Anda di halaman 1dari 8

Proceeding Simposium Nasional IATMI

25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta


____________________________________________________________________________

Digital Well Analyzer Sebagai Inovasi Pengukuran Fluid Level


Untuk Mendukung Program Optimasi Produksi
Oleh:

Agus Amperianto, Alfian Mayando, Erick Yosniawan


PERTAMINA EP - UNIT BISNIS EP LIRIK
Kompleks Industrial PERTAMINA EP Region Sumatera Field Lirik
Jl. Raya Lintas Timur Sumatra, Lirik Area
Kabupaten Indragiri Hulu – Propinsi Riau
Telp. (0769) 7444105
e-mail : agus_amperianto@pertamina-ublirik.com

ABSTRAK

Pada suatu reservoir dengan tenaga pendorong air (Water Drive Mechanism), penurunan
tekanan reservoir dan berkurangnya pumped gross production, dapat diidentifikasi dari Pump
Submergence yang merupakan tidak optimalnya system injeksi yang diterapkan.
Hal lain yang dapat menyebabkan turunnya gross produksi bisa juga disebabkan oleh efisiensi
pompa yang berkurang karena kondisi reservoir atau time limit dari unit pompa tersebut. Oleh
karena itu dilaksanakan program peningkatan produksi melalui optimasi, sebagai upaya untuk
mengoptimalkan potensi produksi sumur-sumur tersebut.
Langkah – langkah yang ditempuh adalah penyesuaian kondisi operasi maupun desain
ulang pompa, dan melakukan re-evaluasi metoda pengangkatan. Untuk mengetahui potensi dari
suatu sumur, dipergunakan analisa dengan hasil pembacaan sonolog yang dikenal sebagai
DIGITAL WELL ANALYZER.
Melalui pembacaan DIGITAL WELL ANALYZER dapat dilakukan monitoring
ketinggian cairan / fluida yang berada di atas pompa (Fluid Above Pump), diidentifikasi
ketinggian kolom cairan pada saat tahapan produksi (Operation Fluid Level), serta mengetahui
pressure draw-down yang optimal, untuk perhitungan Productivity Index sumur Hal ini semua
diperlukan untuk pekerjaan optimasi produksi untuk sumur-sumur pada struktur lapangan tua
seperti SAGO – UBEP LIRIK, di Propinsi RIAU.

Keywords : Inovasi, Teknologi dan Aplikasi menuju Difertification Technology untuk Optimasi
Produksi

PENDAHULUAN

Struktur Sago mempunyai lapisan Banyak pertimbangan yang harus


produktif dimana umumnya dengan diperhatikan sebelum mengambil langkah-
mekanisme pendorong air (waterflooding). langkah yang akan dilaksanakan. Berapa
Sangat penting mengetahui produksi sumur kedalaman puncak cairan, apakah fluid level
saat ini dibandingkan terhadap potensinya. tersebut kolom minyak atau kolom air,
_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-24
Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta
____________________________________________________________________________

berapa besar tekanan sumur, dan berapa laju perangkat lunak : Well analyzer and Total
produksi maksimum yang mampu dicapai Well Management dari Echometer
sumur tersebut. Test analisa sumur Company.
merupakan upaya untuk mengambil langkah Keragaman pengangkatan buatan
dari pertimbangan – pertimbangan di atas. (artificial lift) diperlukan sebagai antisipasi
Bila ternyata ada potensi produksi peningkatan produksi dengan penggunaan
untuk tambahan produksi minyak tetapi daya yang optimal. Analisa biaya dilakukan
kapsitas atau kondisi operasi pompa (SRP, terhadap perubahan yang dilaksanakan di
ESP) terpasang tedak sesuai sehingga permukaan dan terhadap pemakaian daya
dilakukan re-desain baik di permukaan pompa (SRP, ESP).
maupun bawah permukaan dengan bantuan

