Anda di halaman 1dari 14

1

Perbandingan Prestasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Aljabar Linier


Ditinjau dari Orientasi Tujuan

Muhammad Irham1], Aska Muta Yuliani2]


STKIP Paracendekia NW Sumbawa
E-mail: 1]muhammadirham2016@gmail.com
2]
amy.doc.18@gmail.com

Abstrak
Orientasi tujuan merupakan aspek penting dalam perkuliahan di setiap mata kuliah.
Mahasiswa dengan orientasi tujuan penguasaan memandang kesuksesan sebagai suatu
peningkatan kemampuan dalam diri, sedangkan mahasiswa dengan orientasi tujuan
performansi memandang kesuksesan melalui perbandingan dengan orang lain. Penelitian ini
bertujuan untuk membandingkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Aljabar Linier
berdasarkan orientasi tujuan. Penelitian ini merupakan penelelitian kuantitatif. Populasi dan
sampel dalam penelitian ini berjumlah 19 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan melalui
tes dan angket. Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi matematika
mahasiswa pada mata kuliah Aljabar Linier. Tes yang digunakan adalah tes berjenis uraian
materi Aljabar Linier. Adapun angket digunakan untuk mengklasifikasikan mahasiswa yang
memiliki orientasi tujuan penguasaan dan performansi. Teknik analisis data menggunakan
uji-t pihak kanan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah mahasiswa dengan orientasi
penguasaan memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari mahasiswa yang berorientasi
performansi? Atau sebaliknya. Hasil tes menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki
orientasi penguasaan memiliki rata-rata 83,1, sedangkan mahasiswa dengan orientasi
performansi memiliki nilai rata-rata prestasi belajara sebesar 80,7. Hasil analisis data dengan
uji-t pihak kanan menunjukkan bahwa dengan
kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang
berorientasi tujuan penguasaan dengan mahasiswa yang berorientasi tujuan performansi. Ini
menunjukkan bahwa orientasi tujuan mahasiswa dalam belajar pada mata kuliah Aljabar
linier tidak mempunyai pengaruh siginifikan terhadap prestasi matematika pada mata kuliah
Aljabar Linier.

Kata kunci: Orientasi Tujuan Penguasaan, Orientasi Tujuan Performansi, Prestasi


Belajar

Comparison of Student Achievement in Linear Algebra


Viewed from the Orientation of Purpose

Abstract
Goals orientation is an important aspect of learning in each subject. Students with mastery
goal orientation view success as an increase in self-ability, while students with performance
goal orientations view success through comparison with others. This study aims to compare
student achievement in Linear Algebra courses based on goal orientation. This research is
quantitative research. The population and sample in this study were 19 students. Data
collection obtained from tests and questionnaires. The test method is used to collect data on
student mathematics achievement in Linear Algebra. The test used is a test type description of
Linear Algebra material. The questionnaire is used to classify students who have orientation
in mastery and performance goals. Data analysis using the right-t-test. Data analysis
techniques using the right-hand t-test. This test is conducted to determine whether students

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


2

with mastery orientation have better learning achievement than students with performance
orientation? Or vice versa. The results of data analysis show that t hitung = 0.280364 < ttabel =
1.740 with the conclusion that there was no difference in learning achievement between
mastery goals oriented students with performance goals oriented students. This shows that
the goals orientation of students in learning in Linear Algebra does not have a significant
influence on mathematics achievement.

Keywords: Mastery Goal orientation, Performance Goal Orientation, Student


Achievement

1. PENDAHULUAN Prestasi yang mampu diperoleh


Perguruan tinggi merupakan pusat selama dalam proses belajar di perguruan
kelimuan yang di dalamnya terdapat tinggi merupakan hal yang penting bagi
banyak orang-orang yang ahli dalam mahasiswa. Oleh karena itu motivasi
bidang keilmuannya serta tempat berprestasi sangat diperlukan bagi
pengkaderan para calon peneliti, guru dan mahasiswa untuk terus meningkatkan
profesi-profesi lainnya yang berkaitan capaian akademiknya. Salah satu ciri
dengan keilmuan. Para mahasiswa di mencolok dari motivasi berprestasi adalah
perguruan tinggi di berikan keluasan tujuan pencapaian yang ditargetkan oleh
dalam pengembangan bidang keilmuannya mahasiswa tentang capaian akademiknya.
atau menggali secara ilmiah setiap Tujuan pencapaian yang ditagertkan oleh
penomena alam dan kemasyarakatan. mahasiswa memiliki efek sosial yang kuat,
Program studi yang fokus pada bidang karena bisa membuat mahasiswa
pendidikan fokus pada pengembangan bekerjasaman atau melawan orang lain
sumberdaya manusia yang disiapkan untuk mencapai tujuan yang sudah mereka
sebagai calon pendidik atau guru. tetapkan (Poortvliet & Darnon, 2010).
Begitupun dengan program studi non Selama masa kuliah, mahasiswa
kependidikan, fokusnya adalah keilmuan tidak hanya sedang berada dalam proses
yang banyak dibutuhkan di lapangan dan kematangan berpikir tetapi juga dalam
masyarakat. proses kematangan diri yang ditunjukkan
Mahasiswa yang kuliah di program melalui konsep diri selama kuliah. Konsep
studi pendidikan matematika atau diri yang positif akan membantu
matematika murni tidak selamanya akan mahasiswa terhindar dari masalah-masalah
menjadi guru atau dosen matematika, atau akademik ataupun non akademik. Marsh
pekerjaan yang ada hubungan secara (dalam Hadi dan Budiningsih, 2014)
langsung dengan matematika. Akan tetapi, menyebutkan bahwa seseorang yang
program studi pendidikan matematika atau mempunyai konsep diri positif akan
matematika murni mengajarkan menjadi individu yang mampu
mahasiswa untuk berpikir dan bertindak memandang dirinya secara positif, berani
secara analitis dan logis. Adapun mencoba dan mengambil resiko, selalu
kemampuan berpikir logis dan rasional optimis, percaya diri, dan antusias
akan memudahkan mahasiswa dalam menetapkan arah dan tujuan hidup.
mengambil keputusan dari sekian banyak Adapun seseorang yang mempunyai
peluang dengan pertimbangan- konsep diri negatif akan meyakini dan
pertimbangan yang matang. Sehingga bisa memandang dirinya lemah, tidak dapat
dikatakan bahwa kemampuan berpikir berbuat, tidak kompeten, gagal, tidak
secara matematis merupakan kompetensi menarik, tidak disukai dan kehilangan
yang sangat dibutuhkan untuk bisa ikut daya tarik terhadap hidup.
mengambil andil dalam persaingan global
dan kompetisi modern saat ini.

