Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dokter Pembimbing :
dr. Adi Rahmawan, Sp.OG
Disusun Oleh :
Syamson Jadzlan H. H2A014061
KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN KEPANITERAAN
ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
LAPORAN KASUS
“G2P1A0, 27 TAHUN, HAMIL 37 MINGGU
DENGAN GEMELLI DAN PRE EKLAMSIA”
Disusun Oleh:
Syamson Jadzlan H.
H2A014061
Tanggal : ……………………...
Pembimbing Klinik
PENDAHULUAN
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Kab. Kendal
Pekerjaan : Guru
Pendidikan : Sarjana
Status : Menikah
Tanggal masuk : 24 Oktober 2019
B. ANAMNESIS
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah Rutin
PLCR 10,7 %
Diff Count
E. RESUME
Pemeriksaan Leopold
I. Teraba dua bagian janin bulat, keras, kesan kepala, TFU
38cm
II. Sebelah kanan teraba punggung, sebelah kiri teraba
ekstremitas.
III. Teraba dua bagian janin bulat lunak (kesan bokong)
VT: ϕ 2 cm, KK (+), Lendir darah (-).
F. DIAGNOSIS
Belum inpartu
Gemelli
Preeklamsia
G. INITIAL PLAN
1) Ip Dx
Belum inpartu
Gemelli
Preeklamsia
2) Ip Tx
Infus RL 20 tpm
Inj. Cefazoline 2gr iv
PO dopamet 500 mg/8 jam jika TD ≥140/90 mmHg
Pro SCTP
3) Ip Mx
Monitoring KU, TTV, HIS, DJJ, PPV,
Monitoring tanda-tanda eklampsi dan komplikasinya
Monitoring pemberian terapi medikamentosa
4) Ip Ex
H. LAPORAN OPERASI
Langkah-langkah operasi :
- Penderita tidur terlentang di meja operasi dalam pengaruh spinal
anestesi
- Asepsis dan antisepsis daerah tindakan
- Tutup dengan duk steril kecuali pada daerah tindakan
- Insisi dinding abdomen dengan teknik pfanenstil
- Insisi diperdalam sampai cavum abdomen terbuka
- Insisi segmen bawah rahim secara sistematis diperluas kekanan dan ke
kiri secara tumpul, dengan meluksir pantat bayi,
- lahir bayi I perempuan, berat badan lahir 2440 gram, AS 8-9-10, pukul
01.47 WIB, dengan meluksir kepala, lahir bayi II perempuan bbl 2930
gr, AS 8-9-10, pukul 01.48 WIB.
- Placenta implantasi di fundus, dilakukan secara manual, kotiledon
lengkap.
- Bersihkan cavum uteri,kontraksi kuat.
- Jahit uterus secara double layer
- hitung alat dan kasa lengkap
- jahit luka operasi lapis demi lapis
- Operasi selesai
Follow Up
TINJAUAN PUSTAKA
Kehamilan Kembar
A. Definisi
Kehamilan kembar terdiri atas dua janin atau lebih. Kebanyakan adalah
kehamilan kembar dua (hampir 98%). Ibu dan janin pada kasus kehamilan
kembar lebih berisiko dibandingkan pada kasus kehamilan tunggal.
Kehamilan dan persalinan membawa risiko pada janin.1
B. Klasifikasi dan Etiologi
Klasifikasi kehamilan kembar dibuat berdasarkan jumlah janin,
jumlah ovum yang dibuahi, jumlah plasenta.
Kembar monozigotik/uniovular/identik terjadi akibat fertilisasi satu
ovum oleh satu spermatozoa yang kemudian membelah menjadi dua
struktur yang identik; karenanya, pasangan janin tersebut selalu
berjenis kelamin sama. Kedua janin dapat berbagi satu plasenta
(monokorion) atau masing-masing memiliki satu plasenta (dikorion).2
Jenis-jenis kembar monozigotik bergantung pada waktu-waktu
terjadinya pembelahan setelah pembuahan ovum : 5
a. Bila terjadi pembelahan dalam 72 jam setelah pembuahan, saat
morula belum terbentuk dan lapisan luarnya belum menjadi korion,
terbentuk kembar monozigotik dengan dua amnion dan dua korion.
Dapat terjadi dua plasenta atau satu plasenta berfusi.
b. Bila terjadi pembelahan setelah empat hingga delapan hari setelah
pembuahan,korion mulai berdiferensiasi dan massa sel mulai
terbentuk namun amnion belum terbentuk. Sehingga pada kembar
monozigotik ini hanya ada satu korion tetapi dengan dua amnion.
c. Apabila terjadi pembelahan setelah amnion telah terbentuk, maka
terjadi kembar monozigotik dengan satu korion dan satu amnion.
d. Apabila terjadi pembelahan pada fase yang lebih lanjut lagi,
lempeng embrionik terlanjur terbentuk sehingga sering pemisahan
individunya tidak lengkap, maka terjadi yang dikenal sebagai
kembar siam.
C. Diagnosis Kehamilan Kembar
Sebagian besar kehamilan kembar dapat dideteksi sejak dini melalui
pemeriksaan ultrasonografi. Kehamilan kembar yang dideteksi melalui
pemeriksaan ultrasonografi sering ditemukan saat ibu melakukan
pemeriksaan tersebut pada kontrol rutin. Kantung gestasi yang terpisah
biasanya telah dapat diidentifikasi sebelum 26 minggu. Identifikasi jumlah
korion lebih baik dilakukan pada trimester pertama atau awal trimester
kedua. Selain untuk menentukan jumlah amnion dan korion, pemeriksaan
ultrasonografi juga bertujuan untuk mengidentifikasi anomali dan sindrom
yang ada pada bayi. Sehingga diharapkan janin dapat berkembang optimal
dan mengidentifikasi faktor risiko yang akan terjadi pada saat persalinan
maupun respon terhadap terapi yang akan diberikan.1,6
11. Cunningham, F.G, Leveno, K.J, et al. 2010. Abnormal Labor in William’s
Obstetry 23rd Edition. Philadelphia : Mc-Graw-Hill.
12. Prawirohardjo,S. 2010. Ilmu Kebidanan.Jakarta Pusat: Yayasan Bina
Pustaka.