Anda di halaman 1dari 56

OLEH :

1. MIFTA PRIYANTO

2. WAHYU WURYANTI

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
7 Hal, 3 Bab, 6 Pasal 7 Hal, 4 Bab, 9 Pasal

Menimbang:
Menimbang:
1. Perpres Nomor 70 rtahun 2012 perubahan kedua
1. Permen PUPR Nomor 31/PRT/M/2015
tentang Perpres Nomor 54 tahun 2010 tentang
perubahan ketiga Permen PU 07/PRT/M/2011
pengadaan barang/jasa pemerintah.
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
2. Surat Edaran Menteri PU nomor 02/SE/M/2013
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi.
tentang AHSP.
2. Permen PU 11/PRT/M/2013 tentang AHSP
3. AHSP masing-masing sektor hanya sebagai
perlu disempurnakan.
referensi, belum mengikat secara hukum.
BAB III KETENTUAN PENUTUP BAB IV KETENTUAN PENUTUP
Pasal 5 Pasal 8

1) Permen PU 07/PRT/M/2011 dicabut 1) SNI tentang tata cara perhitungan harga


dan dinyatakan tidak berlaku. satuan tetap berlaku sepanjang tidak
2) Pedoman AHSP yang telah digunakan bertentangan dengan Permen PU
sebelum Permen PUPR 07/PRT/M/2011.
28/PRT/M/2016 tetap berlaku dan 2) Surat Edaran No. 02/SE/M/2013
wajib menyesuaikan dalam jangka tentang pedoman AHSP dicabut dan
waktu 6 bulan. dinyatakan tidak berlaku lagi.
“Do you really know your
construction cost ?”

Apakah estimasi biaya:


Seni ?
Ilmu pengetahuan ?
Kombinasi keduanya?
Sumber: Andreas (2014)
“The art of approximating the probable cost of something
based on available information at the time ....”

National Society of estimating, 1982

Suatu proses prediktif untuk


mengkuantifikasi, menghitung biaya,
dan menetapkan harga sumber daya
yang dibutuhkan oleh ruang lingkup
investasi, aktivitas, atau proyek.
AACE, 2007

Sumber: Andreas (2014)


FAKTOR PENGARUH PADA ESTIMASI BIAYA

Bank Pemerintah Metoda konstruksi


Tukang

Politik

Peralatan konstruksi

Proyek

Estimator

Designer

owner

Material & industri

Kondisi Lingkungan & Sosial budaya lokal


Ekonomi lokal & nasional keamanan lokal
7
Biaya langsung (direct cost):
• Elemen biaya yang memiliki kaitan langsung
dengan volume pekerjaan yang tertera dalam item
pembayaran.
• Upah, peralatan, bahan
Biaya tidak langsung (indirect cost):
• Elemen biaya yang tidak terkait langsung dengan
volume komponen fisik proyek, tetapi mempunyai
kontribusi terhadap penyelesaian proyek
• Umumnya tidak dirinci
• Overhead, pajak, biaya umum , biaya kontijensi
(biaya risiko / tak terduga)
Harga satuan Harga satuan Harga satuan
bahan alat upah

Detail Engineering design,


Daftar kegiatan pekerjaan Perhitungan Biaya Satuan kegiatan Pekerjaan
spesifikasi, dsb

Perhitungan biaya konstruksi


Perhitungan volume
kegiatan pekerjaan

Perhitungan biaya total tiap-tiap kegiatan


pekerjaan

Perhitungan biaya total seluruh kegiatan


pekerjaan

Perhitungan biaya lainnya (pajak,


asuransi, dsb)

ESTIMASI BIAYA PEKERJAAN PROYEK


Sumber : Abduh (2008)
Sumber daya Air: BOW 3 Des 2012
dan Pedoman Alat Berat 4 Maret 2013
Ditjen SDA
Buku Pedoman Surat Edaran
Bina Marga: SE Dirjen BM Analisis Harga Menteri PU
No.17/SE/Db/2012 Satuan Pekerjaan Nomor:
(AHSP) Bidang 02/SE/M2013
Cipta Karya: SNI Analisa Pekerjaan Umum
Biaya Konstruksi
public
4 Nov 2013 hearing

Permen PUPR No. Permen PU No.


