai
pemenuhan kebutuhan (fisik, ekonomi, keamanan, pendidikan, dan segala sesuatu
untuk dapat hidup cukup). Kedua, kebahagian itu mencakup terealisasinya
prinsip-prinsip keadilan dalam tata hidup bersama. Ketiga, kebahagiaan menunjuk
pada aktivitas yang menghasilkan apa-apa yang mengatasi sekedar pemenuhan
kebutuhan material. Keempat, kebahagiaan juga berarti aktivitas merealisasikan
keutamaan-keutamaan.

Aristoteles juga berpendapat bahwa menurut kodrat nya manusia itu hidup
dalam polis (negara kota), bagi aristoteles tujuan negara adalah untuk menggapai
hidup yang baik dalam arti yang sepenuh-penuhnya, yakni pencapaian bonum
commune (kesejahteraan umum).

Senada dengan aristoteles, negara yang hendak digagas soekarno adalah


perwujudan tertinggi dari hidup manusia untuk meraih kebaikan bersama. Atau
secara lebih lugas dapat dikatakan, gotong royong inilah puncak bonum commune
itu sendiri. Tentu kebaikan buat bersama dan bukan untuk golongan tertentu.
Gotong royong itu sendiri adalah istilah Indonesia untuk bekerja bersama-sama
untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Istilah ini berasal dari kata gotong
yang berarti "bekerja" dan royong yang berarti "bersama". Bersama dengan
musyawarah, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, serta kekeluargaan, gotong
royong menjadi dasar filsafat Indonesia.

Istilah ini diturunkan dari budaya masyarakat desa yang saling menolong ketika
membangun dan memindahkan rumah, menggotongnya bahu-membahu dengan
tandu dari batang royong (ruyung), tumbuhan tinggi sejenis kelapa. Hal ini dapat
diartikan bahwa gotong royong merupakan jiwa masyarakat indonesia itu sendiri.
Ini lah yang hendak di perjuangkan papua sekarang, bonum commune yang sudah
ada sejak dulu bahkan sekarang di jadikan tujuan negara indonesia. Mereka
menuntut kesejahteraaan yang di cita-citakan sejak lama. Kesejahteraan untuk
semua golongan tanpa memandang kaya dan miskin, tua dan muda, kasta,
suku,agama, ras dan budaya.

Memang tidak mudah mewujudkan bonum commune (kesejahteraan umum)


di indonesia, selain karena indonesia adalah negara multikultural. Tilaar
(2004:114) mengatakan bahwa secara etimologis terdapat banyak suku bangsa
yang hidup dan mendiami wilayah indonesia (Berdasarkan data Sensus BPS tahun
2010 terdapat lebih dari 300 etnis suku yang dimiliki Indonesia atau sekitar 1.340
suku bangsa yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Dan suku bangsa
terbesar bisa ditemukan di Pulau Jawa dan itu mencangkup sekitar 41% dari total
seluruh suku yang ada di Indonesia Sedangkan di Kalimantan dan Papua memiliki
populasi kecil yang hanya beranggotakan ratusan orang. Pembagian kelompok
suku di Indonesia tidak mutlak dan tidak jelas, hal ini akibat dari perpindahan
penduduk, pencampuran budaya, dan saling mempengaruhi). Letak indonesia
yang strategis membuat banyak agama dan kepercayaan masuk sejak berabad-
abad yang lampau (Agama yang diakui di Indonesia ada 6 yakni Agama Islam,
Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.).
Mungkin hal ini yang memicu konflik di wamena papua, mulai lunturnya
semangat gotong royong di masyarakat

Polis yang digagas aristoteles adalah tempat di mana yang satu dengan yang lain
dibedakan hanya berdasarkan peran dan setiap orang menyumbangkan sesuatu
sesuai perannya sehingga saling mengisi. Itu berarti kesejahteraan adalah usaha
bersama. Masing-masing mempunyai tanggung jawab untuk membangun
kesejahteraan sesama.