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


3

Konsep diri mahasiswa mempunyai tujuan penguasaan dan preformansi akan


hubungan erat dengan tujuan yang berkontribusi pada pemahaman yang lebih
ditetapkan mahasiswa selama kuliah. besar tentang tujuan pencapaian secara
Mahasiswa yang memiliki konsep diri yang keseluruhan (Poortvliet & Darnon, 2010).
positif memiliki tujuan yang visioner, Artinya, orientasi tujuan menjadikan
memiliki motivasi untuk berprestasi dan mahasiswa untuk mampu menetapkan
senantiasa mampu berpikir positif terhadap tujuan yang ingin dicapai dibarengi dengan
setiap masalah yang dihadapi. Adapun perencanaan yang matang, membuat
mahasiswa yang memiliki konsep diri catatan serta melakukan pemantuan untuk
negatif akan kesulitan dalam menentukan setiap tahap mencapai tujuan,
tujuan dikarenakan sikap pesimis dan memaksimalkan latihan, menghafal atau
pandangannya terhadap masalah yang mengingat tahapan yang harus dilakukan
seakan tidak bisa terselesaikan. dan mencari bantuan sosial jika terdapat
Dalam proses belajar, mahasiswa kendala atau kesulitan untuk mencapai
memiliki perbedaan pandangan terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Dengan
keberhasilan dalam mata kuliah yang demikian, orientasi tujuan seyogyanya
sedang ditempuh. Beberapa mahasiswa mampu menjadikan mahasiswa menjadi
memandang bahwa nilai merupakan tolok lebih memperhatikan apa yang akan
ukur keberhasilannya dalam mata kuliah dilakukan dalam bentuk perencanaan, apa
tersebut. Namun, tidak sedikit pula yang sedang dilakukan sebagai wujud
mahasiswa yang memandang bahwa monitoring serta lakukan evaluasi terhadap
penguasaannya terhadap mata kuliah apa yang telah dilakukan. Semua tahapan
tersebut merupakan tolok ukur tersebut adalah untuk mencapai tujuan yang
keberhasilan. Dua perbedaan tersebut telah ditetapkan.
kemudian dapat dijelaskan sebagai orientasi Penelitian Wahyuningtyas (2013)
penguasaan (mastery goal) dan orientasi berkesimpulan bahwa terdapat hubungan
performansi (performance goal) positif yang signifikan antara orientasi
(Puspitasari, et al. 2013) tujuan dengan prestasi belajar. Kenaikan
Mahasiswa dengan orientasi tujuan variabel orientasi tujuan akan menyebabkan
penguasaan memahami sukses dalam variabel prestasi belajar. Begitupun saat
standar absolut atau berdasarkan atas terjadi penurunan pada variabel orientasi
referensi diri. Hal ini menyebabkan tujuan menyebabkan penurunan pada
mahasiswa dengan orientasi tujuan variabel prestasi belajar.
penguasaan akan merasa sukses jika dirinya Konsep orientasi tujuan pada
mampu berkembang lebih baik dari dasarnya berasal dari teori sosial kognitif
sebelumnya. Adapun mahasiswa dengan tentang motivasi berprestasi yang spesifik
orientasi performansi memiliki pada tujuan yang berhubungan langsung
perbandingan sukses eksternal atau dengan perilaku berprestasi (Maehr &
membandingkan diri dengan orang lain. Zusho, dalam Geitz, G., et al. 2015).
Dalam prakteknya, mahasiswa dengan Perbedaan orientasi tujuan mahasiswa
orientasi performansi akan merasa dirinya mengakibatkan berbedanya pandangan
sukses jika teman sejawatnya memperoleh mahasiswa tentang belajar. Elliot dan
hasil yang lebih rendah dari dirinya. McGregor (dalam Geitz, G., et al. 2015)
Orientasi tujuan memiliki hubungan juga menemukan bahwa orientasi tujuan
positif dengan penetapan tujuan dan menyebabkan perbedaan dalam pola-pola
perencanaan, membuat catatan dan perilakukan belajar. Mahasiswa yang
pemantauan, berlatih, mengingat dan orientasinya penguasaan lebih menonjol
mencari bantuan (hubungan) sosial dengan perilaku belajar yang aktif, seperti
(Alraggad, F., et al. 2014). Pemahaman keterlibatan dalam menyelesaikan masalah,
tentang konsekuensi sosial dari orientasi menyukai tantangan dan mendalami materi.

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


4

Menurut Keys, at al. (2012) orientasi tujuan keterampilan baru, mencoba memahami
juga dapat dibentuk oleh guru dan pekerjaannya, meningkatkan level
lingkungan belajar. Pembentukan orientasi kompetensinya atau mencapai tingkat
tujuan oleh guru dapat dilakukan selama penguasaan berdasarkan standar
dalam proses pembelajaran melalui nilai- penguasaan dirinya sendiri. Orientasi
nilai dan pandangan tentang apa yang siswa tujuan juga dipercaya mampu membuat
butuhkan untuk menghadapi tantangan ke perbedaan pada kerangka konseptual
dapan. Guru juga bisa mengarahkan siswa kognitif seseorang untuk bagaimana
untuk menetapkan tujuan, merencanakan pendekatan, interpretasi dan respon
tahapan mencapai rencana, serta membantu terhadap situasi prestasi. Church,
untuk mencapai tujuan yang telat Rawsthorne dan Elliot (dalam Dierendonck
ditentukan. Adapun lingkungan belajar dan Gaast, 2013) juga menjelaskan bahwa
sangat berpengaruh terhadap mental dan orientasi tujuan penguasaan individu
motivasi belajar siswa yang juga identik dengan keinginan berprestasi yang
mempengaruhi orientasi tujuan siswa. tinggi, motivasi intrinsik dan ketertarikan
Penelitian tentang orientasi tujuan terhadap tugas atau tantangan. Bahkan,
penguasaan salah satunya berkesimpulan individu yang memiliki orientasi tujuan
bahwa orientasi tujuan penguasaan penguasaan menganggap bahwa setiap
memiliki hubungan positif dengan berpikir usaha yang dilakukan merupakan salah satu
positif dan efikasi diri pada mata pelajara indikasi keberhasilan dan prestasi. Hal ini
matematika. Penelitian Ulfah & Listiara dikarenakan orang yang berorientasi
(2017) menunjukkan bahwa kooefisien pengusaan cenderung memandang upaya
korelasi antara orientasi tujuan penguasaan maksimal yang dilakukan adalah capaian
dan efikasi diri akademik dalam pelajaran yang diinginkan oleh dirinya sendiri. Akan
matematika sebesar 0,496 dengan p = tetapi, orientasi tujuan penguasaan
0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa memiliki saling ketergangungan yang
korelasi antar variabel adalah korelasi rendah dengan orang lain, karena mereka
positif dan signifikan. Ini artinya, semakin akan mecapai tujuan mereka saat kinerja
tinggi orientasi tujuan penguasaan semakin individunya meningkat dan tidak
tinggi pula efikasi diri akademik siswa pada berhubungan dengnan kinerja orang lain
pembelajaran matematika. Hasil uji lanjut (Poortvliet & Darnon, 2010). Disisi lain,
dengan menggunakan uji regresi orientasi tujuan penguasaan memungkinkan
menunjukkan bahwa pengaruh orientasi untuk terjalinnya rasa saling
tujuan penguasaan pada efikasi diri ketergantungan yang positif yang dapat
akademik siswa adalah sebesar 24,6%. meningkatkan kesediaan individu dalam
Hasil penelitian Keys, et al. (2012) juga pertukaran potensi yang bertujuan untuk
berkesimpulan bahwa dari beberapa peningkatan kompetensi diri.
variabel yang digunakan untuk Berbanding terbalik dengan individu
memprediksi prestasi belajar, hanya yang berorientasi performansi, di mana
orientasi tujuan yang secara konsisten menurut Dweck dan Legget; Yperen dan
mampu memprediksi prestasi belajar Janssen (dalam Dierendonck dan Gaast,
matematika siswa. Di mana siswa dengan 2013), individu dengan orientasi
orientasi tujuan penguasaan tinggi performansi berpandangan bahwa bekerja
mengalami peningkatan prestasi belajar keras dalam mengerjakan sesuatu
yang tinggi jika dibandingkan dengan (termasuk dalam belajar) adalah tanda
sampel yang lain. lemahnya kemampuan yang dimiliki.
Ames (dalam Dierendonck dan Gaast, Terkadang inilah yang membuat mereka
2013) menjelaskan bahwa individu yang tidak yakin dengan kompetensi yang
memiliki orientasi tujuan penguasaan selalu dimilikinya untuk memenuhi standar
mengorientasikan dirinya pada kompetitif. Inilah yang menjadikan

