Anda di halaman 1dari 15

1.

Pada Zaman Mesir kuno

· Dewa Thoth

Seorang ahli pengobatan, yang sampai dijuluki dengan Dewa Kebijaksanaan. ia mengarang antara 36 s.d
42 buku. Enam buku diantaranya mengenai masalah kedokteran (Tubuh manusia, penyakit, alat-alat
pengobatan dan kebidanan)

· Imhotep

Hidup di zaman piramid antara 3000 – 2500 SM, menjabat sebagai Kepala Arsitek Negeri dan Penasehat
Medis Raja Fir’aun. ia adalah seorang dokter yang mendapat kehormatan sebagai medical demiggod. ia
membuat papyrus yaitu dokumen imlu kedokteran kuno yang berisi 43 kasus pembedahan.

· Ebers Papyrus

Papyrus ini oleh Universitas Leipzing (Polandia) berisi observasi yang cermat mengenai penyakit dan
pengobatan yang dikerjakan secara teliti dan mendalam.

2. Pada zaman Yunani kuno

Terdapat seseorang yang dikenal sebagai dewa kedokteran yakni Aeculapius. Tongkatnya yang dililit
oleh ular menjadi simbol kedokteran sampai saat ini.

Selain itu dikenal juga Hippocrates sebagai bapak ilmu kedokteran. beliaulah yang banyak menulis
tentang pengobatan penyakit dengan metode ilmu modern, mengenyampingkan ramalan dan
pengobatan mistik, serta melakukan penelitian observasi dengan cermat yang sampai saat ini masih
dianggap relevan. Hasil penelitian terhadap pasien tersebut sampai saat ini juga masih dapat dibaca oleh
para dokter. Beliau mengajarkan pentingnya menuliskan catatan penemuan medis kepada murid-
muridnya.

3. Pada zaman Romawi

Setelah zaman yunani berakhir kemudian berganti dengan zaman Romawi. di zaman ini terdapat
tokoh-tokoh yang cukup berperan dalam perkembangan dunia kedokteran yaitu Galen dan St. Jerome
yang memperkenalkan pertama kali istilah rumah sakit (Hospitalia) yang didirikannya pertama kali di
Roma italia pada tahun 390 M.
4. Pada zaman Byzantium

Perkembangan ilmu kedokteran hanya mencapai pada 3 abad pertama. Adanya pencatatan apa
yang dilakukan oleh para rahib (dokter kuno). Dikenal beberapa pengarang ilmu kedokteran : Aetius,
Alexander, Oribasius & Faul.

5. Pada zaman Yahudi

Ditemukan buku “ Leviticus” yang membicarakan hal sanitasi dan higienis : Efek menyentuh benda-
benda kotor, jenis makanan yang harus dimakan, jenis makanan yang mengandung gizi, cara
membersihkan ibu yang baru bersalin. Segi kebersihan lainnya.

6. Pada zaman keemasan Dinasti Islam zaman Muhammad)

Pada perkembangan zaman keemasan Dinasti Islam, Avicena (Ibnu Sina) dan Rhazes merupakan
tokoh yang berperan dalam penulisan catatan klinik yang lebih baik maupun buku-buku kedokteran
seperti “Treatise on Smallpox and Measles”.

7. Pada zaman Renaissance

Pentingnya rekam medis mulai sangat terasa sejak didirikannya Rumah Sakit St. Barthelomew di
London. RS ini sangat menekankan pencatatan laporan/ instruksi medis yang harus dilakukan oleh
seorang dokter sebagai bentuk pertanggungjawabannya kepada pasiennya. RS ini juga yang
mempelopori adanya pendirian perpustakaan kedokteran.

8. Abad 18

Pada abad 18, Rumah Sakit Penansylavania di Philadelphia didirikan oleh Benyamin Franklin pada
tahun 1752. Kemudian tahun 1771 rumah sakit New York didirikan. dan pencatatan rekam medis baru
dilakukan pada tahun 1793 yaitu registrasi pasien baru. Tahun 1862 pengindeksan penyakit dan kondisi
penyertanya baru dilakukan.