28/PRT/M/2016 tentang 11/PRT/M/2013 tentang
pedoman AHSP bidang PU pedoman AHSP bidang PU
Istilah Harga Pengertian

Harga Hasil perhitungan seluruh volume pekerjaan


Perkiraan dikalikan dengan harga satuan ditambah
Sendiri (HPS) dengan seluruh pajak dan keuntungan.
atau Owner’s
estimate
Harga Perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
Perkiraan dihitung secara profesional oleh perencana yang
Perencana digunakan sebagai salah satu acuan dalam
(HPP) atau melakukan penawaran suatu pekerjaan tertentu
engineering’s
estimate
 Kelompok bahan bangunan:
 Bahan baku : batu, pasir, semen, baja tulangan, dll
 Bahan olahan: agregat kasar/halus, campuran beton,
campuran aspal, dll
 Bahan jadi: tiang pancang, geosintektik, dll

 Pekerjaan Cipta Karya :


 Material diterima di lokasi kerja dan siap digunakan. Tidak
perlu analisis harga bahan.

 Pekerjaan Bina Marga dan Bangunan Air:


 Perlu analisis harga bahan olahan

Informasi Harga satuan dasar bahan:


Data publikasi, pabrikan,
 Kualifikasi tenaga kerja :
 kelompok kerja utama :pekerja, tukang, mandor, kepala
tukang
 kelompok kerja pendukung

 Standar upah: upah + tunjangan (makan,


transport, pengobatan,akomodasi sementara,
perlengkapan K3)
 Hari orang standar :
 Orang hari (OH) atau orang jam (OJ).
 Jumlah hari kerja: 25 hari per bulan
 Orang hari standar adalah 8 jam (7 jam kerja efektif dan 1
jam istirahat)
 OJ = upah orang per hari/ 7 jam kerja

 Koefisien tenaga kerja : tergantung produktivitas


 Rasio mandor : pekerja = 1: 20 sampai 1 : 10
 Rasio kepala tukang : pekerja = 1 : 10
 Faktor pengaruh : jenis peralatan,
efisiensi kerja, kondisi cuaca, lokasi,
jenis material.
 Pekerjaan cipta karya:
 Manual (alat sederhana).
 Penggunaan alat berat dihitung dengan
sistem sewa
 Pekerjaan bina marga dan bangunan air
 Dilakukan secara mekanis
 Produktivitas alat
1. Kebutuhan bahan untuk setiap satuan volume
pekerjaan
2. Kebutuhan waktu untuk menyelesaian setiap
satuan volume pekerjaan

Berdasarkan :
suatu metode kerja dan asumsi-asumsi dalam suatu spesifikasi
teknik, gambar desain dan komponen harga satuan
PRODUKTIVITAS : DEFINISI DAN KOMPONEN

INPUT PROSES OUTPUT

OUTPUT
PRODUKTIVITAS 
INPUT

Kuantitas hasil kerja


Jumlah tenaga
kerja PROSES Misal, pek. pasangan bata (m2), pek.
pengecoran (m3), pek. plesteran
Orang-hari (OH)
(m2), dsb
PRODUKTIVITAS:
TENAGA KERJA DAN PERALATAN

 Faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja:


pengalaman, ketrampilan, moral, nilai dan kompleksitas
proyek, kondisi cuaca dan topografi, kualitas dari
pengawasan, repetisi pekerjaan, dll
 Faktor yang mempengaruhi produktivitas peralatan:
spesifikasi, kemajuan pekerjaan, tingkat kepentingan
pekerjaan, jenis material, ketersediaan ruang, mobilitas
dan ketersediaan peralatan, kemampuan alat, jumlah
shift, jarak material yang harus diangkut, kemiringan,
kondisi cuaca, hambatan-hambatan, waktu standby, biaya
mobilisasi dan demobilisasi.

