1. MIFTA PRIYANTO
2. WAHYU WURYANTI
Menimbang:
Menimbang:
1. Perpres Nomor 70 rtahun 2012 perubahan kedua
1. Permen PUPR Nomor 31/PRT/M/2015
tentang Perpres Nomor 54 tahun 2010 tentang
perubahan ketiga Permen PU 07/PRT/M/2011
pengadaan barang/jasa pemerintah.
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
2. Surat Edaran Menteri PU nomor 02/SE/M/2013
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi.
tentang AHSP.
2. Permen PU 11/PRT/M/2013 tentang AHSP
3. AHSP masing-masing sektor hanya sebagai
perlu disempurnakan.
referensi, belum mengikat secara hukum.
BAB III KETENTUAN PENUTUP BAB IV KETENTUAN PENUTUP
Pasal 5 Pasal 8
Politik
Peralatan konstruksi
Proyek
Estimator
Designer
owner
Berdasarkan :
suatu metode kerja dan asumsi-asumsi dalam suatu spesifikasi
teknik, gambar desain dan komponen harga satuan
PRODUKTIVITAS : DEFINISI DAN KOMPONEN
OUTPUT
PRODUKTIVITAS
INPUT
Estimasi Pengalaman
langsung
Time study
melaksanakan pekerjaan.
Mencatat waktu kerja selama selang waktu tertentu
secara sampling dan mengklasifikasikan aktivitasnya ke
Work sampling
dalam aktivitas productive, supporting, dan non-
productive
Method productivity Mencatat jumlah waktu dan jenis tundaan, serta volume
delay model hasil kerja dalam satu siklus
Teknik wawancara pada mandor/ tukang menggunakan
Questionaire
kuesioner
Contoh pengukuran metoda time study
Sumber:http://manajemenproyekindonesia.com
1. Data lapangan
2. Fasilitas yang tersedia di lapangan
3. Memahami gambar rencana dan spesifikasi teknis
4. Menyusun uraian pekerjaan
5. Menghitung volume tiap pekerjaan
6. Menentukan harga satuan (bahan upah, alat)
7. Menganalisis Rincian Biaya langsung
8. Menganalisis Biaya tidak langsung
9. Menyusun Rekapitulasi
1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta
kemampuan pasar untuk menyediakan bahan/ material
konstruksi secara kontinu.
2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang
berlaku di daerah lokasi proyek dan atau upah pada umumnya
jika pekerja didatangkan dari luar daerah lokasi proyek.
3. Melakukan perhitungan analisis bahan dan upah dengan
menggunakan analisis yang diyakini baik oleh si pembuat
anggaran. Dapat digunakan pedoman AHSP.
4. Melakukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan
memanfaatkan hasil analisis satuan pekerjaan dan daftar
kuantitas pekerjaan.
5. Membuat rekapitulasi.
DEVIASI DALAM ESTIMASI BIAYA
Hasil estimasi seorang estimator tidak harus selalu sama dengan estimator
lainnya karena pengalaman, perspektif, asumsi, pengetahuan, organisasi,
tujuan yang dimiliki dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya
1. Perhitungan jumlah
2. Harga material
3. Perkiraan produktivitas kerja
4. Metoda kerja
5. Biaya peralatan produksi
6. Biaya pekerjaan tak langsung
7. Bayaran untuk sub-kontraktor
8. Bayaran untuk supplier material
9. Ketidakpahaman kondisi lokasi
10. Faktor-faktor yang bersifat lokal
11. Biaya yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan
12. Biaya-biaya awal pelaksanaan
13. Overhead
14. Perhitungan keuntungan
15. Dan lain-lain 25
VOLUME PEKERJAAN
Contoh:
Persiapan lahan : Vol = panjang x lebar [m2]
Pemasangan bouplank: Vol = (pj+2)2 + (lbr+2)2 [m1],
bouplank dipasang ditambah 1 m kiri kanan
Galian tanah: Vol = lbr x tgg x pj [m3]
dll
Konsisten dalam dimensi
Beri tanda cek untuk bagian gambar yang telah dihitung
Perhitungan berdasarkan batas-batas bangunan, tinggi
total dan luas total
Menentukan jumlah material terbuang dilakukan pada
akhir estimasi
Ukuran yang tersedia tidak sesuai dengan yang diperlukan. Misal 10
balok kayu panjang 4 m, di pasaran tersedia 5 m, maka terbuang 10
balok dengan panjang 1m
Tempat pemasangan berbeda. Beton untuk fondasi lebih banyak
terbuang dibandingkan untuk balok atau kolom karena ketidak-
stabilan tanah.
Prosedur manajemen material yang kurang baik seperti pekerjaan
ulang.
Contoh luas dinding 60 m2.
Pedoman
AHSP
Menurut Imam Soeharto (1997), indeks harga adalah angka perbandingan harga
pada suatu waktu (tahun tertentu) terhadap harga pada waktu (tahun) yang
digunakan sebagai dasar.
Penentuan indeks harga berdasarkan waktu memerlukan tiga hal, yaitu: harga di
tahun tertentu, harga di tahun dasar, dan indeks harga tahun dasar:
Indeks harga tahun dasar diberi nilai 100% atau 1 (satu) pada perhitungan indeks
harga, ada dua faktor yang perlu mendapat perhatian dalam memilih tahun dasar
yaitu:
1. Tahun dasar hendaknya dipilih pada keadaan normal dan keadaan ekonomi stabil,
karena tahun dasar dinilai 100% atau 1 (satu).
2. Tahun dasar yang hendak dijadikan dasar perbandingan jangan terlalu jauh dari
tahun yang diperbandingkan karena apabila terlalu jauh akan menimbulkan
beberapa konsekuensi yang menjadikan hasilnya meragukan (Santosa dan
Muliawan, 2007).
