Anda di halaman 1dari 9

Tingkat Kepuasan Konsumen

Terhadap Kualitas Pelayanan Minimarket


Ety Sufiyanti1*, A. Jalaludin Sayutu2 dan Ayu Oka Windarti 3
1
Jurusan Administrasi, Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
2
Jurusan Administrasi, Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
3
Jurusan Administrasi, Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Abstract:
This study determine the level of customer satisfaction towards service quality at Minimarket
Mutiara Indah Palembang, with purpose to determine how percentage level of customer
satisfaction, and also to determine what kind of service quality dimension which had dominant.
Collected data had used quesioner with the respondent 60 people, and the technique of
collected sample used Non Probability Sampling with Accidental Sampling method. Based on
the result known that average percentage from every dimension were tangible dimension was
65,1 %, reability dimension was 74%, responsiveness dimension was 79,8 %, assurance
dimension was 74,2 % and empathy dimension was 75,6%. So, dimension which has dominant
at Minimarket Mutiara Indah Palembang was responsiveness dimension with 79,8% to the fast
of employee to find product which customer want to bought.

Keywords: level of satisfaction, service quality

PENDAHULUAN Sedangkan Kotler dalam Nasution


Perkembangan dan persaingan dalam (2004:104), menyatakan bahwa kepuasan
dunia bisnis kian hari semakin ketat, ini konsumen adalah tingkat perasaan seseorang
merupakan salah satu dampak dari era setelah membandingkan kinerja atau hasil
globalisasi saat ini. Sebagai contoh yang ia rasakan dibandingkan dengan
contohnya terlihat pada perkembangan bisnis harapannya.
ritel seperti minimarket. Oleh karena itu Kepuasan konsumen sangat
masing-masing dari minimarket ini bersaing berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan.
bagaimana caranya agar dapat meningkatkan Karena jika kepuasan konsumen tidak
kepuasan konsumennya. Untuk dapat diperhatikan maka, konsekuensi yang akan
bersaing, pihak manajemen dari perusahaan diterima yaitu kosumen akan berpindah ke
ritel harus melakukan strategi bersaing untuk minimarket yang lain, dan juga
dapat memenangkan persaingan. Salah satu ketidakpuasan konsumen tersebut dapat
caranya yaitu dengan memperhatikan mempengaruhi calon konsumen yang lain,
kualitas pelayanan. sehingga dapat menyebabkan perusahaan
Menurut Garvin dan Davis dalam tidak dapat bertahan apabila tidak
Nasution (2004:41) kualitas adalah suatu diperhatikan pelayanannya. Sebaliknya jika
kondisi dinamis yang berhubungan dengan kepuasan konsumen diperhatikan dan
produk, manusia/tenaga kerja, proses, dan konsumen merasa puas maka, akan membuat
tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau konsumen untuk tetap menjalin hubungan
melebihi harapan pelanggan atau konsumen. dengan perusahaan, dengan kata lain
konsumen akan menjadi pelanggan setia dan
*Email korespondensi: tetap berbelanja di minimarket tersebut.
Ety Sufiyanti Berdasarkan uraian mengenai
etysofianti7@gmail.com
permasalahan diatas tadi, penulis ingin lebih

