Abstrak
Orientasi tujuan merupakan aspek penting dalam perkuliahan di setiap mata kuliah.
Mahasiswa dengan orientasi tujuan penguasaan memandang kesuksesan sebagai suatu
peningkatan kemampuan dalam diri, sedangkan mahasiswa dengan orientasi tujuan
performansi memandang kesuksesan melalui perbandingan dengan orang lain. Penelitian ini
bertujuan untuk membandingkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Aljabar Linier
berdasarkan orientasi tujuan. Penelitian ini merupakan penelelitian kuantitatif. Populasi dan
sampel dalam penelitian ini berjumlah 19 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan melalui
tes dan angket. Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi matematika
mahasiswa pada mata kuliah Aljabar Linier. Tes yang digunakan adalah tes berjenis uraian
materi Aljabar Linier. Adapun angket digunakan untuk mengklasifikasikan mahasiswa yang
memiliki orientasi tujuan penguasaan dan performansi. Teknik analisis data menggunakan
uji-t pihak kanan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah mahasiswa dengan orientasi
penguasaan memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari mahasiswa yang berorientasi
performansi? Atau sebaliknya. Hasil tes menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki
orientasi penguasaan memiliki rata-rata 83,1, sedangkan mahasiswa dengan orientasi
performansi memiliki nilai rata-rata prestasi belajara sebesar 80,7. Hasil analisis data dengan
uji-t pihak kanan menunjukkan bahwa dengan
kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang
berorientasi tujuan penguasaan dengan mahasiswa yang berorientasi tujuan performansi. Ini
menunjukkan bahwa orientasi tujuan mahasiswa dalam belajar pada mata kuliah Aljabar
linier tidak mempunyai pengaruh siginifikan terhadap prestasi matematika pada mata kuliah
Aljabar Linier.
Abstract
Goals orientation is an important aspect of learning in each subject. Students with mastery
goal orientation view success as an increase in self-ability, while students with performance
goal orientations view success through comparison with others. This study aims to compare
student achievement in Linear Algebra courses based on goal orientation. This research is
quantitative research. The population and sample in this study were 19 students. Data
collection obtained from tests and questionnaires. The test method is used to collect data on
student mathematics achievement in Linear Algebra. The test used is a test type description of
Linear Algebra material. The questionnaire is used to classify students who have orientation
in mastery and performance goals. Data analysis using the right-t-test. Data analysis
techniques using the right-hand t-test. This test is conducted to determine whether students
with mastery orientation have better learning achievement than students with performance
orientation? Or vice versa. The results of data analysis show that t hitung = 0.280364 < ttabel =
1.740 with the conclusion that there was no difference in learning achievement between
mastery goals oriented students with performance goals oriented students. This shows that
the goals orientation of students in learning in Linear Algebra does not have a significant
influence on mathematics achievement.
Menurut Keys, at al. (2012) orientasi tujuan keterampilan baru, mencoba memahami
juga dapat dibentuk oleh guru dan pekerjaannya, meningkatkan level
lingkungan belajar. Pembentukan orientasi kompetensinya atau mencapai tingkat
tujuan oleh guru dapat dilakukan selama penguasaan berdasarkan standar
dalam proses pembelajaran melalui nilai- penguasaan dirinya sendiri. Orientasi
nilai dan pandangan tentang apa yang siswa tujuan juga dipercaya mampu membuat
butuhkan untuk menghadapi tantangan ke perbedaan pada kerangka konseptual
dapan. Guru juga bisa mengarahkan siswa kognitif seseorang untuk bagaimana
untuk menetapkan tujuan, merencanakan pendekatan, interpretasi dan respon
tahapan mencapai rencana, serta membantu terhadap situasi prestasi. Church,
untuk mencapai tujuan yang telat Rawsthorne dan Elliot (dalam Dierendonck
ditentukan. Adapun lingkungan belajar dan Gaast, 2013) juga menjelaskan bahwa
sangat berpengaruh terhadap mental dan orientasi tujuan penguasaan individu
motivasi belajar siswa yang juga identik dengan keinginan berprestasi yang
mempengaruhi orientasi tujuan siswa. tinggi, motivasi intrinsik dan ketertarikan