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


5

individu dengan orientasi tujuan Atau kemungkinan mahasiswa dengan


performansi seringkali mengevaluasi kedua orientasi tersebut tidak memiliki
kinerja dirinya berdasarkan perbandingan perbedaan dalam hal prestasi belajar.
sosial. Dari sisi rasa ketergantungan dengan Prestasi belajar secara umum
orang lain, orientasi tujuan performansi berkaitan engan kompetensi dalam bidang
memiliki rasa saling ketergantungan negatif akademik dan pengetahuan. Di mana dalam
dengan orang lain yang akan logika sederhana atau persepsi masyarakat
mengakibatkan kurangnya kemauan untuk awam bahwa pengetahuan yang diperoleh
berkoordinasi untuk pertukaran potensi selama belajar dan kompetensi akademik
karena mereka akan mencapai tujuannya berpengaruh pada kesuksesan di dalam
ketika mereka mampu mengungguli orang karir. Subyabrata (dalam Indrawati, 2013)
lain (Poortvliet & Darnon, 2010). mendefinisikan prestasi belajar sebagai
Mahasiswa dengan orientasi tujuan buah dari penilaian yang disimbolkan
performansi juga lebih menonjol pada sikap dengan angka atau dengan lambang yang
yang pasif dalam menunjukkan perilaku intinya adalah tentang kemajuan atua hasil
belajar. Bahkan, Variansyah & Listiara belajar dalam suatu masa periode tertentu.
(2017) dalam penelitiannya berkesimpulan Sunarya (dalam Indrawati, 2013)
bahwa orientasi tujuan performansi menyatakan bahwa prestasi belajar juga
memiliki korelasi positif antaran orientasi diidentikkan sebagai suatu bentuk
tujuan performansi dengan tingkat perubahan tingkah laku baik dalam ranah
kecemasan siswa. Hasil uji koefisien kognitif, afektif ataupun psikomotor yang
korelasi (R) antara orientasi tujuan menjadi tolok ukur keberhasilan siswa.
performansi dan kecemasan akademik Pada intinya, prestasi belajar adalah
sebesar 0,588 dengan signifikansi 0,000 (p capaian akhir dari suatu proses belajar yang
< 0,001). Koefisien korelasi yang memiliki telah dilalui baik melalui tugas ataupun
nilai positif memberikan kesimpulan bahwa materi yang dipelajari, dipahami dan
arah hubungan kedua variabel adalah diimplementasi dalam jangka waktu
positif, di mana siswa yang memiliki tertentu yang berwujud pengetahuan, sikap
orientasi tujuan performansi rendah akan ataupun keterampilan yang disimbolkan
memiliki kecemasan akademik yang rendah dengan angka atau huruf dan dapat
pula. Sebaliknya, siswa yang memiliki dikategorisasikan. Pada penelitian ini,
orientasi tujuan performansi tinggi akan prestasi yang dimaksudkan adalah hasil
memiliki kecemasan akademik tinggi. Hasil dari tes yang masuk dalam ketegori
ini dikuatkan lagi dengan uji pengaruh kognitif.
antara orientasi tujuan performansi dengan Oleh karena itu, prestasi belajar
kecemasan akademik di mana disimpulkan dalam penelitian ini diukur melalui tes atau
bahwa orientasi tujuan performansi uji kompetensia pada mata kuliah Aljabar
berkontribusi sebesar 35% terhadap Linier. Aljabar Linier merupakan salah satu
kecemasan akademik. mata kuliah wajib di program studi
Berbedanya pandangan mahasiswa Pendidikan Matematika dengan bobot 3
tentang belajar yang disebabkan karena (tiga) sks. Aljabar Linier merupakan salah
berbedanya orientasi, diprediksikan juga satu cabang matematika yang mempelajari
akan membuat perbedaan prestasi belajar tentang persamaan linier dengan
mahasiswa. Kemungkinan yang mungkin penyelesaiannya, vektor dan transformasi
terjadi adalah mahasiswa dengan orientasi linier. Aljabar Linier juga berkaitan erat
penguasaan memiliki prestasi belajar yang dengan matriks dengan operasinya. Tujuan
lebih baik dari mahasiswa dengan orientasi dari mata kuliah ini adalah agar mahasiswa
performansi atau mahasiswa dengan mampu memahami konsep linier serta
orientasi performansi lebih baik dari pengaplikasiannya dalam kehidupan nyata.
mahasiswa dengan orientasi penguasaan.