Harus ada komitmen dan kepercayaan pada semua aspek pemerintahan yang
terlibat untuk mewujudkan kesejahteraan umum di indonesia. Mulai dari
pemerintah, daerah, kota, kabupaten, desa dan sampai sektor yang paling kecil RT
harus turut ambil bagian dalam mewujudkan cita-cita bersama ini. Tetapi
kenyataannya yang terjadi sekarang berbeda, pemerintah seakan lupa untuk
membangun daerah indonesia yang lain dan malah sibuk dengan urusan perkotaan
dan perpolitikan di indonesia yang mulai kurang sehat.

Politik yang mengedepankan kepentingan golongan tertentu, pilitik yang


mengejar kekuasaan dari pada mengayomi warganya, dan yang paling parah polik
yang memakai uang untuk bisa menang dan bisa duduk dikursi parlemen.
Secara tidak langsung pemerintah menindas rakyat nya dengan kebijakan-
kebijakan yang menyulitkan rakyat dan malah menguntungkan pihak tertentu.
Tidaklah mengherankan jika kepercayaan publik akan kinerja pemerintah saat ini
sangat menurun. Sebenarnya, rakyat tidak hanya kehilangan kepercayaan pada
pemerintah tetapi juga rakyat tidak terlibat aktif dalam pelaksanaan program,
rencana dan kebijakkan pembangunan. Mengapa? Karena masyarakat
menganggap dirinya tidak ditempatkan sebagai aktor yang aktif dalam
pembangunan. Padahal "konsep pembangunan yang berorientasi kerakyatan
merupakan suatu pendekatan pembangunan yang mengundang inisiatif dan kreatif
rakyat sebagai sumber daya pembangunan yang utama dan memandang
kesejahteraan material dan spiritual mereka sebagai tujuan yang ingin dicapai
dalam proses pembangunan" (D.C. Korten).
Mungkin ini alasan papua bersikap separatis dari pada bermusyawarah dengan
pemerintah. Untuk apa berdiskusi dengan pemerintah jika ada akhirnya suara
mereka tidak didengar.

B. Gerakan separatis dipapua

Separatis atau lebih dikenal dengan gerakan separatisme merupakan suatu gerakan
yang bertujuan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah
atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang
tajam) dari satu sama lain, gerakan ini muncul dari berbagai aspek kehidupan
dalam kehidupan manusia. Salah satu gerakan separatisme yang cukup
berpengaruh di Indonesia adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM). Organisasi
ini memiliki basis pergerakan di Papua, organisasi ini sudah banyak melakukan
gerakan aktif yang sudah banyak memakan korban baik harta maupun jiwa.
Organisasi Papua Meredeka (OPM) adalah sebuah organisasi yang dibentuk pada
tahun 1965 dengan tujuan membantu dan melaksanakan penggulingan yang saat
ini berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia, sebelumnya bernama
Irian Jaya. Memisahkan diri pada Indonesia dan menolak pembangunan ekonomi
dan modernitas. Menurut tokoh Papua Nicholas Jouwe, organisasi Papua Merdeka
dibentuk pada 1965 saat pecahnya peristiwa gerakan G30S oleh para serdadu
Belanda di Papua dengan tujuan untuk memusuhi Republik Indonesia dan
mengganggu keamanan di wilayah Paling Timur dan paling baru wilayah
Indonesia. Organisasi ini dianggap tidak sah di Indonesia. Perjuangan meraih
kemerdekaan di tingkat Provinsi dapat dituduh sebagai tindakan pengkhianatan
terhadap negara. Sejak berdiri, OPM berusaha mengadakan dialog diplomatik,
mengibarkan bendera Bintang Kejora, dan melancarkan sebagai bagian dari
konflik Papua. Para pendukungnya sering membawa-bawa bendera bintang kejora
dan simbol persatuan Papua lainnya, seperti lagu kebangsaan: Hai tanah ku Papua
dan lambang nasional. Kepolisian Indonesia berspekulasi bahwa orang-orang
yang melakukan tindakan seperti ini bisa dijerat dengan tuduhan pengkhianatan
yang hukumannya berupa kurungan penjara selama 7 tahun sampai 20 tahun di
Indonesia.
Secara keseluruhan luas Provinsi Papua adalah 934,4 km. Secara geografis,
Provinsi Papua pada daerah barat berbatasan langsung dengan Provinsi Papua
Barat, disebelah timur dengan Papua Nugini, di utara dengan Samudra Pasifik,
sedangkan di selatan dengan Laut Arafuru. Papua yang terletak di wilayah paling
timur Nusantara masuk dalam NKRI pada tanggal 19 November 1969 melalui
resolusi PBB No. 2504. Hal tersebut juga sekaligus menjadi dasar pengakuan atas
integrasi Papua dengan NKRI menurut hukum Internasional. Akan tetapi, ketika
menjadi bagian NKRI sebagian penduduk Papua merasa kurang puas karena
secara fakta mereka masih marginal dan miskin. Ketidakpuasan secara ekonomis
tersebut menjadi salah satu faktor munculnya semangat untuk memerdekakan diri.
Padahal Papua memiliki luas 4 kali lebih besar dari Pulau Jawa yang seharusnya
menyimpan potensi akan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Secara
korelasi, seharusnya sumber daya alam tersebut dapat membuat rakyat Papua
tidak berada dibawah garis kemiskinan dan mampu membuat rakyat Papua
sejahtera. Hingga sekarang kondisi kemiskinan tersebut tampak pada terisolirnya
sebagian besar penduduk Papua yang tempat tinggalnya relatif jauh dan tidak
memiliki sarana transportasi yang memadai ke pusat pelayanan ekonomi,
kesehatan, pendidikan, pemerintahan dan pelayanan sosial. Namun kini bangsa
Indonesia sedang menghadapi ujian yang cukup berat berkenaan dengan
kelangsungan NKRI. Maraknya gerakan separatisme yang mengancam kedaulatan
menjadi pemicu masalah kesenjangan sosial, kurangnya kesejahteraan,
keamanan, dan timbulmya paham rasisme.