Penelitian tentang orientasi tujuan terhadap tugas atau tantangan. Bahkan,
penguasaan salah satunya berkesimpulan individu yang memiliki orientasi tujuan
bahwa orientasi tujuan penguasaan penguasaan menganggap bahwa setiap
memiliki hubungan positif dengan berpikir usaha yang dilakukan merupakan salah satu
positif dan efikasi diri pada mata pelajara indikasi keberhasilan dan prestasi. Hal ini
matematika. Penelitian Ulfah & Listiara dikarenakan orang yang berorientasi
(2017) menunjukkan bahwa kooefisien pengusaan cenderung memandang upaya
korelasi antara orientasi tujuan penguasaan maksimal yang dilakukan adalah capaian
dan efikasi diri akademik dalam pelajaran yang diinginkan oleh dirinya sendiri. Akan
matematika sebesar 0,496 dengan p = tetapi, orientasi tujuan penguasaan
0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa memiliki saling ketergangungan yang
korelasi antar variabel adalah korelasi rendah dengan orang lain, karena mereka
positif dan signifikan. Ini artinya, semakin akan mecapai tujuan mereka saat kinerja
tinggi orientasi tujuan penguasaan semakin individunya meningkat dan tidak
tinggi pula efikasi diri akademik siswa pada berhubungan dengnan kinerja orang lain
pembelajaran matematika. Hasil uji lanjut (Poortvliet & Darnon, 2010). Disisi lain,
dengan menggunakan uji regresi orientasi tujuan penguasaan memungkinkan
menunjukkan bahwa pengaruh orientasi untuk terjalinnya rasa saling
tujuan penguasaan pada efikasi diri ketergantungan yang positif yang dapat
akademik siswa adalah sebesar 24,6%. meningkatkan kesediaan individu dalam
Hasil penelitian Keys, et al. (2012) juga pertukaran potensi yang bertujuan untuk
berkesimpulan bahwa dari beberapa peningkatan kompetensi diri.
variabel yang digunakan untuk Berbanding terbalik dengan individu
memprediksi prestasi belajar, hanya yang berorientasi performansi, di mana
orientasi tujuan yang secara konsisten menurut Dweck dan Legget; Yperen dan
mampu memprediksi prestasi belajar Janssen (dalam Dierendonck dan Gaast,
matematika siswa. Di mana siswa dengan 2013), individu dengan orientasi
orientasi tujuan penguasaan tinggi performansi berpandangan bahwa bekerja
mengalami peningkatan prestasi belajar keras dalam mengerjakan sesuatu
yang tinggi jika dibandingkan dengan (termasuk dalam belajar) adalah tanda
sampel yang lain. lemahnya kemampuan yang dimiliki.
Ames (dalam Dierendonck dan Gaast, Terkadang inilah yang membuat mereka
2013) menjelaskan bahwa individu yang tidak yakin dengan kompetensi yang
memiliki orientasi tujuan penguasaan selalu dimilikinya untuk memenuhi standar
mengorientasikan dirinya pada kompetitif. Inilah yang menjadikan
individu dengan kompetensi akademik rata- mahasiswa terkesan tidak valid. Hal ini
rata rendah. Dalam hal ini, orientasi tujuan dikarenakan angket tidak bisa menggali
performansi memiliki pengaruh secara mendalam tentang kondisi yang
sebagaimana orientasi tujuan penguasaan. sebenarnya mengingat angket yang
Definisi sukses subyektif yang cenderung digunakan hanya angket yang bersifat
membandingkan capaiannya dengan tertutup. Sehingga mahasiswa hanya
capaian orang lain tentu mampu memilih satu dari empat argumen (Sangat
mendatangkan dampak positif yang Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak
membuatnya berusaha untuk mencapai Setuju) yang disediakan terhadap satu
kompetensi akademik dari orang yang lebih pernyataan.
baik darinya. Pemilihan angket sebagai instrumen
Adapun pada orientasi tujuan tunggal klasifikasi orientasi tujuan adalah
penguasaan akan mementingkan bagaimana karena subjek penelitiannya adalah
cara atau usahanya agar dapat memahami mahasiswa yang diasumsikan memiliki
dan menguasai materi (Puspitasari, et. al. daya pikir logis dan kritis serta memiliki
2013). Mahasiswa dengan orientasi pehaman mendalam terhadap diri sendiri.
penguasaan dapat dibantu dalam belajar Pengisian angketpun dilakukan dengan
dengan umpan balik yang berkelanjutan pendampingan untuk menghindari
(Geitz, G., et al. 2015). Sehingga multitafsir dari pernyataan-pernyataan yang
pemberian tugas atau latihan sebagai terdapat di dalam angket.
umpan balik secara teratur dan Oleh karena itu diharapkan pada
berkesinambungan mampu meningkatkan penelitian selanjutnya, klasifikasi orientasi
kemampuan penguasaan pada mahasiswa tujuan dapat dilakukan dengan angket,
dengan orientasi tujuan penguasaan. wawancara dan pengamatan.