9. Abad 19

Pada perkembangan dunia rekam medis semakin berkembang, dengan dibukanya rumah sakit
umum Massacussect di Boston tahun 1801. RS ini memiliki rekam medis dan katalog pasien lengkap.
tahun 1871 mulai menginstruksikan bahwa setiap pasien yang dirawat harus dibuat Kartu Indeks Utama
Penyakit (KIUP).

10. Abad 20

Pada abad 20 rekam medis baru menjadi pusat perhatian secara khusus pada beberapa rumah
sakit, perkumpulan/organisasi/ikatan tenaga medis (dokter) di negara barat. Pada tahun 1902 American
Hospital Association (AHA) untuk pertama kalinya melakukan diskusi rekam medis. Hingga tahun 1905
seorang dokter berkebangsaan Amerika dr. Wilson mengemukakan pidato ilmiahnya tentang “A clinical
chart for the record of patient in small hospital” atau inti pidatonya yaitu tentang pentingnya nilai rekam
medis yang lengkap demi kepentingan pasien maupun pihak rumah sakit. Perkembangan berikutnya
yaitu sebagai berikut :

a. Tahun 1935 di Amerika mulai muncul 4 buah sekolah rekam medis

b. Tahun 1955 sekolah tersebut telah berkembang hingga 26 sekolah.

c. Di Inggris didirikan 4 buah sekolah rekam medis tahun 1948.

d. Australia medirikan sekolah rekam medis oleh seorang ahli rekam medis berkebangsaan Amerika
Ny. Huffman.

Hippocrates yang lahir pada tahun 450 SM dikenal sebagai “ Bapak Ilmu Kedokteran “ memerintahkan
kepada murid-muridnya Thesalu, Dracon dan Dexippus untuk mencatat dan memelihara semua
penemuannya tentang penyakit pasien-pasiennya secara rinci. Francis adams pada tahun 1849
menerjemahkan catatan yang ditulis oleh Hippocrates, salah satunya adalah riwayat dan perjalanan
penyakit istri Philinus setelah melahirkan sampai meninggal.

Di Roma, 600 tahun sesudah Hippocrates, seorang dokter bernama Galen mencatat riwayat dan
perjalanan penyakit pasien yang ditulis dalam bahasa latin. Selanjutnya oleh Ibnu Sina (980-1037),
mengembangkan ilmu kedokteran tersebut berdasarkan catatan- catatan jaman Hippocrates.

Rumah sakit St Bartholomew London, Inggris, merupakan rumah sakit yang menyimpan rekam medis
sejak dibuka pada tahun 1137. pada saat Raja Henry ke 8 (1509-1547) berkuasa, rumah sakit tersebut
membuat peraturan tentang menjaga kerahasiaan dan kelengkapan isi rekam medis. Pada jaman ini
perkembangaan ilmu kedokteran semakin pesat seiring dengan itu diikuti pula pencatatan kedalam
rekam medis yang digunakan untuk pengelolaan pasien dan perkembangan ilmu. Inilah rumah sakit
pertama yang mempunyai perpustakaan kedokteran yang kini catatan medis tersebut dapat disamakan
dengan rekam medis. Selanjutnya dengan mulai dikenalnya ilmu statistic pada abad 17-18 peranan data
rekam medis menjadi sangat penting untuk meghitung angka kesakitan dan kematian di rumah sakit
tertentu atau pada wilayah tertentu.

Di Amerika, Rumah Sakit Penzylvania yang didirikan pada tahun 1752 menyimpan indeks pasien yang
disimpan sampai sekarang. Sedangkan Rumah Sakit Massachusete, Boston, oleh pustakawan Grace
Whiiting Meyers (1859-1957) mulai membuat catalog catatan-catatan rekam medis pasien dan
menggunakan Terminology Medis (istilah-istilah kedokteran).