Jurnal Riset Bisnis dan Investasi


Vol. 3, No. 1, April 2017 43
ISSN 2460-8211
mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan a. Tindakan atau perbuatan yang
melalui dimensi-dimensi kualitas pelayanan ditawarkan satu kelompok kepada
menurut Parasuraman et.al dalam Lupiyoadi kelompok lain.
(2011:148) yaitu berupa dimensi bukti fisik
b. Aktivitas ekonomi yang menciptakan
(tangible), keandalan (reability),
ketanggapan (responsiveness), jaminan nilai serta menyediakan manfaat bagi
(assurance), dan dimensi perhatian pelanggan pada waktu dan tempat
(empathy), itu merupakan dimensi yang akan tertentu.
dianalisis lebih lanjut ke dalam penelitian ini. c. Suatu yang dapat dibeli dan dijual.
Dapat kita ketahui bahwa kualitas pelayanan Berdasarkan definisi diatas maka
mempunyai peranan yang sangat penting dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya jasa
bagi perusahaan dalam menciptakan merupakan suatu aktivitas atau kegiatan
kepuasan konsumen. Pada penelitian ini ekonomi yang tidak berwujud yang diberikan
peneliti ingin mengetahui tingkat kepuasan kepada konsumen untuk memenuhi
konsumen terhadap kualitas pelayanan pada kebutuhannya.
Minimarket Mutiara Indah Palembang. Menurut Griffin dalam Lupiyoadi
Permasalahan yang dapat dirumuskan pada (2011:6) mengatakan bahwa ada tiga
penelitian ini adalah: seberapa besar tingkat karakteristik jasa, diantaranya adalah sebagai
kepuasan konsumen terhadap kualitas berikut:
pelayanan pada Minimarket Mutiara Indah. 1. Intangibility (Tidak Berwujud)
Dimensi kualitas pelayanan manakah yang Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,
paling dominan terhadap kepuasan didengar, atau dicium sebelum jasa itu
konsumen pada Minimarket Mutiara Indah. dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah
nilai tak berwujud yang dialami
TINJAUAN PUSTAKA konsumen dalam bentuk kenikmatan,
Secara umum pemasaran dapat kepuasan, atau rasa aman.
didefinisikan sebagai salah satu kegiatan 2. Unstorability (Tidak Dapat Disimpan)
pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan Jasa tidak mengenal persediaan atau
baik itu perusahaan yang bergerak dalam penyimmpanan dari produk yang telah
bidang manufaktur ataupun perusahaan yang dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga
bergerak dalam bidang jasa untuk inseparability (tidak dapat dipisahkan)
mempertahankan kelangsungan hidup mengingat pada umumnya jasa
usahanya. Salah satu aspek yang penting dihasilkan dan dikonsumsi secara
dilakukan untuk menjaga kelangsungan bersamaan.
hidup usaha adalah menjaga kulitas 3. Customization (Kustomisasi)
pelayanan terhadap konsumen agar mereka Jasa sering kali didesain khusus untuk
puas, karena memberikan kepuasan terhadap kebutuhan pelanggan, misalnya pada jasa
konsumen dapat melingkupi pelayanan tepat asuransi dari kesehatan.
waktu, akurat, dan memuaskan.
Menurut Kotler dalam Lupiyoadi Kualitas Pelayanan
(2013:7), mendefinisikan bahwa “Jasa adalah Menurut Garvin dan Davis dalam
setiap tindakan atau kegiatan yang dapat Nasution (2004:41) kualitas adalah suatu
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, kondisi dinamis yang berhubungan dengan
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak produk, manusia/tenaga kerja, proses, dan
mengakibatkan perpindahan kepemilikan apa tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau
pun, produksi jasa mungkin berkaitan dengan melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
produk fisik atau tidak”. Lebih lanjut Feigenbaum dalam Nasution
Sedangkan pengertian jasa Menurut (2004:41), menyatakan bahwa kualitas
Lovelock dalam Wijaya (2012:5) ada 3 yaitu: adalah kepuasan konsumen sepenuhnya (full