Wahyuningtyas (2013) menjelaskan b. Multi-orientasi dalam satu pribadi
suatu kondisi yang berbeda dari hubungan Hasil temuan angket menunjukkan
antara orientasi tujuan dengan prestasi. bahwa semua mahasiswa memiliki dua
Menurutnya, dalam beberapa penelitian orientasi tujuan sekaligus. Temuan ini juga
menunjukkan bahwa orientasi tujuan diperkuat oleh Barron & Harackiewicz
memiliki korelasi positif dengan prestasi. (dalam Poortvliet & Darnon, 2010). Darnon
Namun ada pula penelitian yang (dalam Poortvliet & Darnon, 2010) juga
berkesimpulan bahwa orientasi tujuan tidak menyatakan bahwa orientasi tujuan
berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan dapat diprediksi dalam suatu
prestasi ataupun motivasi. Dalam hal ini, perbandingan sosial jika dikaitkan langsung
hubungan antara orientasi tujuan dan dengan orientasi tujuan performansi.
prestasi memiliki perbedaan secara Orientasi tujuan baik penguasaan
penelitian dan teori. ataupun performansi tetap akan dimiliki
Pada penelitian ini, terdapat beberapa oleh setiap mahasiswa selama masih
hal yang menjadi catatan dan temuan yang memiliki tujuan dan konsep diri. Adapun
diasumsikan bisa berpengaruh terhadap keberadaan multi-orientasi tujuan di dalam
kesimpulan bahwa tidak terdapatnya diri mahasiswa akan berpengaruh terhadap
perbedaan prestasi belajar mahasiswa pada cara pandang mahasiswa terhadap cara
mata kuliah Aljabar Linier ditinjau dari pencapaian tujuan.
orientasi tujuan, diantaranya: c. Mengukur Prestasi melalui Hasil
a. Klasifikasi orientasi tujuan Tes Individual
Klasifikasi orientasi tujuan yang Salah satu yang menjadi catatan
digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti dalam penelitian ini adalah
hanya menggunakan angket. Penggunaan penggunaan tes mata kuliah Aljabar Linier
angket sebagai instrumen tunggal untuk sebagai kategorisasi prestasi belajar
mengidentifikasi orientasi tujuan mahasiswa. Peneliti mengkhawatirkan
instrumen tes Aljabar Linier tidak bisa memandang belajar sebagai suatu proses
untuk mengukur prestasi belajar yang yang tidak terlalu menentukan.
diinginkan. Alasan serupa juga Hasil angket menunjukkan bahwa
disampaikan Gul dan Shehzad (2012) yang semua mahasiswa Pendidikan Matematika
menyatakan bahwa penggunaan hasil tes memiliki dua orientasi tujuan sekaligus.
(IPK) untuk mengukur prestasi belajar yang Akan tetapi mahasiswa yang condong
meskipun membrikan informasi tentang kepada orientasi tujuan penguasaan
keberhasilan akademik tetapi bisa jadi itu sebanyak 8 orang, sedangkan mahasiswa
bukanlah alat ukur hasil pembelajaran yang yang condong pada orientasi performansi
sebenarnya. sebanyak 11 orang. Uji statistik deskriptif
Dalam suatu kondisi ideal, tentu memberikan informasi bahwa rata-rata
penggunaan instrumen ini tidaklah menjadi prestasi belajar mahasiswa dengan orientasi
masalah. Akan tetapi jika dalam tes tujuan penguasaan adalah 83,1. Adapun
mahasiswa dapat bekerjasama atau saling rata-rata prestasi belajar mahasiswa dengan
memberikan jawaban selama tes orientasi tujuan performansi adalah 80,7.