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


6

Mata kuliah Aljabar Linier mengetahui hubungan orientasi tujuan


diharapkan mampu menjadikan mahasiswa penguasaan dan berpikir positif dengan
berpikir logis, kritis, inovatif dan sistematis efikasi diri akademik dalam pelajaran
baik dalam konteks teori ataupun dalam matematika pada siswa SMA. Hasilnya
konteks implementasi dan pengembangan. menunjukkan bahwa terdapat
Karakter kemandirian, mampu hubungan positif yang signifikan
bekerjasama, dan disiplin juga menjadi antara orientasi tujuan penguasaan
bagian karakterisasi selama perkuliahan dengan efikasi diri akademik dalam
berlangsung. pelajaran matematika dengan r =
Terdapat beberapa penelitian yang 0,496.
menyatakan bahwa terdapat hubungan d. Penelitian Dierendonck dan Gaast
antara orientasi tujuan dengan kompetensi (2013) dengan judul “Goal
akademik atau prestasi belajar seseorang, Orientation, Academic Competence
diantaranya: and Early Career Success” bertujuan
a. Penelitian Gul, F. & Shehzad S. (2012) untuk fokus pada keberhasilan karir
dengan judul “Relationship between yang dipengaruhi oleh kompetensi
Metacognition, Goal Orientation and akademik. Penelitian ini berkesimpulan
Academic Achievement” menggunakan bahwa dengan sampel yang digunakan
teknik pengumpulan data survey dan menunjukkan orientasi tujuan
teknik analisis data menggunakan uji seseorang sangat berpengaruh terhadap
korelasi. Kesimpulannya adalah kesuksesan baik secara subjektif
terdapat hubungan antara metakognisi, maupun objektif. Penelitian ini juga
orientasi tujuan dan prestasi akademik berkesimpulan bahwa orientasi tujuan
tetapi termasuk dalam kategori sedang penguasaan lebih bermanfaat daripada
dengan r = 0,44. Korelasi yang kuat orientasi tujuan performansi. Dalam
justru terdapat pada hubungan antara kasus tertentu kedua orientasi tujuan
orientasi tujuan penguasaan dengan sama-sama memiliki pengaruh positif
metakognisi dengan r = 0,53. terhadap kompetensi akademik.
b. Penelitian Chen & Wong (2014) Penelitian ini juga merekomendasikan
dengan judul “Chinese mindset: bahwa orientasi tujuan pada individu
theories of intelligence, goal sangat relevan untuk dijadikan sebagai
orientation and academic achievement prediktor tambahan kesuksesan
in Hong Kong students” bertujuan subjektif di atas kompetensi akademi.
untuk memeriksa hubungan antara Berdasarkan paparan di atas, disusun
teori kecerdasan dengan orientasi pertanyaan penelitian “apakah terdapat
tujuan. Dengan menggunakan metode perbedaan prestasi belajar mahasiswa
survey terhadap 418 mahasiswa dengan orientasi penguasaan dengan
diperoleh kesimpulan bahwa mahasiswa dengan orintasi performasi pada
mahasiswa percaya bahwa kecerdasan mata kuliah Aljabar Linier?”
berkontribusi terhadap prestasi
akademiknya dengan difasilitasi oleh 2. METODE
orientasi tujuan baik orientasi tujuan Penelitian ini merupakan penelitian
penguasaan atau orientasi tujuan kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih
performansi. cocok digunakan untuk meneliti jika
c. Penelitian Ulfah dan Listiara (2017) permasalahan sudah jelas, datanya teramati
dengan judul “Hubungan Orientasi dan terukur, peneliti bermaksud menguji
Tujuan Penguasaan dan Berpikir hipotesis dan membuat generalisasi
Positif Dengan Efikasi Diri Akademik (Supardi, 2013: 20). Populasi sekaligus
dalam Pelajaran Matematika pada sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
Siswa SMA” bertujuan untuk mahasiswa yang menempuh mata kuliah

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


7

Aljabar Linier, yaitu sebanyak 19 Cara memandang suatu kesalahan


mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan juga menjadi dimensi kelima dalam
dengan menggunakan metode tes dan orientasi tujuan. Orientasi tujuan
angket. Metode tes digunakan untuk penguasaan memandang suatu kesalahan
mengumpulkan data prestasi matematika sebagai bagian dari pembelajaran dan
mahasiswa pada mata kuliah Aljabar informasi yang berguna untuk memperbaiki
Linier, sedangkan metode angket diri. Sedangkan orientasi tujuan
digunakan untuk mengumpulkan dan performansi memandangnya sebagai suatu
mengklasifikasikan orientasi tujuan kegagalan dan bukti kurangnya
mahasiswa. kemampuan. Dimensi keenam adalah
Angket yang digunakan terdiri dari tentang kepuasan. Dalam dimensi ini,
33 pernyataan yang dijabarkan berdasarkan orientasi tujuan penguasaan menunjukkan
8 dimensi orientasi tujuan. Dimensi kepuasannya dengan merasa puas dengan
pertama pada angket adalah tentang definisi berusaha keras dan melakukan tugas-tugas
kesuksesan. Indikator definisi kesuksesan yang menantang. Untuk orientasi tujuan
pada orientasi tujuan penguasaan adalah performansi akan merasa puas jika mampu
bagaimana mahasiswa memfokuskan diri menunjukkan diri lebih unggul dari yang
pada penguasaan/ peningakatan/ lainnya.
kreativitas/ melakukan inovasi. Adapun Dimensi ketujuh adalah tentang
pada orientasi performansi yang menjadi orientasi dosen terhadap dirinya. Indikator
indikatornya adalah bagaimana mahasiswa pada orientasi penguasaan adalah dosen
mencapai kualitas tertinggi dan penampilan berorientasi pada proses belajar
terbaik. mahasiswanya atau bagaimana mahasiswa
Dimensi kedua adalah dimensi belajar. Adapun pada orientasi tujuan
penempatan nilai. Indikator orientasi tujuan performansi menganggap bahwa dosen
penguasaan pada dimensi ini adalah lebih berorientasi pada bagaimana mahasiswa
menghargai usaha atau proses menunjukkan kinerjanya. Adapun dimensi
pembelajaran. sedangkan pada indokator terakhir adalah dimensi pusat perhatian.
orientasi tujuan performansi adalah lebih Pada dimensi ini orientasi tujuan
menghargai pada pencapaian kemampuan penguasaan menunjukkan pusat perhatian
yang tinggi. Dimensi yang ketiga adalah dengan cara memfokuskan diri pada proses
dimensi alasan untuk berusaha. Dalam pembelajaran atau melakukan pembelajaran
dimensi ini, orientasi tujuan penguasaan, yang bermakna. Adapun pada orientasi
alasan untuk berusaha muncul dalam diri tujuan performansi, pusat perhatian
(intrinsik) dan ingin belajar sesuatu yang ditunjukkan dengan memfokuskan diri pada
baru. Sedangkan untuk orientasi tujuan kinerja yang baik dengan memperhatikan
performansi, alasan untuk berusaha lebih kinerja orang lain.
kepada untuk menunjukkan diri kepada Berdasarkan 8 dimensi tersebut,
yang lain. orientasi tujuan penguasaan fokus pada
Dimensi orientasi tujuan yang capaian diri sendiri dalam belajar. Capaian
keempat adalah kriteria evaluasi. Pada diukur melalui tingkat penguasaan atau
dimensi ini, orientasi tujuan penguasaan pemahaman pada mata kuliah atau materi
memiliki kriteria untuk mengevaluasi yang dipelajari. Kesalahan yang dilakukan
sesuai kerangka kemajuan yang telah juga dipandang sebagai bagian dari
dibuat dengan melihat progres dirinya. pembelajaran dan informasi yang berguna
Adapun untuk orientasi tujuan performansi, untuk memperbaiki diri.
kriteria evaluasinya adalah melakukan Adapun orientasi tujuan performasi
evaluasi sesuai dengan penilaian orang lain fokus pada capaian hasil diri sendiri dan
atau membandingkan dengan orang lain. dibandingkan dengan hasil capaian orang
lain. Kepuasaannya ditunjukkan dengan