Jurnal Riset Bisnis dan Investasi


Vol. 3, No. 1, April 2017 44
ISSN 2460-8211
customer satisfaction). Suatu produk Membiarkan konsumen menunggu tanpa
berkualitas apabila dapat memberi kepuasan ada alasan yang jelas menyebabkan
sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai persepsi negatif dalam kualitas
dengan apa yang diharapkan konsumen atas pelayanan.
suatu produk. 4. Jaminan (assurance) yaitu pengetahuan,
Menurut Kotler (2002:83) pelayanan kesopan santunan, dan kemampuan para
adalah setiap tindakan atau kegiatan yang pegawai perusahaan untuk
dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada menumbuhkan rasa percaya para
pihak lain, yang pada dasarnya tidak pelanggan kepada perusahaan. Hal ini
berwujud dan tidak mengakibatkan meliputi beberapa komponen antara lain
kepemilikan apapun. komunikasi (communication),
Berdasarkan definisi diatas, kualitas kredibilitas (credibility), keamanan
pelayanan adalah kegiatan yang berhubungan (security), kompetensi (competence), dan
dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses, sopan santun (courtesy).
dan tugas, serta lingkungan, yang pada 5. Perhatian (empathy) yaitu memberikan
dasarnya tidak berwujud dan tidak perhatian yang tulus dan bersifat
mengakibatkan kepemilikan apapun. individual atau pribadi yang diberikan
kepada para pelanggan dengan berupaya
Dimensi Kualitas Pelayanan memahami keinginan konsumen.
Dimensi Kualitas Pelayanan Menurut Dimana suatu perusahaan diharapkan
Parasuraman et.al dalam Lupiyoadi memiliki pengertian dan pengetahuan
(2011:148) ada 5 (lima) dimensi, yaitu: tentang pelanggan, memahami kebutuhan
1. Berwujud (tangible), yaitu kemampuan pelanggan secara spesifik, serta memiliki
suatu perusahaan dalam menunjukkan waktu pengoperasian yang nyaman bagi
eksistensinya kepada pihak eksternal. pelanggan.
Penampilan dan kemampuan sarana dan
prasarana fisik perusahaan yang dapat Kepuasan Konsumen
diandalkan keadaan lingkungan Menurut Abdullah dan Tantri
sekitarnya merupakan bukti nyata dari (2012:38), kepuasan adalah tingkat perasaan
pelayanan yang diberikan oleh pemberi seseorang setelah membandingkan kenerja
jasa, meliputi fasilitas fisik (gedung, produk (atau hasil) yang ia rasakan dengan
gudang, dan lain sebagainya), harapannya. Tingkat kepuasan merupakan
perlengkapan dan peralatan yang fungsi dari perbedaan antara kinerja yang
dipergunakan (teknologi), serta dirasakan dan harapan. Jika kinerja dibawah
penampilan pegawainya. harapan pelanggan akan tidak puas. Kalau
2. Keandalan (reability) yaitu kemampuan kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan
perusahaan untuk memberikan pelayanan akan puas. Apabila kinerja sesuai dengan
sesuai yang dijanjikan secara akurat dan harapan, pelanggan akan sangat puas, senang
terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan atau bahagia.
harapan pelanggan yang berarti ketepatan Engel dalam Nasution(2004:104),
waktu, pelayanan yang sama untuk mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan
semua pelanggan tanpa kesalahan, sifat merupakan evaluasi pembeli, di mana
yang simpatik, dan dengan akurasi yang alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya
tinggi. memberikan hasil (outcome) sama atau
3. Ketanggapan (responsiveness) yaitu melampaui harapan pelanggan, sedangkan
suatu kebijakan untuk membantu dan ketidakpuasan timbul apabila hasil diperoleh
memberikan pelayanan yang cepat tidak memenuhi harapan pelanggan.
(responsif) dan tepat kepada pelanggan, Sedangkan Kotler dalam Nasution
dengan peyampaian informasi yang jelas. (2004:104), menyatakan bahwa kepuasan