SEJARAH LAPANGAN SAGO casing yang bocor, dan ikatan semen yang
jelek. Data perawatan sumur selama ini
Lapangan ini pertama dikelola oleh menunjukan bahwa kerusakan sebagian
SVPM, yang berkantor di Sungai Gerong, disebabkan oleh pasir.
Palembang, Sumatra Selatan dan berkantor Lebih dari 40% sumur produksi
pusat di 26th, Broadway, New York City, struktur Sago menunjukan potensi memiliki
USA. Kegiatan eksplorasi dimulai tahun masalah scale. Penyebab scale adalah
1925, pemboran eksplorasi pertama tercampurnya air yang tidak kompatibel dari
dilakukan pada tahun 1936. Sumur pertama lapisan yang berbeda, perubahan arah dan
yang menghasilkan minyak adalah sumur kecepatan aliran di sekitar perlubangan dan
LR-003. Pada tanggal 31 Maret 1941 masukan pompa (intake).
dilakukan test awal pada sumur LS-10 dan Karena sumur-sumur di struktur
menghasilkan minyak 850 BOPD dengan Sago merupakan sumur dengan sistem
kadar air 30 %. injeksi air yang idealnya air yang di
Lapangan Sago diperkirakan dengan injeksikan adalah + 60% dari total air
Initial Oil In Place (OOIP) sebesar terproduksi, tetapi karena terbatasnya
284.328.805 barel oil, dan Ultimate kapasitas pompa injeksi yang tersedia,
Recovery (UR) sebesar 213.246.603 barel disebabkan oleh terbatasnya jumlah pompa
oil dengan Recovery Factor (RF) sekitar injeksi yang ada untuk meng-cover injeksi di
75% dari jumlah awal minyak awal ditempat lapangan, sehingga menyebabkan
(OOIP). Terhitung jumlah produksi kecenderungan tinggi kolom cairan dalam
komulatif hingga bulan Desember 2004 formasi menurun yang mengakibatkan
sebesar 201.873.451 barel oil, maka cairan tekor.
diperkirakan sisa cadangan minyak pada 1
Januari 2005 adalah sebesar 11.373.152 METODA ANALISA PERILAKU
barel oil. FLUIDA DALAM SUMUR

PROBLEMA PRODUKSI Dari analisa Total Well


Management ini dapat diketahui tekanan
Problema pasir untuk struktur Sago casing, tinggi kolom cairan pada saat
mengalami peningkatan dengan cenderung operasi, tekanan yang masuk ke dalam
naiknya kadar air sebagai dampak dari pompa, tinggi kolom cairan diatas pompa,
injeksi air selain pasir dari lapisan produktif dan potensi maksimal di sumur.
dapat juga dari sisa pasir dari perekahan Identifikasi masalah dalam sumur –
hidraulik yang tidak termampatkan, atau dari sumur dapat dilihat dari perilaku cairan
_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-24
Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta
____________________________________________________________________________

dalam reservoir apakah cairan yang tekor (3)


atau penurunan efisiensi pompa karena scale
dan kepasiran. Dari laju produksi maksimum
yang di dapat dari LS – 010 pada (
STARTEGI OPTIMASI PRODUKSI gambar 1), maka dapat di ambil
keputusan mengganti pengangkatan
Strategi Optimasi produksi yang buatan SRP kapasitas 600 BFPD dengan
direncanakan untuk mencapai hasil produksi pompa ESP yang berkapasitas 2200
yang optimum dengan penempatan/alokasi BFPD dengan pump setting depth 1095
pompa yang sesuai dengan kapasitas ft.
maksimum dari sumur, sebagai bahan Merubah pump seting depth
rujukan digunakan data sumur LS – 010, karena pertimbangan dengan
yang sudah dilakukan optimasi dan LS – bertambahnya kapasitas akan bertambah
114 yang akan direncanakn optimasi, pula fluida yang akan terangkat maka
dengan langkah – langkah sebagai berikut : untuk mencegah terjadinya ketekoran
cairan pada sumur. Setelah dilakukan
1. Analisa perilaku fluida pada LS – 010 program sumur tersebut, lakukan
Dengan tes data acoustic didapat, dapat monitor terhadap perilaku cairan,
dilihat pada ( tabel 1) apakah submergence masih dalam batas
- SFL = 393,75 Ft aman
- Set Pump = 914 Ft Ternyata dari hasil pantauan pada
- OFL = 589,8 Ft (tabel 2 dan gambar 2) dapat
- WC = 97 % disimpulkan bahwa tinggi kolom cairan
Dari data di atas dapat di hitung: masih dalam batas yang aman karena
1,02 × (Mid perfo OFL ) × 14,2 fluida yang berada di atas pompa masih
PWF =
32,81 berada pada kedalaman 114,09 Ft atau
1,02 × (1752 589,8) × 14,2 sekitar 3 joint tubing, ini masih dalam
- =
32,81 posisi yang aman untuk pompa dari
= 513,05 Psi resiko cairan tekor. Dengan
(1) bertambahnya kapasitas pompa maka
1,02 × (Mid perfo SFL )× 14,2 fluida gross yang terangkat sebesar 2200
PS =
32,81 BFPD atau 66 BOPD, Total
1,02 × (1752 393,75) × 14,2 penambahan produksi minyak adalah
- =
32,81 sebesar 48 Barrels.
= 599,62 Psi
(2) 2. Analisa perilaku fluida pada LS – 114
- Pc = 13,08 Psi Dengan tes data acoustic didapat data
- Produktivity Index = 6,88 BFPD/Psi pada (tabel 3)
Qo - SFL = 786,6 Ft
Q max = - OFL = 803,8 Ft
2
Pwf Pwf - Set Pump = 1021 Ft
1 0,2 0.8
Ps Ps - WC = 97%
596 BFPD
=
513,05 513,05
2 Dari data di atas dapat di hitung:
1 0,2 0,8
599,62 599,62
= 2450,71 BFPD