Kebutuhan tentang perlunya rekam medis diseluruh dunia pada awal abad 20 semakin
berkembang dengan adanya akreditasi pelayanan kesehatan yang mendorong didirikannya asosiasi-
asosiasi perekam medis di setiap Negara. Akreditasi pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan bukti-
bukti tertulis proses pelayanan kesehatan dan administrasi untuk dinilai.

Pencatatan data ke dalam rekam medis dan pengelolaannya diperlukan ilmu dan keahlian. Oleh karena
itu para perekam medis mendirikan asosiasi-asosiasi (perhimpunan) perekam medis disetiap Negara di
dunia ini. Misalnya di Amerika didirikan AHIMA (American health information management association)
dan perhimpunan di dunia menyatu dalam IFHRO (international health record organization), sedangkan
di Indonesia bernama PORMIKI (perhimpunan organisasi profesianal perekam medis dan informasi
kesehatan indonesia).

Keputusan-keputusan pelayanan medik/klinis dan manajemen pelayanan kesehatan yang didasarkan


pada data dan informasi yang akurat (evidence base) diperoleh karena adanya pencatatan data rekam
medik. Selanjutnya pada tahun 1902 dalam pertemuan Asosiasi Rumah Sakit Amerika mengemukakan
pentingnya kelengkapan pencatatan data perawatan pasien ke dalam rekam medik sebagai tanggung
jawab dokter. Sejalan dengan perkembangan akreditasi rumah sakit di Amerika, maka standarisasi
rekam medik mulai dibuat.

Pada tahun 1935, rumah sakit St. Mary di Duluth Minnesota berafilisai dengan College of Sta
Schotlastica membuka pendidikanMedical Record Librarians yang pertama. Perkembangan berikutnya,
pendidikan khusus tentang rekam medik diselenggarakan di beberapa tempat yaitu :

a) RSU Massachuchetts, Boston, dengan instruktur Genevive Chase.

b) RSU Rochester, New York, dengan instruktur Je Harned Bufkin.

c) RS St. Mary’s Duluth, Minnesota, dengan instruktur Suster M Patricia,

OSB.

d) RS St. Joseph, Chicago, dengan instruktur Edna K Huffman.


Kemudian diikuti dengan pembukaan pendidikan Medical Record Technician pada tahun 1953 di
Amerika oleh America Assosiation of Record Librarians dengan memperoleh grant dari WK Kellog
Foundation.

Dari fakta di atas, menunjukkan bahwa sejarah perkembangan rekam medik selalu mengiringi
perkembangan ilmu kedokteran. Hal ini menunjukkan pula bahwa kepentingan rekam medik pada
mulanya untuk membantu mengingat para dokter dalam pelayanannya kepada pasien. Dengan
demikian, kegiatan utamanya adalah catat-mencatat dan mendokumentasikannya. Kemudian sejak
zaman Hipocrates pencatatan pelayanan medik ke dalam rekam medik mulai diwajibkan untuk
keperluan studi para muridnya dalam mempelajari ilmu kedokteran. Cara seperti ini dipertahankan
sampai saat ini sehingga rekam medik menjadi salah satu pilar berkembangnya ilmu kedokteran. Pada
zaman Hipocrates itulah, rekam medik sudah mulai digunakan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan
mungkin sudah digunakan untuk penelitian. Namun bila kedudukan rekam medik bila disandingkan
dengan ilmu kedokteran, rekam medik ditempatkan pada posisi penunjang dalam pelayanan kepada
pasien yaitu urusan catat-mencatat, simpan menyimpan dan pengambilan kembali guna keperluan
dokter dalam palayanan kepada pasien.