Jurnal Riset Bisnis dan Investasi


Vol. 3, No. 1, April 2017 45
ISSN 2460-8211
konsumen adalah tingkat perasaan seseorang produk perusahaan pesaing. Lalu ghost
setelah membandingkan kinerja atau hasil shopper tersebut menyampaikan
yang ia rasakan dibandingkan dengan temuannya mengenai kekuatan dan
harapannya. kelemahan produk dari perusahaan
Setiap konsumen berusaha untuk pesaing berdasarkan pengalaman mereka
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan dalam pembelian produk-produk
pemenuhan yang maksimal. Jumlah dan tersebut. Selain itu para ghost shopper
keanekaragaman barang yang dapat dipenuhi juga dapat mengamati dan menilai cara
bergantung pada besar pendapatan / perusahaan dan pesaingnya menjawab
penghasilan. pertanyaan pelanggan dan menangani
setiap keluhan.
Pengukuran Kepuasan Konsumen 4. Analisis kehilangan pelanggan
Ada empat alat untuk melacak dan Metode ini sedikit unik, perusahaan
mengukur kepuasan konsumen menurut berusaha menghubungi para
Kotler dalam (Tjiptono 2002;148), alat-alat pelanggannya yang telah berhenti
tersebut adalah: membeli atau yang beralih pemasok.
1. Sistem keluhan dan saran Yang diharapkan adalah akan
Perusahaan dapat menyediakan formulir diperolehnya informasi penyebab
yang berisi keluhan dan saran yan dapat terjadinya hal tersebut. Informasi ini
diisi di setiap pintu masuk, meja sangat bermanfaat dalam rangka
penerima tamu dan lain-lain. Formulir meningkatkan kepuasan dan loyalitas
tersebut diisi konsumen dengan keluhan konsumen.
dan saran mereka sehingga perusahaan
dapat mengetahui kesulitan-kesulitan BAHAN DAN METODE
yang dihadapi oleh konsumen terhadap Menurut Sugiyono (2008:115-116),
pelayanan perusahaan dan dapat pengertian populasi dan sampel adalah
mengambil tindakan untuk mengatasi sebagai berikut: Populasi adalah wilayah
masalahnya dan hal yang disarankan oleh generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
konsumen sebagai pemecahan masalah yang mempunyai kualitas dan karakteristik
yang dihadapi konsumen. tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
2. Survei kepuasan konsumen dipelajari dan kemudian ditarik
Melalui survei, perusahaan akan kesimpulannya. Populasi dalam penelitian
memperoleh tanggapan dan umpan balik ini adalah konsumen yang berbelanja di
secara langsung dari pelanggan dan juga Minimarket Mutiara Indah yang tidak
memberikan tanda positif bahwa diketahui jumlahnya karena Minimarket
perusahaan menaruh perhatian terhadap Mutiara Indah memiliki banyak konsumen.
para pelanggannya. Pengukuran Sampel adalah bagian dari jumlah
kepuasan melalui metode ini menurut karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Kotler, dapat dilakukan dengan beberapa tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
cara, yaitu: tidak mungkin mempelajari semua yang ada
a. Directly Reported Satisfaction pada populasi, misalnya karena keterbatasan
b. Derived Dissatisfaction dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
c. Problem Analysis menggunakan sampel yang diambil dari
d. Importance-performance Analysis populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel
3. Belanja Siluman (Ghost Shopping) itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
Metode ini dilaksanakan dengan cara untuk populasi. Untuk itu sampel yang
mempekerjakan beberapa orang (ghost diambil dari populasi harus betul-betul
shopper) untuk berperan dan bersikap mewakili.
sebagai pelanggan atau pembeli potensial

Jurnal Riset Bisnis dan Investasi


Vol. 3, No. 1, April 2017 46
ISSN 2460-8211
Dikarenakan jumlah populasi yang 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠. =
tidak diketahui pasti jumlahnya, maka untuk 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
menentukan jumlah sampel yang akan
digunakan sebagai responden dapat Menurut Yusi dan Idris (2009:80
menggunakan metode penentuan sampel intrepretasi persentase ini dapat
menurut (Sugiyono 2008:129), yang menggunakan kriteria pada Tabel 1.
menyatakan untuk menentukan sampel yang
tidak diketahui secara pasti jumlah HASIL DAN PEMBAHASAN
populasinya, maka peneliti dapat Untuk mengetahui identitas
menggunakan teori Roscoe, yaitu: responden berdasarkan jenis kelamin, berikut
adalah tabel identitas responden berdasarkan
𝑛 = ( Vx + Vy) x 10 usia.
Tabel 1 Kriteria Interpretasi
Keterangan:
n = Ukuran sampel No Skor/Angka Interpretasi
Vx = Jumlah variabel X (Dimensi kualitas 1 0%-20% Sangat Rendah
2 21%-40% Rendah
pelayanan yaitu dimensi tangible, realibility,
3 41%-60% Sedang
responsiveness, assurance, dan empathy)
4 61%-80% Tinggi
Vy = Jumlah variabel Y (kepuasan 5 81%-100% Sangat Tinggi
konsumen)
Tabel 2 Responden Berdasarkan Jenis
Maka akan diperoleh hasil sebesar: Kelamin
n = ( Vx + Vy) x 10 Jenis
No Jumlah Persentase
= (5+1) x 10 Kelamin
=6x1 1 Laki-laki 27 45%
= 60 sampel 2 Perempuan 33 55%
Total 60 100%
Teknik yang dilakukan dalam Sumber: Data Diolah, 2016
pengambilan sampel adalah teknik
nonprobability sampling, yaitu probabilita Berdasarkan Tabel 2 diatas diketahui
dari elemen tidak diketahui (Yusi dan Idris, bahwa jenis kelamin responden laki-laki
2009:67). Teknik pengambilan sampel yang berjumlah 27 orang atau 45 persen,
digunakan yaitu dengan metode accidental sedangkan yang berjenis kelamin perempuan
sampling. Accidental Sampling adalah yaitu sebanyak 33 orang atau 55 persen.
teknik penentuan sampel berdasarkan Untuk mengetahui identitas
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara responden berdasarkan usia, berikut adalah
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti tabel identitas responden berdasarkan usia.
dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui Tabel 3 Responden Berdasarkan Usia
cocok sebagai sumber data (Sugiyono, No Usia Jumlah Persentase
209:122). 1 < 20 Tahun 6 10%
Adapun perhitungan persentase 2 21-35 Tahun 12 20%
jawaban menggunakan rumus Riduwan 3 36-45 Tahun 39 65%
(2008:18) berikut: 4 > 46 Tahun 3 5%
Total 60 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 100 % Sumber: Data Diolah, 2016
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Jurnal Riset Bisnis dan Investasi