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


8

dengan menonjolkan diri lebih unggul H0 : Data mahasiswa berorientasi tujuan


dibandingkan dengan orang lain. Kesalahan penguasaan dan performansi
juga dianggap sebagai kegagalan dan bukti memiliki varians yang homogen.
kurangnya kemampuan. H1 : Data mahasiswa berorientasi tujuan
Tes yang diberikan adalah tes uraian penguasaan dan performansi memiliki
yang terdiri dari 5 soal. Soal-soal diambil varians yang tidak homogen.
dari materi mata kuliah Aljabar Linier dan Kriteria penerimaan:
dijadikan untuk mengukur prestasi Terima H0 jika sig. 5%. Jika berlaku
mahasiswa pada mata kuliah Aljabar sebaliknya, H0 ditolak.
Linier. Tes ini dinilai dengan menggunakan c. Uji Beda Rata-rata
rubrik penskoran. Uji beda rata-rata dilakukan dengan
Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik uji t pihak kanan
menggunakan uji beda rata-rata atau yang rumusnya sebagai berikut.
independent sample t-test. Uji beda rata- ̅ ̅
rata dilakukan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan prestasi belajar ( ) ( )
√ ( )
mahasiswa yang berorientasi tujuan
penguasan dengan mahasiswa yang dengan,
beorientasi tujuan performansi. Uji ini ̅ = Rata-rata prestasi belajar
dilakukan juga sekaligus untuk mengetahui mahasiswa beorientasi penguasaan
apakah mahasiswa dengan orientasi ̅ = Rata-rata prestasi belajar
penguasaan memiliki prestasi belajar yang mahasiswa beorientasi performansi
lebih baik dari mahasiswa yang berorientasi = Varians prestasi belajar
performansi? Atau sebaliknya. mahasiswa beorientasi penguasaan
Adapun tahapan uji beda rata-rata = Varians prestasi belajar
dengan independent sample t-test adalah mahasiswa beorientasi performansi
sebagai berikut. = Jumlah mahasiswa yang
a. Uji Normalitas berorientasi penguasaan
Uji normalitas dilakukan untuk = Jumlah mahasiswa yang
mengetahui apakah data yang diperoleh berorientasi performansi
berasal dari populasi yang berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas dalam Hipotesis statistiknya adalah sebagai
penelitian ini menggunakan uji berikut.
Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas pada H0 : (Rata-rata
penelitian ini menggunakan taraf prestasi belajar mahasiswa
signifikansi 5%. Adapun hipotesis yang beorientasi penguasaan
digunakan adalah: lebih rendah atau sama
H0 : Data berdistribusi normal dengan rata-rata prestasi
H1 : Data berdistribusi tidak normal belajar mahasiswa
Kriteria penerimaan: beorientasi performansi)
Terima H0 jika sig. 5%. Jika berlaku H1 : (Rata-rata
sebaliknya, H0 ditolak. prestasi belajar
b. Uji Homogenitas mahasiswa beorientasi
Uji homogenitas dilakukan untuk penguasaan lebih besar
mengetahui apakah data yang diperoleh dari rata-rata prestasi
diambil dari varians yang homogen atau belajar mahasiswa
tidak. Uji homogentitas menggunakan uji beorientasi performansi)
Lavene dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria Penerimaan:
Adapun hipotesis yang digunakan H0 diterima jika dengan
adalah: peluang taraf signifikan 5% diperoleh

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


9

derajat kebebasan . Jika 3.1.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif


berlaku sebaliknya, maka H0 ditolak. Hasil uji statistik deskriptif prestasi
belajar mahasiswa berdasarkan orientasi
3. HASIL DAN PEMBAHASAN tujuannya adalah sebagaimana Tabel 1.
3.1 Hasil
3.1.1 Hasil Angket Orientasi Tujuan Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif Prestasi
Hasil verifikasi angket orientasi tujuan Belajar Mahasiwa Berdasarkan Orientasi
menunjukkan hasil seperti gambar berikut. Tujuan
Nilai Mea Mod Mi Ma SD
Orientasi Tujuan n us n x
Orientasi
Penguasa 12,53
15 n 83,1 95 65 95 4
10 Orientasi
8 11
5 Performa
0 nsi 80,7 80 45 95 14,23
Penguasaan Performansi
Berdasarkan Tabel 1. di atas
Diagram 1. Hasil Angket Orientasi Tujuan diperoleh informasi bahwa rata-rata prestasi
belajar mahasiswa yang memiliki orientasi
Berdasarkan gambar di atas, penguasaan lebih besar dari rata-rata
mahasiswa dengan orientasi tujuan prestasi belajar mahasiswa yang
penguasaan adalah sebanyak 8 mahasiswa. berorientasi performansi. Rata-rata prestasi
Adapun untuk mahasiswa yang memiliki belajar mahasiswa yang berorientasi tujuan
orientasi tujuan performansi adalah penguasaan adalah 83,1 sedangkan
sebanyak 11 mahasiswa. Berikutnya data mahasiswa yang berorientasi tujuan
tersebut digunakan untuk mengklasifikan performansi adalah 80,7. Hasil tersebut
hasil tes mata kuliah Aljabar Linier menunjukkan bahwa terdapat selisih
berdasarkan orientasi tujuannya, dan sebesar 2,4 antara prestasi belajar
selanjutnya dilakukan uji beda rata-rata mahasiswa berorientasi tujuan penguasaan
antara hasil tes mahasiswa dengan orientasi dengan mahasiswa berorientasi tujuan
tujuan penguasaan dengan hasil tes performansi. Selisih tersebut tergolong
mahasiswa dengan orientasi performansi. sangat kecil untuk disimpulkan terdapat
Hasil angket menunjukkan bahwa perbedaan prestasi antara mahasiswa yang
semua mahasiswa Pendidikan Matematika berorientasi tujuan penguasaan dengan
memiliki dua orientasi tujuan sekaligus. mahasiswa yang berorientasi performansi.
Adapun klasifikasi orientasi tujuan Mahasiswa yang berorientasi
mahasiswa didasarkan pada kecondongan penguasaan memiliki nilai tertinggi 95 dan
dari nilai angket yang diperoleh. nilai terendah 65. Adapun mahasiswa yang
Mahasiswa yang lebih dominan hasil berorientasi performansi memiliki nilai
angketnya menunjukkan beroeintasi tujuan tertinggi 95 dan nilai terendah 45.
penguasaan, diklasifikasikan sebagai
mahasiswa dengan orientasi tujuan 3.1.3 Hasil Uji Beda Rata-rata
penguasaan. Adapun mahasiswa yang lebih a. Hasil Uji Normalitas
dominan hasil angketnya pada orientasi Uji normalitas dilakukan dengan
tujuan performansi, diklasifikasian sebagai berbantuan SPSS 16. Hasil uji normalitas
mahasiswa yang berorientasi tujuan dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.
performansi.