Sumber: Andreas (2014)


Pengukuran tidak Metoda Pengukuran Produktivitas

Estimasi Pengalaman
langsung

Catatan terdahulu Data rekaman perusahaan

Data historis Laporan harian/ mingguan

Merekam urutan-urutan aktivitas, metoda kerja yang


Motion and time study digunakan dan waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan.
Merekam jumlah waktu yang digunakan untuk
Pengukuran langsung

Time study
melaksanakan pekerjaan.
Mencatat waktu kerja selama selang waktu tertentu
secara sampling dan mengklasifikasikan aktivitasnya ke
Work sampling
dalam aktivitas productive, supporting, dan non-
productive
Method productivity Mencatat jumlah waktu dan jenis tundaan, serta volume
delay model hasil kerja dalam satu siklus
Teknik wawancara pada mandor/ tukang menggunakan
Questionaire
kuesioner
Contoh pengukuran metoda time study

Perhitungan produktivitas Tukang A

Durasi produktif 0:31:18

quantity hasil kerja 2 lapis 3 m

quantity hasil kerja 1,29 m2

Total waktu kerja 0,5217 jam

produktivitas 2,4728 m2/jam

jam efektif per hari 5 jam


unit produktivitas per hari 0,081 OH
PERMASALAHAN DALAM MENENTUKAN
STANDARISASI PRODUKTIVITAS

1. Proyek konstruksi berbeda karakter dengan proyek manufaktur. Sulit


mengukur produktivitas tenaga kerja karena pemakaian tenaga kerja
tidak tetap
2. Dari beragam teknik pengukuran produktivitas yang ada lebih cocok
untuk proyek manufaktur. bagaimana memilih salah satu teknik
pengukuran tersebut yang sesuai dengan sistem kelompok pekerja
yang lazim digunakan meliputi mandor, tukang dan pembantu tukang
3. Data faktual di lapangan, pengukuran produktivitas tidak dilakukan
karena dianggap rumit dan kompleks. Setiap proyek konstruksi
mempunyai keunikan masing-masing yang tidak sama sehingga sulit
distandarkan
MATERIAL (BAHAN) BANGUNAN
 Material: item yang secara fisik menjadi bagian permanen
dari bangunan
 Pendukung: item yang digunakan selama proses
konstruksi tetapi bukan merupakan bagian permanen
dari bangunan; contoh bekisting
 Menetapkan harga material: unit price material dapat
diperoleh dari berbagai sumber
 Menetapkan harga harus memperhitungkan waste dan
loss
1. Memasukan ke dalam unit price material tanpa mengubah
volume
2. Memasukan ke dalam volume tanpa mengubah unit price
material

Sumber: Andreas (2014)


Tingkat Risiko -Pelaku Proyek - Tingkat Kreatifitasnya

Sumber:http://manajemenproyekindonesia.com
1. Data lapangan
2. Fasilitas yang tersedia di lapangan
3. Memahami gambar rencana dan spesifikasi teknis
4. Menyusun uraian pekerjaan
5. Menghitung volume tiap pekerjaan
6. Menentukan harga satuan (bahan upah, alat)
7. Menganalisis Rincian Biaya langsung
8. Menganalisis Biaya tidak langsung
9. Menyusun Rekapitulasi
1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta
kemampuan pasar untuk menyediakan bahan/ material
konstruksi secara kontinu.
2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang
berlaku di daerah lokasi proyek dan atau upah pada umumnya
jika pekerja didatangkan dari luar daerah lokasi proyek.
3. Melakukan perhitungan analisis bahan dan upah dengan
menggunakan analisis yang diyakini baik oleh si pembuat
anggaran. Dapat digunakan pedoman AHSP.
4. Melakukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan
memanfaatkan hasil analisis satuan pekerjaan dan daftar
kuantitas pekerjaan.
5. Membuat rekapitulasi.
DEVIASI DALAM ESTIMASI BIAYA
Hasil estimasi seorang estimator tidak harus selalu sama dengan estimator
lainnya karena pengalaman, perspektif, asumsi, pengetahuan, organisasi,
tujuan yang dimiliki dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya

1. Perhitungan jumlah
2. Harga material
3. Perkiraan produktivitas kerja
4. Metoda kerja
5. Biaya peralatan produksi
6. Biaya pekerjaan tak langsung
7. Bayaran untuk sub-kontraktor
8. Bayaran untuk supplier material
9. Ketidakpahaman kondisi lokasi
10. Faktor-faktor yang bersifat lokal
11. Biaya yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan
12. Biaya-biaya awal pelaksanaan
13. Overhead
14. Perhitungan keuntungan
15. Dan lain-lain 25
VOLUME PEKERJAAN

 Menghitung jumlah material dan macam pekerjaan


dengan satuan berbeda-beda
 Satuan yang digunakan: satuan panjang (m1) , luas
(m2), isi (m3), buah (bh), unit, berat (kg), Lumsum (Ls)

