Anda di halaman 1dari 1

Budaya merupaka identitas dari suatu bangsa yang dimana menjadi ciri khas dari bangsa itu

sendiri. Di Indonesia terdapat berbagai macam budaya. Beraneka ragam budaya ini lah yang
membuat Indonesia disebut sebagai negara majemuk. Budaya itu sendiri mencakup Bahasa,
pakaian adat, makanan khas, lagu daerah dan masih banyak lagi. Banyaknya perbedaan
budaya di Indonesia bukan menjadi penghalang untuk dapat bersatu. Justru sebaliknya,
dengan adanya perbedaan ini malah membuat Indonesia menjadi bersatu. Hal itu tercermin
dari semboyan negara “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu
jua.
UGM merupakan perguruan tinggi negeri di Indonesia yang mendapat sebutan kampus
kerakyatan. Hal ini menjadi bukti bahwa di UGM terdapat keberagaman dan kemajemukan.
Mahasiswa yang melanjutkan studi di UGM tidak hanya berasal dari daerah jogja saja,
melainkan dari sabang sampai merauke. Tentu hal ini membuat UGM kaya akan budaya
yang berbeda-beda. Dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda ini yang akan
memberikan ciri khas tersendiri.
Tidak jarang beberapa mahasiswa dengan latar belakang budaya yang berbeda membuat
mereka sedikit minder saat menjalin relasi. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya mahasiswa
lain yang memiliki latar belakang budaya yang sama. Namun, banyak juga yang
memanfaatkan perbedaan ini menjadi ciri khas mereka dalam menjalin relasi. Perbedaan ini
yang membuat UGM seperti miniatur dari negara Indonesia.
Dari berbagai macam latar belakang budaya yang berbeda di UGM, mahasiswa butuh wadah
untuk lebih mengembangkan dan mengenalkan potensi yang ada di daerah mereka. Wadah
tersebut ialah Organisasi Mahasiswa Daerah (ORMADA). ORMADA sendiri diurus oleh
mahasiswa-mahasiswa dari daerahnya sendiri dengan aturan-aturan yang berbeda. Namun
tidak semua mahasiswa itu sendiri tau akan keberadaan dari ORMADA itu sendiri. Hal ini
karena ORMADA di UGM keberadaannya belum pasti atau bisa dikatakan belum adanya
legalitas. Padahal ORMADA sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam
mengembangkan asal daerah.
Setiap organisasi pasti selalu ada konflik yang terjadi, begitu juga dengan ORMADA. Banyak
keresahan-keresahan yang dirasakan dari setiap ORMADA. Mulai dari sulitnya menemukan
mahasiswa yang mau mengurus ORMADA sampai tidak adanya legalitas atau pengakuan
dari pihak UGM. Hal ini yang membuat kami bergerak sebagai wadah dari berbagai
ORMADA yang ada di UGM untuk menyalurkan aspirasi. Disini kami ingin menyatukan
perbedaan-perbedaan yang ada di UGM. Dan yang paling terpenting, kami akan
memperjuangkan legalitas ORMADA agar dapat diakui di UGM. Namun dalam
memperjuangkan itu semua, kami masih butuh bantuan dari kalian semua.

Anda mungkin juga menyukai