Tambahan

Perkembangan Rekam Medis Sebelum Abad Pertengahan

Lahirnya rekam medis berjalan sejajar dengan lahirnya ilmu kedokteran, yaitu sejak Zaman Batu
( Paleolithic ) ± 5000 SM di Spanyol, rekam medis telah ada, tetapi dalam bentuk yang primitif
sekali berupa pahatan pada dinding gua. Di Zaman, pengobatan di Mesir, Yunani dan Roma
menulis pengobatan dan pembedahan yang penting pa Babylonda dinding-dinding gua, batang
kayu dan bagan tabel yang dibuat dari tanah liat yang dibakar. Pada Zaman Mesir Kuno
( Egyptian Period ) telah dikenal Dewa Thoth ahli pengobatan yang dianggap Dewa
Kebijaksanaan, dikenal sebagai dewa berkepala iblis. Ia mengarang 36 buah – 42 buku.
Diantaranya 6 buku mengenai masalah kedokteran ( tubuh manusia, penyakit, obat – obatan
penyakit mata dan kebidanan ).

Imhotep adalah seorang dokter yang pertama menjalankan rekam medis. Hidup di Zaman Piramid 3000
– 2500 SM. Ia adalah pegawai negeri tinggi Kepala Arsitek Negeri serta penasehat medis Fir’aun,
kemudian ia dihormati sebagai medical demigod seperti Aeusculapius (Dewa Kedokteran). Ia membuat
Papyrus ( dokumen ilmu kedokteran kuno yang berisi 43 kasus pembedahan).

Papyrus ini selama berabad – abad menghilang dan baru diketemukan pada abad XIX oleh seorang
berkebangsaan Inggris bernama Edwin Smith, hingga kemudian dinamakan Edwin Smith Papyrus.
Papyrus ini sekarang disimpan di New York Academy of Medicine, USA. Lembaran papyrus lain
diketemukan pada tahun 1972 di kaki mumi di Necropolis, ditulis sejak tahun 1550 SM, yang kemudian
dijual pada seorang arkheolog Jerman bernama Georg Ebers hingga kemudian dikenal sebagai Papyrus
Ebers. Sebelum perang dunia ke II, papyrus ini berada di Universitas of Leipzig. Di Leipzig ( Polandia ) isi
Papyrus Ebers diketahui adalah observasi yang cermat mengenai penyakit dan pengobatan yang
dikerjakan secara teliti dan mendalam. 

Pada zaman Yunani dikenal Aeusculapius yang dianggap sebagai dewa kedokteran, dan mempunyai
tongkat dililit ular yang hingga kini masih dipakai sebagai simbol ilmu kedokteran diseluruh dunia.
Aeusculapius melakukan praktik ilmu kedokteran di Delphi, bekas reruntuhan kuilnya, berada didekat
gunung Parna Zeus. Ilmu Kedokteran di Yunani disebarkan oleh sepuluh dokter yang disebut
Aesclepadae, sedang kuil tempat penderita disebut Aesculapia ( 1134 SM ). Selain kuil tersebut,
pengobatan lainnya di kota Epidaurus ( Secred Grove ) atau di sebelah barat Athena

Pada 460 SM dikenal Hippocrates, yang hingga kini disebut sebagai Bapak Ilmu Kedokteran. Ia yang
mulai mengenyampingkan ramalan dan pengobatan secara mistik dengan praktik kedokteran secara
ilmu pengetahuan modern. Hipocrates yang membuat sumpah Hypocrates, dan banyak menulis tentang
pengobatan penyakit, dengan observasi penelitian yang cermat dan sampai kini dianggap benar. Hasil
pemeriksaan pasiennya ( rekam medis ) diajarkan pada Putra Hipocrates : Thelasius, Racon, dan
Dexxippus, yang hingga kini masih dapat dibaca oleh para dokter. Kecermatan cara kerja Hipocrates
dalam pengelolaan rekam medisnya sangat menguntungkan para dokter sekarang.

Galen yang hidup 600 tahun setelah Hipocrates ( 130 – 120 SM ) di kota Roma adalah orang
pertama yang memperkenalkan fungsi sesungguhnya dari arteri (pembuluh darah), dan dalam
salah satu buku karangannya ia mengambarkan rasa sakit yang diakibatkan serangan batu ginjal.
Di zaman ini telah mempunyai majalah kedokteran bernama Romana Acta Diuna.