 Contoh:
 Persiapan lahan : Vol = panjang x lebar [m2]
 Pemasangan bouplank: Vol = (pj+2)2 + (lbr+2)2 [m1],
bouplank dipasang ditambah 1 m kiri kanan
 Galian tanah: Vol = lbr x tgg x pj [m3]
 dll
 Konsisten dalam dimensi
 Beri tanda cek untuk bagian gambar yang telah dihitung
 Perhitungan berdasarkan batas-batas bangunan, tinggi
total dan luas total
 Menentukan jumlah material terbuang dilakukan pada
akhir estimasi
 Ukuran yang tersedia tidak sesuai dengan yang diperlukan. Misal 10
balok kayu panjang 4 m, di pasaran tersedia 5 m, maka terbuang 10
balok dengan panjang 1m
 Tempat pemasangan berbeda. Beton untuk fondasi lebih banyak
terbuang dibandingkan untuk balok atau kolom karena ketidak-
stabilan tanah.
 Prosedur manajemen material yang kurang baik seperti pekerjaan
ulang.
Contoh luas dinding 60 m2.

Pedoman
AHSP

Bahan Sat. Koef. Total vol.


Pekerja OH 0,300 18
Tk. batu OH 0,100 6
Bahan Sat. Koef. Total vol. Kepala tk. OH 0,010 0,6
Bata merah m3 70,000 4200 Mandor OH 0,015 0,9
(5082 bata)
Semen portland Kg 11,500 690 Bahan Total vol. Dlm 5 hari

Pasir pasang m3 0,043 2,58 Pekerja 18 4 org


Tk. batu 6 2 org
Bila diperlukan Kepala tk. 0,6 1 org
pekerjaan selesai 5 hari
Mandor 0,9 1 org
BAGIAN 2 :INDEX BIAYA KONSTRUSKSI
DEFINISI

Menurut Imam Soeharto (1997), indeks harga adalah angka perbandingan harga
pada suatu waktu (tahun tertentu) terhadap harga pada waktu (tahun) yang
digunakan sebagai dasar.

Penentuan indeks harga berdasarkan waktu memerlukan tiga hal, yaitu: harga di
tahun tertentu, harga di tahun dasar, dan indeks harga tahun dasar:

Indeks harga tahun dasar diberi nilai 100% atau 1 (satu) pada perhitungan indeks
harga, ada dua faktor yang perlu mendapat perhatian dalam memilih tahun dasar
yaitu:
1. Tahun dasar hendaknya dipilih pada keadaan normal dan keadaan ekonomi stabil,
karena tahun dasar dinilai 100% atau 1 (satu).
2. Tahun dasar yang hendak dijadikan dasar perbandingan jangan terlalu jauh dari
tahun yang diperbandingkan karena apabila terlalu jauh akan menimbulkan
beberapa konsekuensi yang menjadikan hasilnya meragukan (Santosa dan
Muliawan, 2007).
RUMUSAN INDEX HARGA:
Index Biaya Konstruksi

Index Biaya Konstruksi :merefleksikan perbandingan perubahan harga dari


waktu ke waktu suatu produk barang atau jasa yang sifatnya tetap.

Indeks ini sangat bermanfaat bagi kepentingan penyesuaian atau perkiraan


biaya aktivitas konstruksi di masa mendatang.

Ada dua indeks yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang
berhubungan dengan indeks biaya konstruksi, yaitu
1. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Konstruksi
2. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK).

IHPB konstruksi bersifat periodikal dan dalam skala negara, artinya tidak
ada IHPB konstruksi per provinsi atau per kabupaten/kota. Sedangkan IKK
merupakan indeks spasial yang terbagi per provinsi dan kabupaten/kota.