Bukan hal yang baru lagi tanah Papua merupakan tanah konflik. Di tengah
situasi konflik inilah para pemimpin penganut agama Kristen, Katolik, Islam,
Hindu, dan Budha Provinsi Papua melancarkan kampanye perdamaian yang
terkenal dengan moto “Papua Tanah Damai”. Para pimpinan agama bertekad
mewujudkan Papua Tanah Damai (PTD) sebagai suatu visi bersama dari masa
depan tanah Papua yang wajib diperjuangkan dengan semangat juang yang tinggi
oleh setiap orang yang hidup di tanah Papua, sekalipun diakui oleh hampir setiap
individu di dunia bahwa damai merupakan hasrat terdalam nurani manusia.
Beberapa contoh dampak tidak tercapainya kesejateraan umum di papua seperti:
kasus Freeport, limbah tailing, telah mencemari sumber ekonomi seperti Moluska,
sumber protein masyarakat Kamoro-Sempan di Omawita. Demikian pula
eksploitasi sumber daya laut seperti di Biak, Sorong, Merauke dan Fak-Fak juga
merusak ekosistem dan mengganggu populasi ikan, penduduk lokal yang masih
menggunakan teknologi penangkapan tradisional, makin sulit mengakses dan
memanfaatkan sumber daya laut bagi kesejahteraannya. Eksploitasi SDA oleh
para investor di bawah fasilitasi pemerintah, berlangsung secara cepat. Sementara,
persiapan sosial yang dapat membantu menyiapkan dan memfasilitasi penduduk
asli agar mengakses program-program atau proyek-proyek yang berhubungan
dengan pengelolaan SDA tidak terjadi. Akibatnya, masyarakat menjadi penonton
dan terasing di tanahnya sendiri. Masyarakat Papua sebagai komunitas lokal tidak
dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi, karena memang tidak
dipersiapkan, dilatih, dan diberi kesempatan. Perlakuan yang kurang tepat
terhadap masyarakat Papua juga terjadi dalam bidang pemerintahan, dan proses-
proses politik. Sadar atau tidak, selama pemerintahan Orde Baru, orang Papua
kurang diberikan peran dalam bidang pemerintahan. Posisi-posisi utama selalu
diberikan kepada orang luar dengan dalih orang Papua belum mampu. Walaupun
untuk sebagian peran, dalih itu mungkin ada benarnya, tetapi pada umumnya
untuk mencekal orang Papua. Seleksi ketat yang dikenakan terhadap orang Papua
dilatarbelakangi oleh kecurigaan dan tuduhan terhadap semua orang Papua
sebagai OPM. Adanya kepentingan politik dari sejumlah elite di pemerintahan
agar penduduk asli tidak memiliki akses dan duduk di pemerintahan, tidak bisa
bersuara untuk membela hak dan kekayaan SDA-nya dengan menggunakan
tuduhan OPM sebagai stigma. Dominasi masyarakat pendatang bukan hanya pada
sektor pemerintahan saja, tetapi juga pada sektor swasta. Pada kegiatan di sektor
industri manufaktur yang memanfaatkan eksploitasi SDA sebagai bahan baku
lebih banyak menggunakan tenaga kerja dari luar, Sektor perbankan juga
didominasi oleh pekerja dari kaum pendatang.Dominasi dan tekanan tersebut
makin mematangkan nasionalisme Papua dan memungkinkan tuntutan Papua
Merdeka makin gencar.
KESIMPULAN