  Santo Jerome

Santo Jerome adalah orang yang pertama kali menyebut perkataan rumah sakit (hospital) atau
Hospitalia (bahasa latin), Hosper atau Host yang berarti Tamu. Ia menggunakan istilah tersebut
sewaktu menulis mengenai rumah sakit yang didirikan oleh Pabiola di Roma pada tahun 390.

Pada zaman Byzantium, ilmu kedokteran hanya mencapai 3 ( tiga ) abad pertama walaupun
zaman ini lebih dari 1000 tahun. Pengarang buku ilmu kedokteran pada zaman itu adalah Aetius,
Alexander, Oribasius dan Paul. Satu – satunya pekerjaan rekam medis yang dilakukan yaitu
catatan para rahib ( dokter kuno ).

Pada zaman Yahudi, ilmu kedokteran telah tertera dalam kitab Injil dan Tahmud, dua kitab
agama Kristen dan Yahudi. Bangsa Hibrani termasuk pencipta dari Prophylaxis. Buku Leviticus
berisi sanitasi dan hygiene seperti efek menyentuh benda kotor, jenis makanan yang harus
dimakan dan mengandung gizi tinggi, dan cara membersihkan ibu yang baru melahirkan.

Pada zaman Islam dikenal dokter – dokter yang beragama islam dan praktik di rumah sakit
Persia ( Iran ), antara lan Imam Ghozali ( Rhazes ) tahun 865–925 SM, yang telah menulis
banyak buku kedokteran, antara lain mengenai pengobatan penyakit cacar “ Treatise on
Smallpox and Measles “ yang merupakan buku pertama yang membahas tentang penyakit
menular Ia juga merupakan dokter pertama yang menggunakan alkohol dan usus kambing untuk
menjahit luka.

Ibnu Sina ( Avecena )

Kemudian Ibnu Sina ( Avecena ) hidup 980 – 1037 M yang bekerja berdasarkan tulisan
Hipocates dan menggabungkannya dengan sumber – sumber kedokteran lainnya yang ia dapat.
Ia telah menggunakan system pencatatan klinis yang baik.

Perkembangan Rekam Medis sesudah Abad Pertengahan


Rumah sakit St Bartholomew London

Rumah Sakit St Barthelomew di London ( Inggris ) merintis hal – hal yang harus dikerjakan oleh
suatu Medical Record Management. Rumah sakit ini yang memulai membuat catatan ( record )
dari para penderita yang dirawat di rumah sakitnya. Pada tahun 1667 rumah sakit ini juga
mempelopori pendirian perpustakaan kedokteran. Rumah sakit ini masih berdiri dan beberapa
rekam medis pasiennya yang pernah dirawat pada tahun 1137 masih ada. Pendiri rumah sakit ini
bernama Rahera. Rumah sakit ini mengeluarkan buku bernama Book of Foundation yang berisi
riwayat dari 28 kasus penyakit. Rumah sakit St Barthelomew mendapat dukungan dan perhatian
dari pemerintah atas usahanya yang telah dijalankan.
  Andreas
Vesalius

Andreas Vesalius hidup pada tahun 1514 – 1554, adalah berkebangsaan Belgia, dokter yang
mempelajari ilmu anatomi melalui pembedahan mayat orang kriminal dengan cara mencuri
mayat, suatu hal yang dilarang keras oleh gereja Khatolik. Hasil pembedahan mayat menjadi
pengetahuan anatomi yang sangat bermanfaat. Ia juga selalu membuat rekam medis atas segala
hal yang dijumpainya. Hasil rekam medis tersebut dibukukan dengan nama Fabrica ( 1543 )
Kemudian ia menjadi professor pada University of Padua ( Italia ).

Dokter William Harvey


Dokter William Harvey adalah seorang dokter yang bekerja di rumah Sakit St Barthelomew,
yang menekankan dimana dokter harus bertanggung jawab atas segala catatan rekam medisnya.
Setiap dokter harus mencatat laporan instruksi medis dari pasien. 

Kapten John Grant merupakan orang yang pertama kali mempelajari Vital Statistic pada tahun
1661. Ia melakukan penelitian atas Bilis of Mortality ( angka kematian ). 