(laporan penelitian Penyusunan Index Biaya Konstruksi Rumah Sederhana Tapak, Pusat Litbang Perumahan
INDEX KEMAHALAN KONSTUKSI

Menurut BPS (2015), IKK digunakan untuk mengukur tingkat kesulitan


geografis suatu daerah, semakin sulit letak geografis suatu daerah
maka semakin tinggi pula tingkat harga di daerah tersebut. Tidak ada
dua gedung kantor yang identik atau jembatan yang sama persis
karena masing-masing memiliki karakter dan desain yang dibuat khusus
untuk ditempatkan pada lokasi masing-masing.
No Rincian Metode Metode Tahun Metode Tahun 2015-
Tahun < 2013-2014 2016
2012
1. Jumlah 22 33 (komoditas ≠ 33 (komoditas ≠
Komoditas komoditas= kualitas) kualitas)
kualitas
2. Sewa Alat 4 6 6
3. Jenis Pekerja 7 7 7
4. Jenis Upah Upah Upah dan Upah
tunjangan
5. Jenis Alat Kondisi 2003 Disesuaikan dg Disesuaikan dg
kondisi mutakhir kondisi mutakhir
6. Penimbang BoQ 2003 BoQ 2011/12 tiap BoQ Nasional
Nasional kabupaten/kota
7. Formula EKS CPD CPD
8. Spek Barang Merek Kontent (SNI, dsb) Kontent (SNI, dsb)
10. Rekon data Internal BPS Narasumber Pakar Narasumber Pakar
Sumber: BPS, 2016
11. Frekuensi April Januari, April, Juli, Januari, April, Juli,
survei Oktober Oktober
Sumber: BPS, 2017
12. Referensi Samarinda Samarinda Surabaya
area
INDEX HARGA PERDAGANGAN BESAR (1)

Indeks Harga Perdagangan Besar/Grosir (IHPB)


angka indeks yang menggambarkan besarnya perubahan harga pada tingkat
harga perdagangan besar/harga grosir dari komoditas-komoditas yang
diperdagangkan di suatu negara/daerah. Komoditas tersebut merupakan
komoditas produksi dalam negeri, yang diimpor, baik dipasarkan di dalam
negeri ataupun diekspor (BPS, 2015).

Menurut BPS (2015). IHPB konstruksi merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk memantau perkembangan harga bahan bangunan.
Ada lima kelompok bangunan dalam IHPB Konstruksi, yaitu:
 Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal,
 Bangunan pekerjaan umum untuk pertanian,
 Bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan,
 Bangunan listrik, gas, air, dan komunikasi,
 Bangunan lainnya.
INDEX HARGA PERDAGANGAN BESAR (2)
HARGA SATUAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) adalah


standar harga satuan tertinggi untuk biaya pelaksanaan
kontruksi fisik per meter persegi pembangunan bangunan
gedung/rumah negara dan per meter panjang bangunan pagar
gedung/rumah negara dan diberlakukan sesuai dengan
klasifikasi, lokasi, dan tahun pembangunannya.
Berdasar Kepmen Kimpraswil No.
403/2002:
• Rumah Sederhana Sehat Tembok
• Rumah Sederhana Sehat ½ Tembok
• Rumah Sederhana Sehat Rumah
Kayu tidak Panggung
• Rumah Sederhana Sehat Kayu
Panggung
Rumah Tembok:
RIT-2 T. 21
RsS-1 T. 28
RsS-2 T. 36

Studi ini memiliki


keterbatasan diantaranya
asumsi item biaya
terdistribusi normal dan
bangunan yang berbasis
semen (tdk
mempertimbangkan bahan
bangunan lokal)
Simulasi Monte Carlo Mulai Item Biaya dan
Parameternya

1000 iterasi dengan


koefisien variasi 10% Desain Rumah
Sederhana Sehat
Menghitung Volume Menghitung Analisis
Pekerjaan Harga Satuan
Berdasar Kepmen
Pekerjaan
Kimpraswil 403/2002

Analisis Sensitivitas
R 2  1r1   2 r2    n rn Regresi Linier Output Data
Simulasi Item Biaya Langsung
dan Penentuan Item
Simulasi Biaya
Langsung Total
Biaya Langsung yang
yang Paling Berpengaruh dengan metode Monte
i=koefisien regresi standar item i, terhadap Biaya Total
Paling Berpengaruh
Carlo 1000 iterasi
ri=koefisien korelasi Spearman item i
Menyusun Indeks
Formulasi Indeks Biaya
Biaya Konstruksi
Ekstrak Koefisien Konstruksi Rumah
Rumah Sederhana
Regresi Sederhana