Vol. 3, No. 1, April 2017 47
ISSN 2460-8211
Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat dimensi bentuk fisik memilik persentase
diketahui bahwa usia responden didominasi sebesar 65,1 persen contohnya seperti
dari usia < 20 tahun yaitu 6 orang responden “tersedianya tempat parkir”, dimensi
atau sebesar 10 persen, sedangkan usia 21-35 keandalan sebesar 74 persen contohnya
tahun yaitu 12 orang atau sebesar 20 persen, seperti “ketepatan dalam memecahkan
usia 36-45 tahun yaitu 39 orang atau sebesar masalah konsumen”, dimensi ketanggapan
65 persen dan yang terakhir usia > 46 tahun sebesar 79,8 persen contohnya seperti
sebanyak 3 orang atau sebesar 5 persen dari “kecepatan karyawan dalam menemukan
keseluruhan responden. produk yang dicari”, dimensi jaminan adalah
Untuk mengetahui identitas sebesar 74,2 persen contohnya seperti”
responden berdasarkan pekerjaan, berikut Produk yang dijual terjamin mutu dan
adalah tabel identitas responden berdasarkan kualitas serta keasliannya”, dan terakhir
pekerjaan. dimensi perhatian yaitu sebesar 75,6 persen
contohnya seperti “karyawan dapat
Tabel 4 Responden Berdasarkan Pekerjaan berkomunikasi dengan baik dengan para
konsumen“. Jika ditampilkan dalam bentuk
No Usia Jumlah Persentase grafik, maka persentase pada setiap dimensi
Pegawai Negeri / adalah sebagai berikut jika dilihat dari
1 27 45%
Swasta Gambar 1. Dari hasil ini dapat diketahui
Pelajar /
2 9 15% dimensi yang paling dominan yaitu pada
Mahasiswa
dimensi ketanggapan (responsiveness) yaitu
Pengusaha /
3 18 30% kecepatan karyawan dalam menemukan
Wiraswasta
4 Lain-lain 6 10% produk yang dicari konsumen yaitu
Total 60 100% mendapatkan 89 persen dan persentase rata-
Sumber: Data Diolah, 2016 rata sebesar 79,8 persen tingkat kepuasan dari
konsumen Minimarket Mutiara Indah
Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui Palembang.
bahwa pekerjaan responden didominasikan
pegawai negeri / swasta sebanyak 27 orang KESIMPULAN DAN SARAN
responden atau 45 persen, pelajar / Berdasarkan hasil pengukuran
mahasiswa sebanyak 9 orang responden atau dimensi kualitas pelayanan pada Minimarket
15 persen, pengusaha / wiraswasta sebanyak Mutiara Indah Palembang diketahui bahwa
18 orang responden atau 30 persen, dan yang persentase rata-rata dari dimensi keandalan
terakhir lain-lain sebanyak 6 orang atau 10 (reability), dimensi ketanggapan
persen. (responsiveness), dimensi jaminan
Hasil pengukuran kepuasan (assurance), dan dimensi perhatian
konsumen secara keseluruhan dapat dilihat (empathy) sudah diatas 70 persen. Dari hasil
pada Tabel 5. Berdasarkan data yang pengukuran dimensi kualitas pelayanan pada
diperoleh dari 60 responden, karyawan Minimarket Mutiara Indah Palembang,
mempunyai pengetahuan terhadap kebutuhan diketahui bahwa dimensi ketanggapan
dan keinginan konsumen. Data juga (responsiveness) memiliki persentase rata-
menunjukkan bahwa responden menyatakan rata sebesar 79,8 persen seperti “kecepatan
ketanggapan karyawan dalam melayani karyawan dalam menemukan produk yang
keinginan konsumen tergolong tinggi. dicari konsumen” yang berarti memilik
Berdasarkan informasi dan persentase rata-rata yang paling tinggi
rekapitulasi tanggapan responden dan hasil dibandingkan dari empat dimensi lainnya,
skala pengukuran kepuasan konsumen secara dan ini juga membuktikan bahwa dimensi
keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 6. ketanggapan merupakan dimensi yang paling
Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa dominan.