RUMUSAN INDEX HARGA:
Index Biaya Konstruksi
Ada dua indeks yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang
berhubungan dengan indeks biaya konstruksi, yaitu
1. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Konstruksi
2. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK).
IHPB konstruksi bersifat periodikal dan dalam skala negara, artinya tidak
ada IHPB konstruksi per provinsi atau per kabupaten/kota. Sedangkan IKK
merupakan indeks spasial yang terbagi per provinsi dan kabupaten/kota.
(laporan penelitian Penyusunan Index Biaya Konstruksi Rumah Sederhana Tapak, Pusat Litbang Perumahan
INDEX KEMAHALAN KONSTUKSI
Menurut BPS (2015). IHPB konstruksi merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk memantau perkembangan harga bahan bangunan.
Ada lima kelompok bangunan dalam IHPB Konstruksi, yaitu:
Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal,
Bangunan pekerjaan umum untuk pertanian,
Bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan,
Bangunan listrik, gas, air, dan komunikasi,
Bangunan lainnya.
INDEX HARGA PERDAGANGAN BESAR (2)
HARGA SATUAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
Analisis Sensitivitas
R 2 1r1 2 r2 n rn Regresi Linier Output Data
Simulasi Item Biaya Langsung
dan Penentuan Item
Simulasi Biaya
Langsung Total
Biaya Langsung yang
yang Paling Berpengaruh dengan metode Monte
i=koefisien regresi standar item i, terhadap Biaya Total
Paling Berpengaruh
Carlo 1000 iterasi
ri=koefisien korelasi Spearman item i
Menyusun Indeks
Formulasi Indeks Biaya
Biaya Konstruksi
Ekstrak Koefisien Konstruksi Rumah
Rumah Sederhana
Regresi Sederhana
0.35
0.30
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
Upah Pekerja Upah Tukang Kayu Kelas II Batako Semen Besi Beton
T. 36 T28,8 T21
Data 285 Kabupaten dan Kota
Bahan Harga Th. 2016 (Rp) Indeks Tahun 2016
Satuan Jenis
Bangunan/Upah Min Max Rata-rata Rata-
1.800. Indeks Min Max
Kayu kelas II M3 8.500.000 4.404.366 rata
000
Semen Kg 1.088 40.930 2.014 IBK Tipe 36 69 902 114
HSBGN 2016
200
150
IBK RST VS HSBGN 100 y = 0.354x + 48.247
Indeks 50 R² = 0.293
HSBGN 2016 IBK_T36
0
Indeks HSBGN 2016 Pearson 1 .541**
Correlation 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00
Sig. (2-tailed) .000 IBK-RST T36
N 251 251
300
IBK_T36 Pearson .541** 1
Correlation 250
HSBGN 2016
Sig. (2-tailed) .000 200
N 251 251 150
Indeks
HSBGN 2016 IBK_T28 100 y = 0.3751x + 47.352
Indeks HSBGN 2016 Pearson 1 .540**
Correlation 50 R² = 0.2917
Sig. (2-tailed) .000 0
N 251 251 - 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00
IBK_T28 Pearson .540** 1 IBK-RST T28
Correlation 300
Sig. (2-tailed) .000 250
HSBGN 2016
N 251 251
Indeks 200
HSBGN 2016 IBK_T21
150
Indeks HSBGN 2016 Pearson 1 .523**
Correlation 100 y = 0.4324x + 40.977
Sig. (2-tailed) .000 50 R² = 0.2732
N 251 251 0
IBK_T21 Pearson .523** 1 - 100.00 200.00 300.00 400.00
Correlation
IBK-RST T21
Sig. (2-tailed) .000
N 251 251
IKK BPS VS HSBGN Data IKK BPS dan HSBGN 2016
300
Indeks 250
HSBGN 2016 IKK BPS 2016 200
HSBGN
Indeks HSBGN 2016 Pearson 1 .496** 150
Correlation
100
Sig. (2-tailed) .000
50 y = 0.4995x + 34.246
N 251 251
0
R² = 0.2462
IKK BPS 2016 Pearson .496** 1 0 100 200 300 400
N 251 251
Item biaya yang berpengaruh signifikan terhadap biaya langsung total
sama untuk ketiga desain, yaitu upah pekerja, kayu kelas II, upah tukang,
semen, besi beton, dan batako. Pengaruh/sensitivitas 90%.
Terdapat korelasi yang sangat kuat (mendekati sempurna) antara IBK-RST
dengan IKK BPS (koefisien korelasi ≈90%). Sedangkan korelasi antara IBK-
RST dengan HSBGN maupun IKK BPS dengan HSBGN hanya berkisar di
angka 50 %. Dengan demikian untuk perkiraan harga jual rumah sederhana
tapak khususnya yang melalui skim KPR FLPP sebaiknya menggunakan IBK-
RST atau IKK BPS.
Hasil perhitungan IBK rumah sederhana tapak menunjukkan variasi IBK
yang cukup besar, ini dapat dijadikan pertimbangan bahwa penentuan
harga jual rumah FLPP tidak dapat diseragamkan.
Presentasi AHSP Pekerjaan Umum, Agustus 2017, Wahyu Wuryanti, MT
Andreas Wibowo, Arif Sabaruddin, Edi Nur, Rian Wulan 2013. Menuju Indek
Konstruksi Rumah Sederhana Murah : Seminar Nasional IX-2013 Teknik Sipil ITS
Peran Industri Konstruksi dalam menunjang MP3EIISBN 978-979-99327-8-5 I - 1
. Tim Kegiatan Litbang Puskim TA. 2017.Presentasi dan Laporan Penyusunan Index
Biaya Konstruksi Rumah Sederhana Tapak.