Sejatinya pancasila dan indonesia adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
karena pancasila adalah dasar negara bangsa indonesia, yang selalu digunakan
untuk berbagai hal di negara kita. Layaknya sebuah rumah jika dibangun dengan
pondasi yang tidak kuat, maka rumah tersebut tidak akan bertahan lama. Dengan
adanya pancasila dan ditetapkannya pancasila sebagai dasar negara Indonesia
maka bangsa ini tidak akan mudah terombang ambing saat menghadapi setiap
permasalahan yang ada. Baik dari luar maupun dari negeri kita sendiri. Tetapi
sekarang banyak pihak yang hendak mengubah nilai pancasila sebagai dasar
negara. Padahal pancasila ditemukan dalam lubuk hati dan jiwa bangsa indonesia
jauh sebelum bangsa ini merdeka Dan dengan ciri utamanya gotong royong.
Dalam hal munculnya gerakan separatisme disinilah Pancasila berperan dalam
mempertahankan keutuhan bangsa. Gerakan Separatisme Papua meruapakan salah
satu ancaman terbesar bagi bangsa Indonesia, apabila sebuah bangsa tidak
memiliki ideologi negara yang menjadi pondasi kuat bagi rakyatnya maka bangsa
tersebut akan sangat mudah terdisintegrasi atau terpecahkan apalagi gerakan
separatisme Papua sangat mudah di tanamkan kepada masyarakat yang
berpendidikan rendah dan faktor ekonomi yang kurang baik, maka rakyat tersebut
akan sangat mudah untuk terpengaruh dan menjadi bagian dari gerakan
separatisme atau bergabung di OPM.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kebaikan_bersama

http://riksaaneh.blogspot.com/2014/11/makalah-gerakan-separatisme-dalam.html

https://www.kompasiana.com/fajarbaru/5500df55a333117f7351228e/keadilan-
sosial-bagi-seluruh-rakyat-indonesia-bonum-commune-mungkin-hanya-utopia-
saja#

Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini

Dewantara, A. (2018). Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (indonesia


Dalam Kacamata Soekarno).

Dewantara, A. (2018). Pancasila Dan Multikulturalisme Indonesia.

Panjaitan, S. C., & Dewantara, A. (2019). Gotong Royong sebagai Prinsip


Masyarakat Indonesia untuk Menanggapi Konflik Multikulturalisme.

Dewantara, A. W. (2017). Alangkah hebatnya negara gotong royong: Indonesia


dalam kacamata Soekarno. PT Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai

  • Hortatory Exposistion
    Hortatory Exposistion
    Dokumen3 halaman
    Hortatory Exposistion
    Dikka Rakean P
    Belum ada peringkat
  • Modul B.Ing
    Modul B.Ing
    Dokumen5 halaman
    Modul B.Ing
    Dikka Rakean P
    Belum ada peringkat
  • Yyyy
    Yyyy
    Dokumen32 halaman
    Yyyy
    Dikka Rakean P
    Belum ada peringkat
  • JHJH
    JHJH
    Dokumen126 halaman
    JHJH
    Dikka Rakean P
    Belum ada peringkat
  • HJHH
    HJHH
    Dokumen24 halaman
    HJHH
    Dikka Rakean P
    Belum ada peringkat