Jurnal Riset Bisnis dan Investasi


Vol. 3, No. 1, April 2017 48
ISSN 2460-8211
Tabel 5 Rekapitulasi Jawaban dari Pertanyaan-pertanyaan pada Setiap Dimensi

Jumlah
No Indikator Total
TP KP CP P SP
Bukti Langsung (Tangible)
Letak miniarket yang strategis sehingga 0 0 19 24 17 60
1
mudah dijangkau
2 Tersedianya tempat parkir 23 27 10 0 0 60
Karyawan berpenampilan dengan rapi 0 15 18 21 6 60
3
Produk yang dijual lengkap dan mudah 0 1 18 23 18 60
4
ditemukan
Keandalan (Reability)
Kecepatan dan ketelitian karyawan kasir 1 3 22 24 10 60
1
dalam melayani konsumen
Karyawan mempunyai kemampuan untuk 2 4 20 23 11 60
2 memerikan pelayanan yang baik kepada
semua konsumen
Ketepatan dalam memecahkan masalah 1 2 19 22 16 60
3
konsumen
Ketanggapan (Responsiveness)
Ketanggapan karyawan dalam mmelayani 0 0 20 24 16 60
1
keinginan konsumen
Pemberian informasi yang jelas oleh 0 0 19 29 12 60
2
karyawan minimarket
Kecepatan karyawan dalam menemukan 0 0 3 27 30 60
3
produk yang dicari konsumen
Kesediaan karyawan untuk mendengarkan 1 5 18 24 12 60
4
keluhan dari konsumen
Jaminan (Assurance)
Keamanan konsumen yang terjamin selama 3 3 26 28 0 60
1 berbelanja di minimarket (adanya
security/petugas keamanan)
Tersedianya peralatan keamanan dan 0 3 18 21 18 60
2 keselamatan konsumen (CCTV, Alat
pemadam api, pintu darurat)
Produk yang dijual terjamin mutu dan 0 0 13 35 12 60
3
kualitas serta keasliannya
Karyawan berlaku ramah dan sopan santun 0 1 24 26 9 60
4
kepada konsumen
Perhatian (Empathy)
Karyawan dapat berkomunikasi dengan baik 0 1 20 27 12 60
1
dengan para konsumen
Waktu operasional (jam buka) minimarket 0 0 22 28 10 60
2
yang nyaman dan aman bagi konsumen
Pemahaman karyawan akan keluhan 0 3 20 27 10 60
3
konsumen
Karyawan mempunyai pengetahuan terhadap 0 2 22 26 10 60
4
kebutuhan dan keinginan konsumen
Sumber: Data Diolah, 2016