Benyamin Franklin dari


USA

Pada abad XVIII, Benyamin Franklin dari USA mempelopori berdirinya Rumah Sakit
Pennsylvania di Philadelphia ( 1752 ). Rekam medis sudah ada pada tahun 1873 dan indeks
pasien baru disimpan.  Selanjutnya dengan mulai dikenalnya ilmu statistic pada abad 17-18
peranan data rekam medis menjadi sangat penting untuk menghitung angka kesakitan dan
kematian di rumah sakit tertentu atau pada wilayah tertentu.

 
Penzylvania Hospital

Di Amerika, Rumah Sakit Penzylvania yang didirikan pada tahun 1752 menyimpan indeks
pasien yang disimpan sampai sekarang. Sedangkan Rumah Sakit Massachusete, Boston, oleh
pustakawan Grace Whiiting Meyers (1859-1957) mulai membuat catalog catatan-catatan rekam
medis pasien dan menggunakan Terminology Medis (istilah-istilah kedokteran).

Tahun 1771 Rumah Sakit New York dibuka. Pada tahun 1793 register pasien dikerjakan. Tahun
1862 mulai dicoba menggunakan indeks penyakit. Pada tahun 1941 istilah – istilah kepenyakitan
baru dapat diterapkan.

Rumah Sakit Umum Massacusset di Boston


Pada tahun 1801 Rumah Sakit Umum Massacusset di Boston dibuka. Rumah sakit ini memiliki
rekam medis dan katalog lengkap. Tahun 1871 mulai diinstruksikan bahwa pasien dirawat harus
dibuatkan KIUP ( Kartu Indeks Utama Pasien ).

Grece Whiting Myers

Tahun 1870 – 1867, Ny Grece Whiting Myers terpilih sebagai presiden pertama dari Association
of Record Librarian of North America Ia adalah ahli medical record pertama di rumah sakit.

Pada abad XX rekam medis baru menjadi pusat perhatian untuk pertama kalinya melkukan
diskusi tentang rekam medis. Tahun 1905 beberapa buah pikiran dokter diberikan untuk
perbaikan rekam medis. Tahun yang sama dokter George Wilson, seorang dokter kebangsaan
Amerika, dalam rapat tahunan American Medical Association ke -56 membacakan naskah “A
Clinical Chart For The Record Of Patient in Small Hospital” yang kemudian diterbitkan dalam
Journal of American Association, terbit 23 September 1905. Isi naskah itu adalah tentang
pentingnya nilai medical record yang lengkap isinya demi kepentinngan pasien maupun bagi
pihak rumah sakit.
Berikut adalah perkembangan selanjutnya :

1. Tahun 1935 di USA muncul 4 buah sekolah rekam medis.


2. Tahun 1955 berkembang menjadi 26 sekolah, terdapat 1000 lulusan.
3. Tahun 1848 Inggris membuat 4 sekolah rekam medis.4. Tahun 1944 Australia membuat
sekolah rekam medis oleh seorang ahli rekam medis dari Amerika yang bernama Ny
Huffman, di Sydney dan Melbourne.
Ny Huffman

Dengan demikian, dunia internasional sudah menyadari bagaimana pentingnya tulisan – tulisan
serta catatan mengenai penyakit seseorang sehingga harus disusun dengan sebaik – baiknya, dan
catatan medis inilah yang kita namakan dengan rekam medis. Kebutuhan tentang perlunya rekam
medis diseluruh dunia pada awal abad-20 semakin berkembang dengan adanya akreditasi
pelayanan kesehatan yang mendorong didirikannya asosiasi-asosiasi perekam medis di setiap
Negara. Akreditasi pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti tertulis proses
pelayanan kesehatan dan administrasi untuk dinilai. Pencatatan data ke dalam rekam medis dan
pengelolaannya diperlukan ilmu dan keahlian. Oleh karena itu para perekam medis mendirikan
asosiasi-asosiasi (perhimpunan) perekam medis disetiap Negara di dunia ini. Misalnya di
Amerika didirikan AHIMA (American health information management association) dan
perhimpunan di dunia menyatu dalam IFHRO (international health record organization),
sedangkan di Indonesia bernama PORMIKI (perhimpunan organisasi profesianal perekam medis
dan informasi kesehatan indonesia).