_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-24
Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta
____________________________________________________________________________

1,02 × (Mid perfo OFL ) × 14,2


PWF =
32,81 PEMBAHASAN
1,02 × (1458 803,8) × 14,2
- =
32,81 Banyak perubahan – perubahan
= 288,8 Psi yang dilakukan sebagai upaya
(4) mempertahankan atau bahkan peningkatan
produksi seperti mengganti kapasitas pompa
1,02 × (Mid perfo SFL )× 14,2 yang sesuai dengan kapasitas dari sumur
PS =
32,81 agar dapat menghasilkan produksi yang
1,02 × (1458 786,6) × 14,2 optimum.
- =
32,81 Dukungan perangkat lunak,
= 296,39 Psi terhadap perubahan – perubahan yang
(5) dilakukan baik di permukaan maupun di
- Produktivity Index=32,53 BFPD/Psi bawah permukaan tidak terlepas dari
Qo penggunaan perangkat lunak seperti untuk
Q max = pengukuran tinggi puncak cairan dengan
2
Pwf Pwf digital echometer, juga untuk analisa kondisi
1 0,2 0.8
Ps Ps operasi pompa maupun re – desain pompa
247 BFPD sehingga analisa dari data produksi terhadap
=
288,8 288,8
2 setiap pekerjaan yang dilakukan di sumur
1 0,2 0,8 dapat segera dianalisa.
296,39 296,39
Penerapan dari analisa tinggi kolom
= 5418,144 BFPD cairan yaitu penyesuaian atau re – desain
(6) pompa, diversifikasi metoda pengangkatan
buatan , analisa biaya dan dukungan
Dari laju produksi maksimum perangkat keras dan lunak yang cukup
yang di dapat dari LS – 114 (gambar 3) secara berkelanjutan memberi keuntungan
maka dapat di ambil keputusan maksimal dari pengelolaan suatu lapangan
mengganti pengangkatan buatan SRP minyak dengan penggunaan teknologi yang
kapasitas 338 BFPD dengan pompa ESP tepat pada waktu yang tepat dengan biaya
yang berkapasitas 3500 BFPD dengan yang kompetitif.
pump setting depth 1210 ft.
Merubah pump seting depth
karena pertimbangan dengan KESIMPULAN
bertambahnya kapasitas akan bertambah
pula fluida yang akan terangkat maka 1. Aplikasi perangkat lunak well analyzer
untuk mencegah terjadinya ketekoran dari echometer, membantu melihat
cairan pada sumur. Setelah dilakukan peluang peningkatan produksi lebih
program sumur tersebut, lakukan lanjut seperti dengan menganalisa tinggi
monitor terhadap perilaku cairan, puncak cairan pada sumur.
apakah submerge masih dalam batas 2. Aplikasi perangkat lunak well analyzer
aman . dari echometer, membantu pemanfaatan
Dengan bertambahnya kapasitas dalam peningkatan produksi dengan
pompa maka diharapkan fluida gross redesain pompa maupun diversifikasi
yang terangkat sebesar 3500 BFPD atau metoda pengangkatan buatan.
105 BOPD, Total penambahan produksi
minyak adalah sebesar 98 Barrels.
_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-24
Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta
____________________________________________________________________________

