Contohnya adalah program kesehatan menjauhi narkoba (Narkotika dan obat-obat berbahaya) yang diketahui sampai saat ini banyak orang masih terjerat dengan narkoba bahkan sampai berkali-kali tidak hanya sekali. Faktor yang memungkinkan kurang bberhasilnya program ini meliputi : a. Faktor individu orang tersebut yang masih tidak sadar bagaimana dampak atau efek setelah memakai narkoba. Hal tersebut dapat terjadi seperti karena depresi pekerjaan, masalah keluarga atau orang tua. Pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan sejak dini. Karena salah satu penyebab terjerumusnya orang ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap. b. Faktor lingkungan yang kurang baik seperti lingkungan tempat tinggal, dan pengaruh teman sebaya serta pengaruh media film dan tv. c. Kurangya keaktifan organisasi yang mendukung atau memfasilitiasi untuk mencegah semakin banyaknya orang terjerat narkoba seperti bentuk kemitraan antara dinas kesehatan dan puskesmas untuk melakukan penyuluhan kepada anak sekolah yang bertujuan menambah tingkat pengetahuan siswa tentang dampak napza bagi kesehatan, sehingga diharapkan terciptanya pemberdayaan siswa terhadap penanggulangan narkoba berupa pembentukan kader kesehatan remaja. Bentuk kemitraan yang dilakukan antara dinas kesehatan dan sekolah dalam penanggulangan narkoba dilakukan untuk membantu mengumpulkan siswa pada saat dinas kesehatan melakukan penyuluhan di sekolah. Bentuk kemitraan yang dilakukan antara dinas kesehatan dan polres berupa penyuluhan bersama yang dilakukan disekolah dengan tujuan menigkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya napza dan undang-undang tindak penyalahgunaan narkoba serta lama kurungan dan Polres selaku pihak penegak hukum, dengan cara melakukan sosialisasi serta menerapkan kebijakan yang mengacu pada kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) tentang tindak penyalahgunaan narkoba. d. Penegakan hukum yang terkadang kurang jelas bagaimana pengaturannya yang dapat mengurangi rasa jera/takut oknum atau pemakai narkoba.
2. Program promosi kesehatan yang sukses
Contohnya adalah program posyandu balita di Desa Gentan Kecamatan Susukan yang dapat dikatakan sukses karena dapat melaksanakan posyandu di 7 dusun setiap bulannya. Program posyandu ini meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, pemberian vit A dan pemberian makanan tambahan yang sehat dan bergizi serta adanya pemeriksaan jika terjadi kondisi yang tidak normal sehingga dapat meningkatkan kesehatan balita. Faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan proram ini adalah: a. Partisipasi masyarakat seperti kesadaran keluarga pentingnya akan kesehatan terutama pada balita b. Tersedianya sarana dan prasarana yang didapatkan seperti tempat posyandu, mainan yang tersedia untuk menambah ketertarikan balita mau ikut ke posyandu c. Keadaan lingkungan yang mendukung terselenggaranya program ini d. Kader posyandu yang aktif untuk melaksanakan kegiatan posyandu e. Tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan posyandu f. Kerjasama yang baik antara kader posyandu dan masyarakat