Pada Zaman Primitif  Paleoliticum


     Dari sebuah penemuan para arkeolog di dinding gua batu di spanyol, di dapat peninggalan
purba berupa lukisan mengenai tata cara praktek pengobatan, antara lain tentang amputasi jari
tangan, yang diduga telah berumur 25.000 tahun.  Manusia telah mengenal pengobatan dengan
menggunakan produk alam seperti : ramuan dedaunan, olesan tepung, bubur bedak serta diet
makanan. Penyakit didasarkan atas peristiwa tabu yang terjadi, diantaranya berupa mimpi yang
dialami, larangan yang dilanggar oleh si pasien. Sedangkan Diagnosa penyakit ditegakkan atas
dasar masuknya roh jahat ke dalam tubuh si pasien. Semuanya ini tergantung pada si dukun yang
kesurupan. Ramalan dan mantra si dukun menjadi prognosa penyakit.

Pada Zaman Mesir kuno 2890 BC


Dewa Thoth
Seorang ahli pengobatan, yang sampai dijuluki dengan Dewa Kebijaksanaan, Dewa Penyembuh,
Dewa Kesusastraan, dan Dewa Pencipta. Ia mengarang antara 36 s.d 42 buku. Enam buku
diantaranya mengenai masalah kedokteran (Tubuh manusia, penyakit, alat-alat pengobatan dan
kebidanan)
Imhotep
Hidup di zaman piramid antara 3000 – 2500 SM, menjabat sebagai Kepala Arsitek Negeri dan
Penasehat Medis Raja Fir’aun. Ia merupakan dokter pertama yang membuat rekam medis.  Ia
adalah seorang dokter yang mendapat kehormatan sebagai medical demiggod. Ia membuat
papyrus yaitu dokumen ilmu kedokteran kuno yang berisi 43 kasus pembedahan.
Ebers Papyrus
Papyrus ini oleh Universitas Leipzing (Polandia) berisi observasi yang cermat mengenai
penyakit dan pengobatan yang dikerjakan secara teliti dan
mendalam.

Pada zaman Yunani kuno


Terdapat seseorang yang dikenal sebagai dewa kedokteran yakni Aeculapius. Tongkatnya yang
dililit oleh ular menjadi simbol kedokteran sampai saat ini.
Selain itu dikenal juga Hippocrates sebagai bapak ilmu kedokteran. Beliaulah yang banyak
menulis tentang pengobatan penyakit dengan metode ilmu modern, mengenyampingkan ramalan
dan pengobatan mistik, serta melakukan penelitian observasi dengan cermat yang sampai saat ini
masih dianggap relevan. Hasil penelitian terhadap pasien tersebut sampai saat ini juga masih
dapat dibaca oleh para dokter. Beliau mengajarkan pentingnya menuliskan catatan penemuan
medis kepada murid-muridnya.

Pada Zaman Mesopotamia


Legislasi Pertama dari Perekam Medis. Pada zaman ini telah dikenal tulisan dalam bentuk
Pictograph. Ada sekitar 30000 lempengan batu tertulis dysentri dan typhoid. Penyakit timbul
karena kutukan para dewa.

Pada zaman Hammurabi Code


Kode Hammurabi ditulis pada Batu Diorits setinggi 2 meter, dan berasal dari zaman 1800-
1700BC. ( Iran tahun 1901-1902 oleh seorang arkeolog Perancis ). Legislasi pertama dari propesi
rekam medis.

Pada Zaman Cina Kuno


Kaisar Huang Tie (2697 BC) Neiching, dijuluki dengan Kanon Pengobatan. Menggunakan alat
tulis bambu dengan idiogram mirip heiroglyph. Isinya adalah semua darah di dalam tubuh
dibawah kuasa jantung, dan sistem organ tubuh.