3. Strategi pengukuran tinggi kolom cairan


dijadikan standard baku untuk teknik
produksi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kami sampaikan


kepada Bpk. Tubagus Nasiruddin selaku
General Manager UB-EP Pertamina Lirik,
Bpk. Handri Utama selaku Manager Operasi
UB-EP Pertamina Lirik, Bpk. Priyandoyo
selaku Field Manager UBEP Pertamina
Lirik, Bpk Ir. Agus Amperianto selaku
Kepala Operasi UBEP Pertamina Lirik yang
membuka peluang untuk seluruh karyawan
UBEP Lirik serta seluruh karyawan UBEP
Pertamina Lirik.

DAFTAR SIMBOL

OFL : Operation Fluid Level, feet


SFL : Static Fluid Level, feet
Qmax : Laju Produksi Maksimum, BFPD.
Ps : Tekanan statik, Psi.
Pwf : Tekanan Alir Dasar Sumur, Psi.
PI : Productivity Index, BFPD/Psi
WC : Kadar Air, %

DAFTAR PUSTAKA

Brown, K. E., “The Tecnology of Artificial


Lift Method” Vol. 4,Pennwell
Publishing Company, Tulsa, 1984.

Echometer Company, “Well Analyzer and


TWM Software”,Wichita Falls, Texas,
USA, 2003.

File file, Pertamina Unit Bisnis EP Lirik,


Indragiri Hulu, Riau, 2007

Sukarno, Pudjo., “Handout Teknik Produksi


II”, Fakultas Teknik Perminyakan,UPN
“Veteran”, Yogyakarta, 1988
_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-24
Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta
____________________________________________________________________________

TABEL 1. MONITORING FLUID LEVEL SUMUR SEBELUM WELL


SERVICE

SFL SDP OFL FAP


Sumur Tanggal Tanggal
Joint Feet (ftKB) Joint Feet (feet)

LS-010 24-Sep-99 12.50 393.75 1-Apr-07 914.00 18.72 589.8 324.2

TABEL 2. MONITORING FLUID LEVEL SUMUR LS-100 SESUDAH WELL SERVICE


SDP Time OFL FAP
(FtKB) (hours) Joint Feet Feet

1059.00 0.50 24.04 757.22 301.78


1.00 25.46 801.89 257.11
2.50 29.67 934.55 124.45
3.00 30.01 945.39 113.61
3.50 30.23 952.09 106.91
4.00 30.29 954.29 104.71
24.00 30.00 944.91 114.09

TABEL 3. MONITORING FLUID LEVEL SUMUR SEBELUM WELL


SERVICE

SFL SDP OFL FAP


Sumur Tanggal Tanggal
Joint Feet (ftKB) Joint Feet (feet)

LS-114 29-Apr-06 24.97 786.60 19-Apr-07 1021.00 25.52 803.8 217.2

_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-24
Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta
____________________________________________________________________________

KURVA IPR VOGEL LS-010


700

600

500

400
Pwf, Psi

300

200

100

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000

Qt, BFPD

GAMBAR 1. KURVA IPR LS-010

Grafik Monitoring Operation Fluid Level LS - 010


( Sesud ah we ll se rvice )
750
Operation Fluid Level (feet)

800

850

900

950

1000
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28
Time (hours)

GAMBAR 2. HASIL PEMANTAUAN TINGGI KOLOM CAIRAN SESUDAH


PERAWATAN SUMUR
_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-24
Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta
____________________________________________________________________________

KURVA IPR VOGEL LS-114


300

250

200

150
Pwf, Psi

100

50

0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Qt, BFPD

GAMBAR 3. KURVA IPR LS-114

_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-24

Anda mungkin juga menyukai