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


10

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas ̅ ̅


Kolmogorov-Smirnova
( ) ( )
Statistic Df Sig. √ ( )
Penguasaan .069 17 .200*
_Performan
si
a. Lilliefors Significance Correction
√( ) ( )
( )
*. This is a lower bound of the true
significance

Tabel 2. menunjukkan bahwa data Berdasarkan hasil pengujian di atas


prestasi belajar mahasiswa dengan orientasi diperolejh nilai .
tujuan penguasaan dan performansi Adapun nilai untuk dk = 17 adalah
memberikan hasil sig. = 0.200 taraf . Dengan demikian disimpulkan
signifikansi 0,05. Ini artinya H0 diterima, bahwa
sehingga bisa disimpulkan bahwa prestasi yang artinya H0 diterima sehingga
belajar mahasiswa pada mata kuliah bisa disimpulkan bahwa tidak terdapat
Aljabar Linier berasal dari distribusi perbedaan prestasi belajar mahasiswa yang
normal. berorientasi tujuan penguasan dengan
mahasiswa yang berorientasi performansi.
b. Hasil Uji Homogenitas Hal ini juga menunjukkan bahwa
Uji homogenitas juga dilakukan perbedaan orientasi tujuan mahasiswa tidak
dengan berbantuan SPSS 16. Adapun hasil mengakibatkan berbedanya prestasi belajar
uji homogenitas adalah sebagaimana Tabel mahasiswa pada mata kuliah Aljabar
3. Linier.
Tabel 3. Hasil Uji Homogentitas
Levene’s
Test for 3.2 Pembahasan
Equality of Hasil uji beda rata-rata prestasi
Variances
belajar mahasiswa pada mata kuliah
F Sig.
Equal Aljabar Linier tidak menunjukan adanya
Variances 3.537 .065 perbedaan rata-rata yang signifikan antara
Prestasi Assumed mahasiswa yang memiliki orientasi
Belajar Equal penguasaan dengan mahasiswa yang
Mahasiswa Variances memiliki orientasi performansi. Adapun
not
jika dilihat dari nilai rata-rata prestasi
Assumed
belajar pada masing-masing orientasi
Hasil uji homogenitas di atas menunjukkan
mahasiswa terdapat perbedaan yang tidak
bahwa nilai sig. = 0.065 taraf signifikansi
terlalu besar. Mahasiswa yang memiliki
0,05. Artinya H0 diterima, sehingga
orientasi penguasaan memiliki rata-rata
disimpulkan bahwa data prestasi belajar
83,1, sedangkan mahasiswa dengan
mahasiswa yang berorientasi tujuan
orientasi performansi memiliki nilai rata-
penguasaan dan performasi memiliki
rata prestasi belajara sebesar 80,7. Terdapat
varians yang sama atau homogen.
rentang 2,4 antara rata-rata prestasi belajar
mahasiswa yang berorientasi penguasaan
c. Hasil Uji Beda Rata-rata
dan mahasiswa yang memiliki orientasi
Hasil uji beda rata-rata prestasi belajar
performansi.
mahasiswa yang berorientasi tujuan
Hasil uji beda rata-rata prestasi
penguasaan dan mahasiswa yang
belajar mahasiswa dengan orientasi tujuan
berorientasi performansi adalah sebagai
penguasaan dan orientasi tujuan
berikut;

