Anda di halaman 1dari 9

Makalah PENDIDIKAN PANCASILA

“SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA”

DISUSUN OLEH :
SISLIA NOVISKA KRISTINA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-nya,yang karena bimbingannyalah saya bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA”. Saya mengucapkan
terimakasih kepada ibu dosen selaku dosen mata kuliah.
Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang saya susun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini pada waktu yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu
kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan
separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat
ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat
dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya
sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-
lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat,
menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi
pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan
sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontiniu dan demokrasi dimana
seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem
pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa
mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk
menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu
relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari
rakyatnya itu sendiri.
2. Rumusan Masalah
Agar perumusan masalah ini tidak meluas maka penulis perlu membatasi ruang
lingkup masalah Sistem Pemerintahan ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian Sistem Pemerintahan.
2. Macam-macam Sistem Pemerintahan
3. Tujuan Sistem Pemerintahan Indonesia.
4. Kelebihan dan kelemahan sistem pemerintahan Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem Pemerintahan
Sistem adalah suatu keseluruhan, terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai
hubungan fungsional terhadap keseluruhan. Dengan demikian dalam usaha ilmiah
sistem adalah suatu tatanan atau susunan yang berupa suatu struktur yang terdiri
dari bagian-bagian atau komponen yang berkaitan antara satu dengan lainnya
secara teratur dan terencana untuk mencapai suatu tujun. Maka dalam arti yang
luas, pemerintahan adalah segala bentuk kegiatan atau aktifitas penyelenggaraan
negara yang dilakukan oleh organ-organ negara yang mempunyai otoritas atau
kewenangan untuk menjalankan kekuasaan. Pengertian pemerintahan seperti ini
mencakup kegiatan atau aktifitas penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh
eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Dalam arti yang sempit, pemerintahan
adalah aktivitas atau kegiatan yang diselenggarakan oleh fungsi eksekutif,
presiden ataupun perdana menteri, sampai dengan level birokrasi yang paling
rendah tingkatannya. Dari dua pengertian tersebut, maka dalam melakukan
pembahasan mengenai pemerintahan negara titik tolak yang dipergunakan
adalah dalam konteks pemerintahan dalam arti luas. Yaitu meliputi pembagian
kekuasaan dalam negara, hubungan antar alat-alat perlengkapan negara yang
menjalankan kekuasaan tersebut.
Dengan demikian, jika pengertian pemerintahan tersebut dikaitkan dengan
pengertian sistem, maka yang dimaksud dengan sistem pemerintahan adalah
suatu tatanan atau susunan pemerintahan yang berupa suatu struktur yang terdiri
dari organ-organ pemegang kekuasaan di dalam negara dan saling melakukan
hubungan fungsional di antara organ-organ tersebut baik secara vertikal maupun
horisontal untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Jadi, sistem
pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara,
hubungan antar lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negaradalam mencapai
tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan. Tujuan pemerintahan negara
pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan negara. Misalnya, tujuan
pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
2. Macam-macam Sistem Pemerintahan Negara.
Sistem pemerintahan negara dibagi menjadi 6 bagian, yaitu:
 Sistem Pemerintahan Presidensial
Negara republik menganut sistem ini. Sistem yang memilih kekuasaan eksekutif
lewat pemilihan umum. Pada sistem ini rakyatlah yang memilih siapa
presidennya. Nantinya presiden akan menjalankan perannya sebagai kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan.
Memiliki kewenangan memilih dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan.
Presiden juga mendapatkan jaminan konstitusi sehubungan kewenangannya
dalam bidang legislatif. Negara Indonesis menganut sistem ini.
 Sistem Pemerintahan Parlementer
Di sistem ini parlemennya memegang peranan yang sangat penting. Perdana
menteri dipilih dan diangkat oleh parlementer. Demikian pula sebaliknya
parlemen bisa memberhentikannya dengan cara memberikan statement “mosi
tidak percaya”.
Di dalam sistem parlemen dimungkinkan ada perdana menteri dan presiden
namun di sini presiden hanya bertindak selaku kepala negara. Negara Jepang,
Malaysia, Belanda adalah negara-negara yang memegang sistem ini.
 Sistem pemerintahan Semi Presidensial
Merupakan gabungan dari sistem Presidensial dan Parlementer. Karena
presidennya dipilih oekh rakyat menjadikannya memiliki kekuasaan yang luas dan
kuat. Bersama-sama dengan perdana menteri presiden menjalankan
kekuasaannya. Yang menganut sistem ini adalah negara Perancis.
 Sistem Pemerintahan Komunis
Dalam sistem komunis semua sistem pemerintahan dikendalikan penuh oleh
partai komunis. Partai komunis ini bertindak anti kapitalis. Kekuasaan akan
berlangsung secara penuh, tidak mengakui kepemilikan akumulasi modal pada
individu.
 Sistem pemerintahan Demokrasi Liberal
Kebebasan individu sangat ditonjolkan dalam sistem ini. Demokrasi liberal disebut
juga dengan demokrasi konstitusional. Individu akan dilindungi hak-haknya oleh
undang-undang atau konstitusi. Apapun keputusan yang diambil oleh pemerintah
jangan sampai melanggar kebebasan individu. Amerika Serikat dan negara-negara
persemakmuran menjalankan sistem ini.
 Sistem Pemerintahan Liberal
Liberal di sini maksudnya bebas. Kebebasan dalam segala hal, persamaan hak-hak
dan berpolitik. Sistem liberal sangat menentang keras adanya pembatasan yang
dilakukan oleh pemerintah dan agama.
3. Tujuan Sistem Pemerintahan Indonesia
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau
tujuan negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.
Lembaga-lembaga yang berada dalam satu system pemerintahan Indonesia
bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari
pemerintahan di negara Indonesia

4. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia


1) Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia
· Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.
· Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak
dibayangi krisis kabinet.
· Presiden tidak dapat memberlakukan dan atau membubarkan DPR.
2) Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia
· Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di
tangan Presiden.
· Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif
presiden.
· Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.
· Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat
perhatian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang
bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya
tujuan penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem
politik meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan
yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen,
pemilu, dan dewan menteri.
Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua, yaitu
presidensial dan ministerial (parlemen). Pembagian sistem pemerintahan
presidensial dan parlementer didasarkan pada hubungan antara kekuasaan
eksekutif dan legislatif. Dalam sistem parlementer, badan eksekutif mendapat
pengwasan langsung dari legislatif. Sebaliknya, apabila badan eksekutif berada
diluar pengawasan legislatif maka sistem pemerintahannya adalah presidensial.
Dalam sistem pemerintahan negara republik, lebaga-lembaga negara itu berjalan
sesuai dengan mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistem pemerintahan
negara monarki, lembaga itu bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang berbeda.

B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak kekurangan
dan jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat lah penulis harapkan terutama dari bapak dosen
pembimbing dan rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan
menambah wawasan kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan
http://www.triwahyu.web.id/2012/sistem-pemerintahan-indonesia.html
http://41707011.blog.unikom.ac.id/sistem-pemerintahan.1ay

Anda mungkin juga menyukai