Jurnal Riset Bisnis dan Investasi


Vol. 3, No. 1, April 2017 49
ISSN 2460-8211
Tabel 6 Tabel Skala Pengukuran

Titik Rata-Rata
No Indikator Persentase Gol.
Puas
Bukti Langsung (Tangibles)
Letak miniarket yang strategis sehingga
1 79,3% Puas Tinggi
mudah dijangkau
Kurang Rendah
2 Tersedianya tempat parkir 35,7%
Puas
Tinggi 65,1%
3 Karyawan berpenampilan dengan rapi 66% Puas
Produk yang dijual lengkap dan mudah Tinggi
4 79,3% Puas
ditemukan
Keandalan (Reability)
Kecepatan dan ketelitian karyawan kasir
1 73% Puas Tinggi
dalam melayani konsumen
Karyawan mempunyai kemampuan untuk
2 memberikan pelayanan yang baik kepada 72,3% Puas Tinggi
semua konsumen
Ketepatan dalam memecahkan masalah 74%
3 76,7% Puas Tinggi
konsumen
Ketanggapan (Responsiveness)
Ketanggapan karyawan dalam melayani
1 78,7% Puas Tinggi
keinginan konsumen
Pemberian informasi yang jelas oleh
2 77,7% Puas Tinggi
karyawan minimarket
Kecepatan karyawan dalam menemukan Sangat Sangat
3 89%
produk yang dicari konsumen Puas Tinggi
Kesediaan karyawan untuk mendengarkan 79,8%
4 73,7% Puas Tinggi
keluhan dari konsumen
Jaminan (Assurance)
Keamanan konsumen yang terjamin
1 selama berbelanja di minimarket (adanya 66,3% Puas Tinggi
security/petugas keamanan)
Tersedianya peralatan keamanan dan
2 keselamatan konsumen (CCTV, Alat 78% Puas Tinggi
pemadam api, pintu darurat)
Produk yang dijual terjamin mutu dan
3 79,7% Puas Tinggi 74,2%
kualitas serta keasliannya
Karyawan berlaku ramah dan sopan
4 74,3% Puas Tinggi
santun kepada konsumen
Perhatian (Empathy)
Karyawan dapat berkomunikasi dengan
1 76,7% Puas Tinggi
baik dengan para konsumen
Waktu operasional (jam buka) minimarket
2 76% Puas Tinggi
yang nyaman dan aman bagi konsumen
Pemahaman karyawan akan keluhan
3 74,7% Puas Tinggi
konsumen
Karyawan mempunyai pengetahuan
4 terhadap kebutuhan dan keinginan 74,7% Puas Tinggi 75,6%
konsumen
Sumber: Data Diolah, 2016

Jurnal Riset Bisnis dan Investasi


Vol. 3, No. 1, April 2017 50
ISSN 2460-8211
74% 79.80% 74.20% 75.60%
65.10%

Bentuk Fisik Keandalan Ketanggapan Jaminan Perhatian

Gambar 1 Grafik Persentase Kepuasan Konsumen per Dimensi

Oleh karena persentase yang paling Lupiyoadi, R. (2011). Manajemen


dominan adalah dimensi ketanggapan Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba
(responsiveness) atau “kecepatan karyawan Empat
dalam menemukan produk yang dicari Lupiyoadi, R. (2013). Manajemen
konsumen” sebesar 79,8 persen, maka dari Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba
itu pihak perusahaan harus mempertahankan Empat
kualitas pelayanan pada dimensi tersebut. Nasution, M. N. (2004). Manajemen Jasa
Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia
DAFTAR PUSTAKA Riduwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika.
Abdullah, T. & Francis T. (2012). Bandung: Alfabeta
Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Rajagrafindo Persada Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung:
Daryanto. (2011). Manajemen Pemasaran. Alfabeta
Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Swastha, B. & Irawan. (2008). Manajemen
Sejahtera Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Handoko, T. H. (2003). Manajemen. Cetakan Liberty.
Kedelapanbelas. Yogyakarta: BPFE Tjiptono, F. (2002). Manajemen Jasa.
Hasibuan, M. S. P. (2007). Manajemen. Yogyakarta: ANDI
Jakarta: PT Bumi Aksara Wijaya, D. (2012). Pemasaran Jasa
Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran. Pendidikan. Jakarta: Salemba Empat
Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi Yusi, S. & Idris, U. (2009). Metodologi
Kotler, P. (2008). Manajemen Pemasaran. Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan
Jakarta: Prenhallindo Kuantitatif. Palembang: CitraBooks
Indonesia

Jurnal Riset Bisnis dan Investasi


Vol. 3, No. 1, April 2017 51
ISSN 2460-8211

Anda mungkin juga menyukai