Pada zaman Romawi


Setelah zaman yunani berakhir kemudian berganti dengan zaman Romawi. di zaman ini terdapat
tokoh-tokoh yang cukup berperan dalam perkembangan dunia kedokteran yaitu Galen dan St.
Jerome yang memperkenalkan pertama kali istilah rumah sakit (Hospitalia) yang didirikannya
pertama kali di Roma italia pada tahun 390 M.

Pada zaman Byzantium


Perkembangan ilmu kedokteran hanya mencapai pada 3 abad pertama. Adanya pencatatan apa
yang dilakukan oleh para rahib (dokter kuno). Dikenal beberapa pengarang ilmu kedokteran :
Aetius, Alexander, Oribasius
& Faul.
Pada zaman Yahudi
Ditemukan buku “ Leviticus” yang membicarakan hal sanitasi dan higienis : Efek menyentuh
benda-benda kotor, jenis makanan yang harus dimakan, jenis makanan yang mengandung gizi,
cara membersihkan ibu yang baru bersalin. Segi kebersihan lainnya.

Pada zaman keemasan Dinasti Islam zaman Muhammad


Pada perkembangan zaman keemasan Dinasti Islam, Avicena (Ibnu Sina) dan Rhazes merupakan
tokoh yang berperan dalam penulisan catatan klinik yang lebih baik maupun buku-buku
kedokteran seperti “Treatise on Smallpox and Measles”.

Pada zaman Renaissance


Pentingnya rekam medis mulai sangat terasa sejak didirikannya Rumah Sakit St. Barthelomew di
London. RS ini sangat menekankan pencatatan laporan/ instruksi medis yang harus dilakukan
oleh seorang dokter sebagai bentuk pertanggungjawabannya kepada pasiennya. RS ini juga yang
mempelopori adanya pendirian perpustakaan kedokteran.
Pada abad 18, Rumah Sakit Penansylavania di Philadelphia didirikan oleh Benyamin Franklin
pada tahun 1752. Kemudian tahun 1771 rumah sakit New York didirikan. dan pencatatan rekam
medis baru dilakukan pada tahun 1793 yaitu registrasi pasien baru. Tahun 1862 pengindeksan
penyakit dan kondisi penyertanya baru dilakukan.
Abad 19, perkembangan dunia rekam medis semakin berkembang, dengan dibukanya rumah
sakit umum Massacussect di Boston tahun 1801. RS ini memiliki rekam medis dan katalog
pasien lengkap. tahun 1871 mulai menginstruksikan bahwa setiap pasien yang dirawat harus
dibuat Kartu Indeks Utama Penyakit (KIUP).
Abad 20 rekam medis baru menjadi pusat perhatian secara khusus pada beberapa rumah sakit,
perkumpulan/organisasi/ikatan tenaga medis (dokter) di negara barat. Pada tahun 1902 American
Hospital Association (AHA) untuk pertama kalinya melakukan diskusi rekam medis. Hingga
tahun 1905 seorang dokter berkebangsaan Amerika dr. Wilson mengemukakan pidato ilmiahnya
tentang “A clinical chart for the record of patient in small hospital” atau inti pidatonya yaitu
tentang pentingnya nilai rekam medis yang lengkap demi kepentingan pasien maupun pihak
rumah sakit. Perkembangan berikutnya yaitu sebagai berikut;
a. Tahun 1935 di Amerika mulai muncul 4 buah sekolah rekam medis
b. Tahun 1955 sekolah tersebut telah berkembang hingga 26 sekolah.
c. Di Inggris didirikan 4 buah sekolah rekam medis tahun 1948.
d. Australia medirikan sekolah rekam medis oleh seorang ahli rekam medis berkebangsaan
Amerika Ny. Huffman.

http://nuramaliasyukur.blogspot.com/2013/02/sejarah-perkembangan-rekam-medis-di.html
https://medicalrecoder.wordpress.com/2017/12/24/sejarah-rekam-medis/

Anda mungkin juga menyukai