Zeronintercept Linear Regression


C  b1 X1  b2 X 2   bm X m Mencari Korelasi antara
Indeks Biaya Konstruksi
Selesai Rumah Sederhana
dengan IKK BPS dan
C=biaya langsung RST, bi=koefisien regresi HSBGN
item terpilih i, Xi=harga item biaya terpilih i.
Analisis Sensitivitas
menggunakan Koefisien
determinasi R2
m m

IBKk ,t    bi X i ,k ,t  bi i , K ,T  100
X
 i 1 i 1 

dengan IBKk,t = IBK pada kota k periode t, Xi,k,t


= harga item i pada lokasi k periode t,
Xi,K,T=harga item pada lokasi basis K periode
basis T
Nilai Koefisien Tingkat Kekuatan Korelasi
Korelasi
0,00 Tidak ada korelasi
0,01 – 0,09 Korelasi kurang berarti
0,10 – 0,29 Korelasi lemah
0,30 – 0, 49 Korelasi moderat
0,50 – 0,69 Korelasi kuat
0,70 – 0,89 Korelasi sangat kuat
>0,90 Korelasi mendekati
sempurna
 Sensitivitas Item Biaya

Koefisien Determinasi Metode Pratt


Koef. Kumulat
Korelasi Koef. Produk if
Item Biaya (β) Regresi (r) (β.r) (β.r)
Upah Pekerja 0.536 0.562 0.30 0.3012
Upah Tukang 0.405 0.415 0.17 0.4693
Kayu Kelas
II 0.516 0.516 0.27 0.7356
Batako 0.19 0.203 0.04 0.7741
Semen 0.257 0.237 0.06 0.8350
Besi Beton 0.237 0.205 0.05 0.8836
Rumah Tembok Tipe 36
Koefisien Determinasi Metode Pratt
Koef. Kumulat
Korelasi Koef. Produk if
Item Biaya (β) Regresi (r) (β.r) (β.r)
Upah Pekerja 0.605 0.588 0.36 0.3557
Upah Tukang 0.357 0.415 0.15 0.5039
Kayu Kelas
II 0.496 0.504 0.25 0.7539
Batako 0.174 0.25 0.04 0.7974
Semen 0.194 0.233 0.05 0.8426
Besi Beton 0.156 0.191 0.03 0.8724
Rumah Tembok Tipe 28,8
Koefisien Determinasi Metode Pratt
Koef. Kumulat
Korelasi Koef. Produk if
Item Biaya (β) Regresi (r) (β.r) (β.r)
Upah Pekerja 0.571 0.604 0.34 0.3449
Upah Tukang 0.336 0.375 0.13 0.4709
Kayu Kelas
II 0.517 0.517 0.27 0.7382
Batako 0.158 0.19 0.03 0.7682
Semen 0.248 0.214 0.05 0.8213
Besi Beton
Rumah0.197Tembok
0.177 0.03
Tipe 21 0.8561
Sensitivitas Item Biaya (Metode Pratt)
0.40

0.35

0.30

0.25

0.20

0.15

0.10

0.05

0.00
Upah Pekerja Upah Tukang Kayu Kelas II Batako Semen Besi Beton

T. 36 T28,8 T21
Data 285 Kabupaten dan Kota
Bahan Harga Th. 2016 (Rp) Indeks Tahun 2016
Satuan Jenis
Bangunan/Upah Min Max Rata-rata Rata-
1.800. Indeks Min Max
Kayu kelas II M3 8.500.000 4.404.366 rata
000
Semen Kg 1.088 40.930 2.014 IBK Tipe 36 69 902 114

Batako Bh 1.402 39.800 5.991 IBK Tipe 67 108

Besi beton Kg 6.500 52.263 13.569 28,8 732


IBK Tipe 21 68 623 109
Upah pekerja OH 40.000 210.000
79.460 *IKK
DataBPS
251 Kabupaten81 455
dan Kota 107
Upah Tukang OH 54.600 300.000 102.162
HSBGN* 31 238 86
500
400

IKK BPS 2016


300
IBK RST VS IKK BPS
200
IKK BPS
2016 IBK36 100 y = 0.4673x + 53.903
Pearson 1 .901**
Correlation 0 R² = 0.8115
IKK BPS 2016 0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00
Sig. (2-tailed) .000
N 285 285 IBK-RST T 36
Pearson .901** 1
Correlation
IBK36
Sig. (2-tailed) .000 500
IKK BPS
N 2016 285 IBK28
285