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


11

performansi yang menunjukkan bahwa kemampuan lain yang dibutuhkan untuk


tidak adanya perbedaan signifikan antara memahami Aljabar Linier, mata kuliah ini
keduanya juga bisa menyimpulkan bahwa bukanlah suatu hambatan.
tidak adanya pengaruh yang signifikan dari Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai
perbedaan orientasi terhadap prestasi rata-rata mahasiswa yang berorientasi
belajar. Hasil tersebut sejalan dengan hasil tujuan penguasaan sebesar 83,1 dan rata-
penelitian Gul dan Shehzad (2012) yang rata mahasiswa dengan orientasi tujuan
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang performansi sebesar 80,7. Nilai rata-rata
lemah antara orientasi tujuan dengan tersebut tergolong tinggi dan sekaligus
prestasi belajar. Sehingga bisa dikatakan memberikan gambaran bahwa orientasi
bahwa orientasi tujuan tidak mempengaruhi tujuan ataupun orientasi penguasaan
prestasi akademik mahasiswa. Mahasiswa memiliki peranan dalam meningkatkan
hanya fokus menunjukkan kinerjanya yang prestasi belajar mahasiswa pada materi
baik pada saat ujian atau karena mahasiswa Aljabar Linier. Wahyuningtyas (2013)
hanya ingin memiliki kemapuan akademik memberikan kesimpulan dalam
yang sama dengan rekan-rekannya. penelitiannya bahwa orientasi tujuan
Perbedaan hasil penelitian tentang memiliki hubungan positif dengan
pengaruh orientasi tujuan terhadap perastasi semangat berprestasi mahasiswa, sehingga
belajar pada akhirnya sebagaimana yang di bisa dikatakan bahwa perbedaan orientasi
katakan oleh Keys, et al. (2012) bahwa akan membuat berbedanya semangat
hubungan positif antara orientasi tujuan berprestasi mahasiswa.
dengan prestasi akademik adalah hal yang Hasil angket menunjukkan bahwa
masih menjadi perdebatan. semua mahasiswa Pendidikan Matematika
Nilai terendah pada mahasiswa memiliki dua orientasi tujuan sekaligus.
dengan orientasi tujuan penguasaan adalah Akan tetapi dalam penelitian ini dipisahkan
65, sedangkan bagi mahasiswa orientasi berdasarkan kecondongan orientasi dari
tujuan performansi adalah 45. Ini nilai angket yang diperoleh. Hal ini
menunjukkan bahwa bagi sebagian sebagaimana yang dipaparkan oleh (Barron
mahasiswa, Aljabar Linier adalah salah satu & Harackiewicz dalam Poortvliet &
mata kuliah yang memiliki tingkat Darnon, 2010) seseorang seringkali
kesulitan tersendiri. Diantara kesulitan- memiliki dua orientasi tujuan sekaligus
kesulitan yang menjadi kendala mahasiswa yang berjalan bersamaan antara orientasi
menurut Ferryansyah, et al. (2018) dalam penguasaan dan performansi.
menyelesaikan masalah Aljabar Linier Orientasi tujuan performansi yang
adalah, (1) Konsep yang abstrak; (2) daerah juga dimiliki pada mahasiswa Pendidikan
pengaplikasiannya tidak biasa bagi Matematika dapat menyebabkan pola
mahasiswa; (3) mahasiswa belum pembentukan persepsi penyebab yang tidak
memahami metode pembuktian dan adaptif sehingga banyak mahasiswa kurang
aksiomatik; (4) konsep dasar Aljabar Linier berupaya dalam mengejar keberhasilan dan
tidak ditampilkan secara geometris; (5) pada umumnya merasa cukup dengan hasil
mahasiswa hanya menghapal konsep tanpa yang diperolehnya. Hal ini dikarenakan
memahami dengan benar; (6) mahasiswa fokus orientasi tujuan performansi adalah
gagal dalam abstraksi suatu konsep abstrak; pada nilai baik dan pengakuan sosial tetang
(7) mahasiswa gagal dalam konsepsi kompetensi yang dimilikinya.
definisi; (8) mahasiswa gagal menafsirkan Akan tetapi perlu menjadi perhatian
verbal; dan (9) mahasiswa tidak mampu bahwa orientasi tujuan performansi dalam
pada level kesiapan. Di sisi lain, bagi kasus tertentu mempunyai korelasi yang
mahasiswa yang memiliki konsep abstraksi, positif dengan prestasi. Dierendonck dan
memahami dengan baik konsep Gaast (2013) menemukan bahwa orientasi
pembuktian, dan memiliki kemampuan- tujuan performansi berpengaruh terhadap

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


12

individu dengan kompetensi akademik rata- mahasiswa terkesan tidak valid. Hal ini
rata rendah. Dalam hal ini, orientasi tujuan dikarenakan angket tidak bisa menggali
performansi memiliki pengaruh secara mendalam tentang kondisi yang
sebagaimana orientasi tujuan penguasaan. sebenarnya mengingat angket yang
Definisi sukses subyektif yang cenderung digunakan hanya angket yang bersifat
membandingkan capaiannya dengan tertutup. Sehingga mahasiswa hanya
capaian orang lain tentu mampu memilih satu dari empat argumen (Sangat
mendatangkan dampak positif yang Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak
membuatnya berusaha untuk mencapai Setuju) yang disediakan terhadap satu
kompetensi akademik dari orang yang lebih pernyataan.
baik darinya. Pemilihan angket sebagai instrumen
Adapun pada orientasi tujuan tunggal klasifikasi orientasi tujuan adalah
penguasaan akan mementingkan bagaimana karena subjek penelitiannya adalah
cara atau usahanya agar dapat memahami mahasiswa yang diasumsikan memiliki
dan menguasai materi (Puspitasari, et. al. daya pikir logis dan kritis serta memiliki
2013). Mahasiswa dengan orientasi pehaman mendalam terhadap diri sendiri.
penguasaan dapat dibantu dalam belajar Pengisian angketpun dilakukan dengan
dengan umpan balik yang berkelanjutan pendampingan untuk menghindari
(Geitz, G., et al. 2015). Sehingga multitafsir dari pernyataan-pernyataan yang
pemberian tugas atau latihan sebagai terdapat di dalam angket.
umpan balik secara teratur dan Oleh karena itu diharapkan pada
berkesinambungan mampu meningkatkan penelitian selanjutnya, klasifikasi orientasi
kemampuan penguasaan pada mahasiswa tujuan dapat dilakukan dengan angket,
dengan orientasi tujuan penguasaan. wawancara dan pengamatan.
Wahyuningtyas (2013) menjelaskan b. Multi-orientasi dalam satu pribadi
suatu kondisi yang berbeda dari hubungan Hasil temuan angket menunjukkan
antara orientasi tujuan dengan prestasi. bahwa semua mahasiswa memiliki dua
Menurutnya, dalam beberapa penelitian orientasi tujuan sekaligus. Temuan ini juga
menunjukkan bahwa orientasi tujuan diperkuat oleh Barron & Harackiewicz
memiliki korelasi positif dengan prestasi. (dalam Poortvliet & Darnon, 2010). Darnon
Namun ada pula penelitian yang (dalam Poortvliet & Darnon, 2010) juga
berkesimpulan bahwa orientasi tujuan tidak menyatakan bahwa orientasi tujuan
berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan dapat diprediksi dalam suatu
prestasi ataupun motivasi. Dalam hal ini, perbandingan sosial jika dikaitkan langsung
hubungan antara orientasi tujuan dan dengan orientasi tujuan performansi.
prestasi memiliki perbedaan secara Orientasi tujuan baik penguasaan
penelitian dan teori. ataupun performansi tetap akan dimiliki
Pada penelitian ini, terdapat beberapa oleh setiap mahasiswa selama masih
hal yang menjadi catatan dan temuan yang memiliki tujuan dan konsep diri. Adapun
diasumsikan bisa berpengaruh terhadap keberadaan multi-orientasi tujuan di dalam
kesimpulan bahwa tidak terdapatnya diri mahasiswa akan berpengaruh terhadap
perbedaan prestasi belajar mahasiswa pada cara pandang mahasiswa terhadap cara
mata kuliah Aljabar Linier ditinjau dari pencapaian tujuan.
orientasi tujuan, diantaranya: c. Mengukur Prestasi melalui Hasil
a. Klasifikasi orientasi tujuan Tes Individual
Klasifikasi orientasi tujuan yang Salah satu yang menjadi catatan
digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti dalam penelitian ini adalah
hanya menggunakan angket. Penggunaan penggunaan tes mata kuliah Aljabar Linier
angket sebagai instrumen tunggal untuk sebagai kategorisasi prestasi belajar
mengidentifikasi orientasi tujuan mahasiswa. Peneliti mengkhawatirkan