berlangsung, tentu ini akan mempengaruhi Hasil uji beda rata-rata prestasi
rataan nilai Aljabar Linier yang dijadikan belajar mahasiswa yang berorientasi
sebagai alat ukur prestasi belajar penguasaan dan mahasiswa yang
mahasiswa. Dan akan mempengaruhi berorientasi performansi dengan
kesimpulan penelitian. menggunakan uji t – pihak kanan
Terlepas dari ada atau tidaknya memberikan hasil
kerjasama antar mahasiswa selama yang artinya H0 diterima
pengumpulan data, ke depannya sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak
pengukuran prestasi berdasarkan orientasi terdapat perbedaan yang signifikan prestasi
tujuan bisa juga dilakukan dalam lingkup belajar antara mahasiswa yang berorientasi
kelompok atau kelas. Hal ini dikarenakan tujuan penguasan dengan mahasiswa yang
prestasi sangat berkaitan erat dengan berorientasi performansi.
konteks sosial sehingga satu individu sering
bergantung pada teman atau rekan kerja
(Poortvliet & Darnon, 2010). DAFTAR PUSTAKA
Hannah, et al. ( 2011) juga menemukan Alraggad, F., Ameert, O.A., & Al-
bahwa orientasi tujuan dapat Sabaelah, A.M. 2014. Investigation
dikelompokkan dalam klaster-klaster yang the Relationship between Goal
dihubungkan melalui teori belajar Orientation and Self Regulated
mengajar, siswa dan matematika. orientasi Learning among Sample Jordanian
tujuan dapat pula diklusterisasi melalui University Students. Journal of
hubungan-hubungan lain selain itu. Education and Practice, 5(39): 1-8.
Djaramah, S.B. 2012. Prestasi Belajar dan dan Berkembang edisi keenan jilid 2.
Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Terjemahan oleh Amitya K. 2009.
Nasional. Jakarta: Erlangga.
Ferryansyah, Widyawati, E., & Rahayu, Poortvliet, P.M. & Darnon, C. 2010.
S.W. 2018. The analysis of students’ Toward a More Social Understanding
difficulty in learning linear algebra. of Achievement Goals: The
Journal of Physics, 1028: 1-6. Interpersonal Effects of Mastery and
Performance Goals. Current
Geitz, G., Brinke D.J., & Kirschner, P. Directions in Psychological Science,
2015. Goal Orientation, Deep 19: 324-328.
Learning, and Sustainable Feedback
in Higher Business Education. Puspitasari, A., Purwanto, E. &
Journal of Teaching in International Noviyani, DI. 2013. Self Regulated
Business, 26: 273–292. Learning Ditinjau dari Orientasi
Tujuan. Educational Psychology
Gul, F. & Shehzad S. 2012. Relationship Journal, 2(1): 1-6.
between Metacognition, Goal
Orientation and Academic Supardi. 2013. Aplikasi Statistika dalam
Achievement. Procedia – Social and Penelitian. Jakarta: Change
Behavioral Sciences, 47: 1864 – Pulication.
1868.
Hadi, YP. & Budiningsih, TE. 2014. Ulfah, N. & Listiara A. 2017. Hubungan
Konsep Diri Akademik Mahasiswa Orientasi Penguasaan dan Berpikir
Penerima Beasiswa Bidik Misi positif dengan Efikasi Diri Akademik
Jurusan Psikologi Universitas Negeri dalam Pelajaran Matematika pada
Semarang. Educational Psychology Siswa SMA. Jurnal Empati, 6(1):
Journal, 3(1): 26-31. 276-281.
Hannah, J., Stewart, S., & Thomas M.
2011. Analysing lecturer practice: the Variansyah, V. & Listiara A. 2017.
role of orientations and goals. Hubungan Orientasi Tujuan
International Journal of Performa dengan Kecemasan
Mathematical Education in Science
Akademik pada Siswa Kelas X di
and Technology, 42(7): 975-984.
Sma Negeri “A” Semarang. Jurnal
Indrawati, F. 2013. Pengaruh Kemampuan Empati, 6(1): 419-424.
Numerik dan Cara Belajar terhadap
Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Wahyuningtyas, IV. 2013. Hubungan
Formatif, 3(3): 215-223. Motivasi Tujuan dengan Motivasi
Berpestasi pada Mahasiswa.
Keys, T. D., Conley, A. M., Duncan, G. J., Educational Psychology Journal,
& Domina, T. 2012. The Role of 2(1): 22-29.
Goal Orietations for Adolescent
Mathematics Achievment.
Contemporary Educational
Psychology, 37: 47 – 54.