IKK BPS 2016


400
Pearson 1 .883** 300
Correlation
IKK BPS 2016 200
Sig. (2-tailed) .000
N 285 285 100 y = 0.5619x + 46.352
Pearson .883** 1 0 R² = 0.7795
Correlation - 200.00 400.00 600.00 800.00
IBK28
Sig. (2-tailed) .000
IKK BPS
IBK-RST T 28
N 285 285
2016 IBK21
Pearson 1 .875**
Correlation 500
IKK BPS 2016
IKK BPS 2016
Sig. (2-tailed) .000 400
N 285 285 300
Pearson .875** 1 200
Correlation
IBK21
Sig. (2-tailed) .000
100
N 285 285 0 y = 0.6667x + 34.578
- R² = 400.00
200.00 0.7662 600.00 800.00
IBK-RST T 21
300
250

HSBGN 2016
200
150
IBK RST VS HSBGN 100 y = 0.354x + 48.247
Indeks 50 R² = 0.293
HSBGN 2016 IBK_T36
0
Indeks HSBGN 2016 Pearson 1 .541**
Correlation 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00
Sig. (2-tailed) .000 IBK-RST T36
N 251 251
300
IBK_T36 Pearson .541** 1
Correlation 250

HSBGN 2016
Sig. (2-tailed) .000 200
N 251 251 150
Indeks
HSBGN 2016 IBK_T28 100 y = 0.3751x + 47.352
Indeks HSBGN 2016 Pearson 1 .540**
Correlation 50 R² = 0.2917
Sig. (2-tailed) .000 0
N 251 251 - 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00
IBK_T28 Pearson .540** 1 IBK-RST T28
Correlation 300
Sig. (2-tailed) .000 250

HSBGN 2016
N 251 251
Indeks 200
HSBGN 2016 IBK_T21
150
Indeks HSBGN 2016 Pearson 1 .523**
Correlation 100 y = 0.4324x + 40.977
Sig. (2-tailed) .000 50 R² = 0.2732
N 251 251 0
IBK_T21 Pearson .523** 1 - 100.00 200.00 300.00 400.00
Correlation
IBK-RST T21
Sig. (2-tailed) .000
N 251 251
IKK BPS VS HSBGN Data IKK BPS dan HSBGN 2016
300
Indeks 250
HSBGN 2016 IKK BPS 2016 200

HSBGN
Indeks HSBGN 2016 Pearson 1 .496** 150
Correlation
100
Sig. (2-tailed) .000
50 y = 0.4995x + 34.246
N 251 251
0
R² = 0.2462
IKK BPS 2016 Pearson .496** 1 0 100 200 300 400

Correlation IKK BPS

Sig. (2-tailed) .000

N 251 251
 Item biaya yang berpengaruh signifikan terhadap biaya langsung total
sama untuk ketiga desain, yaitu upah pekerja, kayu kelas II, upah tukang,
semen, besi beton, dan batako. Pengaruh/sensitivitas 90%.
 Terdapat korelasi yang sangat kuat (mendekati sempurna) antara IBK-RST
dengan IKK BPS (koefisien korelasi ≈90%). Sedangkan korelasi antara IBK-
RST dengan HSBGN maupun IKK BPS dengan HSBGN hanya berkisar di
angka 50 %. Dengan demikian untuk perkiraan harga jual rumah sederhana
tapak khususnya yang melalui skim KPR FLPP sebaiknya menggunakan IBK-
RST atau IKK BPS.
 Hasil perhitungan IBK rumah sederhana tapak menunjukkan variasi IBK
yang cukup besar, ini dapat dijadikan pertimbangan bahwa penentuan
harga jual rumah FLPP tidak dapat diseragamkan.
 Presentasi AHSP Pekerjaan Umum, Agustus 2017, Wahyu Wuryanti, MT

 Andreas Wibowo, Arif Sabaruddin, Edi Nur, Rian Wulan 2013. Menuju Indek
Konstruksi Rumah Sederhana Murah : Seminar Nasional IX-2013 Teknik Sipil ITS
Peran Industri Konstruksi dalam menunjang MP3EIISBN 978-979-99327-8-5 I - 1

. Tim Kegiatan Litbang Puskim TA. 2017.Presentasi dan Laporan Penyusunan Index
Biaya Konstruksi Rumah Sederhana Tapak.

Anda mungkin juga menyukai