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


13

instrumen tes Aljabar Linier tidak bisa memandang belajar sebagai suatu proses
untuk mengukur prestasi belajar yang yang tidak terlalu menentukan.
diinginkan. Alasan serupa juga Hasil angket menunjukkan bahwa
disampaikan Gul dan Shehzad (2012) yang semua mahasiswa Pendidikan Matematika
menyatakan bahwa penggunaan hasil tes memiliki dua orientasi tujuan sekaligus.
(IPK) untuk mengukur prestasi belajar yang Akan tetapi mahasiswa yang condong
meskipun membrikan informasi tentang kepada orientasi tujuan penguasaan
keberhasilan akademik tetapi bisa jadi itu sebanyak 8 orang, sedangkan mahasiswa
bukanlah alat ukur hasil pembelajaran yang yang condong pada orientasi performansi
sebenarnya. sebanyak 11 orang. Uji statistik deskriptif
Dalam suatu kondisi ideal, tentu memberikan informasi bahwa rata-rata
penggunaan instrumen ini tidaklah menjadi prestasi belajar mahasiswa dengan orientasi
masalah. Akan tetapi jika dalam tes tujuan penguasaan adalah 83,1. Adapun
mahasiswa dapat bekerjasama atau saling rata-rata prestasi belajar mahasiswa dengan
memberikan jawaban selama tes orientasi tujuan performansi adalah 80,7.
berlangsung, tentu ini akan mempengaruhi Hasil uji beda rata-rata prestasi
rataan nilai Aljabar Linier yang dijadikan belajar mahasiswa yang berorientasi
sebagai alat ukur prestasi belajar penguasaan dan mahasiswa yang
mahasiswa. Dan akan mempengaruhi berorientasi performansi dengan
kesimpulan penelitian. menggunakan uji t – pihak kanan
Terlepas dari ada atau tidaknya memberikan hasil
kerjasama antar mahasiswa selama yang artinya H0 diterima
pengumpulan data, ke depannya sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak
pengukuran prestasi berdasarkan orientasi terdapat perbedaan yang signifikan prestasi
tujuan bisa juga dilakukan dalam lingkup belajar antara mahasiswa yang berorientasi
kelompok atau kelas. Hal ini dikarenakan tujuan penguasan dengan mahasiswa yang
prestasi sangat berkaitan erat dengan berorientasi performansi.
konteks sosial sehingga satu individu sering
bergantung pada teman atau rekan kerja
(Poortvliet & Darnon, 2010). DAFTAR PUSTAKA
Hannah, et al. ( 2011) juga menemukan Alraggad, F., Ameert, O.A., & Al-
bahwa orientasi tujuan dapat Sabaelah, A.M. 2014. Investigation
dikelompokkan dalam klaster-klaster yang the Relationship between Goal
dihubungkan melalui teori belajar Orientation and Self Regulated
mengajar, siswa dan matematika. orientasi Learning among Sample Jordanian
tujuan dapat pula diklusterisasi melalui University Students. Journal of
hubungan-hubungan lain selain itu. Education and Practice, 5(39): 1-8.

4. KESIMPULAN Chen, W. W. & Wong, Y. 2014. Chinese


Konsep diri mahasiswa selama kuliah mindset: theories of intelligence, goal
memberikan pengaruh terhadap motivasi orientation and academic
belajar mahasiswa. Perbedaan pandangan achievement in Hong Kong students.
mahasiswa dalam persepsi belajar Educational Psychology: 1 – 12.
memberikan pengaruh positif terhadap
prestasi belajar pada setiap mata kuliah. Dierendonck, D. & Gaast, E. 2013. Goal
Mahasiswa yang memiliki orientasi tujuan Orientation, Academic Competences
penguasaan memiliki pandangan yang and Early Career Success. Emerald
positif tentang belajar. Mahasiswa yang Insight, 18(7): 694 – 711.
memiliki orientasi tujuan performansi

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020


14

Djaramah, S.B. 2012. Prestasi Belajar dan dan Berkembang edisi keenan jilid 2.
Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Terjemahan oleh Amitya K. 2009.
Nasional. Jakarta: Erlangga.

Ferryansyah, Widyawati, E., & Rahayu, Poortvliet, P.M. & Darnon, C. 2010.
S.W. 2018. The analysis of students’ Toward a More Social Understanding
difficulty in learning linear algebra. of Achievement Goals: The
Journal of Physics, 1028: 1-6. Interpersonal Effects of Mastery and
Performance Goals. Current
Geitz, G., Brinke D.J., & Kirschner, P. Directions in Psychological Science,
2015. Goal Orientation, Deep 19: 324-328.
Learning, and Sustainable Feedback
in Higher Business Education. Puspitasari, A., Purwanto, E. &
Journal of Teaching in International Noviyani, DI. 2013. Self Regulated
Business, 26: 273–292. Learning Ditinjau dari Orientasi
Tujuan. Educational Psychology
Gul, F. & Shehzad S. 2012. Relationship Journal, 2(1): 1-6.
between Metacognition, Goal
Orientation and Academic Supardi. 2013. Aplikasi Statistika dalam
Achievement. Procedia – Social and Penelitian. Jakarta: Change
Behavioral Sciences, 47: 1864 – Pulication.
1868.
Hadi, YP. & Budiningsih, TE. 2014. Ulfah, N. & Listiara A. 2017. Hubungan
Konsep Diri Akademik Mahasiswa Orientasi Penguasaan dan Berpikir
Penerima Beasiswa Bidik Misi positif dengan Efikasi Diri Akademik
Jurusan Psikologi Universitas Negeri dalam Pelajaran Matematika pada
Semarang. Educational Psychology Siswa SMA. Jurnal Empati, 6(1):
Journal, 3(1): 26-31. 276-281.
Hannah, J., Stewart, S., & Thomas M.
2011. Analysing lecturer practice: the Variansyah, V. & Listiara A. 2017.
role of orientations and goals. Hubungan Orientasi Tujuan
International Journal of Performa dengan Kecemasan
Mathematical Education in Science
Akademik pada Siswa Kelas X di
and Technology, 42(7): 975-984.
Sma Negeri “A” Semarang. Jurnal
Indrawati, F. 2013. Pengaruh Kemampuan Empati, 6(1): 419-424.
Numerik dan Cara Belajar terhadap
Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Wahyuningtyas, IV. 2013. Hubungan
Formatif, 3(3): 215-223. Motivasi Tujuan dengan Motivasi
Berpestasi pada Mahasiswa.
Keys, T. D., Conley, A. M., Duncan, G. J., Educational Psychology Journal,
& Domina, T. 2012. The Role of 2(1): 22-29.
Goal Orietations for Adolescent
Mathematics Achievment.
Contemporary Educational
Psychology, 37: 47 – 54.

Ormrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi


Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol.11 No. 1, Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai